STRATEGI MENINGKATKAN KEUNGGULAN BERSAING BIRO TRAVEL HAJI DAN UMROH MELALUI DIFERENSIASI PELAYANAN PENDALAMAN TERAPI SHOLAT BAHAGIA DI QISWAH TOUR SURABAYA.
Diajukan kepada
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk memenuhi salah satu Persyaratan
Dalam memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos,I)
oleh:
RatnaEkaWinarti
B04212041
Jurusan Manajemen Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
ABSTRAK
Ratna Eka Winarti, 2016. Strategi Meningkatkan Keunggulan Bersaing Biro Travel
Haji dan Umroh Melalui Diferensiasi Pelayanan Pendalaman Terapi Sholat Bahagia (PTSB) Di Qiswah Tour Surabaya
Masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah : Bagaimana strategi yang dilakukan oleh Qiswah Tour sebagai biro travel haji dan umroh untuk meningkatkan keunggulan bersaing dengan melalui Diferensiasi pelayanan PTSB
Dalam menjawab permasalahan tersebut, peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus yang berguna untuk mendiskripsikan dan memberikan data mengenai strategi meningkatkan keunggulan bersaing di Qiswah Tour Surabaya. Dalam penelitian ini, menggunakan jenis data primer dan sekunder yang diperoleh dari informan serta dokumen mengenai jenis data-data yang dibutuhkan. Dalam menggali data penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Untuk menguji keabsahan data, peneliti menggunakan triangulasi. Adapun teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa dalam strateginya Qiswah Tour sangat memperhatikan hal-hal yang menjadi dasar terciptanya diferensiasi pelayanan PTSB. Pertama, adalah Kemudahan Pemesanan Yaitu memberikan pelayanan PTSB terhadap calon jamaah. Sedangkan hal kedua adalah Pemasangan yang tepat, hal ini mengacu pada hal-hal yang membantu kenyamanan calon jamaah. Jadi, penempatan pelaksanaan PTSB di Graha Agung sangat diperhatikan sehingga calon jamaah akan merasa nyaman ketika berada di ruangan tersebut. Selanjutnya cara ketiga dalam membuat diferensiasi pelayanan adalah Adanya pelatihan calon jamaah di Qiswah, yaitu Manasik plus PTSB (Pendalaman Terapi Sholat Bahagia). Kemudian hal keempat yang dilakukan oleh Qiswah dalam membuat Diferensiasi Pelayanan adalah Menjalin komunikasi intens dengan calon jamaah Qiswah Tour dengan cara membuka konsultasi pada saat pelaksanaan PTSB untuk jamaah yang kurang memahami perihal PTSB.
Jadi, lima hal di atas adalah strategi yang digunakan untuk meningkatkan keunggulan bersaing biro travel haji dan umroh dengan melalui diferensiasi pelayanan Pendalaman Terapi Sholat Bahagia (PTSB).
Kata Kunci : Strategi meningkatkan keunggulan bersaing dan Diferensiasi pelayanan
(7)
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii
MOTTO ... iv
PERSEMBAHAN ... v
PERNYATAAN OTENTISITASI SKRIPSI ... vi
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 7
E. Definisi Konsep ... 7
F. Sistematika Pembahasan ... 8
BAB II KAJIAN TEORITIK A. Penelitian Terdahulu ... 10
B. Kerangka Teori 1. Definisi Strategi ... 12
2. Strategi dalam Pespektif Islam ... 15
3. Definisi Keunggulan Bersaing ... 16
4. Strategi Meningkatkan Keunggulan Bersaing ... 18
5. Strategi Keunggulan Bersaing dalam perspektif Islam ... 27
6. Definisi Diferensiasi ... 33
(8)
8. Definisi Diferensiasi Pelayanan ... 38
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 42
B. Lokasi Penelitian ... 43
C. Jenis dan Sumber Data ... 43
D. Tahap-tahap Penelitian ... 44
E. Teknik Pengumpulan Data ... 46
F. Teknik Validitas Data ... 49
G. Teknik Analisa Data ... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 52
1. Sejarah berdirinya Qiswah Tour Surabaya ... 52
2. Visi dan Misi Qiswah Tour Surabaya ... 53
3. Progam dan Kegiatan Qiswah Tour Surabaya ... 54
4. Struktur Organisasi ... 57
B. Penyajian Data ... 59
1. Strategi meningkatkan keunggulan bersaing melalui Diferensiasi Pelayanan PTSB ... 59
C. Pembahasan Hasil Penelitian (Analisa Data) ... 82
1. Stategi meningkatkan Keunggulan Bersaing melalui Diferensiasi Pelayanan PTSB ... 80
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 89
B. Saran dan Rekomendasi ... 90
C. Keterbatasan Penelitian ... 91 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN -LAMPIRAN
(9)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Teknik – teknik yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data
dan informasi ... 48
Gambar 4.1 Qiswah Tour jalan Ahmad Yani No.151 Surabaya ... 55
Gambar 4.2 Strategi keungulan bersaing yang digunakan oleh Qiswah Tour ... 61
(10)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tema ekonomi tidak lepas dari kegiatan bisnis dan usaha.
Pertumbuhan ekonomi yang semakin cepat membuat sebagian masyarakat
membuka berbagai bisnis atau usaha untuk menunjang kehidupannya.
Bisnis bukan sekedar membuka dan menjalankan, melainkan perlu banyak
strategi yang harus dilakukan agar usaha yang kita bangun bisa bertahan dan
berkembang sesuai dengan apa yang kita inginkan.
Setiap perusahaan akan menghadapi banyak persaing. Konsep
pemasaran menyatakan bahwa untuk meraih kesuksesan, perusahaan harus
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen dari apa yang dilakukan
oleh pesaingnya. Untuk memenangkan persaingan, kita harus memahami
siapa pesaing kita sebelumnya dengan cara menganalisis kekuatan dan
kelemahannya.
Kekuatan pasar yang berada di tangan pembeli, memberikan
kebebasan kepada pembeli atau konsumen untuk menentukan pilihan
produk atau jasa yang diinginkan serta membandingkan dengan
faktor-faktor yang berhubungan dengan jenis atau ragam produk atau jasa yang
ditawarkan, kualitas, harga, dan lain sebagainya. Keadaan seperti ini
membuat perusahaan harus mengetahui apa yang sebenarnya diinginkan
konsumen, bahkan perusahaan harus bersikap tanggap dan fleksibel untuk
(11)
Dengan asumsi bahwa orang yang akan memimpin pemasaran
perusahaan pesaing tidak berubah, maka jika perusahaan melakukan analisis
mengenai strategi-strategi pemasaran pesaing yang digunakan pada saat ini
dan di masa lalu, maka perusahaan bisa mendapatkan gambaran mengenai
kemungkinan strategi pemasaran yang akan digunakan di masa depan.
Analisis strategi pesaing di masa sekarang dapat perusahaan lakukan
berdasarkan pola pikir bahwa kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh
pesaing adalah dalam rangka melaksanakan program dan strategi pemasaran
yang telah direncanakan dalam rencana tahunan pesaing, maka strategi
pemasaran pesaing dapat diamati dari kegiatan pemasaran yang dilakukan
oleh pesaing tersebut.
Munculnya berbagai variasi merek dan jenis produk menunjukkan
bahwa pelaku bisnis tidak bisa berdiam diri dalam melakukan bisnisnya.
Mereka harus berfikir untuk mengalahkan atau bertahan dari para pesaing.
Hanya perusahaan kuat yang mampu bertahan bahkan berkembang dalam
menghadapi persaingan.
Banyaknya persaingan yang terjadi menjadikan seorang pemimpin
harus inovatif dalam membuat produk atau jasa yang akan dipasarkannya.
Sehingga kita dapat bersaing dengan competitor lainnya. Dengan
memodifikasi atau menerapkan strategi bersaing yang tepat akan
menghasilkan suatu keunggulan bersaing yang selalu diharapkan oleh setiap
(12)
Perusahaan melakukan diferensiasi dengan tujuan untuk
memperoleh keunikan dibandingkan dengan para pesaingnya dan dinilai
penting oleh pembelinya. Diferensiasi memungkinkan perusahaan dapat
menawarkan produknya dengan harga premium karena nilai tambah yang
diminati pembeli.
Perusahaan juga akan menggunakan diferensiasi bila ingin bersaing
dengan pesaingnya dalam hal keunikan produk dan jasa yang ditawarkan.
Keunikan tersebut dapat dilihat dari ciri produk atau jasa yang menawarkan
nilai yang dicari konsumen sehingga produk atau jasa tersebut unik dan
berbeda di mata konsumen. Salah satu contoh diferensiasi yaitu diferensiasi
pelayanan. Diferensiasi ini meliputi : kemudahan pemesanan, pemasangan,
pelatihan pelanggan, konsultasi pelanggan dan pemeliharaan perbaikan.
Ketika sebuah perusahaan produk sangat sulit untuk
mendiferensiasikan produknya, maka perusahaan perlu mendeferensikan
pelayanan serta meningkatkan kualitasnya. Kreativitas yang tinggi dapat
menyeimbangkan unsur – unsur yang ada pada perusahaan, misal :
marketing mix, yakni product, place, price, promotion, people, packaging,
programming patnership sehingga kualitas jasa yang dirasakan oleh
konsumen dapat melebihi harapan dari perusahaan.
Perusahaan harus memberikan sebuah pelayanan yang unggul, tanpa
adanya itu, perusahaan hanya akan menghasilkan sebuah pelayanan yang
biasa saja, tidak istimewa dan pastinya tidak akan dilirik oleh pelanggan.
(13)
industri dapat bertahan dalam dunia persaingan yang ketat. Penilaian baik
dan buruknya suatu perusahaan akan dinilai dari seberapa baik dan
buruknya pelayanan yang diterima konsumen. Contohnya : Perusahaan A
menjual produk yang sangat berkualitas dan sering kali diburu oleh
konsumen karena harga yang terjangkau dan bahan yang berkualitas, tapi
pegawai yang bekerja di perusahaan A sangat tidak ramah dan kurang
tanggap dalam melayani konsumen, sehingga antrian semakin banyak,
sedang dilain pihak perusahaan B yang menjual produk yang sama, tapi
harga yang di tawarkan lebih mahal dari perusahaan A, namun mereka
memiliki sistem pelayanan yang sangat baik, semua pegawai ramah dan
cekatan. Bagaimana ketika kita melihat perbandingan kedua dari
perusahaan tersebut, maka perusahaan A lambat laun akan ditinggalkan oleh
pelanggannya karena sistem pelayananya yang kurang baik. Sedangkan
perusahaan B akan diserbu oleh konsumen meski harga sedikit mahal tapi
memiliki pelayanan yang baik. Ketika konsumen merasakan kepuasan
dalam pelayanan yang diberikan maka dia akan kembali lagi dengan
membawa konsumen lain untuk menggunakan jasa atau produk yang telah
digunakannya.
