rahang, dan skelet fasial. Otot yang berperan terhadap perubahan karakter lengkung gigi adalah otot orofasial dan pengunyahan. Gangguan otot sering dihubungkan dengan
kelainan neuromuskuler, genetik, dan penyakit.
8
2.4 Ukuran Lengkung Gigi
Ukuran lengkung gigi menentukan bentuk lengkung gigi. Faktor lain yang ikut menentukan bentuk lengkung gigi adalah inklinasi gigi, terutama tonjol gigi, lereng fossa
glenoidalis, dan bentuk wajah. Bentuk lengkung ini dipengaruhi oleh lebar antarkaninus dan lebar antarmolar. Fielder, menyatakan lebar antarkaninus dan antarmolar menentukan
pola pertumbuhan lengkung gigi, tetapi belum ditemukan faktor apa yang mempengaruhi kedua ukuran tersebut.
Nakata, Ross-Powell, dan Bishara menyatakan bahwa dimensi lengkung gigi adalah lebar interkaninus, lebar intermolar, panjang, dan perimeter lengkung gigi.
Sedangkan Moyers menyatakan bahwa dimensi lengkung gigi terdiri dari lebar interkaninus, lebar intermolar, panjang atau tinggi lengkung gigi, keliling atau perimeter
lengkung gigi, serta overbite dan overjet.
9
Titik referensi untuk mengukur lengkung gigi sangat bervariasi. Menurut Alleva, titik referensi adalah titik kontak mesial gigi kaninus kanan dan kiri. Moyers,
menggunakan titik puncak gigi kaninus.
8
8
Febrina, dkk, memakai titik referensi pada pertengahan insisivus sentral, puncak tonjol kaninus, puncak tonjol mesio-bukal molar
pertama, dan puncak tonjol disto-bukal molar kedua.
3
Keakuratan hasil pengukuran ukuran lengkung gigi tergantung pada ketepatan penentuan titik pengukuran.
Bermacam-macam cara dipergunakan para ahli untuk mengukur lebar dan panjang lengkung gigi. Dari segi antropologi yang ingin diketahui adalah ukuran
12
Universitas Sumatera Utara
lengkung gigi yang terbesar melalui dataran-dataran atau garis-garis yang telah diberikan defenisinya pada lengkung gigi. Sedangkan dari segi odontologi termasuk ortodonti yang
terutama ingin diketahui adalah ukuran lengkung gigi dan hubungannya dengan gigi-gigi yang tersusun di atasnya.
Penggunaan pengukuran maupun teknis analisis berbeda pada beberapa penelitian maka hasil yang diperoleh tidak dapat dibandingkan.
18
2.5 Metode Pengukuran Lebar Lengkung Gigi Rahang Bawah
Bermacam-macam cara pengukuran lebar lengkung gigi telah diperkenalkan oleh beberapa peneliti. Rakosi membagi lebar lengkung gigi ke dalam dua bagian yaitu lebar
lengkung anterior dan posterior. Lebar lengkung anterior adalah jarak yang diukur dari titik kontak premolar pertama dan kedua kiri dan kanan. Sementara lebar lengkung
posterior adalah jarak yang diukur dari tonjol disto-bukal molar pertama kiri ke kanan Gambar 3.
18
Gambar 3. Metode pengukuran lebar lengkung gigi rahang bawah menurut rakosi,
dkk
18
Universitas Sumatera Utara
Mills mengukur lebar lengkung dengan penggaris plastik transparan millimeter dengan pendekatan 0,5 mm pada regio premolar kedua dan molar pertama permanen.
Lebar lengkung pada regio premolar kedua diukur langsung pada rongga mulut dengan penggaris dari puncak tonjol bukal ke puncak tonjol bukal premolar berseberangan. Pada
regio molar pertama permanen dilakukan pengukuran dari fisur bukal ke fisur bukal molar pertama permanen berseberangan.
Raberin dan peneliti lainnya juga melakukan pengukuran terhadap lebar lengkung gigi, dimana diukur jarak antara :
12
1. puncak tonjol kaninus kiri dan kanan
2. puncak tonjol mesio-bukal molar pertama permanen kiri dan kanan
3,4,5,19
3. puncak tonjol disto-bukal molar kedua permanen kiri dan kanan
3,4,5 3,4,5,19
2.6. Metode Pengukuran Panjang Lengkung Gigi Rahang Bawah