Kinerja Produksi Budidaya Cacing Oligochaeta dengan Sistem Sirkulasi dan Resirkulasi

KINERJA PRODUKSI BUDIDAYA
CACING OLIGOCHAETA DENGAN
SISTEM SIRKULASI DAN RESIRKULASI

IRFAN MUHAMMAD NUR

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Kinerja Produksi Budidaya
Cacing Oligichaeta dengan Sistem Sirkulasi dan Resirkulasi” adalah benar karya
saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk
apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau
dikutip dari karya yang diterbitkan dan tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, Desember 2014
Irfan Muhammad Nur
NIM C14090062

ABSTRAK
IRFAN MUHAMMAD NUR. Kinerja Produksi Budidaya Cacing Oligochaeta
dengan Sistem Sirkulasi dan Resirkulasi. Dibimbing oleh TATAG BUDIARDI
dan YANI HADIROSEYANI.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh sistem sirkulasi dan
resirkulasi terhadap pertumbuhan populasi dan biomassa cacing, kualitas media
pemeliharaan, serta prospek usaha. Perlakuan dalam penelitian ini terdiri dari
sistem sirkulasi dan sistem resirkulasi. Penelitian dilaksanakan bulan September
sampai Desember 2013 bertempat di Miranti Fish Farm. Media yang digunakan
yaitu campuran lumpur dan kotoran ayam ditambah tepung tapioka 1 : 1 dengan
wadah budidaya berupa kotak kayu dengan ukuran (200x100x20) cm3 yang
dilapisi terpal biru sebanyak 6 buah. Pupuk yang digunakan kotoran ayam yang
difermetasikan ditambah dengan tepung tapioka. Penggenangan substrat (pupuk

dan lumpur) dilakukan selama 10 hari, lalu cacing ditebar dan diberi pupuk setiap
lima hari sekali. Cacing dipelihara selama 60 hari dan dilakukan pengambilan
contoh setiap 10 hari sekali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem
resirkulasi menghasilkan jumlah kepadatan populasi dan biomassa yang lebih
tinggi. Jumlah populasi tertinggi sebanyak 3,4 x 106 ind./m2 yang dicapai pada
hari ke-40 dan biomassa tertinggi 9,27 kg/m2 yang dicapai pada hari ke-60. Pada
perlakuan sistem sirkulasi jumlah populasi tertinggi sebanyak 2,07 x 106 ind./m2
dan biomassa tertinggi 9,09 kg/m2 yang dicapai pada hari ke-60. Sistem
resirkulasi lebih layak dijalankan dibandingkan dengan sistem sirkulasi, dengan
keuntungan bisa menghemat air dan menghasilkan keuntungan lebih tinggi.
Kata kunci: biomassa, cacing sutera, kepadatan, sirkulasi, resirkulasi

ABSTRACT
IRFAN MUHAMMAD NUR. Production performance of oligochaeta cultivation
with circulation and recirculation system. Supervised by TATAG BUDIARDI dan
YANI HADIROSEYANI.
This research aims to analyze the effect of circulation system and recirculation
system on population growth and biomass of worms, media maintenance quality,
and business prospects. The treatment in this study consisted of the circulation
and recirculation system. the experiment was conducted from September to

December 2013 held at Miranti Fish Farm.The media used is a micture of sludge
dan chicken manure 1 : 1 with the cultivation of container in the form of a wooden
box with size (200x100x20) cm3 covered with blue tarp for 6 units. The fertilizer
that been used is fermented chicken manure mix with tapioca flour. Manure and
mud inundation conducted over 10 days and then spread the worms into the media
and fertilized once every 5 days. The worms maintained for 60 days and
performed sampling every 10 days. The results showed that the recirculation
system treatment reached highest population and higher biomass. The highest

population is at (3,4 x 106 ind./m2) in the 40 days culture periode and the highest
biomass (9.27 kg/m2) reached in 60 days. In the Circulation system the highest
population is 2,07 x 106 ind./m2 and the highest biomass is 9,09 kg/m2 which
achieved in 60 days. Recirculation system is more viable than the circulation
system, with benefits of save more water and generate higher profits.
Keywords: biomass, worm, circulation, population, and recirculation