Maka Qiswah Tour mendiferensiasikan Pelayanan dengan
program-progam yang dapat menunjang ibadah umrah dan haji sehingga para
konsumen merasa mendapatkan pelayanan yang terbaik dari Qiswah Tour.
Qiswah Tour adalah sebuah kantor jasa yang menawarkan program Biro
(14)
masyarakat untuk ber-umrah yang tidak berbanding lurus dengan
peningkatan kualitas ummat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
lahirlah gagasan mendirikan biro perjalanan ibadah umroh yang
paket-paketnya dirancang khusus untuk membangun kualitas dan kemaslahatan
jamaah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.1
Salah satu dari model diferensiasi pelayanan yang dilakukan Qiswa
yaitu dengan Manasik dan PTSB (Pendalaman Terapi Sholat Bahagia).
PTSB tersebut dilakukan sebelum pemberangkatan umrah dan haji yaitu
saat pelatihan manasik haji. Pembimbing dari PTSB sendiri adalah Prof. Dr.
Moh.Ali Aziz, M.Ag sebagai Imam shalat Taraweh di Afrika, Asia dan
Eropa. Proses PTSB diawali dengan tata cara berwudhu dengan mengingat
Allah SWT di setiap membasuh organ yang akan disucikan. Selanjutnya dengan memahami arti do’a dalam gerakan sholat yang kita lakukan.
Kunci dari terapi sholat bahagia yaitu “SUBHAN TURUT HADIR
di MASJID untuk AKSI SOSIAL.”2 Yang memiliki arti :
a. SUBHAN adalah inti surat Al fatihah, yang berarti Syukur,
Bimbingan dan Ketahanan iman
b. TURUT adalah inti dari rukuk, yang berarti Tunduk kepada
kemauan Allah dan semua perintah-Nya
c. HADIR adalah inti dari I’tidal, yang berarti Hak pujian hanya bagi Allah dan semua yang kita alami terjadi atas takdirnya.
1 Qiswa Tour,
Profil Qiswa Tour , diakses tanggal 05 April 2016,http://Qiswa.com/halaman/detail/29
2 Moh. Ali Aziz,2015, 60 Menit Terapi Shalat Bahagia,(Surabaya : PT. Duta Aksara Mulia) hal
(15)
d. MASJID adalah inti do’a sujud, yang berarti Maaf Allah untuk kita dan keluarga, sinar Allah untuk semua panca indra serta jiwa dan
raga diserahkan sepenuhnya kepada Allah.
e. AKSI adalah inti do’a k antara dua sujud, yang berarti Ampunan, kasih sejahtera dan iman
f. SOSIAL adalah inti do’a tasyahud, yang berarti Sholawat,
persaksian dan tawakal.3
Dalam penelitian tersebut peneliti mengambil salah satu kantor
Qiswah tour yang berada di Jalan Ahmad Yani No.153 Surabaya Telp.
081331350191. Tempat yang sangat strategis dan mudah dijangkau oleh
berbagai angkutan kota. karena berada di samping jalan raya arah
perbatasan Surabaya-Sidoarjo.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan peneliti diatas, peneliti
membatasi permasalahan kedalam perumusan masalah sebagai berikut :
Bagaimana Strategi Qiswah Tour dalam Meningkatkan keunggulan
bersaing biro travel haji dan umroh melalui diferensiasi pelayanan PTSB?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut :
3 Moh. Ali Aziz,2015, 60 Menit Terapi Shalat Bahagia,(Surabaya : PT. Duta Aksara Mulia) hal
(16)
Untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh Qiswah Tour dalam
meningkatkan keunggulan bersaing haji dan umroh melalui diferensiasi
pelayanan PTSB.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut bagi
para peneliti lain maupun masyarakat umum serta diharapakan dapat
memberikan manfaat guna menambah pengetahuan yang berkaitan
dengan studi diferensiasi
2. Manfaat praktis
1) Sebagai masukan dan saran evaluasi Qiswah Tour sehingga mampu
mengetahui faktor-faktor manakah yang dapat meningkatkan
keunggulan bersaing di perusahaan.
2) Sebagai kajian bagi para peneliti yang dapat mengambil poin-poin
pembelajaran dari penelitian ini dan diharapakan wacana tentang
diferensiasi ini berkembang kearah yang lebih baik
E. Definisi konsep
1. Strategi adalah penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang sebuah
perusahaan dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan
untuk mencapai sasaran dan tujuan.4
(17)
2. Keunggulan bersaing adalah suatu posisi dimana sebuah perusahaan
meguasai sebuah ajang persaingan bisnis sehingga perusahaan tersebut
dapat merebut atau mempertahankan posisinya sebagai pimpinan pasar.5
3. Diferensiasi Pelayanan adalah suatu keadaan dimana perusahaan dapat
memberikan perbedaan yang lebih unik dari pesaing dengan melalui
pelayanan yang berbeda dengan perusahaan lainnya.6 Pelayanan ini
berbentuk seperti : Manasik Umrah plus PTSB.
F. Sistematika Pembahasan
Penelitian ini akan dirancang menjadi lima bab. Di bab pertama,
pembahasan ditekankan pada fokus penelitian, yaitu strategi meningkatkan
keunggulan bersaing. Dari fokus ini, terumuskan masalah penelitian, tujuan
penelitian dan manfaat penelitian. Agar memperoleh pemahaman fokus
penelitian dengan benar, maka alasan munculnya serta konseptualisasi
dikemukakan dalam bab pertama. Demikian pula, orijinalitas fokus
penelitian yang dibahas dalam studi kepustakaan.
Dalam bab kedua dibahas tentang teori yang menjadi pondasi dari
latar belakang di atas yaitu teori strategi yang kemudian digabungkan
dengan teori meningkatkan keunggulan bersaing, teori diferensiasi
pelayanan dan teori PTSB ( pendalaman Terapi sholat bahagia )
Dalam bab ketiga, peneliti membahas metode penelitian, jenis data
penelitian ini menjadi patokan awal dalam menentukan pendekatan dan
5 Wibowo kuntjoroadi,2009,Analisis Strategi bersaing dalam persaingan usaha penerbangan
komrsial (jurnal ilmu administrasi dan organisasi) Januari,Vol 16 no.1 hal 46
6 Wina asty, 2015, Strategi Diferensiasi untuk menciptakan keunggulan bersaing di savali hotel
(18)
terakhir jenis penelitian. Kemudian dilanjutkan dengan teknik pengumpulan
data dan teknik analisa data yang sudah didapatkan.
Dalam bab keempat, pembahasan tentang data di lapangan
digambarkan dan dijelaskan apa adanya hingga memperoleh hal-hal di balik
fenomena. Agar data memiliki makna, perlu konfirmasi dengan teori. Hasil
konfirmasi ini berupa analisa dan temuan penelitian yang dibahas dalam bab
keempat.
Temuan data merupakan jawaban atas rumusan masalah yang
dibahas secara singkat dalam bab keempat. Karena hanya ada satu rumusan
masalah, maka kesimpulannya juga satu. Berdasarkan kesimpulan ini,
saran-saran diajukan dengan dua sasaran, sesuai dengan kegunaan
(19)
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Penelitian Terdahulu
Dalam konteks ini penulis telah membaca dan mencari dari penelitian
yang sudah dilakukan peneliti lain terutama dengan tema keunggulan
bersaing melalui diferensiasi pelayanan. Ada beberapa penelitian yang
dianggap relevan untuk mendukung dalam penelitian ini diantaranya
sebagai berikut : pertama, skripsi saudari Resti Sugiarti yang berjudul “
Strategi Diferensiasi Produk Zoya”.
Dalam penelitiannya, saudari Resti Sugiarti memfokuskan pada
diferensiasi produk untuk meningkatkan keunggulan bersaingnya. Pada
diferensiasi produk zoya meliputi : bentuk, keistimewaan, kualitas kerja,
kualitas kesesuaian, daya tahan, mudah diperbaiki, gaya dan desain serta
harga relative. Persamaan dari penelitian saudari Resti Sugiarti dengan
penelitian yang akan peneliti lakukan terletak dalam metode penelitian yang
digunakan yaitu metode kualitatif. Dan terletak pada model peningkatan
keunggulan bersaing yakni melalui diferensiasi. Kemudian perbedaan
antara penelitian yang akan peneliti laksanakan dengan penelitian saudari
Sugiartini adalah pada fokus diferensiasinya, dimana dalam penelitian ini
lebih difokuskan pada strategi diferensiasi produk sangat dibutuhkan untuk
(20)
memfokuskan pada strategi diferensiasi pelayanan sangat dibutuhkan untuk
meningkatkan keunggulan bersaing.1
Kedua, skripsi saudari Soraya Hay dengan judul “ Strategi keunggulan bersaing PT Bank BNI Syari’ah Cabang Dharmawangsa Surabaya Dalam meningkatkan Jumlah Nasabah”. menggunakan Strategi keunggulan bersaing untuk meningkatkan jumlah nasabahnya. Persamaan penelitian
saudari Soraya Hay terletak pada metode yang digunakannya yakni metode
kualitatif. Selain itu juga persamaan terlihat pada strategi yang digunakan
yakni strategi keunggulan bersaing. Kemudian perbedaannya adalah saudari
Soraya Hay hanya menggunakan Strategi Keunggulan bersaing, sedangkan
dalam penelitian yang akan peneliti lakukan menggunakan keunggulan
bersaing melalui diferensiasi pelayanan.2
Ketiga, skripsi saudari Wina Asty dengan judul “Strategi Diferensiasi
Untuk Menciptakan Keunggulan Bersaing di Savali Hotel Padang”. Penelitian ini menggunakan strategi diferensiasi untuk menciptakan
keunggulan bersaing. Persamaan penelitian saudari Wina Asty dengan
penelitian yang akan peneliti lakukan adalah terletak pada metode penelitian
yang menggunakan metode kualitatif. Serta persamaan yang lain yakni pada
penelitian ini juga menggunakan strategi diferensiasi sebagai cara untuk
menciptakan keunggulan bersaing. Sedangkan perbedaan dalam penelitian
1 Resti Sugiartini,2014,Strategi Diferensiasi produk zoya, Fakultas Dakwah dan ilmukomunikasi
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel.
2 Soraya Hay,2014,Strategi Keunggulan Bersaing PT Bank BNI Syari’ah Cabang Dharmawangsa
Surabaya Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi Ekonomi Syari’ah. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
(21)
ini terletak pada fokus strategi diferensiasinya. Pada penelitian yang akan
peneliti lakukan menggunakan diferensiasi pelayanan sedangkan dalam
penelitian saudari Wina Asty mencakup seluruh strategi diferensiasi.3
Keempat, skripsi saudari Shofa Sholihin dengan judul “Analisis Strategi Diferensiasi Citra Dalam Pemasaran Travel Maktour”. Dalam penelitian ini menggunakan diferensiasi citra yaitu : citra bayangan, citra terkini, citra
harapan, citra lembaga dan menggunakan analisis SWOT untuk
mengetahui faktor penghambat dan pendukung Travel Maktour. Persamaan
dari penelitian saudari Shofa sholihin dengan penelitian yang akan peneliti
lakukan adalah pada strategi diferensinya. Sedangkan perbedaan pada
penelitian yang peneliti lakukan adalah pada fokus penelitian, dimana pada
penelitian saudari Shofa Sholihin berfokus pada diferensiasi citra sedangkan
pada penelitian peneliti berfokus pada diferensiasi pelayanan.4
B. Pengertian Strategi
Kata “strategi” berasal dari bahasa yunani “strategos”, yang berasal
dari kata stratos yang berarti militer dan Ag yang artinya memimpin.
Strategi dalam konteks awalnya ini diartikan sebagai generalship atau
sesuatu yang dikerjakan oleh para jendral dalam membuat rencana untuk
menaklukan musuh dan memenangkan perang. tidaklah mengherankan jika
3 Wina Asty,juli 2015,Strategi Diferensiasi Untuk Menciptakan Keunggulan Bersaing di Savali
Hotel Padang,Progam Studi Tata Boga Politeknik Negeri Balikpapan. Jurnal Sosial dan Humaniora. Vol.5,No.2)
4 Shofa Sholihi, .2011. Analisis Strategi Diferensiasi Citra Dalam Pemasaran Travel Maktour,
Fakultas ILmu dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
(22)
pada awalnya strategi ini memang popular dan digunakan secara luas dalam
dunia militer.
Perkembangan konsep strategi ini berjalan sampai akhir decade
80-an d80-an awal 90-80-an d80-an lahirlah sebuah dalih y80-ang dibuat oleh Gary Hamel
dan C.K prahalad, profesor dari London Business School dan University of
Michigan. Mereka mengungkapkan bahwa fungsi strategi yang sebenarnya
bukanlah menggabung-gabungkan sumberdaya-sumberdaya dengan
peluang-peluang, tetapi yang lebih penting adalah menentukan
sasaran-sasaran yang jauh membentang menjangkau masa depan melebihi apa apa
yang diyakini oleh para manajer perusahaan dalam kondisi normal.5
Dalam pembahasan organisasi, istilah strategi hampir selalu
dikaitkan dengan arah, tujuan serta kegiatan jangka panjang. Strategi juga
dikaitkan dalam penentuan posisi suatu organisasi dengan
mempertimbangkan lingkungan sekitarnya. Bahkan dalam kamus militer,
istilah ini berkaitan dengan upaya mencapai keunggulan dalam persaingan
yang sesuai dengan keinginan untuk bertahan sepanjang waktu dengan
mengambil wawasan jangka panjang yang luas dan menyeluruh.
Adanya perubahan lingkungan, baik lingkungan makro maupun
mikro dihadapkan dengan kondisi sistem internal perusahaan yang
memaksa suatu perusahaan untuk mengambil sikap terhadap
perubahan-perubahan itu. Sikap inilah yang menentukan arah yang akan dilalui dalam
5 Setiawan Hari punomo dan Zulkieflimansyah, 1996, manajemen strategi sebuah konsep
(23)
perjalanan bisnis untuk sampai ke tujuan perusahaan, sikap inilah yang
dinamakan strategi.
Singkatnya Strategi adalah suatu alat untuk mencapai tujuan
perusahaan, strategi memiliki beberapa sifat antara lain :
1. Menyatu (unified), yaitu menyatukan seluruh bagian-bagian
dalam perusahaan.
2. Menyeluruh (comprehensiv), yaitu mencakup seluruh aspek
dalam perusahaan.
3. Integral (integrated), yaitu seluruh strategi akan cocok atau
sesuai dari seluruh tingkatan.6
Perlu disadari bahwa strategi itu diperlukan agar tujuan sebuah
perusahaan dapat tercapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Agar
strategi itu bisa berjalan dengan baik maka harus didasarkan pada perpaduan
sorotan di luar perusahaan dengan hasil sorotan dalam perusahaan. Sorotan
di luar perusahaan bertujuan untuk melihat masalah dan ancaman yang bisa
dihindari serta melihat peluang atau kesempatan yang dapat dimanfaatkan.
Sedangkan sorotan ke dalam perusahaan bertujuan untuk mengetahui
kekuatan yang dapat dimanfaatkan, serta kelemahan-kelemahan yang perlu
dihindari atau diatasi.
6 Agustinus sri Wahyudi,2009,Manajemen Strategik Pengantar Proses Berfikir
(24)
C. Strategi dalam Perspektif Islam
Sedangkan dalam perspektif islam, orientasi strategi sebuah perusahaan
tidak lain adalah pencapaian empat hal utama sebagai sasaran jangka
panjang, yakni:
a. Target hasil : Profit – materi dan benefit – nonmateri
Tujuan perusahaan harus tidak hanya untuk mencapai profit
setinggi-tingginya. Namun juga harus memperoleh dan memberikan
benefit (keuntungan atau manfaat) non materi kepada internal organisasi
dan ekstrernal (lingkungan), seperti terciptanya suasana persaudaraan,
kepedulian sosial dan sebagainya. Perusahaan tidak akan bisa
berkembang dan maju tanpa adanya keseimbangan antara lingkungan
internal dan eksternal sebuah perusahaan.
b. Pertumbuhan, yang artinya terus meningkat
Hasil perusahaan akan terus diupayakan agar tumbuh meningkat
setiap tahunnya. Pertumbuhan bisa dicapai dengan beragam cara,
misalnya inovasi produk, pelatihan karyawan, csr, dan berkomitmen
untuk terus menjaga kualitas produk atau pelayanannya. Yang
terpenting perusahaan terus menerus berusaha untuk memperbaiki
kualitas produk atau jasa, sehingga perusahaan bisa tumbuh dan
berkembang dengan cepat.
(25)
Selanjutnya adalah keberlangsungan. Sebagaimana upaya pertumbuhan,
setiap aktivitas untuk menjaga keberlangsungan tersebut juga dijalankan
dalam koridor syari’ah.
d. Keberkahan atau keridhaan Allah7
Dan yang terakhir adalah keberkahan. Faktor keberkahan atau
orientasi untuk menggapai ridha Allah SWT merupakan puncak
kebahagiaan hidup manusia muslim. Karenanya, para pengelola bisnis
perlu mematok orientasi keberkahan yang dimaksud agar pecapaian
segala orientasi diatas senantiasa berada dalam koridor syari’ah yang
menjamin diraihnya keridhaan Allah SWT.
D. Keunggulan Bersaing
Setiap perusahaan akan menghadapi berbagai persaingan. Konsep
pemasaran menyatakan bahwa untuk meraih sukses, perusahaan harus
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen dibandingkan dengan
perusahaan pesaingnya.8 Jadi sebuah perusahaan seharusnya lebih
mengetahui kebutuhan konsumen sasarannya. Mereka juga harus membuat
strategi bersaing untuk melayani konsumen dengan sasaran yang sama. Dan
perusahaan harus membuat keunggulan bersaing dengan membuat
penawaran yang menarik melawan penawaran pesaing di benak konsumen.
Keunggulan bersaing juga penting diketahui dalam penyusunan
perencanaan bisnis, karena hal itu tidak terlepas dari prinsip-prinsip
7Gumbira Sa’id,2003,Manajemen Strategis Perspektif Syari’ah, (Khairul Bayan : Jakarta) hal 52-55.
(26)
ekonomi, yaitu bagaimana oprasional perusahaan dapat berjalan lancar
dengan meminimalkan seluruh biaya yang ditimbulkan dan
memaksimalkan keuntungan.9
Tidak ada strategi pemasaran yang kompetitif tunggal yang terbaik
bagi seluruh perusahaan.10 Setiap perusahaan seharusnya memperhatikan
posisi industrinya sendiri dibandingkan dengan melihat industri pesaingnya.
Perusahaan yang besar dan berada pada tingkatan pasar yang dominan
seharusnya bisa membuat strategi pemasaran yang tidak bisa dilakukan oleh
perusahaan yang lebih kecil. Tetapi, untuk berhasil perusahaan yang
dominan saja tidaklah cukup. Strategi perusahaan besar bisa dikalahkan
oleh perusahaan kecil begitupun sebaliknya. Perusahaan kecil dapat
mengembangkan strategi yang membuat pengembalian yang lebih tinggi
daripada perusahaan besar. Jadi, baik perusahaan besar maupun kecil yang
harus dilakukan adalah mengembangkan strategi pemasaran sehingga
membuat posisinya lebih baik daripada pesaingmya.
Seperti yang dijelaskan pada buku manajemen pemasaran
internasional oleh Jajat Kristanto mengutip pendapat Keegan dan Green
mengatakan bahwa keunggulan bersaing muncul bila terdapat sebuah
kesesuaian antara kompetensi-kompetensi khusus dengan faktor-faktor
kritis untuk sukses di dalam industrinya.11 Menurut Kotler yang dikutip oleh
Wina Asty pada Jurnal Social dan Humaniora yaitu keunggulan bersaing
9 M. Fuad, Christine H,, pengantar bisnis, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,cet ketiga hal 4
10 Philip Kotler,1997,Prinsip-prinsip Pemasaran, hal 78
11 Jajat Kristanto,2011,Manajemen Pemasaran Internasional (sebuah pendekatan
(27)
adalah suatu keunggulan diatas pesaing yang diperoleh dengan menawarkan
nilai lebih kepada konsumen, baik melalui harga yang lebih rendah atau
menyediakan lebih banyak manfaat yang banyak mendukung penepatan
harga yang lebih.12 Jadi dalam keunggulan bersaing dapat dilakukan dengan
mengurangi biaya atau menambahkan biaya tapi dengan syarat manfaat
barang harus ditambahkan.
Dalam ekonomi, daya saing pada tingkat mikro (perusahaan-firm
level) sering diartikan sebagai kemampuan suatu perusahaan menguasai,
meningkatkan, dan mempertahankan suatu posisi pasar, kemampuan suatu
perusahaan mengatasi perubahan dan persaingan pasar dalam memperbesar
dan mempertahankan keuntungannya (profitabilitas), pangsa pasar, dan
ukuran bisnisnya (skala usahanya) kapasitas menjual produk secara
mengutungkan13
E. Strategi Meningkatkan Keunggulan Bersaing
Sebelum meningkatkan keunggulan bersaing, perusahaan harus
mengenal siapa pesaing yang perusahaan hadapi. Jadi, untuk itu perusahaan
perlu menganalisis pesaingnya, untuk mengetahui seberapa besar dan kuat
pesaing tersebut,sehingga perusahaan bisa menentukan langkah yang tepat
untuk mencapai keunggulan bersaing. Menurut porter yang dikutip oleh
jajat kristanto pada buku manajemen pemasaran internasional mengatakan
12 Wina asty, 2015, Strategi Diferensiasi untuk menciptakan keunggulan bersaing di savali hotel
padang. (jurnal social dan humaniora) Juli,Vol 5 no.2 hal 156 di akses pada tanggal 31 maret 2016 pukul 14.00 Wib
13 Wina asty ,2015, Strategi Diferensiasi untuk menciptakan keunggulan bersaing di savali hotel
(28)
bahwa ada lima kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi persaingan dalam
sebuah industri yaitu:
Sumber : Porter, M.E (1980), Competitive Strategy,New York: The Free
Press, hal 4
1. Analisis Pesaing
Kita sering kali mendengar sebuah pernyataan yang sangat sederhana
dan sering muncul, “siapa pesaing kita?” jawabannya tidak sesederhana
pertanyaannya. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi apakah suatu
perusahaan menjadi pesaing kita atau tidak, seperti dilihat dari sisi industri,
harga, bahkan segmen pasar. Penentuan pesaing sangatlah penting, karena
hal tersebut mempengaruhi keberhasilan sebuah perusahaan. Pertanyaan
sederhana di atas sering terjadi disetiap perusahaan. Dan hanya sebagian
kecil dari perusahaan yang mengidentifikasi pesaingnya dengan tepat,
sementara banyak dari mereka yang salah sasaran.
