BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan studi deskriptif untuk mengumpulkan data-data tentang ukuran dan bentuk lengkung gigi rahang bawah pada mahasiswa FKG USU ras Deutro-
Melayu.
3.2 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa FKG-USU ras Deutro- Melayu usia 20-25 tahun yang masih aktif dengan jumlah 196 mahasiswa yang terdiri
dari 35 orang pria dan 161 perempuan.
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Jl. Alumni No.2 Universitas Sumatera Utara Medan
Waktu : Januari 2009-Mei 2009
3.4 Sampel Penelitian
Pada penelitian ini sampel dipilih dengan metode systematic random sampling. Data mahasiswa FKG USU yang digunakan sebagai subjek penelitian diperoleh dengan
mengisi kuesioner ditambah dengan wawancara dan pemeriksaan klinis. Data-data tersebut diberi nomor urut dari mulai nomor 1 sampai dengan 196. Jumlah sampel yang
akan digunakan adalah sebesar 42 orang sesuai kebutuhan sampel berdasarkan rumus. Selanjutnya interval pengambilan sampel ditentukan dengan cara membagi jumlah
Universitas Sumatera Utara
Z
α
2
pq d
2
populasi terhadap jumlah sampel yaitu 5. Sampel pertama harus dipilih secara acak dari nomor 1 sampai 5. Misalkan yang terpilih nomor 2, maka sampel berikutnya adalah
nomor 7, 12, 17, 22, dan seterusnya. Untuk sampel yang terpilih dilakukan pemeriksaan berdasarkan kriteria sampel. Berikut kriteria penyeleksian :
3.4.1 Kriteria Inklusi
- Mahasiswa FKG-USU ras Deutro-Melayu 2 keturunan di atas - Usia 20-25 tahun
- Gigi permanen lengkap kecuali molar 3 - Tidak ada kariestambalan interproksimal maupun protesa
- Belum pernah dirawat ortodonti - Crowded dan diastema ringan
≤ 2mmmasih dapat diterima - Hubungan rahang atas dan bawah dalam relasi sentrik oklusi klas I dengan
overjet dan overbite normal - Tidak ada agenese
- Tidak ada anomali bentuk gigi
3.4.2 Kriteria Ekslusi
- Sampel menolak berpartisipasi - Ada hambatan etis
3.4.3 Besar Sampel
Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan rumus
Universitas Sumatera Utara
n =
keterangan : n = besar sampel
Z α = standar deviasi normal = 95 =1,96
p = prakiraan proporsi populasi = 0,3 q = 1 – p = 0,7
d = penyimpangan terhadap populasi = 14 sehingga :
n = 1,96
2
0,14 0,30,7
n = 41,15 ~ 42 orang
2
Jumlah sampel yang dibutuhkan = 42 orang
3.5 Defenisi Operasional
1. Mahasiswa FKG-USU adalah seluruh mahasiswa yang terdaftar dan masih aktif mengikuti pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi USU.
2. Ras Deutro-Melayu adalah ras yang orang-orangnya terdiri dari suku Melayu, Aceh kecuali Gayo, Jawa, Minangkabau, Bali, Sunda, Palembang, Makasar dan lain-
lain. 3. Jenis kelamin adalah ciri khas tertentu yang dimiliki mahasiswa FKG USU ras
Deutro-Melayu sesuai dengan yang tercatat Pada Kartu Tanda Penduduk KTP yang dikategorikan atas laki-laki dan perempuan.
4. Jarak waktu pengisian dengan pencetakan tidak lebih dari 15 menit.
Universitas Sumatera Utara
5. Lebar lengkung gigi adalah jarak yang diukur dalam arah transversal Gambar 7. Dikategorikan atas :
• L33 yaitu jarak yang diukur antara puncak tonjol kaninus kiri ke kaninus
kanan lebar interkaninus •
L66 yaitu jarak yang diukur antara puncak tonjol mesio-bukal molar pertama permanen kiri ke molar pertama permanen kanan lebar
intermolar pertama •
L77 yaitu jarak yang diukur antara puncak tonjol disto-bukal molar kedua permanen kanan ke molar kedua permanen kiri lebar intermolar kedua.
Gambar 7. Pengukuran lengkung gigi dalam arah transversal
2
6. Panjang lengkung gigi adalah jarak yang diukur dalam arah sagital Gambar 8. Dikategorikan sebagai :
• L31 yaitu jarak yang diukur dari pertengahan insisivus sentralis tegak
lurus terhadap garis yang menghubungkan puncak tonjol kaninus kiri dan kanan kedalaman kaninus.
Universitas Sumatera Utara
• L61 yaitu jarak yang diukur dari pertengahan insisivus sentralis tegak
lurus terhadap garis yang menghubungkan puncak tonjol mesio-bukal molar pertama permanen kiri dan kanan kedalaman molar pertama
• L71 yaitu jarak yang diukur dari pertengahan insisivus sentralis tegak
lurus terhadap garis yang menghubungkan puncak tonjol disto-bukal molar kedua permanen kiri dan kanan kedalaman molar kedua.
Gambar 8. Pengukuran lengkung gigi dalam arah sagital
2
7. Bentuk lengkung gigi ditentukan berdasarkan persentase deviasi relatif dari perbandingan L31L33, L61L66, L71L77, L33L66, dan L61L71.
Dikategorikan sebagai : •
narrow bila nilai persentase deviasi relatif dari perbandingan L31L33, L61L66, L71L77 hasilnya positif +.
• wide bila nilai persentase deviasi relatif dari perbandingan L31L33,
L61L66, L71L77 hasilnya negatif - •
mid bila nilai persentase deviasi relatif dari kelima perbandingan di atas hasilnya tidak ada perbedaan yang signifikan.
Universitas Sumatera Utara
• pointed bila nilai persentase deviasi relatif dari L31L33 jauh lebih besar
dari perbandingan lainnya. •
flat bila nilai persentase deviasi relatif dari L31L33 jauh lebih kecil dari perbandingan lainnya.
Gambar 9. Bentuk lengkung gigi menurut Raberin
1
Nilai deviasi relatif dapat dihitung dengan mengurangkan perbandingan nilai yang diukur terhadap perbandingan nilai rata-rata seluruh sampel yang diukur.
3.6 Alat dan Bahan 3.6.1 Alat