pertanyaan dan partisipan yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu Moleong, 2006. Dalam penelitian
ini, pendekatan wawancara yang dilakukan adalah wawancara semi terstruktur semi-structure interview.
Jenis wawancara ini termasuk dalam kategori in-depth interview, yang dalam pelaksanaannya lebih bebas
bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk
menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana partisipan diminta pendapat dan ide-idenya.
Dalam melakukan
wawancara, peneliti
perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang
dikemukakan oleh partisipan Sugiyono, 2009.
3.4.2 PengamatanObservasi
Peneliti juga
menggunakan pengamatan
sebagai teknik pengumpulan data. Alasan mengapa dalam penelitian kualitatif, pengamatan dimanfaatkan
sebesar-besarnya seperti yang dikemukakan oleh Guba dan Lincoln dalam Moleong, 2006 yaitu:
1 Teknik pengamatan
ini didasarkan
atas pengalaman secara langsung.
2 Teknik pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat
perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya.
3 Pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan
pengetahuan proposisional maupun pengetahuan yang langsung diperoleh dari data.
4 Sering terjadi adanya keraguan pada peneliti, jangan-jangan pada data yang dijaringnya ada
yang keliru atau bias. 5 Teknik
pengamatan memungkinkan
peneliti mampu memahami situasi-situasi yang rumit.
6 Dalam kasus-kasus tertentu di mana teknik komunikasi
lainnya tidak
memungkinkan, pengamatan dapat menjadi alat yang sangat
bermanfaat. Peneliti menggunakan teknik pengamatan
partisipatif dalam hal ini partisipatif aktif, di mana dalam pengamatani ini peneliti ikut melakukan apa
yang dilakukan
oleh partisipan
tetapi belum
sepenuhnya lengkap Sugiyono, 2009. Selama di lapangan, peneliti mengamati bagaimana gambaran
diri partipan penampilan fisik, cara berpakaian, cara bertindak, gaya berbicara dan bertindak bahasa non-
verbal partisipan selama wawancara berlangsung, interaksi partisipan dengan keluarga dan interaksi
partisipan dengan pasien yang lain.
3.4.3 Alat bantu penelitian
Peneliti menggunakan alat bantu penelitian berupa alat perekam suara, yang digunakan untuk
merekam semua wawancara yang dilakukan oleh peneliti sehingga menghindari peneliti kehilangan
aspek-aspek penting dari wawancara yang dilakukan. Peneliti juga menggunakan pedoman wawancara
interview guide yang mengarahkan peneliti mengenai data mana yang akan lebih dipentingkan. Hal demikian
akan lebih
memudahkan langkah-langkah
sistematisasi data. Pedoman wawancara biasanya tidak berisi pertanyaan-pertanyaan yang mendetail
tetapi sekedar garis besar tentang data atau informasi apa yang ingin didapatkan dari informan yang nanti
dapat dikembangkan
dengan memperhatikan
perkembangan, konteks, dan situasi wawancara Pawito,
2007. Peneliti
juga mempersiapkan
perlengkapan penelitian lain seperti menyediakan alat- alat yang dibutuhkan dalam proses pengambilan data
seperti alat tulis dan buku catatan. Peneliti tidak
menggunakan kamera mengambil gambar partisipan
karena pertimbangan etika penelitian. 3.5.
Analisa Data
Menurut Moleong dalam Lawole, 2012 secara umum, proses analisa data dalam kualitatif mencakup:
1. Reduksi Data 1 Identifikasi satuan unit. Pada mulanya diidentifikasi
adanya satuan yaitu bagian terkecil yang ditemukan dalam data yang memiliki makna bila dikaitkan
dengan fokus dan masalah penelitian 2 Sesudah satuan diperoleh, langkah berikutnya
adalah membuat koding. Membuat koding berarti memberikan kode pada setiap satuan, agar supaya
dapat tetap ditelusuri data atau satuannya berasal dari sumber dari data.
2. Kategorisasi 1 Menyusun kategori. Kategori adalah upaya memilah-
milah setiap satuan ke dalam bagian-bagian yang memiliki kesamaan.
2 Setiap kategori diberi nama yang disebut ‘label’ 3. Pemeriksaan keabsahan data
Dalam penelitian kualitatif ada kriteria kredibilitas atas derajat kepercayaan, teknik pemeriksaan yang peneliti
gunakan dalam penelitian ini adalah dengan triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data
yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding
terhadap data tersebut. 4. Penafsiran data
Tujuan yang ingin dicapai dalam penafsiran data ini adalah deskripsi analitik yang merupakan rancangan
organisasional dan dikembangkan dalam kategori- kategoriyang ditemukan dan hubungan yang muncul dari
data. 5. Kesimpulan
Setelah peneliti memperoleh pemahaman mendalam tentang keseluruhan data yang dioleh, peneliti dapat
menarik kesimpulan atas permasalahan dalam penelitian.
3.6. Uji Keabsahan Data