“Jangan membunuh pesaingmu, agar kamu tidak kehilangan rasa bersaing”, hal ini perlu diperhatikan. Pesaing bukanlah sebuah ancaman melainkan dengan adanya pesaing maka perusahaan akan mempunyai rasa
Persaingan diantara para pesaing yang ada Ancaman para pendatang baru kekuatan tawar-menawar para pembeli Ancaman produk-produk atau jasa-jasa pengganti Kekuatan tawar-menawar para pemasok
(29)
bersaing yang dapat membawa perbaikan perusahaan baik proses
manajemen ataupun kualitas produk yang bisa memberikan nilai tambah
serta kepuasan kepada konsumen.14
Untuk memperoleh evaluasi strategis yang efektif dalam perusahaan,
diperlukan pemahaman terhadap setiap pesaing, maka menganalisa pesaing
adalah hal yang tepat untuk memulai strategi bersaing, antara lain :
1. Bagaimana pesaing mengukur dirinya sendiri
Yakni dengan mempelajari pernyataan/laporan tertulis yang di
publikasikan dan melihat aktivitas pesaing bisnis kita. Dengan kata
lain kita harus melihat bagaimana pesaing mengukur kualitas dirinya
sendiri, misalnya pada pembisnis susu kedelai, kualitas bahan
kedelai yang menjadi hal utama.
2. Strategi apa yang terungkap jelas
Yakni dengan mempelajari strategi pesaing yang sudah jelas sampai
perusahaan bisa mengerti kelemahan dan kelebihan strategi tersebut
sehingga perusahaam bisa menggunakan strategi yang bisa
digunakan untuk melawan strategi lawan.
3. Kekuatan, kelemahan dan perubahan apa yang dapat diantisipasi
Setelah mengetahui bagaimana strategi yang digunakan
lawan, kita bisa melihat kekuatan dan kelemahan dari strategi yang
digunakan oleh pesaing. Serta mengantisipasi rencana B dari
14 Jemsly Husbarat dan Matini Huseini, 2006, proses, formasi dan Implementasi Manajemen
(30)
pesaing ketika rencana A tidak dilakukan. Karena strategi bisa
berubah sesuai dengan kondisi lapangan. Misalnya: Dalam
perusahaan A, mereka menggunakan strategi branding, dimana
secara gencar-gencaran memperkenalkan ke berbagai media masa
untuk memnggunakan produk tersebut. Strategi tersebut mempunyai
kelemahan jika strategi tidak diimbangi dengan kualitas dari produk
tersebut.
4. Strategi apa yang mungkin digunakan untuk masa yang akan datang.
Setiap perusahaan akan mempunyai perencanaan jangka
panjang. Maka perusahaan perlu menganalisis strategi yang
digunakan pesaing. Perusahaan bisa melakukan dengan mempelajari
strategi lawan melaui pernyataan atau laporan yang pernah ditulis
atau dipublikasikan oleh pesaing bisnis.15
Setelah perusahaan melakukan analisis terhadap pesaingnya,
perusahaan perlu mencoba untuk menempatkan dirinya sebagai pesaing
yakni memandang dunia seperti yang dilihat pesaing. Meskipun hal ini akan
sangat sulit, tapi ini merupakan hal yang mutlak diperlukan untuk suksesnya
sebuah analisa. Semisal bila pesaing kita orang cina, maka kita perlu
memperlajari segala sesuatu tentang cina, yaitu budaya, orientasi hidup dan
sebagainya. Agar perusahaan bisa dengan mudah melakukan analisis
terhadap pesaingnya.
15
Faisal Afif,1994,Menuju Pemasaran Global (Trend Pemasaran Internasional), (Bandung: PT
(31)
Perusahaan mampu memahami pesaing, maka langkah selanjutnya
adalah menyusun strategi. Strategi yang digunakan harus disesuaikan
dengan kondisi dari perusahaan dan keputusan untuk memilih strategi juga
didasarkan pada analisa pesaing. Perusahaan akan mampu bersaing jika
strategi yang digunakan sudah tepat. Beberapa strategi yang dapat
digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan keunggulan bersaing :
1. Kepemimpinan dalam total biaya
Biasanya strategi ini digunakan oleh pemimpin pasar.
Perusahaan yang menginginkan posisi strategis persaingannya
sebagai pemimpin dalam total biaya harus secara agresif mengejar
dan mengikuti posisi kepemimpinan, yakni dengan cara membangun
fasilitas skala yang paling efektif untuk memperoleh bagian pasar
sehingga biaya per unit menjadi rendah.16
Strategi ini juga mengharuskan perusahaan untuk membuat
biaya produksi dan distribusi menjadi rendah sehingga harganya
dapat lebih rendah daripada pesaing. Untuk mencapai keunggulan
biaya, perusahaan harus membagi biaya riset, pengembangan dan
iklan untuk volume penjualan yang tinggi. Perusahaan juga bisa
mengurangi atau menghilangkan aktivitas-aktivitas tertentu.
Dalam strategi kepemimpinan biaya, terdapat 2 tipe. Yang
terpenting adalah perusahaan lebih memperhitungkan pessaing
daripada pelanggan dengan cara memfokuskan harga jual produk
(32)
yang murah sehingga biaya produksi, promosi maupun riset dapat
ditekan, bila produk/jasa yang dihasilkan hanya sekedar meniru
perusahaan lain.
Pada tipe 1, perusahaan dalam bersaing memperoleh pasaran
yang ada dengan menggunakan produk yang telah menjadi unggulan
di pasaran dengan meniru atau membuatnya persis dengan
meminimalkan biaya dalam pembuatannya serta tetap mengacu
pada produk aslinya. Misalnya, helm kendaran bermotor dipasaran
dengan merk “INK”. Dimana prosuk tersebut telah menjadi pilihan masyarakat karena mutu dan kualitasnya. Akan tetapi, produk ini
kurang terjangkau oleh sebagian besar masyarakat dikarenakan
harganya yang tinggi. Maka dari itu produsen lain membuat produk
helm yang menyerupai “INK” dengan harga yang relatif lebih murah. Tetapi dengan kwalitas dan mutu yang bersaing, seperti pada
helm KYT, JPN, OXY.
Pada tipe 2, perusahaan bersaing dengan dalam hal mutu dan
kualitas produk/jasa. Dalam model strategi ini, biaya/harga tidak
menjadi acuan, melainkan nilai, mutu dan kualitas produklah yang
menjadi konsep dasarnya. Misalnya dalam era informatika seperti
ini keperluan pada teknologi sangatlah penting. Banyak dari
perusahaan teknologi yang terus menerus bersaing dengan
menambah fitur-fitur yang lebih lengkap dan lebih canggih.
(33)
yang lebih tinggi dibandingkan teknologi yang sudah ketinggalan
jaman. Misalnya, pada merk handphone SAMSUNG yang belum
memiliki sistem Android, memiliki harga yang lebih murah
dibandingkan merk SAMSUNG yang telah memiliki sistem android.
Pada dasarnya, konsumen akan memutuskan membeli atau
tidak berdasarkan pada dua pertimbangan, yaitu harga dan kualitas.
Untuk itu, bagaimanapun strategi yang digunakan oleh sebuah
perusahaan harus tetap berdasarkan harga dan kualitas dari produk
atau jasa.
2. Diferensiasi
Diferensiasi termasuk bentuk fitur penyesuaian
(customization), kualitas kinerja, kualitas kesesuaian, ketahanan,
keandalan, kemudahan perbaikan dan gaya.17 Diferensiasi juga
merupakan penciptaan produk atau jasa yang diterima sebagai
sesuatu yang unik. Jika strategi ini sukses maka strtegi ini
merupakan strategi yang efektif untuk mempertahankan posisi pasar
dan memperoleh pengembalian diatas rata-rata.18
Perusahaan yang berbasis diferensiasi bekerja keras untuk
bisa menciptakan loyalitas merek kepada konsumennya yaitu suatu
keadaan dimana konsumen secara konsisten mencari, membeli dan
menggunakan produk tersebut. Dalam strategi ini, loyalitas terhadap
17 Philip Kotler,2009,Manajemen Pemasaran (Edisi ketiga belas jilid 2(Erlangga : Cilacap) hal 56
(34)
merek merupakan senjata ampuh bagi perusahaan berbasis
diferensiasi.
Perusahaan juga berusaha untuk menciptakan dan
memasarkan produk yang khas untuk berbagai jenis pelanggan yang
bervariasi. Diferensiasi bisa didapatkan sebuah perusahaan dari
berbagai faktor, misalnya, pembelian bahan baku yang bermutu
tinggi, sistem pelayanan yang responsif atau desain produk yang
unggul. Perusahaan yang menggunakan strategi ini biasanya
membangun persepsi pasar potensial terhadap produk/jasa yang
unggul agar tampak berbeda dengan produk lain. Perusahaan dapat
menguasai pasar besar dan kecil untuk memperoleh laba. Dengan
ini, diharapkan seluruh kalangan masyarakat dapat memperoleh
produk/jasa tersebut.
3. Fokus
Strategi fokus merupakan strategi unit bisnis yang
memfokuskan diri pada satu atau lebih segmen pasar yang sempit
dari pada mengejar pasar yang lebih besar. Strategi ini ditujukan
untuk melayani kebutuhan konsumen yang jumlahnya relatif kecil
dan dalam pengambilan keputusan untuk membeli relatif tidak
dioengaruhi oleh harga. Strategi ini ditujukan pada pelayanan suatu
segmen pasar yang lebih efektif dan efesien dibanding pesaing lain.
Strategi ini berusaha untuk memperoleh daya tarik yang khusus bagi
(35)
pada faktor biaya atau diferensiasi. Hal ini dapat digunakan pada
persaingan sempit.