KINERJA PRODUKSI BUDIDAYA CACING
OLIGOCHAETA DENGAN SISTEM SIRKULASI DAN
RESIRKULASI


IRFAN MUHAMMAD NUR

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan
pada
Departemen Budidaya Perairan

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

Judul Skripsi : Kinerja Produksi Budidaya Cacing Oligochaeta dengan Sistem
Sirkulasi dan Resirkulasi
Nama
: Irfan Muhammad Nur
NIM
: C14090062


Disetujui oleh

Dr. Ir. Tatag Budiardi, M.Si.
Pembimbing I

Ir. Yani Hadiroseyani, M.M.
Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr. Ir. Sukenda, M.Sc.
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Kinerja
Produksi Budidaya Cacing Oligochaeta dengan Sistem Sirkulasi dan Resirkulasi”.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 hingga Desember 2013 di

Miranti Fish Farm, Bojong Kidul No. 79, Desa Bojong, Kecamatan Kemang,
Kabupaten Bogor.
Berbagai pihak telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ir. Tatag Budiardi,
M.Si. dan Ir. Yani Hadiroseyani, M.M. selaku dosen pembimbing skripsi atas
segala masukan dan dukungannya selama pelaksanaan penelitian dan penyusunan
tugas akhir ini, kedua orang tua tercinta, R. Nur Apriatman dan Peni Syanti yang
selalu mencurahkan kasih sayangnya, do’a dan dukungan yang tiada henti, serta
kakak Mirza Muhammad Nur yang senantiasa memberikan hiburan, motivasi dan
semangat kepada penulis. Terima kasih juga disampaikan kepada sahabat saya
Hendra Satwika dan M. Ismatullah Jay, serta Keluarga besar Departemen
Budidaya Perairan, BDP 46, BDP 47 dan BDP 48.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis, ilmu pengetahuan,
masyarakat, dan seluruh pihak yang membutuhkan.

Bogor, Desember 2014

Irfan Muhammad Nur

DAFTAR ISI


DAFTAR TABEL................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................ ii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ ii
PENDAHULUAN................................................................................................ 1
Latar Belakang ................................................................................................. 1
Tujuan Penelitian ............................................................................................. 1
METODE.............................................................................................................. 2
Waktu dan Tempat........................................................................................... 2
Rancangan Percobaan....................................................................................... 2
Prosedur Penelitian........................................................................................... 2
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................. 4
Hasil.................................................................................................................. 4
Pembahasan....................................................................................................... 8
KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................. 10
Kesimpulan....................................................................................................... 10
Saran................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 11
LAMPIRAN......................................................................................................... 13
RIWAYAT HIDUP.............................................................................................. 16


DAFTAR TABEL
1 Biomassa dan kepadatan populasi........................................................................5
2 Berat Badan Cacing..............................................................................................5
3 Kualitas air............................................................................................................6
4 Analisis usaha.......................................................................................................7

DAFTAR GAMBAR
1 Biomassa dan kepadatan cacing sutera pada perlakuan sistem resirkulasi dan
sistem sirkulasi selama 60 hari...........................................................................6
2 Nilai suhu, DO, pH, dan TAN pada perlakuan sistem resirkulasi dan sistem
sirkulasi selama 60 hari......................................................................................7

DAFTAR LAMPIRAN
1 Gambar wadah penelitian sistem sirkulasi dan resirkulasi...............................13
2 Perhitungan analisis usaha................................................................................13

