17
BAB II PERDAGANGAN BEBAS SEKTOR JASA DALAM
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
A. Pengertian dan Latar Belakang Pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN
1. Pengertian Masyarakat Ekonomi ASEAN
MEA adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian adanya sistem perdagangan bebas antara Negara-negara
ASEAN. Definisi integrasi ekonomi ASEAN secara umum adalah pencabutan atau penghapusan hambatan-hambatan ekonomi
economic frontier antara perekonomian Negara-negara ASEAN. Hambatan-hambatan ekonomi tersebut meliputi semua pembatasan yang menyebabkan mobilitas barang,
jasa, faktor produksi, dan juga aliran komunikasi, secara aktual maupun potensial. Secara operasional, integrasi ekonomi ASEAN dapat didefenisikan sebagai pencabutan
diskriminasi dan penyatuan politik kebijakan seperti norma, peraturan, serta prosedur. Instrumen integrasi ekonomi ASEAN meliputi bea masuk, pajak, mata uang, undang-
undang, lembaga, standarisasi, dan kebijaksanaan ekonomi. Tujuan integrasi ekonomi ASEAN adalah
untuk meningkatkan volume perdagangan barang dan jasa, meningkatkan mobilitas kapital dan tenaga kerja, meningkatkan produksi,
meningkatkan efisiensi produksi serta meningkatkan daya saing produk yang dihasilkan.
11
11
Integrasi Ekonomi ASEAN 2015, https:www.academia.edu9503310 diakses tanggal 25 Juli 2015
Universitas Sumatera Utara
18
Indonesia dan sembilan negara anggota ASEAN lainnya telah menyepakati perjanjian MEA atau AEC.
12
Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara Association of Southeast Asia Nations ASEAN didirikan tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok,
Thailand melalui Deklarasi ASEAN oleh Filipina, Indonesia, Singapura dan
Thailand ASEAN Founding Fathers. Pada KTT ASEAN ke-9 tahun 2003,
ASEAN menyepakati BALI CONCORD II yang memuat 3 tiga pilar untuk
mencapai ASEAN Vision 2020 yaitu Ekonomi, Sosial Budaya dan Politik
Keamanan. Terkait dengan ekonomi, diwujudkan dalam bentuk MEA. Tanggal 20 November 2007 disepakati Piagam ASEAN dan menjadikan ASEAN organisasi
berbadan hukum dengan fokus perhatian pada proses integrasi ekonomi menuju MEA. Di tahun ini juga, ASEAN sepakat mempercepat implementasi MEA dari
tahun 2020 menjadi tahun 2015; untuk mewujudkan MEA 2015, dirumuskan AEC Blueprint, yang memuat langkah-langkah strategis yang harus diambil setiap
Negara Anggota ASEAN mulai tahun 2008 sampai dengan tahun 2015.
13
Tepat pada bulan Desember 2015 bangsa-bangsa dikawasan Asia Tenggara atau lebih dikenal dengan ASEAN memasuki era baru dalam hubungan
perekonomian khususnya perdagangan dalam bentuk MEA. Siap atau tidak siap semua negara dikawasan ASEAN sudah harus meleburkan batas teritorial
negaranya dalam satu pasar bebas yang diperkirakan akan menjadi tulang punggung perekonomian di kawasan Asia setelah China. Semua industri akan
12
Syabi Keane, Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015, http:www.academia.edu9060383 diakses tanggal 21 Mei 2015.
13
Latar Belakang
Terbentuknya Masyarakat
Ekonomi ASEAN
2015, http:yandisangdebu.blogspot.com201501latar-belakang-terbentuknya-masyarakat.html diakses
tanggal 21 Mei 2015.
Universitas Sumatera Utara
19
berkompetisi secara bebas tanpa ada ketentuan hukum yang mengikat. Baik hubungan bilateral maupun multilateral antar negara.
Disepakatinya Visi ASEAN 2020 pada bulan Desember 1997 di Kuala Lumpur menandai sebuah babak baru dalam sejarah integrasi ekonomi di kawasan
Asia Tenggara. Dalam deklarasi tersebut, pemimpin negara-negara ASEAN sepakat untuk mentransformasikan kawasan Asia Tenggara menjadi sebuah
kawasan yang stabil, sejahtera dan kompetitif, didukung oleh pembangunan ekonomi yang seimbang, pengurangan angka kemiskinan dan kesenjangan sosio-
ekonomi di antara negara-negara anggotanya.
14
Komitmen untuk menciptakan suatu Masyarakat ASEAN ASEAN Community sebagaimana dideklarasikan
dalam visi tersebut, kemudian semakin dikukuhkan melalui ASEAN Concord II pada Pertemuan Puncak di Bali, Oktober 2003, atau yang lebih dikenal sebagai
Bali Concord II, di mana para pe-mimpin ASEAN mendeklarasikan pembentukan MEA ASEAN Economic Community sebagai tujuan dari integrasi ekonomi
kawasan pada 2020.
15
Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan suatu tujuan akhir dari integrasi ekonomi yang ingin dicapai masyarakat ASEAN sebagaimana tercantum dalam
Visi ASEAN 2020, di mana di dalamnya terdapat konvergensi kepentingan dari negara-negara anggota ASEAN untuk memperdalam dan memperluas integrasi
ekonomi. Sebuah perekonomian yang terbuka, berorientasi keluar, inklusif dan bertumpu pada kekuatan pasar merupakan prinsip dasar dalam upaya
14
ASEAN Vision 2020, http:www.aseansec.org1814.htm diakses tanggal 25 Mei 2015.