Strategi fokus diibaratkan perusahaan mengkonsentrasikan
ikan pada pangsa pasar yang kecil untuk menghidari pesaing dengan
mengunakan strategi kepemimpinan biaya menyeluruh atau
diferensiasi.
Strategi fokus bisa diintegrasikan dengan salah satu dari dua
strategi generik lainnya, yaitu strategi biaya rendah atau strategi
diferensiasi. Strategi ini dbiasanya digunakan pada perusahaan yang
bermain di pasar kecil untuk memenuhi kebutuhan suatu produk
barang /jasa secara khusus. Syarat dari atrategi ini adalah adanya
pasar yang cukup (maker size), terdapat potensi pertumbuhan yang
baik, dan tidak terlalu diperhatikan oleh pesaing dalam rangka
mencapai keberhasilannya. Fokus berarti menyasar kelompok
konsumen yang lebih sempit atau dalam pemasaran sering disebut
dengan ceruk pasar. Ceruk pasar adalah kelompok konsumen yang
memiliki kombinasi kebutuhan atau sumber daya saing yang lebih
spesifik.
Menurut Bradley yang dikutip pada buku jajat kristanto manajemen
pemarasan internasional mengatakan bahwa daya saing
(36)
manusia yang mereka miliki, perilaku dalam mengelola sumber-sumber
daya tersebut, infrastuktur pendukung, dan politik dari negara.19
Dalam mengukur sebuah perusahaan, Bradley dengan mengacu
kepada Buzzel, Gale dan Sultan ,mengemukakan dalam buku manajemen
internasional karangan jajat kristanto, yaitu ada 6 faktor yang perlu
dievaluasi:
a. Penelitian dan pengembangan
b. Ketersediaan produk
c. Inovasi produk
d. Kualitas produk relatif
e. Kualitas pelayanan relatif
f. Upaya pemasaran20
Selanjutnya, bahwa sebuah penelitian dan pengembangan, inovasi
produk, ketersediaan produk serta upaya pemasaran dilihat sebagai
persentase terhadap penjualan. Sedangkan kualitas produk relatif dan
kualitas pelayanan relatif dilihat sebagai perbandingan dengan kualitas
produk dan pelayanan para pesaing.
F. Strategi Keunggulan Bersaing Dalam Perspektif Islam
Islam sebagai sebuah pondasi untuk mengatur kehidupan manusia
telah memberikan aturan-aturan yang rinci untuk menghindari persaingan
19 Jajat Kristanto,2011,Manajemen Pemasaran Internasional (sebuah pendekatan
strategi),(Jakarta : Erlangga) hal 131
20 Jajat Kristanto,2011,Manajemen Pemasaran Internasional (sebuah pendekatan
(37)
yang tidah sehat. Minimal ada tiga unsur yang perlu divermati dalam
membahas persaingan bisnis menurut islam yaitu : 1). Pihak-pihak yang
bersaing 2). Cara persaingan 3). Produk/ jasa yang dipersaingan.21
a. Pihak-pihak yang bersaing
Manusia merupakan pusat pengendali pesaing bisnis. Ia akan
menjalankan bisnisnya terkait dengan pandangannya tentang
bisnis yang digelutinya termasuk persaingan yang terjadi di
dalamnya. Bagi seorang muslim, bisnis yang dilakukan adalah
dalam rangka memperoleh dan mengembangkan kepemilikan
harta. Harta yang diperoleh adalah rezeki yang merupakan
karunia yang telah ditetapkan Allah.
Tugas manusia adalah melakukan usaha untuk mendapatkan
rezeki dengan cara yang sebaik-baiknya. Salah satunya dengan
jalan berbisnis, ia tidak akan takut akan kekurangan rezeki atau
kehilangan rezeki hanya karena anggapan rezeki itu di ambil
pesaing. Hal ini dijelaskan dalam ayat Al Qur’an surat Al- Mulk
ayat 15 :
وه ي لا ل ع ج مك ل ض أ أْا ًلول ذ اوشأما ف يف ا بكا ن م اولك أنم هق أز ۖ هأي لإ وشنلا
“Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka
berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah)
dibangkitkan.”
(38)
Keyakinan bahwa rezeki semata-mata datang dari Allah
SWT akan menjadi kekuatan bagi seorang pembisnis muslim.
Keyakinan ini menjadi landasan sikap tawakal yang kokoh
dalam berbisnis. Selama berbisnis, ia senantiasa menyerahkan
segala sesuatunya kepada Allah. Saat bisnisnya memenangkan
persaingan, Ia bersyukur. Sebaliknya, ketika kalah dalam
bersaing, ia bersabar. Jadi, segala sesuatu tetap dihadapi dengan
sikap yang positif tanpa meninggalkan prinsip- prinsip yang
telah Allah perintahkan.
Seorang muslim akan memandang bahwa bisnis hanyalah
sebagai pelaksanaan dari perintah Allah untuk mencari
karunianya yang tersebar diseluruh penjuru bumi. Oleh karena
itu, tidak akan terpikir oleh seorang muslim untuk menghalalkan
segala cara dalam memenangkan persaingan. Bagi seorang
muslim persaingan adalah berebut menjadi yang terbaik, terbaik
dalam produk yang bermutu, harga yang bersaing dan pelayanan
yang baik.
ا نأل ع ج
لأيللا
اًسا بل
ا نأل ع ج
ا نلا
اًشا ع م
“ Dan kami jadikan malam sebagai pakaian. Dan kami jadikan siang untuk mencari penghidupan.”
Dalam Qur’an Surat An Naba’ ayat 10-11 dijelakan bahwa dalam hal kerja, Islam memerintahkan setiap muslim untuk
memiliki etos kerja yang tinggi, sebagaimana Allah telah
(39)
kebaikan. Dengan landasan ini, persaingan tidak lagi diartikan
sebagai usaha mematikan pesaing lainnya, tetapi dilakukan
untuk memberikan sesuatu yang terbaik dari usaha bisnisnya.
b. Cara bersaing
Berbisnis adalah bagian dari muamalah. Karenanya, bisnis
juga tiak terlepas dari hukum-hukum yang mengatur masalah
mu’amalah. Karenanya persaingan bebas yang menghalalkan
segala cara merupakan praktik yang harus dihilangkan karena
bertentangan dengan prinsip yang ada dalam muamalah islam.
Dalam berbisnis, setiap orang akan berhubungan dengan
pihak-pihak lain seperti rekan bisnis, pelanggan dan pesaing bisnis.
Sebagai hubungan interpersonal, seorang pembisnis muslim
tetap harus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada
mitra bisninya. Hanya saja, tidak mungkin bagi pebisnis muslim
bahwa pelayanan terbaik itu diartikan juga memberikan
pelayanan dengan hal yang dilarang agama.
Pemberian suap untuk memuluskan negoisasi, misalnya,
jelas dilarang oleh agama atau dengan memberikan umpan
perempuan, sebagaimana telah menjadi hal yang lumrah dalam
cara berbisnis sekarang.
Dalam berhubungan dengan rekan bisnis, setiap pebisnis
muslim harus memperhatikan hukum-hukum islam yang
(40)
sesuai dengan kenyataan tanpa menipulasi. Misalnya,
memberikan sampel produk dengan kualitas yang sangat baik,
padahal yang dikirimkan memiliki kualitas yang jelek.
Rasulullah SAW memberikan contoh bagaimana bersaing
dengan baik. Ketika berbagang, Rasul tidak pernah melakukan
usaha untuk menghancurkan pesaing dagangannya. Tapi bukan
berarti Rasulullah berdagang tanpa memperhatikan daya
saingnya. Yang beiau lakukan adalah dengan memberikan
pelayanan yang sebaik-baiknya dan menyebut spesifikasi barang
yang dijual dengan jujur termasuk jika ada kecacatan dalam
barang tersebut. Secara alami. Hal seperti itu ternyata justru
mampu meningkatkan kualitas penjualann dan menarik para
pembeli tanpa menghancurkan pedagang lainnya.
Sementara itu, negara harus mampu menjamin terciptanya
sistem yang kondusif dalam persaingan. Pemerintah tidak
diperkenankan memberikan fasilitas khusus pada seorang atau
sekelompok pebisnis tentang teknologi, informasi pasar,
pasokan bahan baku, hak monopoli atau penghapusan pajak.
c. Produk (barang atau jasa) yang dipersaingkan
Beberapa keunggulan produk yang dapat digunakan untuk
meningkatkan keunggulan bersaing :
(41)
Produk usaha bisnis yang dipersaingkan baik barang maupun
jasa harus halal. Spesifikasinya harus sesuai dengan apa
yang diharapkan konsumen untuk menghindari penipuan,
kualitas terjamin dan berdaya saing.
- Harga
Bila ingin memenangkan persaingan, maka harga harus
kompetitif. Dalam hal iin tidak diperkenankan membanting
harga dengan tujuan untuk menjatuhkan pesaing.
- Tempat
Tempat yang digunakan harus bersih, baik, sehar dan
nyaman agar dapat menarik pelanggan
- Pelayanan
Pelayanan yang dberikan harus baik. Dengan bersifat ramah
maka pengunjungpun akan merasa nyaman untuk
menggunakan jasa kita kembali. Tapi seorang pebisnis
muslim tidak boleh memberikan pelayanan yang akan
mendekati maksiat.
- Layanan purna jual
Layanan purna jual ini merupakan servis yang diberikan
kepada konusmen sesuai akad yang disepakati, misalnya : Di
sebuah toko jam tangan, disitu telah disepakati bahwa jam
(42)
bisa langsung dibawa ke toko dan mendapatkan service
gratis.
Setiap pebisnis muslim diharapakan mengerti bahwa islam selalu
mempunyai aturan yang harus dipatuhi. Seperti dalam hal berbinsis ataupun
berdagang.
G. Definisi Diferensiasi
Diferensiasi termasuk bentuk fitur penyesuaian (customization),
kualitas kinerja, kualitas kesesuaian, ketahanan, keandalan, kemudahan
perbaikan dan gaya.22 Esensi dari strategi diferensiasi adalah perusahaan
dapat memberikan perbedaan yang lebih unik dari pesaing. Sehingga
dengan perbedaan itu konsumen memiliki nilai lebih tinggi.23 Oleh
karena itu, sebuah perusahaan harus mampu menciptakan diferensiasi
yang benar-benar unik dan tidak mudah ditiru oleh pesaingnya.
Untuk menghadapi pemain berbasis nilai, pemasar harus
memfokuskan diri pada bidang di mana model bisnis mereka
memberikan ruang kepada perusahaan lain untuk bermanuver.
