Bahan Baku Standar Mutu Makanan Ringan Ekstrudat

sebuah pompa dan sebuah pengubah panas. Bahan baku masuk ke dalam ekstruder melalui hopper wadah penampung dan terdorong ke depan mengarah ke die cetakan oleh putaran satu atau lebih ulir. Pemasakan ekstrusi dengan proses suhu tinggi waktu pendek HTST, high temperature short time dapat mencegah kontaminasi mikroba dan inaktivasi enzim Estiasih Ahmadi, 2009. Alat ekstrusi ekstruder terdiri dari suatu ulir sejenis ulir bertekanan yang menekan bahan baku sehingga berubah menjadi bahan semipadat. Bahan tersebut ditekan keluar melalui suatu lubang terbatas cetakandie pada ujung ulir. Jika bahan baku tersebut mengalami pemanasan maka proses ini disebut pemasakan ekstrusi ekstrusi panas. Ciri utama proses ekstrusi adalah sifatnya yang kontinu. Alat ekstruder dioperasikan dalam kondisi kesetimbangan dinamis, yaitu input setara dengan output, atau bahan yang masuk setara dengan produk yang dihasilkan. Untuk mendapatkan karakteristik ekstrudat tertentu, bahan yang masuk dan kondisi pengoperasian harus diatur sedemikian rupa sehingga perubahan kimia yang terjadi dalam barrel tabung dalam ekstruder sesuai dengan yang diinginkan Estiasih Ahmadi, 2009.

2.2 Bahan Baku

Produk ekstrusi dibuat dari beragam bahan baku dalam kisaran luas. Komponen bahan pangan dengan sifat fungsional yang berbeda dapat diolah menjadi produk ekstrusi. Perubahan bentuk dari bahan baku selama pengolahan merupakan faktor terpenting yang membedakan suatu proses pengolahan dengan proses lainnya Estiasih Ahmadi, 2009. Universitas Sumatera Utara Semua produk pangan mempunyai struktur dasar yang dibentuk dari komponen tertentu, seperti biopolimer dari karbohidrat dan protein pada produk yang dipanggang, atau lemak dan gula pada permen. Struktur dasar terbentuk dari interaksi komponen penyusunnya membentuk tekstur produk. Produk ekstrusi terbentuk dari biopolimer alami yang berasal dari bahan baku seperti sereal, tepung umbi-umbian tinggi pati, lemak dari biji kacang-kacang, dan protein dari sumber kaya protein. Bahan baku yang paling umum digunakan adalah tepung terigu dan tepung jagung, akan tetapi banyak bahan lain yang juga digunakan seperti tepung beras, kentang, gandum hitam, barley, oat, sorgum, ketela pohon, tapioka, dan tepung kacang-kacangan Estiasih Ahmadi, 2009.