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Cacing sutera merupakan salah satu cacing air tawar yang termasuk ke

dalam filum Annelida, kelas Oligocheata, ordo Haplatoxida dan famili Tubificidae
(Pennak 1989). Menurut Ajiningsih (1992) dalam Findy (2011), cacing sutra
memiliki kandungan gizi yang tinggi yaitu 65 % protein, 15 % lemak, 14 %
karbohidrat dan mudah dicerna oleh benih ikan. Menurut Davis (1972) dalam
Rogaar (1979), aktivitas tubifisid terbatas pada kedalaman 0-7 cm dan
pengambilan makanan terjadi pada kedalaman 3-6 cm. Sekitar 90% Tubifex sp.
menempati daerah permukaan hingga kedalaman 4 cm dan sekitar 10 % terdapat
pada kedalaman yang lebih besar dan sedikit sekali ditemukan pada kedalaman
lebih besar dari 10 cm.
Saat ini kebutuhan cacing sutra masih diperoleh dari hasil penangkapan
alam, ketersediaan cacing sutra juga masih bergantung pada musim, dan jumlah
pasokannya tidak kontinyu. Pemakaian cacing sutra dari alam cukup beresiko
karena berpotensi membawa parasit atau penyakit ke dalam lingkungan budidaya.
Di lain pihak, data produksi ikan lele pada tahun 2011 mencapai 9.675.553 ton
(KKP 2012), sehingga menurut perhitungan dibutuhkan cacing sekitar 1.935.110
ton. Oleh karena itu, budidaya cacing sutra perlu dikembangkan untuk
memperoleh hasil cacing sutra yang sehat, terkontrol dan berkelanjutan. Melihat
kenyataan tersebut, budidaya cacing sutra merupakan sebuah peluang usaha yang
berprospek tinggi. Untuk saat ini cacing sutra yang sudah bersih di pasaran
Jabodetabek dijual dengan kisaran harga sekitar Rp 20.000/kg.

Sistem sirkulasi artinya pergantian air terus menerus. Pengelolaan air
dilakukan dengan cara penggantian air baru setiap saat (sistem terbuka).
Penggantian air setiap saat dilakukan agar kualitas air pada wadah pemeliharaan
tetap terjaga dengan baik. Sistem resirkulasi atau sistem tertutup artinya
menggunaan air itu kembali untuk budidaya. Sistem resirkulasi bertujuan agar
biaya produksi lebih efisien dalam lingkungan terkendali melalui pengelolaan air.
Sistem resirkulasi memberikan lingkungan budidaya yang diklaim lebih ramah
lingkungan dengan efisiensi penggunaan air dan dapat dilakukan di lahan yang
tidak terlalu luas. Namun sistem resirkulasi relatif mahal untuk pengoperasiannya,
karena menggunakan pompa sirkulasi dan biaya listrik. Untuk itu perlu diteliti
kinerja produksi terbaik diantara penggunaan sistem sirkulasi dan sistem
resirkulasi.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja produksi budidaya
cacing sutera pada sistem sirkulasi dan resirkulasi. Parameter uji adalah kinerja
produksi (biomassa dan kepadatan populasi), kualitas air serta analisis usaha.

2


METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 24 September sampai dengan 4
Desember 2013. Persiapan media dilakukan mulai tanggal 24 September sampai
dengan 4 Oktober. Pembudidayaan cacing dimulai tanggal 4 Oktober – 4
Desember. Lokasi percobaan bertempat di Miranti Fish Farm, Bojong Kidul No.
79, Desa Bojong, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor.
Rancangan Percobaan
Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua
perlakuan dan masing-masing menggunakan tiga ulangan. Perlakuan tersebut
adalah budidaya cacing menggunakan sistem sirkulasi dan resirkulasi.
Prosedur Penelitian
Persiapan wadah dan substrat