Diferensiasi yang berhasil mengharuskan perusahaan berbagai taktik
untuk menyediakan pengiriman unggul atas manfaat konsumen yang
sangat diinginkan. Misalnya, daripada bersaing harga dengan Wal-Mart
dan pengecer nilai lainnya, Walgreens menekankan kenyamanan
22 Philip Kotler,2009,Manajemen Pemasaran (Edisi ketiga belas jilid 2(Erlangga : Cilacap) hal 56 23 Wina asty, 2015, Strategi Diferensiasi untuk menciptakan keunggulan bersaing di savali hotel
padang. (jurnal social dan humaniora) Juli,Vol 5 no.2 hal 155 di akses pada tanggal 04 April 2016pukul 23 : 43Wib
(43)
bisnisnya.Walgreens melakukan ekspansi dengan cepat untuk membuka
tokonya di mana-mana, sambil memastikan bahwa sebagian besar toko
berlokasi di pojok jalan dengan tempat parkir yang mudah. Selain itu,
Walgreens memperbaiki tata letak tokonya agar konsumen dapat masuk
dan keluar dengan mudah, menempatkan kategori-kategori kunci seperti
makanan sehari-hari dan layanan foto satu jam di dekat bagian depan.
Untuk melindungi penjualan produk farmasi, perusahaan
mengimplementasikan sistem telepon sederhana dan pemesanan online,
mempermudah pentranferan resep antarlokasi di seluruh negeri, dan
memasang jendela drive-through di sebagian besar toko lepas.
Langkah–langkah ini membantu Walgreens meningkatkan
pendapatannya dari 1998 sampai 2006 mencapai lebih dari 52 miliar
dari sebelumnya 15 miliar.24
Ketika sebuah perusahaan telah melakukan strategi diferensiasi,
maka perusahaan tersebut akan memiliki banyak keuntungan
diantaranya:
1. Diferensiasi akan memperpanjang siklus hidup produk/jasa
Suatu produk dalam sebuah pemasaran akan mengalami
proses penurunan penjualan, maka dari itu sebelum suatu
produk/jasa itu mengalami penurunan, perusahaan perlu
menerapkan strategi diferensiasi. Sebelum penurunan itu terjadi,
(44)
produk/jasa tersebut sudah memilik perbedaan dengan
produk/jasa yang kemarin, sehingga penjualan di pasar akan
kembali meningkat.
2. Diferensiasi akan membuat produk atau jasa lebh diingat oleh
konsumen
Perbedaan yang ada di produk atai jasa sebuah perusahaan
yang menggunakan strategi diferensiasi akan mudah diingat oleh
konsumen, karena hal itu berbeda dengan produk/jasa yang lain.
Konsumen juga akan merasa lebih tertarik untuk memeli atau
menggunakan produk atau jasa yang mempunyai hal yang lebih
unik atau berbeda dari biasanya.
3. Diferensiasi dapat mengatasi masalah kejenuhan yang ada di
pasar
Mengingat penjualan di pasaran yag sering pasang surut, sesuai
dengan daur hidupnya yang terus berputar, maka perusahaan
dapat membuat strategi diferensiasi untuk mengatasi konsumen
yang sudah mulai jenuh dengan produk/jasa yang biasa
ditawarkan.
Untuk memutuskan strategi yang digunakan sebuah perusahaan
harus benar-benar memahami landassan yang mendasari dari diferensiasi
atau biayanya, kerena banyak dari perusahaan yang kurang memahami
(45)
melainkan sebaliknya, misalnya : (a) Keunikan yang tak bernilai (b)
diferensiasi yang terlalu banyak (c) harga yang terlalu tinggi.
H. Karakteristik Strategi Diferensiasi
Menurut Kotler dan Amstrong yang dikutip oleh Wina Asty dalam
jurnal Social dan humniora terdapat 7 kriteria diferensiasi yang layak
untuk diterapkan, yaitu :
a. Penting
Pembedaan tersebut memberikan manfaat yang sangat
bernilai bagi cukup banyak pembeli. Misalnya dalam Qiswah
Tour yakni Manasik plus PTSB, dimana PTSB adalah Praktek
Terapi Sholat Bahagia, ini dianggap hal terpenting karena
sebelum berhaji seseorang bisa menerapkan sholat yang bisa
membuat calon jamaah bahagia.
b. Khas/berbeda
Pesaing tidak menawarkan perbedaan, atau perusahaan dapat
menawarkan produk dalam cara yang lebih berbeda.Misalnya
dalam Qiswa Tour selain memeberikan manasik, perusahaan
tersebut juga memberikan PTSB yakni Praktek Terapi Sholat
Bahagia, dimana ini akan menjadikan Qiswa Tour ini berbeda
dengan perusahaan lainnya.
c. Dapat dikomunikasikan
Perbedaan dapat dikomunikasikan dan dapat dilihat oleh
(46)
berkompeten, kedua hal ini dapat dikomunikasikan dan dilihat
oleh customer.
d. Sulit dimasuki
Perbedaan tersebut tidak mudah ditiru oleh pesaing.sehingga
dengan adanya itu, perusahaan mampu memberikan hal yang
berbeda dengan perusahaan lain.
e. Dapat di jangkau harganya
Perusahaan perlu meninjau harga yang pantas untuk sebuah
keunikan tersebut dan segmen mana yang akan dituju, jika
menengah keatas, mereka akan lebih mementingkan kualitas
dari produk/jasa tersebut sehingga mereka akan mampu
membayar lebih untuk hal tersebut. Poin yang terpenting
Pembeli mampu membayar perbedaan itu.
f. Menguntungkan
Perusahaan mengganggap dengan memperkenalkan perbedaan
itu akan menghasilkan laba.25 Strategi ini juga tetap dipandang
sebagai hal yang menjadikan perusahaan berkembang. Jika tidak
bisa menguntungkan atau malah merugikan strategi diferensiasi
tidak akan tidak oleh sebuah perusahaan sebagai strategi
pemasaran.
25 Wina asty, 2015, Strategi Diferensiasi untuk menciptakan keunggulan bersaing di savali hotel
padang. (jurnal social dan humaniora) Juli,Vol 5 no.2 hal 155 di akses pada tanggal 04 April 2016 pukul 23 :43
(47)
I. Definisi Diferensiasi Pelayanan
Setiap rantai aktivitas perusahaan merupakan sumber potensial bagi
keunikan yang dapat ditawarkan dan menarik para pembeli. Kualitas
pelayanan dapat menjadi sumber diferensiasi yang membedakan secara
signifikan dengan kualitas perusahaan yang lain. Diferensiasi pelayanan
dapat dilihat dari :
a. kemudahan pemesanan
Kemudahan pemesanan mengacu pada seberapa mudah
pelanggan melakukan pemesanan pada perusahaan. Sebuah
perusahaan akan dikatakan baik, jika pelayanan yang diberikan
juga baik. Banyak dari konsumen yang kecewa dan bahkan
berpindah pada produk atau jasa lain dikarenakan pelayanan
yang kurang memuaskan mereka..
Banyak dari perusahaan yang model penerimaan pemesanan
sangat menyusahakan pelanggan. Seperti, pelanggan diharuskan
mengisi biodata, mendaftar jadi member dulu dan sebagainya.
Tapi dengan model diferensiasi pelayanan, hal ini akan sangat
dimudahkan, dengan sisitem online dan proses yang cepat
pelanggan sudah dapat menikmati produk atau jasa yang
dipesan.
b. Pemasangan
Pemasangan mengacu pada pekerjaan yang dilakukan untuk
(48)
direncanakan. Perusahaan meletakkan meja atau kursi di ruang
tunggu untuk membantu kenyamanan pelanggan. Dan
menyediakan minuman di ruang tunggu agar pelanggan merasa
nyaman. Karena pelayanan yang baik akan membuat pelanggan
merasa terpuaskan.sehingga konsumen akan tetap memakai
produk atau jasa yang kita tawarkan.
Pemasangan tersebut bisa berupa tata letak suatu barang atau
penambahan unsur-unsur yang memudahkan pelanggan dalam
hal pelayanan. Misalnya : pemasangan kaca besar pada pintu
masuk, agar konsumen dapat melihat secara langsung tata letak
bagian dalam. Hal ini bisa membuat konsumen lebih tertarik
untuk melihat kedalam.
c. Pelatihan pelanggan
Banyaknya perusahaan yang hanya fokus pada
perkembangan perusahaan tanpa melihat kebutuhan dari
pelanggan mengakibatkan banyaknya konsumen yang kecewa
sehingga mereka mencari perusahaan yang mampu memberikan
mereka hal lebih dar perusahaan tersebut. Misalnya banyaknya
umat muslim di indonesia yang berkeinginan untuk menunaikan
ibadah haji membuat para pebisnis berlomba-lomba mendirikan
biro Travel umroh dan haji. Namun, terkadang mereka hanya
menginginkan jamaah yang menggunakan jasa mereka tanpa
(49)
hanya mengadakan manasik haji, dimana hal itu sudah menjadi
hal yang sangat wajar dalam bisnis travel haji sebelum para
jamaah diberangkatkan. Dalam diferensi pelayanan kita harus
menjadi pembeda diantra travel yang ada. Misalnya dengan
penambahan PTSB yakni pendalaman terapi sholat bahagia yang
dibarengi dengan pelatihan manasik haji.
d. konsultasi pelanggan
Konsultasi pelanggan mengacu pada pelayanan data, sistem
informasi dan sasaran yang diberikan penjual kepada pembeli
secara gratis atau membayar. Dalam hal ini, perusahaan
seharusnya memberikan pelayanan yang baik, agar konsumen
tidak merasa takut untuk menanyakan hal-hal yang kurang dia
ketahui dalam program perusahaan tersebut. Perusahaan juga
harus mau menerima kritik dan saran dari pelanggan. Tidak
sampai disini saja, perusahaan juga harus mengaplikasikannya
dengan segera jika memang dirasa hal tersebut perlu untuk di
perbaruhi. Kebanyakan dari perusahaan hanya memberikan janji
untuk memperbaruinya padahal hal itu sangat penting untuk
(50)
e. pemeliharaan dan perbaikan26
pemeliharaan dan perbaikan disini harus ada, baik adanya
kesepakatan atau seperti garansi untuk produk atau jasa yang
akan kita pasarkan.
Menurut Tjiotono yang dikutip pada jurnal pengaruh langkah
diferensiasi pelayanan terhadap kepuasan pelanggan mengatakan cara lain
untuk melakukan diferensiasi adalah secara konsisten memberikan kualitas
pelayanan yang lebih baik daripada para pesaing. Hal ini dapat dicapai
dengan memenuhi atau bahkan melampaui kualaitas jasa yang diharapkan
para pelanggan. Kualitas jada dipengaruhi oleh dua variabel, yaitu jasa yang
dirasakan (perceived service) lebih kecil daripada yng diharapkan maka
para pelanggan menjadi tidak tertarik lagi pada penyedia jasa bersangkutan.
