Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

57 Peneliti mewawancarai dengan melakukan antara personal dan dua orang, tetapi dapat juga sekaligus di interview dua orang atau lebih. Dan peneliti memilih mewawancarai sebagian peserta PTSB yang telah di pilih peneliti secara personal atau individu serta konsultasi kepada Prof.Moh. Ali Aziz selaku subjek dalam penelitian ini. Dalam teknik wawancara ini, peneliti menggunakan bentuk “semi structured ”, artinya mula-mula peneliti interviwew menanyakan sederetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu-persatu diperdalam dalam mengorek keterangan lebih lanjut. Dengan demikian jawaban yang diperoleh bisa meliputi semua variabel, dengan keterangan yang lengkap dan mendalam dari peserta PTSB. Dalam teknik wawancara ini, peneliti terlebih dahulu membuat pedoman wawancara yang disesuaikan dengan pertanyaan pada sub masalah. Dengan tujuan, agar proses wawancara lebih terarah dan teratur. Adapun pedoman wawancara yang diajukan pada peserta PTSB diantaranya: 1. Berawal dari manakah anda mumulai menulis dan melakukan Pelatihan Terapi Sholat Bahagia ? 2. Terkait dalam masalah apa saja isi pesan dakwah yang anda sampaikan di dalam PTSB ? 3. Metode apa saja yang anda gunakan dalam PTSB tersebut ? 4. Bagaimana cara anda membangun jaringan epos energi positif pada peserta PTSB ? 58 5. Sudah berapa lama anda tergabung dalam pelatihan ini? 6. Mengapa anda tertarik mengikuti pelatihan PTSB? 7. Seberapa dekat anda mengenal profil Prof. Dr H. Moh Ali Aziz ? 8. Apa saja pengaruh positif yang anda dapatkan setelah mengikuti pelatihan PTSB ? 9. Bagaimana menurut anda cara penyampaian Prof. Dr. H. Moh Ali Aziz, M.Ag ? Selain menggunakan pedoman wawancara tersebut, peneliti juga memakai teknik wawancara bebas. Dengan kata lain, kondisi proses berlangsungnya wawancara adalah bebas, dan tidak hanya terpengaruh oleh adanya pertanyaan yang telah dipersiapkan. Hal ini dimaksudkan, agar proses wawancara dapat berkembang secara leluasa seperti terjadinya arus komunikasi face to face. Maka dari itu penulis berusaha untuk menghubungi subjek penelitian untuk meminta waktu wawancara tanpa membatasi jam, baik melalui face to face, via telepon, via email, bahkan facebook maupun via sms. Wawancara dilakukan dengan cara yang seefektif mungkin, artinya dalam waktu yang relatif singkat, diharapkan peneliti dapat memperoleh data atau informasi yang sebanyak-banyaknya. Begitu juga dengan suasananya, harus tetap rileks, agar data diperoleh secara maksimal, obyektif dan dapat dipercaya. Pada tahap wawancara ini, peneliti menggunakan dua cara. Adapun cara tersebut ialah, dengan menggunakan catatan langsung saat wawancara, 59 dan menggunakan tape recorder. Hal ini dimaksudkan, agar peneliti dapat mengecek kembali hasil wawancara yang telah dilakukan. Dengan menggunakan teknik wawancara ini, peneliti mendapatkan data tentang: a. Profil Prof. Dr. H. Moh Ali Aziz, M.Ag. b. Jumlah peserta yang mengikuti PTSB yang dilakukan oleh Prof. Dr. H. Moh Ali Aziz, M.Ag. c. Metode pembentukan pribadi tawakal melalui Pelatihan Terapi Shalat Bahagia PTSB yang disampaiakan oleh Prof. Dr. H Moh Ali Aziz, M.Ag. d. Serta berbagai informasi lainnya yang berkaitan dengan rumusan masalah dalam penelitian ini. 2. Teknik Dokumentasi Teknik dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya. 16 Pada tahap ini peneliti akan mengumpulkan data-data yang kongkrit guna memperkuat penelitian. Data-data tersebut diantaranya adalah kegiatan PTSB, foto, video kegiatannya dan lain sebagainya.