KERANGKA BUKU AJAR

BAB VII PENGGUNAAN LAHAN

a. Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa dapat menganalisis sumberdaya public good dan isyu-isyu aktual, serta kebijakan penggunaan lahan di Indonesia

b. Gambaran Umum Materi Pokok bahasan menjelaskan konsep dan implementasi model-model land rent . Konsep land rent berguna untuk melaksanakan upaya penilaian lahan sebagai komponen penting untuk menetapkan penggunaan lahan terbaik dan efisien. Unsur penilaian tersebut berkisar ukuran pasar maupun non pasar. Bahasan juga menyajikan implikasi kebijakan penggunaan lahan

c. Relevansi Dinamika penggunaan lahan adalah bagian penting dari transformasi struktur ekonomi.

Kebutuhan penggunaan lahan pertanian perlu bersinergi dengan kebijakan ketahanan pangan dan pembangunan pertanian. Penguasaan analisis penggunaan lahan berguna memahami dinamika ekonomi wilayah dan mengatasi permasalahan pembangunan pertanian.

d. Sub Bab ─ Konsepsi land rent dan land use ─ Model klasik ─ Model neoklasik

─ Aplikasi dan pengembangan model ─ Konsepsi penilaian lahan dan public goods ─ Lahan sebagai public goods dan peran pemerintah ─ Kebijakan penggunaan lahan di indonesia ─ Alih fungsi dan permasalahan penggunaan lahan ─ Kebijakan penggunaan lahan

e. Senarai Land rent, von Thunen, public goods, alih fungsi, land reform, UU 5 tahun 1960

f. Soal (1 soal) Data produksi tanaman A, B dan C adalah sebagai berikut: (NILAI 40)

A B C Produksi (kg/ha) = P

Harga (Rp/kg) = h

Beaya (Rp/kg) = b

Ongkos transport (Rp/km.kg) = t

Susunlah konfigurasi penggunaan lahan mengikuti model von thunen. Dimanakah posisi wilayah komoditi A, B dan C.

BAB VIII ALIRAN KOMODITI DAN SUMBERDAYA

a. Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa dapat menganalisis aliran komoditi dan sumberdaya migrasi, mekanisme aliran migrasi dan isyu-isyu aktual, serta kebijakan migrasi di Indonesia

b. Gambaran Umum Materi Pokok bahasan menjelaskan Teori Heckser dan Ohlin serta konsep dasar migrasi (konsep Todaro). Dari sini dinyatakan bahwa barang, jasa, modal dan manusia mengalir antar wilayah dengan karakteristik tertentu. Mekanisme migrasi di Indonesia dijelaskan cukup mendalam sehingga berimplikasi bagi kebijakan pembangunan nasional dan berbagai dampaknya.

c. Relevansi Komoditi, manusia, modal atau sumberdaya lainnya mengalir dengan karakteristik tertentu. Ia merupakan komponen penting yang mengendalikan pembangunan ekonomi wilayah. Memahami dinamika aliran tersebut membantu penelaahan perkembangan ekonomi wilayah dan distribusi kesejahteraan. Potret urbanisasi potret c. Relevansi Komoditi, manusia, modal atau sumberdaya lainnya mengalir dengan karakteristik tertentu. Ia merupakan komponen penting yang mengendalikan pembangunan ekonomi wilayah. Memahami dinamika aliran tersebut membantu penelaahan perkembangan ekonomi wilayah dan distribusi kesejahteraan. Potret urbanisasi potret

d. Sub Bab ─ Teori Heckser dan Ohlin ─ Migrasi ─ Mobilitas modal ─ Aliran gagasan dan inovasi ─ Migrasi di indonesia ─ Migrasi di jabotabek ─ Implikasi sosiologis migrasi ─ Kebijakan pembangunan konsepsional ─ Kebijakan pembangunan operasional

e. Senarai Migrasi, pull and push factor, model, Haris Todaro, beaten-path effect , wage factor,

f. Soal (2 soal)

1. Dalam menjelaskan mekanisme migrasi, dikenal dua model yakni equilibrium dan

disequilibrium. Jelaskan dua model tersebut. (NILAI 15)

