10
Saksono, 2011: 124. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku konsumtif merupakan suatu usaha seseorang untuk memperoleh barang atau jasa
yang dilakukan dengan lebih mendahulukan kepuasan. Berdasarkan definisi-definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa
perilaku konsumtif adalah suatu tindakan konsumen dalam mendapatkan, menggunakan, dan mengambil keputusan untuk membeli sesuatu barang
yang didasarkan pada keinginan bukan kebutuhan dengan dominasi faktor kesenangan dan kepuasan.
2. Karakteristik Perilaku Konsumtif
Menurut Sumartono 2002 dalam Endang Dwi Astuti, 2013: 150-151 karakteristik atau indikator perilaku konsumtif antara lain:
a. Membeli produk karena iming-iming hadiah.
Individu dalam membeli suatu barang karena adanya hadiah yang ditawarkan jika membeli barang tersebut.
b. Membeli produk karena kemasannya menarik.
Konsumen sangat mudah terbujuk untuk membeli produk yang dibungkus dengan rapi dan dihias dengan warna-warna menarik.
c. Membeli produk demi menjaga penampilan gengsi.
Konsumen mempunyai keinginan membeli yang tinggi, kerena pada umumnya konsumen mempunyai ciri khas dalam berpakaian,
berdandan, gaya rambut dan sebagainya dengan tujuan agar selalu berpenampilan yang dapat menarik perhatian orang lain.
d. Membeli produk berdasarkan pertimbangan harga bukan atas dasar
manfaat.
11
Konsumen cenderung berperilaku yang ditandakan oleh adanya kehidupan mewah sehingga cenderung menggunakan segala hal
yang dianggap paling mewah. e.
Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol atau status. Konsumen mempunyai kemampuan membeli yang tinggi sehingga
hal tersebut dapat menunjang sifat eksklusif dengan barang yang mahal dan memberi kesan bahwa berasal dari kelas sosial tinggi.
f. Memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang
mengiklankan produk. Konsumen cenderung meniru perilaku tokoh yang diidolakannya
dalam bentuk menggunakan segala sesuatu yang dapat dipakai oleh tokoh idolanya.
g. Munculnya penilaian bahwa membeli produk dengan harga mahal
akan menimbulkan rasa percaya diri. Konsumen sangat terdorong untuk mendorong untuk mencoba suatu
produk karena percaya apa yang dikatakan oleh iklan yaitu dapat menumbuhkan rasa percaya diri.
h. Keinginan mencoba lebih dari dua produk sejenis yang berbeda.
Konsumen akan cenderung menggunakan produk jenis yang sama dengan merek lain dari produk yang sebelumnya ia gunakan,
meskipun produk tersebut belum habis dipakainya. Perilaku konsumtif menjelaskan suatu keinginan untuk mengkonsumsi
barang yang bukan kebutuhan. Tambunan 2001 dalam Is Maisaroh, 2009: 52-53 menyebutkan terdapat dua aspek dalam perilaku konsumtif, yaitu:
12
a. Adanya suatu keinginan mengkonsumsi barang secara berlebihan. Hal ini akan menimbulkan pemborosan dan inefisiensi biaya, terutama bagi
remaja yang belum mempunyai penghasilan sendiri. 1 Pemborosan
Perilaku konsumtif yang memanfaatkan uang lebih besar dan nilai produknya untuk barang dan jasa yang bukan menjadi kebutuhan
pokok. Perilaku ini hanya berdasarkan pada keinginan untuk mengkonsumsi barang-barang yang sebenarmya kurang diperlukan
secara berlebihan untuk mencapai kepuasan yang maksimal. 2 Inefisiensi Biaya
Pola konsumsi seseorang mudah terbentuk pada usia remaja yang biasanya mudah terbujuk rayuan iklan, suka ikut-ikutan teman,
tidak realistis, dan cenderung boros dakam menggunakan uangnya sehingga menimbulkan inefisiensi biaya.
b. Perilaku konsumtif dilakukan untuk mencapai kepuasan semata. Kebutuhan yang dipenuhi bukan merupakan kebutuhan utama
melainkan kebutuhan yang dipenuhi hanya sekedar mengikuti arus mode, ingin mencoba produk baru, ingin memperoleh pengakuan
sosial tanpa mempedulikan apakah memang dibutuhkan atau sekedar keinginan.
Berdasarkan uraian di atas karakteristik perilaku konsumtif lebih mengacu kepada adanya suatu kondisi yang dapat membuat konsumen
memperoleh kesenangan dan kepuasan bukan kepada kebutuhan yang harus dipenuhi.
13
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif