biasanya pada saat tidak hamil yaitu 70 gram pada minggu kedelapan pascapartum.
Penurunan yang cepat ini direfleksikan dengan perubahan lokasi uterus, yaitu uterus turun dari abdomen dan kembali menjadi organ
panggul. Segera setelah pelahiran, tinggi fundus uteri TFU terletak sekitar dua per tiga hingga tiga per empat bagian atas antara simfisis
pubis dan umbilikus. Letak tfu kemudian naik, sejajar dengan umbilikus dalam beberapa jam. TFU tetap terletak kira-kira sejajar
atau satu ruas jari dibawah umbilikus selama satu atau dua hari secara bertahap turun kedalam panggul sehingga tidak dapat dipalpasi
lagi diatas simpisis pubis setelah hari kesepuluh pascapartum Varney, 2002.
2. Lochea
Lochea adalah cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina selama masa nifas. Lochea mempunyai bau amis anyir,
meskipun tidak terlalu menyengat dan volumenya berbeda pada setiap wanita. Lochea biasanya berlansung kurang lebih selama 2 minggu
setelah bersalin, namun penelitian terbaru mengindikasikan bahwa lochea menetap hingga 4 minggu dan dapat berhenti atau berlanjut
hingga 56 hari setelah bersalin Rukiyah, 2011 Karena perubahan warnanya, nama deskriptif locheaa berubah :
lochea rubra,serosa, atau alba. Lochea rubra berwarna merah karena mengandung darah. Lochea ini adalah yang pertama keluar segera
setelah pelahiran dan terus berlanjut selama dua hingga tiga hari
pertama pascapartum. Lochea rubra pertama mengandung darah dan jaringan desidua.
Variasi dalam durasi aliran lochea sangat umum terjadi. Akan tetapi, warna aliran lochea harian cenderung semakin terang, yaitu
berubah dari merah segar menjadi merah tua, kemudian coklat, dan merah muda. Aliran lochea yang tiba-tiba kembali berwarna merah
segar bukan merupakan temuan normal dan memerlukan evaluasi. Penyebabnya meliputi aktifitas fisik berlebihan, bagian placenta atau
selaput janin yang tertinggal, dan atonia uterus Varney, 2004
3. Serviks
Serviks mengalami involusi bersama-sama uterus. Perubahan- perubahan yang terdapat pada serviks postpasrtum adalah bentuk
serviks yang akan membuka seperti corong. Bentuk ini disebabkan oleh korpus uteri yang dapat berkontraksi, sedangkan serviks tidak
berkontraksi, sehingga seolah-olah pada perbatasan antara korpus dan serviks uteri terbentuk semacam cincin. Warna serviks sendiri merah
kehitam-hitaman karena penuh pembuluh darah. Beberapa hari setelah persalinan, ostium externum dapat dilalui oleh 2 jari, pinggir-
pinggirnya tidak rata tetapi retak-retak kareana robekan dalam persalinan. Pada akhir minggu pertama hanya dapat dilalui oleh 1 jari
saja, dan lingkaran retraksi berhubungan dengan bagian atas dari canalis servikalis. Pada serviks terbentuk otot-otot baru yang
mengakibatkan serviks memanjang seperti celah. Karena hiper palpasi
ini dan karena retralsi dari serviks, robekan serviks menjadi sembuh, setelah 6 minggu persalinan serviks menutup.
Walaupun begitu, setelah involusi selesai, ostium externum tidak serupa dengan keadaannya sebelum hamil, pada umumnya
ostium externum lebih besar dan tetap ada retak-retak dan robekan- robekan pada pinggirnya, terutama pada pinggir sampingnya. Oleh
robekan ke samping ini terbentuk bibir depan dan bibir belakang pada serviks.
4. Vulva dan vagina