Namun, tidak jarang dijumpai kasus - kasus pada penggunaan barang – barang yang berbahan baku plastik yang membuat penggunaan tersebut kurang
efektif seperti, mudah pecah, rapuh, tidak ulet, dan tidak tahan terhadap beban yang tidak terlalu berat, sehingga dibutuhkan suatu perubahan pada proses
pembuatan barang – barang yang berbahan baku plastik tersebut, seperti, proses pencampuran bahan baku, pemilihan temperatur optimal pada saat pencampuran
untuk pemakaian plastic injection molding. Hal ini lah yang mendasari sehingga penulis melakukan penelitian studi temperatur optimal terhadap campuran bahan
polypropilene dan polyethylene pada proses mixing untuk pemakaian plastic injection molding. Dimana, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan suatu
bahan baku plastik yang optimal untuk selanjutnya dipakai pada proses plastic injection molding dengan memvariasikan temperatur pada saat dilakukan proses
pencampuran bahan baku plastik polypropilene dan polyethylene, kemudian memilih temperatur yang paling optimal.
1.2. Perumusan Masalah
Dalam penyusunan skripsi ini perlu ditentukan batasan masalah agar pembahasan lebih fokus. Batasan masalah tersebut dititikberatkan pada bahan
baku, komposisi bahan baku, temperatur proses pencampuran dan pengujian tarik. Secara rinci, batasan masalah tersebut, yaitu :
1. Pencampuran bahan baku yaitu biji plastik polypropylene PP,
polyethylene PE dengan komposisi perbandingan volume: a.
Formula 1 Polypropylene 80 + polyethylene 20
b. Formula 2 Polypropylene 70 + polyethylene 30
c. Formula 3 Polypropylene 60 + polyethylene 40
2. Variasi temperatur mixer yang digunakan pada proses pencampuran
bahan baku formula 1, formula 2, formula 3 adalah 160°C, 165°C, 170°C, 175°C, 180°C .
3. Mencetak 3 spesimen tiap masing – masing formmulacampuran dengan
menggunakan mesin hydraulic hot press dengan cetakan standart ASTM D 638 Tipe IV
4. Spesimen yang dihasilkan diuji kekuatan tariknya menggunakan mesin uji
tarik.
1.3. Tujuan dan Manfaat
1.3.1. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah : 1.
Mengidentifikasi temperatur optimal pada proses mixing terhadap campuran polypropilene dan polyethylene untuk selanjutnya dipergunakan
pada pemakaian plastic injection moldding. 2.
Mengidentifikasi pengaruh temperatur mixer pada proses pencampuran bahan baku plastik untuk pemakaian plastic injection molding terhadap
produk akhir. 3.
Mengidentifikasi kekuatan tarik produk hasil pengujian dengan perbandingan berbagai sample produk yang dihasilkan dari temperatur
mixer yang berbeda-beda.
1.3.2. Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah : 1.
Dihasilkan suatu produk dari hasil proses Mixing dengan bentuk mold yang sederhana yaitu berupa spesimen uji tarik yang dicetak dengan
menggunakan mesin hot press. 2.
Sumbangan bagi kalangan industri, sehingga mampu memproduksi plastik dengan mengetahui jenis-jenisnya dan proses pengerjaan yang
cocok dengan jenis plastik dan produk yang diinginkan. 3.
Sumbangan bagi kalangan akademisi dalam bidang manufaktur tentang proses pembuatan berbagai produk dari plastik thermoplastic dan
kesalahan-kesalahan yang sering terjadi pada realita di lapangan.
1.4. Sistematika Penulisan
Sistematika Laporan Tugas Akhir ini memuat tentang isi bab-bab yang dapat diuraikan sebagai berikut :
-BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat
penelitian dan sistematika penulisan. -BAB II TINJAUAN PUSATAKA
Bab ini berisi tentang hasil penelitian terdahulu yang dapat diambil dari jurnal, disertasi, tesis dan skripsi yang aktual. Selain itu juga berisi landasan teori yang
meliputi konsep-konsep yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti.
-BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi tentang diagram alur penelitian, alat dan bahan yang digunakan
dalam penelitian, proses pencampuran dengan menggunakan mesin mixer, proses pencetakan dengan mesin hot press dan cara pengambilan data. Dijelaskan juga
kendala-kendala yang dihadapi selama penelitian. -BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang data hasil penelitian, analisa serta pembahasannya. -BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran yang bisa berguna bagi pembaca maupun peneliti selanjutnya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pencampuran 2.1.1. Teori Pencampuran
Dalam proses rekayasa industri, pencampuran adalah operasi unit yang melibatkan memanipulasi sistem fisik heterogen, dengan maksud untuk
membuatnya lebih homogen. Contoh Familiar termasuk pemompaan air di kolam renang untuk menghomogenkan suhu air, dan mengaduk adonan pancake untuk
menghilangkan benjolan. Dalam kimia, suatu pencampuran adalah sebuah zat yang dibuat dengan
menggabungkan dua zat atau lebih yang berbeda tanpa reaksi kimia yang terjadi obyek tidak menempel satu sama lain. Sementara tak ada perubahan fisik dalam
suatu pencampuran, properti kimia suatu pencampuran, seperti titik lelehnya, dapat menyimpang dari komponennya. Pencampuran dapat dipisahkan menjadi
komponen aslinya secara mekanis. Pencampuran dapat bersifat homogen atau heterogen.
Dalam proses plastic injection molding, Mixing mencampur merupakan langkah pertama kesiapan bahan baku untuk molding German 1990. Kualitas
bahan baku sangat penting hingga kesalahan dalam pemilihan bahan baku ini tidak dapat diperbaiki dalam proses selanjutnya. Pencampuran menetapkan
karakteristik dan keseragaman yang dibutuhkan PIM dan dengan demikian tingkat