39
Ciri-ciri remaja yang telah disebutkan di atas menunjukkan bahwa remaja merupakan masa perkembangan fisik, psikologis, kognitif, sosial
dan emosional yang relatif cepat dan pesat. Hal ini menyebabkan remaja perlu menerima dan menyesuaikan ciri-ciri yang terdapat pada diri remaja.
3. Perubahan-Perubahan pada Remaja
Santrock 1980: 23-24 menjelaskan bahwa pada masa remaja terjadi tiga pola pergerakan yang bersifat kompleks karena merupakan hasil dari
beberapa proses. Proses pada remaja tersebut menyebabkan suatu perubahan pada diri remaja. Adapun proses yang terjadi pada remaja
berserta perubahan yang ditimbulkan adalah: a. Proses Biologis
Proses biologis mencakup perubahan-perubahan fisik dalam tubuh individu. Gen yang diwariskan dari orang tua, perkembangan otak,
pertambahan tinggi dan berat badan, keterampilan motorik, dan perubahan hormonal pada pubertas, semuanya merefleksikan peran
proses biologis dalam perkembangan remaja. b. Proses Kognitif
Proses kognitif meliputi perubahan dalam pikiran, intelegensi dan bahasa individu. Hal ini menyebabkan remaja memiliki pemikiran
yang kritis, idealis dan cenderung labil. c. Proses Sosial-Emosional
Proses sosial-emosional meliputi perubahan dalam hubungan individu dengan manusia lain, dalam emosi, dalam kepribadian, dalam peran
dari konteks sosial dalam perkembangan.
40
Perubahan yang dialami remaja akan mempengaruhi remaja dalam bertindak dengan cara tertentu yang menyebabkan penilaian berbeda oleh
orang tua. Menurut Desmita 2005:190-214 perubahan-perubahan yang terjadi pada remaja meliputi:
a. Perubahan fisik. Perubahan-perubahan fisik merupakan gejala primer
dalam pertumbuhan remaja, yang berdampak terhadap perubahan- perubahan psikologis. Sarwono dalam Desmita: 2005: 190
menyebutkan bahwa
usia remaja
dianggap sebagai
usia perkembangan tubuh yang terjadi secara cepat tidak teratur, misalnya
kaki dan tangan tumbuh lebih cepat dari pada bagian badan lainnya. b.
Perkembangan mobilitas. Maksudnya ialah pergerakan badan dan keterampilan seperti menulis, melukis, dan seni-seni tangan yang
lainnya, yang menyebabkan kegundahan remaja adalah sikap-sikap orang-orang dewasa yang seolah-olah membebani mereka suatu
tanggung jawab sosial yang tidak sesuai dengan kemampuan mereka. c.
Perkembangan psikologi. Yaitu perkembangan fungsi anggota badan, seperti system saraf-nervous system, detak jantung, tekanan
darah, pernafasan, tidur, dan kelenjar endoktrin, yang mempengaruhi perkembangan.
d. Perkembangan kognitif, yaitu perkembangan fungsi daya pikir
seperti kecerdasan, ingatan, perhatian, khayalan, berpikir, dan pencapaian prestasi. Masa remaja adalah suatu periode kehidupan
dimana kepastian untuk memperoleh dan menggunakan pengetahuan
41
secara efisien mencapai puncaknya. Hal ini karena selama periode remaja, proses pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan.
e. Perkembangan seksual. Perkembangan ini meliputi sistem
reproduksi, serta bentuk tingkah laku seksual, mulai dari melakukan aktivitas pacaran, bercumbu, sampai melakukan kontak sosial.
f. Perkembangan emosional. Remaja biasanya mengalami kesukaran
dalam mengendalikan emosi, sehingga sikap mereka menjadi tidak menentu, karena tingkah laku mereka seolah mengalami transisi,
antara sikap anak-anak dan dewasa. g.
Perkembangan sosial. Sebagian besar remaja akan berusaha mandiri dan menghindari ketergantungan kepada orang lain. Mereka akan
menjalin hubungan dengan orang lain yang seusianya untuk berbagi pengalaman.
Pada masa remaja terjadi perubahan yang cepat baik secara fisik, maupun psikologis. Adapun perubahan yang terjadi pada masa remaja
menurut Yudrik Jahja 2013: 235-236 antara lain: a. Peningkatan emosional terjadi secara cepat pada masa remaja yang
dikenal sebagai masa storm dan stress. Pada masa remaja terdapat banyak tuntutan dan tekanan, misalnya remaja diharapkan untuk tidak
bertingkah seperti anak-anak, lebih mandiri, dan bertanggung jawab. b. Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan
seksual. Perubahan fisik terjadi sangat cepat, baik perubahan internal seperti sistem sirkulasi, pencernaan, dan sistem respirasi maupun
42
perubahan eksternal seperti tinggi badan, berat badan, dan proporsi tubuh sangat berpengaruh terhadap konsep diri remaja.
c. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain. Selama masa remaja banyak hal-hal yang menarik
bagi dirinya dibawa dari masa kanak-kanak digantikan dengan hal menarik yang baru. Kaitannya dengan hubungan dengan orang lain,
remaja tidak lagi berhubungan hanya dengan jenis kelamin yang sama, tetapi juga dengan lawan jenis, dan dengan orang dewasa.
d. Perubahan nilai, di mana apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-kanak menjadi penting karena telah mendekati dewasa.
e. Kebanyakan remaja bersikap ambivalen
dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Pada suatu sisi remaja menginginkan
kebebasan namun di sisi lain mereka takut akan tanggung jawab yang menyertai kebebasan dan meragukan kemampuan diri untuk memikul
tanggung jawab.
4. Tugas-Tugas Perkembangan Remaja