Bak pemeliharaan yang digunakan berupa kotak kayu berukuran 200 cm x
100 cm x 20 cm sebanyak 6 unit (Lampiran 1). Bak dilapisi terpal berwama biru
untuk mencegah terjadinya kebocoran bagi budidaya cacing oligochaeta seperti
yang dilakukan oleh Chumaidi (1986). Jumlah pupuk yang digunakan sebanyak
100 kg untuk setiap bak pemeliharaan. Pupuk yang digunakan adalah kotoran
ayam yang difermentasikan ditambah tepung tapioka. Fermentasi yang dilakukan
mengacu pada penelitian sebelumnya (Fadillah 2004). Fermentasi kotoran ayam
dimulai dari tahap pembuatan larutan aktivator, yaitu 3,75 gram gula pasir,
jumlah EM4 yang digunakan sesuai yang tertera pada label di botol dan 300 ml
air. Larutan aktivator tersebut digunakan untuk 10 kg kotoran ayam. Campuran
tersebut dimasukkan ke dalam plastik tertutup selama 5 hari. Setelah 5 hari,
kotoran ayam yang sudah difermentasi dijemur hingga kering (Fadillah 2004).
Fermentasi tersebut dibuat untuk satu dosis dalam perlakuan penelitian. Sumber
karbon yang digunakan yaitu tepung tapioka dengan kandungan unsur karbon
sebesar 38,45%. Pemberian karbon ke dalam media pemeliharaan diberikan ketika
akan memberi pupuk dengan cara mencampurnya. Pemberian karbon yang
dibutuhkan berdasarkan kebutuhan C/N rasio yang ditentukan sebagai berikut
(Juhaeni 2002):
C/N

=

20
1
20/1

=

288 + 0,038Y
220,3
Y

=
=
=
=

(g KA x % C KA) + (g TT x % C TT)
(g KA x % N KA) + (g TT x % N TT)
(1000 g x 6,77%) + (Y x 38,45%)
(1000 g x 1,44%) + (Y x 0,38%)
67,7 + 0,3845Y
14,4 + 0,0038Y
67,7 +0,3845Y
0,3465Y
635,8 Gram/kg

3
Pemberian tepung tapioka dicampurkan ke dalam kotoran ayam yang
difermentasikan dengan dosis 635,8 gram/kg. Media budidaya berupa pupuk dan
lumpur halus kering dengan perbandingan 1:1, lalu dimasukkan ke dalam bak
pemeliharaan sambil diaduk supaya tercampur merata. Media dibuat sekitar
ketinggian 10 cm. Selanjutnya bak diisi air setinggi 2 cm dan dibiarkan selama 10
hari, supaya pupuk awal pada media dapat terurai oleh bakteri sehingga bakteri
tersebut dapat menjadi makanan bagi cacing oligochaeta. Setiap bak dilengkapi
dengan inlet dan outlet. Pada bak tandon diberi aerasi sebanyak 3 titik.
Persiapan penebaran
Cacing sutera yang digunakan dalam penelitian ini berukuran kurang lebih 3
± 0,15 cm dan bobot 2,5 ± 0,34 mg/ekor. Benih cacing yang digunakan berasal dari
hasil tangkapan alam di daerah Bogor. Penebaran cacing dilakukan setelah
penggenangan air pada wadah budidaya selama 10 hari. Cacing dibersihkan
dengan cara menambahkan air ke dalam ember lalu di aduk dan dibuang airnya
sebelum dilakukan penebaran. Penebaran dilakukan dengan cara menghentikan
aliran air lalu menebar merata pada wadah budidaya. Cacing ditebar secara merata
sebanyak 1 kg/m2 dengan kepadatan populasi 0,4 x 106 ind/m2.
Pengelolaan pupuk
Kotoran ayam didapatkan dari daerah Bogor. Pupuk yang diberikan adalah
pupuk hasil fermentasi. Pemupukan dilakukan 5 hari sekali dengan dosis 1 kg/m2,
sehingga pupuk diberikan sebanyak 12 kali selama 60 hari pemeliharaan. Cara
pemberian pupuk dilakukan dengan menghentikan aliran air kemudian pupuk
ditebar merata. Pupuk hasil fermentasi disimpan di dalam karung dan ditutup
terpal.
Pengelolaan kualitas air
Sumber air dari sumur yang dipompakan ke dalam tandon. Sistem pengairan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sistem sirkulasi dan sistem resirkulasi.
Sistem sirkulasi yaitu air dialirkan terus menerus dari tandon ke setiap bak
pemeliharaan kemudian air dibuang melalui pembuangan. Sistem resirkulasi yaitu
air yang digunakan kembali untuk budidaya. Air dialirkan dari tandon ke setiap
bak pemeliharaan dan dikembalikan lagi ke dalam tandon menggunakan pompa
air, jika air berkurang maka ditambahkan air ke dalam tandon sesuai jumlah air
yang menguap. Debit air yang digunakan yaitu 1 L/menit.
Parameter Penelitian
Data yang dikumpulkan selama penelitian meliputi kinerja produksi (biomassa
dan kepadatan populasi), kualitas air, analisis usaha dan analisis data.

