Teori Interaksi Simbolik LANDASAN TEORI

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 45 dan kepastian makna dari tindakan-tindakan orang lain. Dengan demikian, tindakan mereka bukan hanya saling bereaksi terhadap setiap tindakan menurut pola stimulus-respon, melainkan juga diyakini oleh kaum behaviorisme. 38 Teori behaviorisme mempunyai pandangan bahwa perilaku individu adalah sesuatu yang diamati, artinya mempelajari tingkah laku manusia secara objektif dari luar. Sedangkan Interaksi simbolik menurut Mead adalah mempelajari tindakan sosial dengan menggunakan teknik intropeksi untuk dapat mengetahui sesuatu yang melatarbelakangi tindakan sosial itu dari sudut aktor. Jadi, interaksi simbolik memandang manusia bertindak bukan semata-mata karena stimulus-respon, melainkan juga didasarkan atas makna yang diberikan terhadap tindakan tersebut. Menurut Mead, manusia mempunyai sejumlah kemungkinan tindakan dalam pemikirannya sebelum ia memulai tindakan yang sebenarnya. Sebelum melakukan tindakan yang sebenarnya, seseorang mencoba terlebih dahulu berbagai alternatif tindakan itu melalui pertimbangan pemikirannya. Karena itu, dalam proses tindakan manusia terdapat suatu proses mental yang tertutup yang mendahului proses tindakan yang sebenarnya. Berpikir menurut Mead adalah suatu proses individu berinteraksi dengan dirinya sendiri dengan menggunakan simbol-simbol yang bermakna. Melalui proses interaksi dengan diri sendiri, individu memilih mana di antara stimulus 38 Irawan, Teori-teori Sosial, 118. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 46 yang tertuju kepadanya akan ditanggapinya. Dengan demikian individu tidak secara langsung menanggapi stimulus, tetapi terlebih dahulu memilih dan kemudian memutuskan stimulus yang akan ditanggapinya. 39 George Ritzer meringkas teori interaksi simbolik ke dalam prinsip- prinsip, sebagai berikut: a. Tidak seperti binatang, manusia dibekali kemampuan untuk berpikir. b. Kemampuan berpikir dibentuk oleh interaksi sosial. c. Dalam interkasi sosial manusia mempelajari arti dan simbol yang memungkinkan mereka menggunakan kemampuan berpikir mereka yang khusus itu. d. Makna dan simbol memungkinkan manusia melanjutkan tindakan khusus dan berinteraksi. e. Manusia mampu mengubah arti dan simbol yang mereka gunakan dalam tindakan dan interaksi berdasarkan penafsiran mereka terhadap situasi. f. Manusia mampu membuat kebijakan modifikasi dan perubahan, sebagian karena kemampuan mereka berinteraksi dengan diri mereka sendiri, yang memungkinkan mereka menguji serangkaian peluang 39 Ibid, 120-121. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 47 tindakan, menilai keuntungan dan kerugian relatif mereka, dan kemungkinan memilih satu diantara serangkaian peluang tindakan itu. g. Pola tindakan dan interaksi yang saling berkaitan akan membentuk kelompok dan masyarakat. 40 40 George Ritzer dan Douglas J. Goodman, Teori Sosiologi Modern, terj. Aliamandan, Jakarta: Kencana, 2004, 289. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 48

BAB III PENYAJIAN DATA

A. Deskripsi Umum Objek Penelitian

Kabupaten Nganjuk merupakan Kabupetan yang terdapat di Provinsi Jawa Timur. Secara geografis letak Kabupaten Nganjuk adalah antara 111° 5’-112° 13’ Bujur Timur dan 7° 20’-7° 50’ Lintang Selatan, dengan batas wilayah: 1. Sebelah Utara: Kabupaten Bojonegoro 2. Sebelah Timur: Kabupaten Jombang 3. Sebelah Selatan: Kabupaten Kediri 4. Sebelah Barat: Kabupaten Madiun Secara administratif Kabupaten Nganjuk terbagi atas 20 Kecamatan dan 284 KelurahanDesa. Sementara itu di Kabupaten Nganjuk terbagi menjadi desa pedesaan rural area dan desa perkotaan urban area. Salah satu desa perkotaan di Kabupaten Nganjuk adalah Desa Grojogan yang terdapat ritual Minggu Kliwon. Secara geografis Desa Grojogan merupakan desa yang memiliki luas wilayah keseluruhan 166,430 Ha. 1 1 Data Geografis Desa Grojogan 2016 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 49 Desa Grojogan terletak di antara beberapa desa: a. Sebelah Utara: Giri Rejo b. Sebelah Timur: Sono Patik c. Sebelah Selatan: Sumber Urip d. Sebelah Barat: Bulu Jarak Desa Grojogan dengan Pusat Pemerintahan Kecamatan Berbek sejauh 8 km, dengan Pusat Pemerintahan Kabupaten Nganjuk 8 km.

