Perkembangan Islam dan Strategi dakwah

47. Perkembangan Islam dan Strategi dakwah

 Teori Masuknya Islam di Nusantara

a. Teori Gujurat: Islam dipercayai datang dari wilayah Gujarat-India melalui peran para pedagang India muslim pada sekitar abad ke 13. Pada Teori Gujurat diyakini bahwa masuknya Islam ke Indonesia dari Gujurat berdasarkan adanya bukti yang berupa batu nisan Sultan Samudera Pasai Malik As-Saleh pada tahun 1297. Selain itu teori ini juga didasarkan pada corak ajaran Islam yang cenderung mempunyai warna tasawuf.

b. Teori Persia: Islam tiba di Indonesia melalui peran para pedagang asal Persia yang dalam perjalanannya singgah ke Gujarat sebelum ke Nusantara sekitar abad ke 13 M. Teori Persia berdasarkan adanya bukti maraknya paham Syiah pada awal masuknya Islam ke Indonesia. Di samping itu, terdapat persamaan antara tradisi budaya Persia dengan Budaya Islam di Indonesia. Contohnya ialah pada peringatan 10 Muharam atau hari Asyura terdapat upacara Tabuik di Iran dan Tabuk di Sumatra Barat serta Jambi sebagai lambang untuk mengarak jasad Husein bin Ali bi Abi Thalib yang terbunuh dalam peristiwa Karbala.

c. Teori Mekkah: Islam dipercaya tiba di Indonesia langsung dari Timue Tengah melalui jasa para pe dagang Arab muslim sekitar abad ke 7 M.

Pendapat ini berdasarkan adanya bukti perkampungan Islam di Pantai banus, Sumatra Barat atau yang terkenal dengan sebutan Bandar Khalifah .

 Jalur masuknya Islam di Indonesia:  Melalui jalur utara, dengan rute: Arab ( Mekah dan Madinah ) – Damaskus – Bagdad – Gujarat (panatai

barat India) – Nusantara.  Melalui jalur selatan, dengan rute : Arab (Makah dan Madinah) – Yaman – Gujarat (pantai barat India) –

Srilangka – Nusantara.

 Strategidakwah Islam di Indonesia

a. Perdagangan: Di perkirakan pada abad ke 7 sampai dengan abad ke 11 Islam telah masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan begitu juga dengan perkembangannya. Oleh belaiu para saudagar dari luar maupun Indonesia sendiri, Islam disebarkan di sepanjang jalur perdagangan pada pelabuhan seperti Selat Malaka, Samudra, Palembang, disusul Demak, Cirebon, Gresik, Tuban, Makasar serta Indonesia bagian timur.

b. Pernikahan:Jalur pernikahan ditempuh oleh para ulama sekitar pada abad ke 11 sampai ke 13 M. Para Saudagar muslim dari Gujurat, Arab Benggala dan yang lainnya menikah dengan orang Indonesia. Umumnya saudagar yang menikah adalah orang-orang kaya dan terpandang, sehingga para pejabat serta putri-putri raja diperistri dengan syarat harus masuk Islam terlebih dulu. Ternyata melalui jalur pernikahan ini mempunyai pengaruh yang begitu besar dalam persebaran Islam di tanah air tercinta.

c. Pendidikan: Selain dari jalur perdagangan dan pernikahan, jalur pendidikan termasuk jalur yang sangat penting dalam sejarah masuknya Islam ke Indonesia. Jalur pendidikan dibentuk oleh para DAI yang memang mengabdikan dirinya untuk menyebarkan Islam ke wilayah baru. Para DAI ini bukanlah padagang, melainkan mereka adalah para pengembara yang hanya mengembara menuju wilayah baru yang belum tersentuh Islam sama sekali dipandu oleh para pedagang hanya untuk berrdakwah. Dari para DAI inilah gerak Islam di Indonesia semakin marak.Kalau pada awalnya Islam hanya di pantai-pantai sepanjang jalar perdagangan, berkah para DAI gerak dakwah Islam berkembang luas hingga ke pulau- pulau di Indonesia bagian timur.

d. tasawuf : Sekitar pada abad ke 12 sampai ke 14 M, melalui akulturasi budaya ini para DAI memberikan kesan kepada masyarakat bahwa Islam sesuai dan tidak bertentangan dengan budaya meraka sehingga tidak adanya keterpaksaan dalam memeluk agama Islam. Sebelum masuiknya Islam, di Indonesia sudah ada akulturasi budaya antara kebudayaan Indonesia dan Budaya Hindu. Namun setelah Islam masuk bersmama nilai-nilai kebudayaan, maka terjadi lagi akulturasi kebudayaan antara Budaya Indonesia dengan Budaya Islam. Sehingga lahirlah ragam budaya baru dalam kebudayaan Indonesia

e. kesenian: saluran Islamisasi melalui kesenian yang paling terkenal adalah wayang, seperti yang dilakukan oleh Sultan Kalijaga. Selain wayang, terdapat seni pahat, seni baangunan, seni tari, seni musik dan seni sastra. Seni bangunan masjid yang ada merupakan bentuk akulturasi dari kebudayaan lokal Indonesia yang sudah ada dari sebelum Islam, seperti bangunan Candi. Salah satu nya adalah masjid Kudus dengan menara yang sangat terkenal. Hal ini membuktikan bahwa proses penyebaran Islam di Indonesia dilakukan oleh para penyebar Islam melalui cara damai dengan mengakomodasikan kebudayaan setempat.

f. Politik: Di Maluku dan Sulawesi Selatan, kebanyakan rakyat masuk Islam setelah rajanya masuk Islam terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya islam di wilayah ini.