BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengolahan Citra
2.1.1 Definisi Pengolahan Citra
Pengolahan citra adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan perbaikan kualitas gambar peningkatan kontras, transformasi warna, restorasi
citra, transformasi gambar rotasi, translasi, skala, transformasi geometri, melakukan pemilihan ciri citra feature images yang optimal untuk tujuan analisis, melakukan
proses penarikan informasi atau dekripsi objek atau pengenalan objek yang terkandung dalam citra, melakukan kompresi atau reduksi data untuk tujuan
penyimpanan data, transmisi data, dan waktu proses data. Input dari pengolahan citra adalah citra, dan output-nya adalah citra hasil pengolahan [10].
2.1.2 Tujuan Pengolahan Citra
Kebutuhan akan ilmu pengetahuan semakin meningkat, demikian juga halnya dengan alat-alat yang diperlukan untuk kebutuhan analisisnya. Seperti kebutuhan dalam
bidang kedokteran, pengindraan bumi jarak jauh, fotografi, meteorology dan geofisika dan lain-lain. Bidang tersebut membutuhkan alatkamera yang bisa digunakan untuk
merekam keadaan yang diperlukan untuk kebutuhan analisis sehingga memungkinkan peneliti mendapatkan informasi yang diperlukan. Output alat-alat ini biasanya berupa
citra dan citra inilah yang nantinya akan dianalisis untuk mendapatkan informasi yang berguna.
Universitas Sumatera Utara
Namun sayangnya, kebanyakan citra belum sesuai dengan hasil yang diharapkan. Hal ini dapat terjadi karena beberapa kemungkinan, misalnya adanya
noise, adanya kabut yang menghalangi objek yang sedang di-capture, lensa kamera kotor dan lain-lain. Oleh karena itu, maka proses pengolahan citra sangat diperlukan.
Disiplin ilmu yang melahirkan teknik-teknik untuk mengolah citra dinamakan Pengolahan Citra Digital Digital Image Processing.
2.1.3 Manfaat Pengolahan Citra
Manfaat pengolahan citra terdapat dalam berbagai bidang tertentu yang dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Pengolahan Citra Digital dalam dunia Komunikasi Pengolahan Citra dalam dunia komunikasi dapat digunakan untuk dapat memperjelas
foto permukaan bumi yang dihasilkan dari satelit cuaca atau memperjelas foto planet- planet yang dihasilkan satelit penyelidik. Foto-foto tersebut pada umunya hampir
tidak dapat dilihat karena pada saat foto tersebut dikirim ke stasiun bumi melalui gelombang terjadi banyak gangguan di perjalanan. Gangguan ini disebabkan oleh
gelombang lain, misalnya gelombang radio, televisi dan lain-lain yang bercampur dengan gelombang data tersebut sehingga menyebabnya terjadinya noise gangguan.
Selain itu pengolahan citra juga bermanfaat untuk proses transmisi data. 2. Pengolahan Citra Digital dalam dunia Fotografi
Dalam dunia fotografi pengolahan citra digunakan sebagai pengganti kamera filter. Filter kamera digunakan untuk membuat film hitam putih, memberi efek berkabut,
dan memberi cahaya pada bagian tertentu pada foto dan berbagai fungsi yang dapat memberikan manfaat yang penting bagi dunia fotografi.
3. Pengolahan Citra Digital dalam dunia Kedokteran Dalam dunia kedokteran pengolahan citra digunakan untuk memperjelas foto hasil X-
ray organ tubuh manusia, pengolahan hasil CT- scan dan lainnya yang bertujuan untuk memberikan kemudahan untuk mendeteksi gangguan dan penyakit manusia.
4. Pengolahan Citra Digital dalam dunia Film Pengolahan citra dapat dimanfaatkan untuk menghaluskan gambar, menajamkan
gambar, memberi efek terang dan gelap. Memberi kesan timbul, memberi efek morphing dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
5. Pengolahan Citra Digital dalam Keamanan Data dan proteksi Hak Cipta Seringkali data yang dikirim dari suatu tempat ke tempat lain merupakan data rahasia
sehingga keamanannya perlu dijamin. Teknik keamanan data dan proteksi hak cipta yang biasanya digunakan adalah Steganografi dan Watermarking.
6. Pengolahan Citra Digital dalam Pengenalan Pola Pengolahan citra yang termasuk dalam bidang ini adalah jaringan saraf tiruan seperti
pengenalan pola huruf, pola wajah, pola sidik jari, pola iris mata, dan sebagainya [10].
2.2 Citra Digital
Sebuah citra dapat didefenisikan sebagai fungsi dua dimensi fx,y, dimana x dan y adalah koordinat spasial, dan amplitude dari f pada sembarang pasangan koordinat
x,y disebut intensity intensitas atau gray level level keabuan dari citra pada titik tersebut. Ketika x,y dan nilai intensitas dari f adalah semua terbatas maka itu disebut
digital image citra digital. Citra digital terdiri dari sejumlah elemen tertentu, setiap elemen memiliki lokasi dan nilai tertentu. Elemen-elemen ini disebut picture elements,
image elements, dan pixels. Pixel adalah istilah yang sudah digunakan secara meluas untuk menyatakan elemen citra digital [9].
Citra digital adalah citra yang dapat diolah oleh komputer. Citra yang disimpan dalam memori komputer hanyalah angka-angka yang menunjukkan besar intensitas
pada masing-masing pixel tersebut. Sebagai contoh berikut sebuah citra dengan ukuran 200 x300 pixel diambil sebagian kotak kecil berukuran 9x9 pixel. Maka
monitor akan menampilkan sebuah kotak kecil untuk bagian citra dari citra 200x300 pixel tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1. Citra ukuran 200 x 300 pixel
2.2.1 Citra Digital Berformat Bitmap .bmp
Citra Bitmap menyimpan data kode citra secara digital dan lengkap cara penyimpanannya adalah per pixel. Citra bitmap sering disebut juga dengan citra
raster. Citra bitmap direpresentasikan dalam bentuk matriks atau dipetakan dengan menggunakan bilangan biner atau sistem bilangan lain. Citra ini memiliki kelebihan
untuk manipulasi warna dan tampilan bitmap mampu menunjukkan kehalusan gradasi bayangan dan warna dari sebuah gambar. Bitmap merupakan media elektronik yang
paling tepat untuk gambar-gambar dengan perpaduan gradasi warna yang rumit, seperti foto dan lukisan digital. Citra bitmap biasanya diperoleh dengan cara Scanner,
Camera Digital, Video Capture dan lain-lain [10]. Berikut ini ada contoh sebuah citra bitmap.
Gambar 2.2 Flower.bmp
Universitas Sumatera Utara
2.2.2 Picture Elements Pixel