B. Demografi Desa Grojogan

Penduduk Desa Grojogan secara keseluruhan berjumlah 925 KK yang terdiri atas 790 KK berjenis kelamin laki-laki dan 132 KK berjenis kelamin perempuan. Desa Grojogan terdapat sarana dan dan prasarana yang meliputi: a. Prasarana kesehatan yang meliputi: puskesamas pembantu, posyandu dan polindes. b. Pertokoan meliputi: kios, toko pakaian, warung makan dan minum, dan lain-lain. c. Prasarana hubungan datar: roda dua dan roda empat. d. Prasarana pendidikan: PAUD, TK, MISD, TPQ. 2 2 Data Deografi Desa Grojogan 2016 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 50 Mobilitas penduduk Desa Grojogan cukup dinamis, baik dari faktor fertilitas, mortalitas, maupun migrasi. Jumlah penduduk menurut mobilitas atau mutasi penduduk pada 2016 adalah sebagai berikut: Tabel. 1 Jumlah Penduduk No Jenis Kelamin Orang 1 Laki-laki 1.649 2 Perempuan 1.409 Jumlah 3.058

1. Pendidikan Masyarakat Desa Grojogan

Pendidikan dapat dijadikan tolak ukur sejauh mana tinggi rendahnya Sumber Daya Manusia SDM yang dimiliki oleh suatu masyarakat. Di Desa Grojogan pendidikan tidak hanya diperoleh secara formal melainkan juga diperoleh secara non-formal. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa semakin banyak masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, maka semakin banyak pula tingkat kecerdasan atau kemajuan yang dimiliki oleh masyarakat tersebut, begitu juga sebaliknya. Tingkat pendidikan masyarakat Grojogan digolongkan 2 macam yaitu tingkat pendidikan formal dan tingkat pendidikan khusus. Pada tingkat pendidikan formal, jumlah masyarakat yang berpendidikan TK sebanyak 76 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 51 orang, jumlah masyarakat yang berpendidikan akhir SD sebanyak 159 orang, jumlah masyarakat yang berpendidikan akhir SMPSLTP sebanyak 940 orang, jumlah masyarakat yang berpendidikan SMASLTA sebanyak 745 orang, jumlah masyarakat yang berpendidikan D-1 sebanyak 63 orang, D-2 sebanyak 0 orang, D-3 sebanyak 0 orang, dan jumlah masyarakat yang berpendidikan S-1 sebanyak 21 orang, S-2 sebanyak 1 orang, S-3 sebanyak 0 orang. Di desa Grojogan terdapat sarana pendidikan, baik sarana pendidikan formal maupun pendidikan non-formal. Sarana pendidikan formal terdiri dari gedung sekolah TK sebanyak gedung, gedung SDMI sebanyak gedung. Tabel. 2 Lulusan Pendidikan No Tingkat Pendidikan Orang 1. TK 36

2. SDMI

159 3. SMPSederajat 940

4. SMASederajat

745 5. D1 63

6. D2

- 7. D3 -

8. S1

21 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 52

9. S2

1 10. S3 - Jumlah 1965

2. Kondisi Sosial Keagamaan

Penduduk Desa Grojogan beragama Islam, hal ini terbukti dengan tidak adanya pemeluk agama lain. 3 Dengan banyaknya pemeluk agama Islam maka tidak heran jika banyak sarana peribadahan masjid dan musholla. Di Desa Grojokan terdapat masjid sebanyak 3 buah, sedangkan mushollah sebanyak 16 buah. Tabel. 3 Sarana Peribadatan No Tempat Peribadatan Gedung A. Masjid 3

B. Musholla

16 Jumlah 19 Di era globalisasi ini banyak sekali kita jumpai berbagai macam musik dan dakwah dengan tujuan untuk mencari popularitas atau sebagai alat 3 Wawancara dengan Kepala Desa Grojogan