1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Sumber penerimaan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagian besar berasal dari pajak. Pajak merupakan salah satu sumber dana yang digunakan untuk
memenuhi pembangunan nasional secara merata, yang dapat meningkatkan kehidupan sosial-ekonomi rakyat serta mendorong kemajuan modernisasi di semua
bidang kehidupan. Mengingat isi dari UUD 1945 Pasal 23A yang berbunyi; “Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan
Undang-Undang”. Tersedianya dana yang bersumber dari dalam negeri, akan memberikan jaminan lebih kepada rakyat, sebagai cerminan dari prinsip bantuan
nasional dalam upaya melepas ketergantungan pada sumber dana luar negeri, sehingga bantuan asing dianggap sebagai pelengkap yang relatif kecil di masa depan.
Sumber dalam negeri yang tertuang dalam APBN 2013 dimana penerimaan pajak ditargetkan sebesar Rp 1.507,7 triliun, sementara pada tahun 2012 targetnya
sebesar Rp 1.016 triliun. Maka di tahun 2013 dibutuhkan penggalian potensi penerimaan pajak yang bukan hanya diterima dari wajib pajak dalam negeri
melainkan wajib pajak luar negeri. Sehubungan penggalian potensi penerimaan pajak maka DJP sebagai ujung
tombak penerimaan Negara di sektor pajak melakukan reformasi melalui perubahan
Universitas Sumatera Utara
2
peraturan dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, dimana ciri dan corak dari sistem
pemotongan pajak di Indonesia mengalami perubahan yang mendasar, dari sistem pemotongan pajak secara Official Assessment System berubah menjadi Self
Assessment System. Official Assessment System mengandung arti bahwa petugas pajak yang menetukan sendiri berapa besarnya jumlah pajak yang harus dibayar oleh
Wajib Pajak. Sementara itu, Self Assessment System mengandung pengertian yang sebaliknya, yaitu setiap wajib pajak diberikan kepercayaan untuk menghitung,
memperhitungkan, menyetor dan melaporkan sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Dalam
sistem ini, pemerintah menuntut kesadaran, kejujuran dan peran serta masayarakat dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dari tahun ke tahun Pajak Penghasilan masih menjadi nomor satu dalam perkembangan penerimaan negara dari sektor Pajak. Pajak Penghasilan.adalah salah
satu pajak yang dipungut danatau dipotong oleh pihak ketiga atau pemberi kerja atas penghasilan yang dibayarkan kepada Wajib Pajak dalam negeri dan Wajib Pajak luar
negeri sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan. Umumnya Wajib Pajak Luar negeri adalah warga negara asing . Pada dasarnya
warga negara asing di Indonesia dapat dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu sebagai resident atau non-resident yang ditentukan dari lamanya mereka menetap
atau berkedudukan di Indonesia time test. Apabila seorang warga negara asing
Universitas Sumatera Utara
3
ditetapkan sebagai resident, konsekuensinya dia berkewajiban untuk mendaftarkan diri ke kantor pajak dan memiliki NPWP. Namun apabila seorang warga negara asing
ditetapkan sebagai non-resident, maka tidak ada kewajiban untuk mendaftarkan diri ke kantor pajak.
Dalam prakteknya banyak warga negara asing yang enggan untuk mendaftarkan diri ke kantor pajak. Hal tersebut mungkin dikarenakan kurangnya
pengetahuan mereka tentang perpajakan Indonesia. Atau malah sebaliknya, mereka sangat mengerti seluk-beluk perpajakan Indonesia. Secara teori, apabila seseorang
terdaftar sebagai Wajib Pajak dengan status Wajib Pajak Dalam Negeri, maka atas penghasilannya diterapkan prinsip world wide income. Konsekuensinya Wajib Pajak
tersebut tidak hanya dikenakan pajak atas penghasilan yang bersumber dari Indonesia saja, penghasilan yang bersumber dari luar Indonesia pun juga berhak dikenakan
pajak oleh negara Indonesia. Bayangkan jika hal tersebut terjadi pada warga negara asing yang berstatus sebagai resident di Indonesia, warga negara asing tersebut harus
terdaftar sebagai Wajib Pajak Dalam Negeri dan atas penghasilannya berlaku world wide income yang memberikan wewenang kepada negara Indonesia untuk
mengenakan pajak atas penghasilan yang diterimanya dari negara lain atau bahkan negara asal warga negara asing tersebut. Hal tersebutlah yang membuat warga negara
asing segan untuk mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak Dalam Negeri walaupun persyaratan time test terlewati.
Universitas Sumatera Utara
4
Permasalahan tidak hanya berhenti pada hal tersebut saja mengingat sistem perpajakan yang dianut Indonesia adalah self assesment system. Pengawasan oleh
fiskus merupakan hal yang mutlak harus dilakukan dalam sistem ini. Pengawasan diperlukan agar Wajib Pajak melaksanakan kewajiban perpajakannya dengan benar
dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Berdasarkan hal diatas, penulis berminat untuk mengkaji lebih lanjut
mengenai pemahaman para ekspatriate ataupun pihak yang memperkerjakannya tentang pengenaan pajak atas penghasilan yang diperoleh ekspatriate tersebut dan
berusaha untuk meninjau pelaksanaan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 26 terhadap pegawai atau pemberi jasa sebagai Wajib Pajak Luar
Negeri serta memberikan alternatif pemecahan masalah atas masalah-masalah yang mungkin timbul dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu, penulis membahasnya dalam
Laporan Praktik Kerja Lapangan dengan judul “Pemotongan dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 2326 di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur”
B. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM 1.