4
Pertumbuhan populasi dan biomassa
Pengambilan data dilakukan dengan cara membenamkan pipa paralon
berdiameter 3 cm dengan luas permukaan lubang 7,07 cm2 ke dalam substrat lalu
diangkat. Substrat yang terambil ditampung, diambil dan dicuci dengan air
mengalir sampai airnya tidak keruh, kemudian disebar di atas kaca yang
berukuran 25 cm x 20 cm. Cacing dipisahkan dari substrat menggunakan jarum
bedah. Cacing yang terkumpul ditimbang menggunakan timbangan digital dengan
ketelitian 0,01 gram kemudian dihitung jumlahnya. Pengambilan contoh
dilakukan setiap 20 hari sekali. Pengambilan contoh dilakukan pada 3 tempat
dalam setiap wadah, yaitu aliran air masuk, tengah dan aliran air keluar.
Kualitas air
Parameter kualitas air yang diukur meliputi suhu, oksigen terlarut, pH dan
TAN (total ammonia nitrogen) yang diukur setiap 10 hari sekali selama 60 hari
pemeliharaan. Pengambilan sampel air untuk mengukur suhu, oksigen terlarut,
pH, dan TAN diambil dari tiga titik, yaitu inlet, tengah dan outlet pada setiap bak
pemeliharaan. Pengukuran menggunakan alat termometer, DO-meter, pH-meter,
dan spektrofotometer.
Analisis usaha
Analisis usaha dilakukan untuk mengukur apakah usaha tersebut layak atau
tidak untuk dilaksanakan. Perhitungan meliputi biaya-biaya yang harus
dikeluarkan serta keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan produk
berdasarkan skala usaha serta teknologi yang digunakan. Analisis ini bertujuan
untuk mengetahui besarnya keuntungan yang diperoleh dari usaha yang dilakukan
dalam satu tahun dalam unit produksi per luas.
Analisis data
Data yang dikumpulkan selama penelitian meliputi jumlah individu cacing,
biomassa, dan kualitas air. Data hasil pengukuran parameter tersebut digunakan
untuk menentukan laju pertumbuhan biomassa dan kepadatan populasi. Parameter
yang diuji secara statistik adalah jumlah individu dan biomassa cacing sebelum
dan setelah penelitian. Kualitas air dianalisis secara deskriptif dengan
menyertakan tabel dan grafik. Analisis dilakukan dengan bantuan perangkat lunak
(software) Microsoft Excel 2013 dan SPSS versi 17.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Pelaksanaan penelitian selama pemeliharaan 60 hari, parameter yang diuji
menggunakan uji statistik adalah kinerja produksi, yaitu biomassa dan kepadatan
populasi cacing. Parameter lain yang diperoleh adalah kualitas air dan analisis
usaha.

5
Kinerja Produksi
Pertumbuhan biomassa dan kepadatan
Tabel 1 menunjukkan biomassa dan kepadatan cacing memiliki perbedaan
yang signifikan. Hasil uji t-Test menyatakan, biomassa dan kepadatan pada hari ke 60
pada sistem resirkulasi dan sistem sirkulasi berbeda nyata (P