150
menghampiri mereka, rasa takjub dan takut menjadi satu, bahkan mereka tak mampu menggerakkan anggota tubuh mereka. Dari
keterangan yang disampaikan oleh para mufassir, ketiga-tiganya memberikan gambaran tentang bagaimana azab tersebut datang dan
membungkam mulut kaum-kaum yang di azab Allah.
d. Penafsiran surah T{aha : 108
َِإ ُعَمْسَت َََف ِنَمْحرلِل ُتاَوْصَْْا ِتَعَشَخَو َُل َجَوِع ََ َيِعادلا َنوُعِبتَ ي ٍذِئَمْوَ ي اًسْمَ
ُ 108
َ
Pada hari itu mereka mengikuti panggilan penyeru malaikat tanpa berbelok-belok membantah; dan semua suara tunduk
merendah kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, sehingga yang kamu dengar hanyalah bisik-bisik. QS. T{aha [20]: 108
84
Dalam tafsir Fi Z{ilal al-
Qur’an, ayat ini menggambarkan keadaan umat ketika terjadi peristiwa kiamat, di hari tersebut
terdengar seruan kepada seluruh kaum untuk berkumpul di padang Mahsyar, hingga seluruh aktifitas yang mereka lakukan seketika
terhenti kemudian mereka berbondong-bondong untuk menuju tempat tersebut, hingga tiada seorang pun yang tertinggal dan menoleh untuk
berpaling dari seruan tersebut. Dalam hal ini Allah menggambarkan tentang bagaimana tunduknya mereka dengan ungkapan “mereka
mengikuti panggilan penyeru malaikat tanpa berbelok-belok membantah
” untuk menunjukkan kesepadanan antara suasana hati
84
Departemen Agama RI, Al-Hidayah Al- Qur‟an Tafsir Per Kata Tajwid Kode
Angka, …, h. 320
151
dan tubuh dengan gunung yang tidak ada lagi yang tinggi maupun yang rendah.
85
Dalam tafsirnya, Quraisy Shihab menyatakan bahwa yang dimaksud dari kata
َيِعادلا
atau penyeru disini adalah malaikat
Israfil, dan juga terdapat pendapat yang menyatakan bahwa yang dimasud adalah rasul dari masing-masing umat, sedangkan kata
َجَوِع
atau bengkok bisa pula berbelok-belok dapat dipahami sebagai kondiri dari penyetu dan juga keadaan yang diseru. Bila kata tersebut
dipahami sebagai keadaan dari si penyeru tersebut merupakan malaikat, maka tiada kebelokan yang terdapat pada ajakannya dan ia
menyerukan ajakannya kepada seluruh pihak. Sedangan bila kata tersebut dipahami sebagai kondisi dari orang yang diseur, maka tiada
kebengkokan dalam memenuhi ajakan tersebut – siapapun dia-
sehingga semua orang yang diajak tiada seorang pun yang mengelak dari ajakan tersebut.
86
Sedangkan dalam tafsirnya, HAMKA menyatakan bahwa seruan yang terjadi merupakan seruan yang berasal dari sangkakala malaikat
israfil. Tiupan sangkakala ini membangunkan semua orang yang telah meninggal dan menggiring mereka menuju padang mahsyar dengan
bershaf-shaf dan tiada yang berbicara tanpa seizin Allah SWT.
87
85
Sayyid Qut{b,
Tafsir Fi Z{ilal al- Qur’an
, …, Jilid 15, Juli 2004, cet. I, h. 40-41
86
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al- Qur‟an,…, Februari 2007, Vol. 8, Cet. VII, h. 368-369
87
HAMKA, Tafsir al-Azhar Juz XVI, …, h. 219-220
152
Pada ayat ini, terjadi peristiwa yang sangat dahsyat yang membuat seluruh manusia menjadi diam tanpa terucap kata pun,
mereka pun dengan sendirinya memenuhi seruan yang datang kepada mereka tanpa ada seorang pun yang menolak.
e. Penafsiran surah Yasin: 65