2. Modal atau investasi akan mengalir ke wilayah yang memiliki resiko investasi rendah. Hal ini biasanya terjadi pada wilayah yang infrastrukturnya baik. Sebaliknya, terkadang investasi tidak kunjung datang. Hal ini biasanya terjadi

dengan iklim politik, perilaku pasar dan kepastian hukum. Mengapa hal ini bisa terjadi? Sebutkan faktor-faktor penghambat tersebut! (NILAI 20)

BAB IX KEMISKINAN WILAYAH

a. Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa dapat menganalisis kemiskinan, penyebab dan kriteria dan isyu-isyu aktual, serta kebijakan pengentasan kemiskinan di Indonesia

b. Gambaran Umum Materi Pokok bahasan menjelaskan konsep, penyebab dan kriteria kemiskinan. Kemiskinan adalah bentuk kerugian dari berbagai aktivitas ekonomi wilayah, misalnya kebijakan yang salah, deglomerasi, distorsi aliran sumberdaya, kualitas SDM dll. Upaya pengentasan kemiskinan perlu menyatu dengan kebijakan nasional dan bersifat komprehensif dari tataran makro hingga mikro.

c. Relevansi

Analisis kemiskinan senantiasa terkait dengan upaya perbaikan distribusi kesejahteraan. Kerangka berpikir pendekatan kesejahteraan membantu proses pengambilan keputusan melalui pendekatan yang komprehensif. Kemampuan analisis ini berguna bagi lulusan agribisnis terjun dalam bidang kemasyarakatan maupun pemerintahan.

d. Sub Bab ─ Konsepsi kemiskinan ─ Penyebab kemiskinan ─ Ukuran dan kriteria kemiskinan ─ Keadaan kemiskinan di indonesia ─ Kebijakan pembangunan konsepsional ─ Kebijakan pembangunan operasional

e. Senarai Kriteria kemiskinan, kemiskinan absolut dan relatif, kemiskinan kultural, struktural, dan alamiah, Head count index , term of trade

f. Soal (1 soal) Dari profil kemiskinan yang saudara peroleh (dari kliping), berikan pendapat saudara

perihal penyebab kemiskinan dominan dan kebijakan yang seharusnya dilakukan (NILAI 20)

BAB X PEMBANGUNAN DAERAH DAN PERDESAAN

a. Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa dapat menganalisis pembangunan daerah/pedesaan, perkembangan dan

isyu-isyu aktual, serta kebijakan pembangunan daerah di Indonesia

b. Gambaran Umum Materi Pokok bahasan menjelaskan relevansi dan tujuan pembangunan daerah, perjalanan

otonomi daerah serta berbagai permasalahannya. Pembangunan (otonomi) daerah adalah implementasi formal pembangunan wilayah di Indonesia. Namun demikian belum semuanya berjalan sesuai harapan untuk menghasilkan kesejahteraan. Bahasan ini juga memberikan implementasi kebijakan.

c. Relevansi Pembangunan daerah sebagai tahapan operasional pembangunan wilayah. Implikasi

kebijakan di tingkat daerah memberikan pemahaman tentang analisis kebijakan di tingkat daerah. Pemahaman ini membantu mahasiswa melaksanakan penelitian atau kebijakan di tingkat daerah memberikan pemahaman tentang analisis kebijakan di tingkat daerah. Pemahaman ini membantu mahasiswa melaksanakan penelitian atau

d. Sub Bab ─ Relevansi dan tujuan ─ Pembangunan daerah berdasar uu no 5 tahun 1974 ─ Pembangunan daerah berdasar uu no 22 tahun 1999 ─ Pembangunan perdesaan

3. Permasalahan

4. Strategi dan kebijakan

e. Senarai Otonomi daerah, desentralisasi, reformasi, pemerintah pusat

f. Soal (1 soal) Dari profil pembangunan daerah wilayah asal saudara (lengkapi dengan kliping),

berikan pendapat saudara perihal permasalahan mendasar dan kebijakan yang seharusnya dilakukan (NILAI 20)

