Pengertian Belajar KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar

Winataputra 2007 mengemukakan, untuk memahami konsep belajar secara utuh perlu memperhatikan pandangan dari para pakar psikologi dan pakar pendidikan. Pandangan kedua kelompok pakar tersebut sangat penting karena perilaku belajar merupakan bidang telaah atau bidang kajian keilmuan mereka. Pakar psikologi melihat perilaku belajar sebagai proses psikologi individu dalam interaksinya dengan lingkungan secara alami. Sedangkan pakar pendidikan melihat perilaku belajar sebagai proses psikologis-pedagogis yang ditandai adanya interaksi individu dengan lingkungan belajar yang sengaja diciptakan. Belajar merupakan peristiwa sehari-hari yang pada umumnya berlangsung di sekolah. Belajar merupakan hal yang kompleks. Kompleksitas belajar tersebut dapat dipandang dari dua subjek yaitu dari guru dan siswa. Dari segi siswa, belajar dialami sebagai proses mental dalam menghadapi bahan pelajaran yang disajikan guru di sekolah. Melalui guru, siswa mendapat beragam kemampuan keterampilan, dan sikap yang dapat diukur melalui perubahan serta meningkatnya ketiga kemampuan tersebut. Hal itu sesuai dengan pandangan Bell-Gredler dalam Winataputra, 2007, belajar adalah proses yang dilakukan manusia untuk mendapatkan aneka ragam kemampuan competencies, keterampilan skills, dan sikap attitudes. Ketiga kemampuan tersebut diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan sejak dari bayi sampai masa tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat baik melalui pendidikan formal, informal, maupun nonformal. Pandangan lainnya tentang belajar berasal dari beberapa ahli, antara lain; Morgan: belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pangalaman dalam Purwanto, 1990. Gagne: belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman dalam Winataputra, 1997. Nilgrad: belajar adalah proses yang melahirkan atau mengubah suatu kegiatan melalui jalan latihan dalam Nasution, 1995. Dan pengertian belajar menurut Skinner dalam Dimiyati, 2006 adalah suatu perilaku 8 dimana saat orang belajar maka responnya menjadi lebih baik, sebaliknya bila orang tidak belajar maka responnya menurun. Dari beberapa pengertian belajar yang dirumuskan oleh para ahli dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku melalui latihan dan pengalaman. Belajar sering diartikan sebagai penambahan, perluasan, dan pendalaman pengetahuan, nilai dan sikap, serta pengetahuan. Belajar juga merupakan perubahan dalam kemampuan yang bertahan lama dan bukan berasal dari proses pertumbuhan. Perubahan yang terjadi dari hasil belajar relatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman. Konsep belajar dalam konteks tujuan pendidikan nasional dimaknai sebagai belajar untuk menjadi orang yang beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang demokratis dan bertanggung jawab. Menurut Winataputra 2007, prinsip belajar merupakan ketentuan atau hukum yang harus dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan belajar. Sebagai suatu ketentuan atau hukum, prinsip belajar sangat menentukan proses dan hasil belajar. Agar belajar menjadi efektif perlu diperhatikan prinsip belajar sebagai berikut: 1. Motivasi, adalah dorongan untuk melakukan sesuatu kegiatan dalam hal ini kegiatan belajar. Ada dua jenis motivasi yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik lebih baik karena berkaitan langsung dengan tujuan pembelajaran itu sendiri. 2. Perhatian atau pemusatan kosentrasi terhadap pelajaran yang berkaitan erat dengan motivasi. Agar perhatian siswa terpusat pada pelajaran, guru dapat mengaitkan pelajaran dengan diri siswa sendiri atau menciptakan situasi pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa. 3. Aktivitas yaitu aktivitas belajar itu sendiri. Bila pikiran dan perasaan siswa tidak terlibat aktif dalam situasi pembelajaran maka sebenarnya siswa tersebut tidak belajar. 4. Balikan yaitu agar siswa mengetahui benar salahnya pekerjaan yang dilakukannya. Balikan dari guru sebaiknya yang mampu menyadarkan siswa terhadap kesalahan mereka dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran. 9 5. Perbedaan individual. Individu merupakan pribadi tersendiri yang memiliki perbedaan dari yang lain. Guru hendaknya mampu memperhatikan dan melayani siswa sesuai dengan karakteristik mereka masing-masing. Dalam hal ini guru perlu memiliki catatan pribadi setiap siswa. Pembelajaran adalah proses interaksi siswa, guru, dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Linkungan belajar merupakan suatu sistem yang terdiri dari unsur tujuan, bahan ajar, strategi, alat, siswa, dan guru yang saling berkaitan, saling mempengaruhi, dan berpusat pada tujuan.

B. Ciri-ciri Belajar