Bila yang terjadi adalah sebaliknya maka ada kemungkinan para pelanggan
akan menggunakan penyedia jasa itu lagi.27
26 Wina asty, 2015, Strategi Diferensiasi untuk menciptakan keunggulan bersaing di savali hotel
padang. (jurnal social dan humaniora) Juli,Vol 5 no.2 hal 155 di akses pada tanggal 04 April 2016
pukul 23 :43
27 Asrining Ndaru Cahya Wulan dkk,2009,Pengaruh Langkah Diferensiasi Pelayanan Terhadap
Kepuasan Pelanggan, Fakultas iIlmu Administrasi, Universitas Brawijaya Malang, diakses pada
(51)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Menurut Catherine Marshal yang dikutip oleh Jonatan Sarwono
dalam buku Metode penelitian Kuantitatif dan kualitatif mendefinisikan
kualitatif riset sebagai suatu proses yang mencoba untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih baik mengenai komplelsitas yang ada dalam
interaksi manusia.1
Metode penelitian adalah serangkaian hukum, aturan dan tata cara
tertentu yang diatur dan ditentukan berdasarkan kaidah ilmiah dalam
menyelenggarakan suatu penelitian dalam koridor keilmuan tertentu yang
hasilnya dapat dipertanggung jawabkan secra ilmiah.2
Metode Kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan
sedalam-dalamnya dengan melalui pengumpulan data yang ditekankan pada
kedalaman atau kualitas data bukan banyaknya kuantitas data.
Jadi, metode penelitian adalah suatu cara kerja yang sistematis dan
bertujuan untuk mendalami fenomena yang menjadi objek penelitian.
1) Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekakatan yang dilakukan oleh peneliti dalam hal ini adalah
pendekatan kualitatif. Dalam penelitiani ini, peneliti menggunakan
metode studi kasus (case Study) adalah suatu model yang menekankan
1 Jonatan Sarwono, 2006, Metode penelitian Kualitatif &Kuantitatif, ( Graha Ilmu : Yogyakarta) hal 193
2 Haris Herdiansyah, 2010, Metodologi penelitian kualitatif untuk ilmu-ilmu social, (Salemba Humanika : Jakarta) hal 3
(52)
pada eksplorasi dari suatu “sistem terbatas” (bounded system) pada satu kasus atau beberapa kasus secara mendetail,disertai dengan penggalian
data secara mendalam yang melibatkan beragam sumber informasi yang
kaya akan konteks.3
Studi kasus adalah suatu inkuiri empiris yang menyelidiki fenomena
di dalam konteks kehidupan nyata, bilamana batas-batas antara
fenomena dan konteks kehidupan nyata tak tampak dengan tegas dan
dimana multisumber bukti dimanfaatkan.4
Tujuan Studi kasus adalah untuk membentuk gambaran secara
mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang
khas dari kasus ataupun status dari individu, yang kemudian dari sifat
khas itu akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum.
2) Lokasi Penelitian
Obyek dalam Penelitian ini “Strategi Meningkatkan Keunggulan
Bersaing Travel Haji dan Umroh Melalui Diferensiasi Pelayanan PTSB”
di Qiswa Tour yang beralamatkan di Jalan Ahmad Yani No.151
Surabaya Telp. 081331350191
3) Jenis dan Sumber Data
Koleksi data merupakan tahapan dalam proses penelitian yang penting,
karena hanya dengan mendapatkan data yang tepat maka proses
penelitian akan berlangsung sampai peneliti mendapatkan jawaban dari
3 Haris h. 2010. metode penelitian untuk ilmu-ilmu social hal 76
4 Dedik Prabowo, 1996, Studi kasus : Desain dan Metode, (PT Raja Grafindo Persada : Jakarta)
(53)
perumusan masalah yang sudah ditetapkan. Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini terbagi atas :
a. Data primer merupakan data yang di kumpulkan langsung dari
sumber utama Yaitu informasi-informasi yang diperoleh langsung
dari pihak pemilik atau dari pegawai Qiswa tour.
b. Data sekunder merupakan daa yang diperoleh dalam bentuk jadi atau
sudah diolah dalam bentuk dokumen-dokumen.
4) Tahapan –Tahapan penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian, ada tahap-tahap yang dilalui
peneliti mulai dari awal penelitian hingga analisis data.
Tahapan-tahapan ini dilakukan agar penelitian berjalan sesuai dengan prosedur
penelitian. Tahapan penelitian merupakan suatu langkah dalam
penelitian yang dilakukan peneliti yang dimulai dengan mencari data di
lapangan sampai dengan upaya penelitian untuk menganalisis data yang
diperoleh.5 Pada penelitian ini, tahapan yang dilalui peneliti dibagi
menjadi dua tahap, yaitu:
a. Tahap pra lapangan
Tahap ini merupakan tahap awal dalam mengadakan penelitian,
peneliti memulai dari membuat proposal penelitian, memilih
lapangan atau subyek penelitian. Ada empat tahap yang dilakukan
peneliti, yakni antara lain :
(54)
1. Menyusun rancangan penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti menyusun
rancangan penelitian. Rancangan ini terdiri dari mencari judul
yang sesuai dengan konsentrasi dan jurusan yang ditekuni
peneliti. Kemudian setelah judul disetujui oleh ketua jurusan,
peneliti membuat proposal penelitian untuk diajukan kepada
jurusan. proposal ini merupakan langkah awal apakah penelitian
ini akan dilanjutkan atau harus mencari judul penelitian lain.
2. Memilih lapangan penelitian
Sesuai dengan judul skripsi peneliti memilih di Qiswa Tour
Surabaya
3. Mengurus perizinan
Peneliti mengurus surat perizinan ke fakultas, untuk di
berikan kepada pihak perusahaan. karena pihak yang
berwenang, dalam hal ini adalah obyek penelitian, berhak
menolak atau menerima penelitian yang dilakukan. Mereka
memiliki kewenangan secara formal. dengan diterimanya surat
izin tersebut, peneliti bisa dengan leluasa melakukan penelitian.
4. Menyiapkan Perlengkapan Penelitian
Sebelum terjun ke lapangan, peneliti menyiapkan semua
perlengkapan yang akan digunakan untuk meneliti. Sehingga
peneliti siap terjun ke lapangan penelitian dengan bekal tersebut.
(55)
b. Tahap Lapangan
Tahap Lapangan ini, Peneliti mencari informasi dan
data-data yang menjadi pendukung utama dalam penelitian ini. Pada
tahap ini, peneliti lebih focus pada pencarian data di lapangan dalam
menggali data. Ketika peneliti memasuki lapangan, peneliti selalu
menjaga keakraban kepada subyek penelitian. keakraban
diperlukan, agar peneliti dan subyek penelitian melebur menjadi
satu dan tidak ada lagi dinding pemisah keduanya. Dengan demikian
subyek dengan suka rela menjawab pertanyaan yang diajukan
peneliti dan memberikan informasi yang terkait dengan penelitian.
Tidak hanya keakraban yang di bangun, tetapi peneliti juga
melihat keterbatasan waktu, tenaga dan biaya yang dimiliki. Agar
tidak sampai terpancing untuk kegiatan yang ada di lapangan dan
melewati keterbatasan yang dimiliki peneliti. Catatan lapangan juga
menjadi alat terpenting saat berada di lapangan. Catatan lapangan
ini didapatkan saat peneliti mendapatkan berbagai data dan
informasi saat di lapangan. Catatan lapangan ini digunakan ketika
peneliti lupa atau membutuhkan data-data saat menyusun laporan.
5) Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
(56)
peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang
ditetapkan.6
Adapun Teknik yang digunakan peneliti adalah :
Gambar 3.1 : Teknik Pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam mendapatkan informasi dan data
1. Wawancara
Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan secara langsung oleh peneliti kepada informan, kemudian
jawaban-jawaban informan dicatat atau direkam suara.7Dalam
penelitian ini, penulis menggunakan interview tak berstruktur yaitu
menggunakan pertanyaan-pertanyaan secara lebih bebas dan leluasa,
tanpa terikat oleh susunan pertanyaan yang telah di persiapkan
sebelumnya.
Adapun data yang ingin didapatkan oleh peneliti lewat wawancara
adalah
a. Keunggulan – keunggulan Qiswa Tour Travel
6 Sugiyono, 2010, Memahami Penelitian Kualitatif (Alfabeta :Bandung ) hal 62
7 Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,(Alfabeta : Bandung) hal 145-146
Wawancara Observasi
Dokumentas i Teknik
Pengumpulan data
(57)
b. Proses PTSB
c. Perbedaan Qiswa Trour dengan Travel yang lain
d. Cara pelayanan yang diberikan oleh Qiswa Tour
e. Jumlah customer setelah adanya PTSB
f. Perserta umroh yang tertarik mengenai PTSB
2. Obsevasi
Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia
dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya
selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit.8
Karena itu, observasi adalah kemampuan seseorang untuk
menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta
dibantu dengan pancaindra lainnya.
Adapun data yang diinginkan meliputi :
a. Kondisi lingkungan sekitar Qiswah Tour
b. Penataan Kantor Qiswah
c. Sikap Qiswa dalam menghadapi complain dari para customer
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif
dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh
subjek sendiri atau oleh orang lain9 Studi dokumentasi merupakan salah
satu cara yang dapat dilakukan peneliti kualitatif untuk mendapatkan
8 Burhan Bungin, 2010, Penelitian Kualitatif, (Kencana Prenada Media Group : Jakarta) hal 118 9 Haris Herdiansyah, 2010, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk ilmu-ilmu social (Salemba Humanika : Jakarta) hal 143
(58)
gambaran dari sudut pandang subyek melalui suatu media tertulis dan
dokumen lainnya yang tertulis atau dibuat langsung oleh subjek yang
bersangkutan.
Adapun data yang diinginkan adalah :
a. Profil dan Visi Misi Perusahaan
b. Foto-Foto tentang Kegiatan yang dilakukan Oleh perusahaan
c. Surat-surat keresmian lembaga dan pengakuan dari pemerintah.
d. Jumlah kenaikan jamaah umroh
6) Teknik Validitas Data
Agar data menjadi Valid dan di nilai absah, perlu di lakukan
perpanjangan penelitia, triangulasi, dan diskusi dengan para pakar.
Perpanjangan penelitian dilakukan dengan memperbanyak intensitas
kegiatan di lapangan, termasuk keterlibatan peneliti di lokasi penelitian.
Triangulasi Berarti meminta konfirmasi atas data yang telah
diperoleh peneliti. Konfirmasi atas data yang telah diperoleh peneliti
dengan memberikan laporan penelitian terdahulu kepada informan yang
ditelti, agar mendapatkan koreksi. Setelah itu, laporan penelitian bisa di
publikasikan.
Peneliti menggunakan metode triangulasi sumber. Triangulasi yaitu
menganalisis jawaban subyek dengan meneliti kebenarannya dengan
data empiris (Sumber data lainnya) yang tersedia. Disini jawaban
subyek di cross-check dengan dokumen yang ada. Triangulasi diartikan
(59)
berbagai teknik teknik pengumpulan data yang telah ada. Bila peneliti
melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya
peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kreadibilitas data,
yaitu mengecek dengan berbagai teknik pengumpulan data dari berbagai
sumber data.10 Misalnya, membandingkan hasil pengamatan dengan
wawancara, membandingkan apa yang dikatakan umum dengan yang
dikatakan pribadi. Untuk menguji keabsahan informasi tidak dapat
dilakukan dengan alat-alat uji statistic.
