4 Perkembangan Realisasi Investasi Kabupaten Karanganyar Tahun 1996 s/d 2010 (dalam Ribu Rupiah)

Tabel 4.4 Perkembangan Realisasi Investasi Kabupaten Karanganyar Tahun 1996 s/d 2010 (dalam Ribu Rupiah)

Sumber : BPS Kabupaten Karanganyar

Nilai investasi di kabupaten karanganyar relatif lebih stabil, realisasi investasi yang terjadi di kabupaten karanganyar terbanyak pada Nilai investasi di kabupaten karanganyar relatif lebih stabil, realisasi investasi yang terjadi di kabupaten karanganyar terbanyak pada

a. Para investor biasanya sangat peka terhadap lingkungan sosial, politik, hukum, dan sistem birokrasi suatu daerah. Oleh sebab itu iklim investasi yang menyangkut aspek-aspek non ekonomi tersebut, harus dibangun sekondusif mungkin, karena lingkungan itu menjadi bahan pertimbangan awal investor untuk masuk atau tidaknya ke suatu daerah.. Penegakan hukum dan stabilitas politik juga harus menjadi perhatian utama. Krisis sektor riil dengan tingkat pengangguran yang luas dan permasalahan kemiskinan yang makin meningkat, disebabkan oleh kelemahan investasi yang masuk ke dalam system ekonomi, baik investasi domestik maupun asing.

b. Salah satu penentu daya tarik investasi yang utama adalah pemerintah dan kebijakannya. Sebab para investor selalu memantau peran suatu pemerintah dalam sistem ekonomi, serta perilaku dan tindakannya terhadap investor. Jika pemerintah dan kebijakannya tidak ramah terhadap investasi, sangat sulit aliran investasi masuk ke dalam perekonomian. Oleh karena itu pemerintah harus tetap merespon secara positif terhadap dunia usaha.

terhadap investasi. Tidak hanya itu, lembaga yang bertanggung jawab serta berwenang langsung terhadap investasi, sangat perlu melakukan program proaktif dalam mempromosikan keunggulan daerahnya sehingga terjadi peningkatan daya tarik investasi. Hambatan yang sering terjadi adalah kualitas pelayanan investasi yang masih begitu rendah. Investor adalah raja bagai pemerintah yang sensitif dan berhati-hati terhadap perkembangan situasi ekonomi.

d. Pemerintah daerah harus berperan aktif secara maksimal dalam era otonomi daerah. Pemerintah daerah harus bersaing secara baik untuk meraih investasi asing maupun domestik. Namun penerapan otonomi daerah secara spasial belum dapat dilaksanakan secara optimal sehingga kurang menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya di daerah. Hal tersebut disebabkan masih kuatnya tarik menarik kepentingan antar tingkatan pemerintahan serta belum adanya pemahaman secara komprehensif tentang otonomi daerah. Selanjutnya pemerintah daerah harus menjadi motor untuk membangun iklim tersebut melalui kebijakan atraktif dan inovatif untuk investasi. Selanjutnya, pemerintah daerah perlu membangun lembaga pelayanan dan system pelayanan yang modern dan efisien agar investor tertarik menanamkan modalnya di daerah. Disamping itu, hal yang tidak kalah pentingnya adalah d. Pemerintah daerah harus berperan aktif secara maksimal dalam era otonomi daerah. Pemerintah daerah harus bersaing secara baik untuk meraih investasi asing maupun domestik. Namun penerapan otonomi daerah secara spasial belum dapat dilaksanakan secara optimal sehingga kurang menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya di daerah. Hal tersebut disebabkan masih kuatnya tarik menarik kepentingan antar tingkatan pemerintahan serta belum adanya pemahaman secara komprehensif tentang otonomi daerah. Selanjutnya pemerintah daerah harus menjadi motor untuk membangun iklim tersebut melalui kebijakan atraktif dan inovatif untuk investasi. Selanjutnya, pemerintah daerah perlu membangun lembaga pelayanan dan system pelayanan yang modern dan efisien agar investor tertarik menanamkan modalnya di daerah. Disamping itu, hal yang tidak kalah pentingnya adalah

1) Pelayanan perijinan-perijinan daerah melalui sistem pelayanan tunggal (one stop service) atas ijin-ijin lokasi dan pembebasan hak/pembelian tanah, ijin HGB/HGU/HP dll.

2) Pelayanan perijinan/perpanjangan ijin kerja tenaga asing.

3) Penyediaan data potensi Jawa Tengah dan bentuk profil

investasi serta profil proyek.

4) Penyediaan lokasi wilayah/kawasan industri untuk memudahkan pelian perencanaan dan penyediaan prasarana maupun upaya pengendalian pencemaran/limbah.

5) Penyediaan prasarana dan sarana fasilitas-fasilitas yang

dibutuhkan investor.

5. Keadaan Pendapatan Asli Daerah Pendapatan asli daerah kabupaten karanganyar merupakan pendapatan murni daerah yang dapat dipergunakan oleh pemerintah dalam menyelenggarakan pemerintahdan pembangunan daerah kabupaten 5. Keadaan Pendapatan Asli Daerah Pendapatan asli daerah kabupaten karanganyar merupakan pendapatan murni daerah yang dapat dipergunakan oleh pemerintah dalam menyelenggarakan pemerintahdan pembangunan daerah kabupaten

a. Hasil pajak daerah

b. Hasil retribusi daerah

c. Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

d. Penerimaan dari dinas dan lain-lain pendapatan daerah yang sah