2.3 Cara Pembuatan Produk Ekstrusi

Pembagian tahap-tahap pembuatan produk ekstrusi dapat dilihat dari berbagai segi. Ada yang menggolongkannya berdasarkan pada kebutuhan pengolah, spesifikasi mesin, dan jenis proses yang terjadi. Pengolahan ekstrusi dibagi menjadi tiga tahap yaitu pra ekstrusi, ekstrusi dan tahap setelah ekstrusi post-extrusion, tetapi ini sangat bergantung pada kebutuhan pengolah, jenis produk yang akan dihasilkan dan proses pengolahan apa saja yang akan dilakukan Pratama, 2007. Tahap pra ekstrusi biasanya melibatkan dua langkah utama yaitu pencampuran blending dan penambahan air moisturizing. Pencampuran dari berbagai komponen bahan yang akan diekstrusi sesuai dengan formulasi yang telah ditentukan merupakan salah satu syarat penting dalam proses ekstrusi. Selain harus memperhatikan ukuran bahan yang akan dicampur, cara mencampur Universitas Sumatera Utara komponen yang benar juga penting untuk diketahui. Jumlah penambahan air pada tahap pencampuran bahan ekstrusi ini biasanya berkisar diantara 4 hingga 8. Hal ini bergantung pada banyak faktor, seperti tingkat kelembapan bahan saat pencampuran awal dan tekstrur produk akhir yang diinginkan. Cara penambahan kandungan air ini harus menjamin penyebaran kelembapan yang merata pada campuran adonan bahan mentah. Ketidakseragaman penyebaran air pada bahan akan mengakibatkan kondisi ekstrusi yang sukar diprediksi, akibatnya produk ekstrusi yang dihasilkan juga menjadi tidak konsisten. Mesin yang umum digunakan pada tahap pra ekstrusi terdiri dari mixer dan moisturiser. Mixer disini berfungsi untuk proses pencampuran bahan awal sebelum dimasukkan ke ekstruder Pratama, 2007. Tahap kedua yaitu proses ekstrusi, mesin yang digunakan ialah berbagai jenis ekstruder dan beragam aksesorisnya sesuai kebutuhan pengolah. Produk yang keluar dari tahap ini disebut ekstrudat dan tergantung dari kebutuhan kita atau jenis ekstruder yang digunakan, ekstrudat ini dapat merupakan produk akhir ekstrusi ataupun juga produk yang harus diolah lagi lebih lanjut Pratama, 2007. Tahap terakhir adalah proses setelah ekstrusi post-extrusion. Mesin yang tersedia untuk proses ini ialah mesin pengering, flavouring, pemanggang, pelapis dan pendingin yang semuanya disesuaikan dengan kebutuhan pengolah. Sebagai akibat dari perkembangan teknologi di bidang ekstrusi yang pesat akhir-akhir ini, maka selain dapat berfungsi sendiri terpisah dari ekstruder, mesin-mesin tersebut juga dapat dipasangkan pada ekstruder Pratama, 2007. Universitas Sumatera Utara

2.3.1 Jenis-Jenis Ekstrusi

1. Pemasakan Ekstrusi Bahan dipanaskan di dalam ekstrusi suhu tinggi dengan barrel diberi jaket uap air steam-jacket atau ulir yang dipanaskan. Pada beberapa jenis elemen pemanas, induksi listrik digunakan untuk memanaskan barrel secara langsung. Panas juga diproduksi dari gesekan akibat gerakan ulir dan bagian dalam barrel. Akibat pergerakan ulir dan lubang die yang kecil, terjadi tekanan tinggi dalam ekstruder. Tekanan tinggi dan ukuran die yang kecil digunakan untuk membentuk produk yang mengembang. Uap air yang terkandung dalam bahan hilang melalui evaporasi. Kadar air pada beberapa produk makanan ringan, roti renyah, dan produk sereal selanjutnya diturunkan dengan pengeringan. Ekstrusi suhu tinggi dilakukan dengan proses HTST high temperature short time untuk meminimumkan kehilangan nutrisi bahan makanan dan menurunkan kontaminasi mikroba. Daya simpan produk yang tinggi diperoleh dengan mengatur aktivitas air rendah 0,1-0,4. Suhu pemasakan dapat mencapai 180ºC-190ºC selama ekstrusi, tetapi waktunya hanya 20-40 detik Estiasih Ahmadi, 2009. 2. Ekstrusi Dingin Pada jenis ekstrusi ini produk diekstrusi tanpa pemasakan bahan yang menyebabkan pengembangan. Ekstruder mempunyai ulir yang dioperasikan pada kecepatan rendah di dalam barrel yang rata sehingga gesekan bahan rendah. Ekstrusi ini digunakan untuk memproduksi pasta, hot dog, dan jenis-jenis permen tertentu Estiasih Ahmadi, 2009. Universitas Sumatera Utara

