Air Limbah

2.1.2.2. Sifat Kimia

Sifat kimia dari air limbah dapat diketahui dengan adanya zat kimia dalam air buangan. Adapun zat kimia yang terpenting dalam air limbah pada umumnya dapat diklarifikasikan sebagai berikut :

1. Bahan organik

Air limbah dengan tingkat pencemar sedang mengandung sekitar 60% zat-zat terlarut sekitar 40% zat padat tersupensi. Bahan organik dalam limbah mengandung sekitar 40%-60% protein; 25% - 50% karbohidrat serta 10% lainnya berupa lemak.

2. Bahan anorganik

Zat organik yang penting perannya didalam pengontrolan air limbah adalah : - pH - Kadar khlor - Alkalinitas - Kadar sulfur - Zat beracun seperti : CN ( cianida ), Cr ( chrom ) - Logam berat ( Na, Mg, Cr, Cd, Zn, Cu, Fe, dan Hg ) - Fasfor

- Gas-gas seperti NH 3 , CH 4 O 2 dan lain- lain.

- Methane - Nitrogen

3. pH

pH menunjukan derajat asam-basa suatu cairan, melalui konsentrasi (aktifitas) ion Hidrogen. Peranan ion hidrogen dalam air dapat mempengaruhi aktifitas manusia, binatang, nikroorganisme serta proses-proses lainya. Ion hidrogen sangat berperan dalam air, namun tidak begitu berperan dalam pelarut organik seperti alkohol dan lain-lain. Oleh karena itu, derajat asam basa hanya dapat diukur di dalam pelarut air.

Asam dianggap sebagai suatu molekul yang memisahkan diri menjadi ion H + dan

sisa asam, misalnya − HCl → H + Cl .

Belakangan ini timbul anggapan baru tentang asam, sehubungan dengan adanya senyawa yang bila bereaksi dengan air akan menghasilkan ion hidrogen (H + ) yaitu: CO

2 dan Al2(SO 4 ) 3 .

CO -

2 +2H 2 O H 3 O + HCO 3

pH dalam bentuk logaritma memiliki definisi sebagai berikut

pH = - log [H + ]

Air murni memiliki kesetimbangan yang dinamis, antara H -

Karenaair memiliki konsentrasi ion H - dan OH yang sama maka H

2 O memiliki pH = 7.

Ada dua metode pengukuran pH • Metode kolorimetri dan • Metode potensiometri

Metode kolorimetri adalah suatu cara pengukuran pH yang menggunakan indikator warna sebagai alat ukur. Indikator dapat berupa kertas atau serbuk-serbuk indikator. Metode ini sering dipakai dalam titrasi asam basa, atau alat pengukuran dengan lakmus, kertas pH indikator dan sebagainya. Metode potensiometri adalah metode pengukuran pH yang didasarkan atas perbedaan tegangan pada kedua ujung potensial. Yang dimaksud dengan ujung potensial disini adalah elektroda (elektroda kerja dan elektroda pembanding). Secara umum beda potensial (mV) dapat dirumuskan sebagai berikut :

RT + a ' H

. in

= ∆ E ( milivolt )

F aH

R= Konstanta gas T= temperatur (kelvin) F= Konstanta faraday (96.493 colomb/val)

a’ H + =aktivitas ion hidrogen dalam larutan elektroda pembanding aH + = aktivitas ion hidrogen dalam air.

Dari persamaan di atas, secara langsung didapat besar beda potensial untuk tiap unit pH adalah : 1 Unit pH = 58-59 mVolt

2.1.2.3. Sifat Bakteriologis

Sifat bakteriologis pada air buangan perlu diketahui untuk menaksir tingkat kekotoran air limbah sebelum di buang kebadan air. Mikroorganisme yang penting dalam air limbah dan air permukaan dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu:

1. Protista, meliputi jamur, bakteri dan algae

2. Binatang dan tanaman