Permasalahan yang Dihadapi Alternatif Pemecahan Masalah

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Permasalahan yang Dihadapi

Saat ini pengiriman data yang terjadi antara Depo yang berada di Belawan dengan kantor cabang yang ada di Monginsidi tersebut biasanya akan dikirimkan melalui e- mail dari web provider seperti saat ini yang banyak digunakan khalayak ramai yaitu Yahoo ataupun Gmail. Keamanan dan kerahasiaan data yang mengalir melalui jaringan publik inilah yang menjadi masalah utama bagi perusahaaan ketika perushaan lain setelah mengetahui sistem jaringan yang berjalan di PT Global Putra Indonesia ini. Data yang dikirimkan melalui e-mail dapat dimanfaatkan oleh para pesaingnya baik dengan cara membaca, merubah maupun menghapus isi data tersebut. Keamanan dan kerahasiaan data tersebut sangatlah kritis, dikarenakan informasi yang dikirim bisa berupa data yang penting yang orang lain tidak boleh mengetahuinya. Selain keamanan dan kerahasian data, yang menjadi permasalahan berikutnya yaitu dibutuhkan karyawan tambahan yang harus membantu kantor cabang pembantu untuk mengakses data di server, baik untuk mengambil ataupun memasukkannya ke dalam server. Masalah ini akan membuat biaya pengeluaran perusahaan akan membengkak karena harus menggaji karyawan dan menyediakan peralatan yang memadai seperti komputer dan akses internet dengan kecepatan yang memadai. Tingkat kesalahan atau human error juga akan menjadi masalah yang cukup krusial. Masalah tersebut akan terjadi ketika karyawan yang berada di kantor regional akan memasukkan data secara manual satu per satu ke dalam server.

3.2 Alternatif Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi masalah jaringan yang dihadapi PT Global Putra Indonesia, dibutuhkan solusi yang tepat dengan mempertimbangkan sumber daya dan fungsionalitas atau kebutuhan yang diperlukan. Adapun langkah yang harus diambil Universitas Sumatera Utara untuk menyelesaikan masalah tersebut yaitu dengan tidak menggunakannya jaringan publik yang terbuka secara umum sehingga tidak sembarang orang dapat melihat isi paket data yang mengalir di dalamnya. Cara yang dirasa cukup tepat yaitu dengan memanfaatkan teknologi VPN. Teknologi VPN ini akan menciptakan suatu jalur khusus tunneling di sebuah jaringan publik sehingga tidak sembarang orang dapat melihat isi data yang mengalir di dalamnya. Proses tunneling ini sebenarnya tetap memanfaatkan jaringan publik, namun nanti ip publik yang digunakan kantor cabang pembantu akan dimasquered dengan ip-tunnel yang diberikan oleh VPN-Server. Ip-tunnel tersebutlah yang akan membuat sebuah jalur khusus yang menghubungkan antara kantor cabang pembantu dengan server pusat. Di dalam tunnel tersebut data akan dienkrip dengan berbagai protokol pengamanan jaringan seperti PPTP, L2TP, IPSec, dan lainnya. Untuk menerapkan teknologi VPN, terdapat beberapa alternatif yang dapat digunakan, yaitu: 1. Menggunakan router merek Cisco atau Mikrotik. Penggunaan router ini merupakan alternatif lain untuk perusahaan yang tidak mempunyai dana lebih karena biaya implementasinya relatif lebih murah bila dibandingkan dengan MPLS. Namun tingkat kecepatan transfer data dan QoS yang didapatkan bila menggunakan alternatif ini kurang terjamin karena bergantung dari kecepatan internet yang digunakan. Penggunaan router ini harus disertakan dengan berlangganan suatu jaringan internet dari penyedia layanan internet. Router tersebut nantinya akan mengatur pola penggunaan ip dari sisi server ke sisi cabang sehingga tidak perlu lagi diberikan ip-privat yang berbeda ke tiap komputer. 2. Dial-up VPN bagi masing-masing komputer di kantor cabang pembantu. Alternatif yang satu ini memang merupakan cara yang paling hemat bagi semua perusahaan untuk menerapkan teknologi VPN asalkan server pusat juga telah menerapkan teknologi VPN dan disisi pengguna sudah memiliki akses internet. Setiap komputer dapat membuat VPN hanya dengan membuat koneksi baru di komputernya dan memilih opsi VPN ketika melakukan pengaturan koneksi tersebut. Universitas Sumatera Utara

3.3 Usulan Pemecahan Masalah