2.3.2 Jenis-Jenis Ekstruder

1. Ekstruder Ulir Tunggal Jenis ekstruder ini diklasifikasikan berdasarkan intensitas pengadukan selama proses ekstrusi menjadi pengadukan tinggi untuk produk sereal sarapan dan makanan ringan, pengadukan medium untuk roti dan pakan semibasah, pengadukan rendah untuk pasta dan produk daging Estiasih Ahmadi, 2009. 2. Ekstruder Ulir Ganda Ekstruder ulir ganda mempunyai keuntungan yaitu, kecepatan pemasukan bahan dan fluktuasi pada kecepatan produksi diatur dengan gerakan ulir berpindah secara positif, mesin ulir ganda dapat menangani bahan yang mengandung minyak, lengket, atau sangat berair, atau produk yang lengket pada ulir tunggal, pengaturan tekanan dalam barrel dapat dilakukan dengan mudah, campuran ukuran partikel dari tepung halus sampai butiran dapat digunakan, sementara pada ulir tunggal terbatas pada kisaran ukuran partikel butiran Estiasih Ahmadi, 2009. 3. Ekstruder Kering Ekstruder kering adalah jenis ekstruder yang tidak memerlukan sumber pemanasan dari luar atau uap air untuk injeksi, dan semua produk mengalami pemanasan dengan gesekan mekanik. Ekstruder kering dapat mengolah bahan yang mempunyai kadar air 10-40 bergantung pada formula campuran. Jika bahan mempunyai kadar air awal yang cukup rendah maka pengeringan produk setelah pemasakan ekstrusi tidak diperlukan lagi. Kehilangan air pada proses ekstrusi kering dalam bentuk uap air pada die, dan besarnya bergantung pada Universitas Sumatera Utara kadar air bahan di awal dan suhu produk saat keluar. Umumnya bahan yang mengandung pati memerlukan air untuk gelatinisasi Estiasih Ahmadi, 2009.

2.3.3 Nilai Nutrisi Produk Ekstrusi

Proses ekstrusi dapat menghasilkan produk pangan yang bersifat stabil dan bebas dari kontaminasi mikroba sehingga dapat disimpan lama. Kandungan nutrisi dari suatu produk merupakan hal utama yang harus diperhatikan dalam pemenuhan kebutuhan gizi manusia. Proses ekstrusi juga ditujukan untuk melengkapi nilai gizi bahan pangan. Kemampuan ekstruder untuk mencampur berbagai bahan baku dapat juga dieksploitasi untuk pengembangan pangan fungsional. Bahan baku seperti kedelai dan pangan nabati yang relatif tidak enak dapat dicampur untuk menghasilkan produk baru. Produk pangan dengan kadar serat rendah dapat ditambah serat pangan selama proses ekstrusi. Kadar senyawa antigizi menurun selama ekstrusi sehingga produk pangan yang dihasilkan lebih aman dan bergizi Estiasih Ahmadi, 2009.

2.4 Standar Mutu Makanan Ringan Ekstrudat

US Patent menetapkan persyaratan untuk makanan ringan ekstrudat hanya dua kriteria uji yaitu kadar air dan aktivitas air, lebih sederhana dibandingkan dengan standar mutu yang dikeluarkan oleh SNI 01-2886-2000. Persyaratan untuk kadar air pada US Patent lebih ketat dibandingkan pada SNI makanan ringan ekstrudat yaitu berkisar antara 2-3, sedangkan untuk aktivitas air berkisar antara 0,1-0,55. Aktivitas air disyaratkan karena apabila produk mempunyai aktivitas air di bawah 0,99 maka bakteri tidak dapat hidup dengan baik Oktavia, 2007. Universitas Sumatera Utara Standar mutu untuk makanan ringan ekstrudat yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional pada tahun 2000 dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Standar Mutu Makanan Ringan Ekstrudat Kriteria Uji Satuan Spesifikasi 1. Keadaan - Bau - Rasa - Warna Normal Normal Normal 2. Air bb Maks. 4 3. Kadar Lemak - Tanpa proses penggorengan - Dengan proses penggorengan bb bb Maks. 30 Maks. 38 4. Bahan Tambahan Makanan - Pemanis Buatan - Pewarna - - Sesuai SNI No. 01-0222-1995 dan Permenkes No. 722MenkesPerIX1998 5. Silikat Si bb Maks. 0,1 6. Cemaran Logam - Timbal Pb - Tembaga Cu - Seng Zn - Raksa Hg mgkg mgkg mgkg mgkg Maks. 1,0 Maks. 10 Maks. 40 Maks. 0,05 7. Arsen As mgkg Maks. 0,5 8. Cemaran Mikroba - Angka Lempeng Total - Kapang - E. Coli kolonig kolonig APMg Maks. 1,0 x 10 4 Maks. 50 Negatif Keterangan : APM adalah angka paling mungkin Universitas Sumatera Utara

2.5 Air dalam Makanan