BAB XI PEMBANGUNAN PERKOTAAN

a. Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa dapat menganalisis pembangunan perkotaan, perkembangan dan isyu-isyu strategis, serta kebijakan pembangunan perkotaan di Indonesia

b. Gambaran Umum Materi Pokok bahasan menjelaskan sejarah dan strategi pembangunan perkotaan. Bahasan

juga memberikan pemahaman tentang peran aspek lingkungan untuk mendukung dinamika aktivitas perkotaan. Kota juga dapat mati atau runtuh karena lemahnya capital untuk mendukung kualitas kehidupan kota, dimana salah satu penyakitnya adalah kemiskinan kota. Pembangunan perkotaan di Indonesia belum berjalan sesuai harapan untuk menghasilkan kesejahteraan. Bahasan ini juga memberikan implementasi kebijakan.

c. Relevansi Pembangunan perkotaan adalah cermin wilayah dengan jasa layanan tinggi dengan efisiensi tinggi. Kota membutuhkan dukungan wilayah hinterland untuk memenuhi kebutuhannya sendiri maupun kota lainnya. Implikasi kebijakan wilayah perkotaan memberikan pemahaman manajemen kota yang benar. Pemahaman ini membantu mahasiswa melaksanakan pekerjaan perencanaan atau kegiatan bisnis c. Relevansi Pembangunan perkotaan adalah cermin wilayah dengan jasa layanan tinggi dengan efisiensi tinggi. Kota membutuhkan dukungan wilayah hinterland untuk memenuhi kebutuhannya sendiri maupun kota lainnya. Implikasi kebijakan wilayah perkotaan memberikan pemahaman manajemen kota yang benar. Pemahaman ini membantu mahasiswa melaksanakan pekerjaan perencanaan atau kegiatan bisnis

e. Senarai Sistem perkotaan, Brown Agenda, sustainability as opportunity , sistem tropik, entropy

di perkotaan

f. Soal (1 soal) Dari kasus-kasus pencemaran lingkungan perkotaan di wilayah asal saudara (lengkapi

dengan kliping), berikan pendapat saudara perihal permasalahan mendasar dan kebijakan yang seharusnya dilakukan (NILAI 20)

BAB XII AGENDA PEMBANGUNAN WILAYAH

a. Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa dapat menganalisis isyu-isyu strategis yang mempengaruhi pembangunan wilayah, serta agenda pembangunan wilayah di Indonesia

b. Gambaran Umum Materi Materimerangkum pokok-pokok bahasan sebelumnya untuk mengimplementasikan

agenda pembangunan wilayah ke depan berdasarkan keadaan internal wilayah atau eksternal. Faktor penentu pembangunan ke depan meliputi Liberalisasi perdagangan, Teknologi informasi dan internet, Otonomi daerah, Kemiskinan, Hak asasi manusia dan demokrasi

c. Relevansi Materi ini merupakan implementasi penguasaan materi sebelumnya dikaitkan dengan

tantangan dan peluang ke depan. Ini bermakna bahwa konsepsi pembangunan wilayah terbuka terhadap hal atau paradigma baru demi untuk memperbaikinya. Hal ini menuntut lulusan agribisnis untuk terus belajar, dan konsep ini dituntut untuk senantiasa diperbaharui

d. Sub Bab ─ Fenomena aktual dalam pembangunan wilayah

6 Liberalisasi perdagangan

7 Teknologi informasi dan internet

8 Otonomi daerah

9 Kemiskinan

10 Hak asasi manusia dan demokrasi ─ Agenda pembangunan wilayah

1. Pembangunan ekonomi

2. Pembangunan sosial dan kelembagaan

3. Pembangunan sektor lingkungan

e. Senarai Competitive advantage, hak asasi manusia, liberalisasi perdagangan, Death of distance

f. Soal (1 soal) Kota malang memiliki visi tertuang dalam slogan tribina cita, yakni pendidikan, perdagangan dan pariwisata. Jelaskan visi yang dimiliki oleh wilayah asal saudara! Jelaskan faktor dominan apakah yang dapat mendukung pencapaian visi wilayah saudara tersebut! (NILAI 20)

DAFTAR PUSTAKA

1. Aziz, I. J. 1994. Ilmu Ekonomi Regional dan Beberapa Aplikasinya di Indonesia. In: Joyodipuro, M (ed.). FE-UI Jakarta

2. Bappenas. 2000. Pembangunan Daerah. 28 Mei 2000 (http://www.bappenas.go. id/bap_ind.html)

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

ANALISIS ISI LIRIK LAGU-LAGU BIP DALAM ALBUM TURUN DARI LANGIT

22 212 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24