7) Teknik Analisis Data
Menurut Bogdan dan Bliken yang dikutip oleh Lexy J.Moeleong,
“Secara Konseptual analisis data merupakan proses sistemaris pencarian
dan pengaturan transkip wawancara, catatan lapangan dan materi-materi
lain yang telah dikumpulkan untuk peningkatan pemahaman mengenai
materi tersebut dan untuk memungkinkan menyajikan apa yang sudah
di temukan kepada orang lain.”11 Prinsip pokok teknik analisis kualitatif adalah mengolah dan menganalisis data-data yang tekumpul menjadi
data yang sistematik,teratur, terstruktur dan mempunyai makna.
Analisis data pada riset kualitatif dapat berupa kata-kata,
kalimat-kalimat atau narasi-narasi, baik yang di peroleh dari wawancara
mendalam maupun observasi. Tahap analisis data memegang peran
penting dalam riset. Artinya kemampuan periset memberi makna
10 Jonathan Sarwono, 2006, Metode penelitian Kuantitatif dan kualitatif, (Graha ilmu : Yogyakarta) hal 83
11 Lexy J. Moeleong, 2004, Metodologi Penelitian Kualitatif, (PT Rosda Karya :Bandung) hal : 248
(60)
kepada data merupakan kunci apakah data yang di peroleh memenuhi
unsure reabilitas dan validitas atau tidak.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data
kualitatif menurut Miles dan Huberman yaitu analisis interaktif. Teknik
kualitatif dengan analisis interaktif melalui tahapan sebagai baerikut :
a. Reduksi data
Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan, perhatian
pada penyerdahanaan data dari semua data yang sudah didapat.
Setelah itu data yang tidak diperlukan kemudian disisihkan dan
data-data yang penting untuk penelitian dikumpulkan menjadi satu dan di
klasifikasikan menjadi lebih spesifik. Denagn kata lain, reduksi data
adalah proses penyederhanaan data dan memilih hal-hal pokok yang
sesuai dengan focus penelitian.
b. Penyajian data
Penyajian data adalah proses pengorganisasian untuk memudahkan
data untuk dianalisis dan disimpulkan. Data-data tersebut kemudian
di pilah-pilah dan disortir menurut kelompoknya dan disusun
dengan kategori yang sejenis untuk ditampilkan agar selaras dengan
permadalahan yang dihadapi.
c. Penarikan Kesimpulan
Penarikan Kesimpulan dalam proses ini adalah memebuat atau
(61)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
1. Sejarah berdirinya Qiswah Tour
Qiswah Tour(PT. Qiswah Indah Travelindo) adalah Biro Perjalanan
Ibadah Haji dan Umrah, yang berkomitmen menjadi mitra sejati
perjalanan ibadah haji dan umroh dalam rangka menggapaiberkah dan
maghfiroh.
Saat ini Qiswah Tour merupakan Mitra Konsorsium Hijaz Tour(PT.
Hijaz Tour & Travel, yang berkedudukan di Jakarta). Hijaz Touradalah
Biro Perjalanan Ibadah Umroh dan Haji Khusus, yang telah memiliki
izin resmi dari Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag RI.
Izin Haji Khusus: No. D/82/2014. Izin Umroh: No. D/613/2013.
Kerjasama antara Qiswah Tour dan Hijaz Tour dituangkan dalam
Perjanjian Kerjasama yang telah ditanda tangani kedua pihak. Dalam
perjanjian itu disepakati bahwa untuk memperluas jaringan dan
meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat di luar
Jabodetabek yang akan melakukan perjalanan Ibadah Umrah dan Haji
Khusus, HIJAZ TOUR (Selaku Pihak Pertama) per tanggal 7 Maret
2014 menunjuk Qiswah Tour sebagai mitra konsorsium untuk
bekerjasama dalam bidang pemasaran, pendaftaran dan pelayanan calon
(1)
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penelitian ini peneliti bisa menyimpulkan bahwa ada lima strategi yang dilakukan oleh Qiswah Tour dalam meningkatkan keunggulan bersaing biro travel haji dan umroh melalui Diferensiasi pelayanan PTSB. Pertama adalah Kemudahan Pemesanan Yaitu memberikan pelayanan PTSB terhadap calon jamaah. Pelayanan ini menjadikan Qiswah mempunyai nilai plus di mata calon jamaah. Sedangkan hal kedua adalah Pemasangan yang tepat, hal ini mengacu pada hal-hal yang membantu kenyamanan calon jamaah. Jadi, penempatan pelaksanaan PTSB di Graha Agung sangat diperhatikan sehingga calon jamaah akan merasa nyaman ketika berada di ruangan tersebut.
Selanjutnya cara ketiga dalam membuat diferensiasi pelayanan adalah Adanya pelatihan calon jamaah di Qiswah, yaitu Manasik plus PTSB (Pendalaman Terapi Sholat Bahagia). Manasik plus PTSB akan diberikan dua minggu sebelum pemberangkatan calon jamah. Program tersebut telah menjadi kekuatan bagi Qiswah Tour.
Kemudian hal keempat yang dilakukan oleh Qiswah dalam membuat Diferensiasi Pelayanan adalah Menjalin komunikasi intens dengan calon jamaah Qiswah Tour dengan cara membuka konsultasi pada saat pelaksanaan PTSB untuk jamaah yang kurang memahami perihal
(2)
terjalin tidak rusak dan memungkinkan calon jamaah akan menggunakan jasa dari Qiswah Tour kembali.
Pelayanan PTSB tidak hanya sebuah program yang dirancang untuk penambahan program di Qiswah Tour, melainkan lebih dari itu, karena PTSB adalah bentuk pengaplikasian visi dan misi dari Qiswah Tour. Pelayanan PTSB sangat diperhatikan mulai dari pemesanan, kenyamanan tempat, pelatihannya, konsultasi jamaahnya dan pemeliharannya. Dan dengan adanya program ini, jumlah calon jamaah menjadi dua kali lipat dari biasanya.
Jadi, lima hal di atas adalah strategi yang digunakan untuk meningkatkan keunggulan bersaing biro travel haji dan umroh dengan melalui diferensiasi pelayanan Pendalaman Terapi Sholat Bahagia (PTSB).
B. Saran dan Rekomendasi
Ada dua saran yang diajukan dalam penelitian ini. Saran pertama terkait dengan strategi meningkatkan keunggulan bersaing. Di setiap meningkatkan keunggulan bersaing suatu perusahaan harus mencoba mengenali lawan, mencoba berfikir seperti mereka tanpa harus membunuh pesaing kita, karena hal- hal itulah yang menjadikan perusahaan bisa berkembang.
Saran kedua terkait dengan pengembangan teori diferensiasi pelayanan. Dalam hal ini perlu ada kelanjutan penelitian, terutama terkait dengan strategi meningkatkan keunggulan bersaing melalui diferensiasi pelayanan. Penelitian ini memberikan saran supaya ada kelanjutan studi
(3)
tentang strategi meningkatkan keunggulan bersaing melalui diferensiasi pelayanan antara dua perusahaan.
C. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penyajian data yang disajikan masih kurang sempurna karena peneliti tidak bisa mendapatkan semua informasi secara detail. Akan tetapi secara garis besar penelitian tersebut mampu menjawab rumusan masalah yang diajukan.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, Moh Ali, 60 Menit Terapi Sholat Bahagia, Surabaya : PT. Duta Aksara Mulia, 2015
Napa, J. Awat, Manajemen Suatu Strategi Pendekatan System, Liberty : Yogyakarta, 1989
Kuntjoroadi, Wibowo, Januari, Analisis Strategi Bersaing Dalam Persaingan Usaha
Penerbangan Komersial (jurnal ilmu administrasi dan organisasi), Volume 16, Nomor 1
Asty, Wina, juli 2015, Strategi Diferensiasi Untuk Menciptakan Keunggulan Bersaing
di Savali Hotel Padang, (jurnal social dan humaniora), Volume 5, Nomor 2
Sholihi, shofa, Analisis Strategi Diferensiasi Citra Dalam Pemasaran Travel
Maktour, Fakultas ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas islam Negeri syarif Hidayatullah. Diakses 21 April 2016, repository.uinjkt.ac.id
Setiawan Hari punomo dan Zulkieflimansyah,, Manajemen Strategi Sebuah Konsep Pengantar, Jakarta,lembaga penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia 1996
Sri Wahyudi,Agustinus, Manajemen Strategik Pengantar Proses Berfikir Strategik, Jakarta : Erlangga, 2009
Sa’id, Gumbira, Manajemen Strategis Perspektif Syari’ah, Jakarta : Khairul Bayan, 2003
Kotler, Philip, Prinsip-prinsip pemasaran, Jakarta : Erlangga,1997
Muhammad Fuad dan Cristine H, Pengantar Bisnis, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, cet ketiga
Kristanto,Jajat, Manajemen Pemasaran Internasional (sebuah pendekatan strategi),
Jakarta : Erlangga,2011
Jemsly Husbarat dan Matini Huseini, Proses, Formasi dan Implementasi Manajemen
(5)
Strategi Komtemporer Operasionalisasi Strategi, Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2006
Afif, Faisal, Menuju Pemasaran Global (Trend Pemasaran Internasional), Bandung:
PT Eresco,1994
Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran (Edisi ketiga belas jilid 2), Cilapacap : Erlangga, 2009
Kristanto, Jajat, Manajemen Pemasaran Internasional (sebuah pendekatan strategi),
Jakarta : Erlangga, 2011
Amir, Taufiq, Manajemen Strategik konsep dan Aplikasi, Jakarta : Raja wakli pers, 2011
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Jakarta : Erlangga, 2009
Asrining Ndaru Cahya Wulan dkk, Pengaruh Langkah Diferensiasi Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan, Fakultas iIlmu Administrasi, Universitas Brawijaya Malang, diakses pada tanggal 02 Juni 2016, 2009
Sarwono, Jonatan, Metode penelitian Kualitatif &Kuantitatif, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2006
Herdiansyah, Haris, Metodologi penelitian kualitatif untuk ilmu-ilmu social, Jakarta :
Salemba Humanika, 2010
Moeleong,J, Lexy , Metodologi Penelitian Kualitatif , Bandung : PT Rosda Karya, 2004
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung : Alfabeta, 2010
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta, 2012
Bungin, Burhan, Penelitian Kualitatif, Jakarta :Kencana Prenada Media Group, 2010
Herdiansyah, Haris, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk ilmu-ilmu social, Jakarta :
(6)
Sarwono, Jonathan, Metode penelitian Kuantitatif dan kualitatif, Yogyakarta : Graha
ilmu, 2006
Qiswa Tour, Profil Qiswa Tour, diakses tanggal 26 April 2016, http://Qiswa.com/halaman/detail