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, 16 Ibid, hal. 236 60 menemukan yang penting dan apa yang dipelajari, serta memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. 17 Pada proses analisa data kualitatif, pada dasarnya terletak pada penulisan dan penuturan dari apa yang kita pahami tentang permasalahan yang menjadi fokus penelitian. Oleh karena pentingnya hal tersebut, untuk memudahkan proses analisa data, maka peneliti melakukan tahap-tahap sebagai berikut: a. Merinci fokus masalah lebih mendalam. b. Mencatat dan mengorganisasikan setiap data yang relevan, pada masing- masing fokus masalah. c. Mendeskripsikan setiap data yang diperoleh, dengan bahasa yang padat dan jelas. d. Menyatakan apa yang kita mengerti secara bulat tentang sebuah masalah yang diteliti, terutama menggunakan bahasa kualitatif yang deskriptif. Tahapan ini dilakukan apabila data-data sudah terkumpul, hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam menganalisis data-data, dan membandingkan data-data tersebut, sehingga diperoleh analisa yang akurat dan menyeluruh. Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis komparatif konstan atau analisis data dengan teknik perbandingan tetap. Dalam analisis data dengan pendekatan teknik komparatif konstan, secara tetap membandingkan satu data dengan data 17 Lexy J Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif ……..hal. 248 61 yang lain, dan kemudian secara tetap membandingkan kategori satu dengan kategori lainnya. 18 Dengan mempergunakan teknik analisis data perbandingan tetap, analisis data dalam penelitian ini ialah, dengan membandingkan data yang bersifat primer dengan data sekunder atau dokumen-dokumen terkait. Secara umum dalam teknik perbandingan tetap atau komparatif konstan analisis datanya mencakup reduksi data, kategorisasi data, sintesis. 1. Reduksi Data. a. Identifikasi satuan unit. Pada mulanya diidentifikasikan adanya satuan, yaitu bagian terkecil yang ditemukan dalam data yang memiliki makna apabila dikaitkan dengan fokus dan masalah penelitian. b. Setelah satuan data diperoleh, langkah selanjutnya ialah memberikan kode pada setiap satuan data, hal ini bertujuan agar data-data yang telah tersusun dapat mudah ditelusuri sumber datanya atau satuannya. 2. Kategorisasi. a. Kategorisasi merupakan upaya penyusunan untuk mengkategorisasikan atau mengelompokan data-data kedalam bagian yang memiliki kesamaan. b. Tahap selanjutnya adalah pemberian label pada setiap kategori. 3. Sintesisasi. a. Mensintesiskan ialah tahapan dimana berusaha mencari kaitan antara satu kategori dengan kategori lainnya. 18 Ibid, h. 288 62 b. Setelah itu satu kategori dengan kategori lainnya diberikan label kembali.

G. Teknik Keabsahan Data

Ada beberapa teknik pemeriksaan keabsahan data yang dirumuskan oleh Lexy J. Moleong dalam bukunya yang berjudul “Metodologi Penelitian Kualitatif”.Namun dalam penelitian ini, tidak mengadopsi secara keseluruhan teknik pemeriksaan keabsahan data yang dikemukakan tersebut.Akan tetapi, peneliti sengaja memilih teknik pemeriksaan keabsahan data yang sesuai dengan konteks penelitian dan pernah dilakukan oleh peneliti dalam rangka penyempurnaan hasil penelitian ini. Berikut ini adalah deskripsi mengenai teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu antara lain: 1. Ketekunan Pengamatan Ketekunan pengamatan yang dilakukan peneliti dengan maksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci mengenai Pelatihan Terapi Shalat Bahgia PTSB. Dalam hal ini, sebelum mengambil pembahasan penelitian, peneliti telah melakukan pengamatan terlebih dahulu dalam upaya menggali informasi dari peserta PTSB untuk dijadikan sebagai objek penelitian, yang