15
ASEAN Concord IIBali Concord II, http:www.aseansec.org15159.htm, diakses tanggal 2 Mei 2015
Universitas Sumatera Utara
20
pembentukan komunitas ini. Berdasarkan cetak biru yang telah diadopsi oleh seluruh negara anggota ASEAN, kawasan Asia Tenggara melalui pembentukan
MEA akan ditransformasikan menjadi sebuah pasar tunggal dan basis produksi. Sebuah kawasan yang sangat kompetitif; sebuah kawasan dengan pembangunan
ekonomi yang merata; dan sebuah kawasan yang terintegrasi penuh dengan perekonomian global.
16
Sebagai sebuah pasar tunggal dan basis produksi, terdapat lima elemen inti yang mendasari MEA, yaitu 1 pergerakan bebas barang; 2 pergerakan bebas
jasa; 3 pergerakan bebas investasi; 4 pergerakan bebas modal; dan 5 pergerakan bebas pekerja terampil. Kelima elemen inti dalam MEA sebagai pasar
tunggal dan basis produksi ini dilengkapi lagi dengan dua komponen penting lainnya, yaitu sektor integrasi prioritas yang terdiri dari dua belas sektor produk
berbasis pertanian; transportasi udara; otomotif; elektronik; perikanan; pelayanan kesehatan; logistik; produk berbasis logam; tekstil; pariwisata; dan produk
berbasis kayu dan sektor pangan, pertanian dan kehutanan.
17
Konteks penciptaan perekonomian kawasan yang kompetitif, beragam langkah strategis telah ditetapkan dalam cetak biru MEA. Seperti pengembangan
kebijakan persaingan, perlindungan konsumen, kerjasama regional dalam Hak Kekayaan Intelektual, dan langkah-langkah lainnya seperti kerjasama regional
dalam pembangunan infrastruktur. Begitu juga halnya dalam upaya transformasi ASEAN menuju sebuah kawasan dengan pembangunan ekonomi yang merata,
16
ASEAN Economic Community Blueprint, http:www.aseansec.org21083.pdf, diakses tanggal 15 Mei 2015.
17
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
21
kesepakatan negara-negara
di kawasan ini mengupayakan
percepatan pengembangan usaha kecil dan menengah serta perluasan Inisiatif Integrasi
ASEAN Initiative for ASEAN Integration dalam rangka menjembatani jurang kesenjangan pembangunan di antara negara-negara anggotanya. Sementara itu,
langkah-langkah menuju integrasi ekonomi Asia Tenggara ke dalam perekonomian global ditempuh melalui penerimaan suatu pendekatan yang
koheren terhadap hubungan ekonomi eksternal, termasuk negosiasi dalam pembentukan kawasan perdagangan bebas dan kemitraan ekonomi strategis. Cetak
biru inilah yang melandasi pembangunan MEA melalui langkah-langkah spesifik dengan periode waktu yang terperinci, di mana terciptanya suatu perekonomian
kawasan yang terintegrasi atas dasar prinsip perekonomian pasar bebas dan terbuka menjadi cita-cita besar yang ingin dicapai. Tercermin dari beragam
langkah-langkah strategis yang dicanangkan dalam cetak biru dan hakikat dari MEA itu sendiri, neo liberalisme sebagai metamorfosa paradigma liberal
merupakan ruh yang mendasari gerak semangat dari terbentuknya komunitas ekonomi kawasan ini.
18
2. Latar Belakang Pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN
ASEAN atau singkatan dari Asociation of South East Asian Nations yang berarti perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara. ASEAN merupakan
organisasi regional kawasan yang di bentuk oleh pemerintah lima negara pendiri utama di kawasan Asia Tenggara yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura
dan Thailand dengan penandatanganan Deklarasi ASEAN atau sering juga disebut
18
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
22
Deklarasi Bangkok oleh kelima Menteri Luar Negeri masing-masing negara tersebut pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Tanggal itu juga
diperingati sebagai hari lahirnya ASEAN.
19
Kerjasama ASEAN dimulai dengan disahkannya Deklarasi Bangkok pada tahun 1967 yang bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan
sosial dan pengembangan budaya. Dalam dinamika perkembangannya, kerjasama Ekonomi ASEAN diarahkan pada pembentukan MEA yang pelaksanaannya
berjalan relatif lebih cepat dibandingkan dengan kerjasama dibidang politik- keamanan dan sosial budaya.
Sebelum ASEAN terbentuk, negara-negara Asia Tenggara telah melakukan berbagai upaya untuk menggalang kerjasama regional baik yang bersifat intra
maupun ekstra kawasan seperti Association of South East Asia ASA, Malaysia, Phillipina, Indonesia MAPHILINDO, South East Asian Ministers of Education
Organization SEAMEO, South East Asia Treaty Organization SEATO dan Asia and Pacific Council ASPAC. Namun organisasi-organisasi tersebut
dianggap kurang memadai untuk meningkatkan integrasi kawasan. Maksud dan tujuan di bentuknya ASEAN yang tercantum dalam Deklarasi
Bangkok adalah:
20
1. Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi kemajuan sosial serta
pengembangan kebudayaan di kawasan ini melalui usaha bersama dalam
19
Sekretariat Nasional ASEAN Departemen Luar Negeri Republik Indonesia, ASEAN Selayang Pandang Jakarta: 1992, hlm. 1.
20
Ibid, hlm. 2.
Universitas Sumatera Utara
23
semangat kesamaan dan persahabatan untuk memperkokoh landasan sebuah masyarakat bangsa-bangsa Asia Tenggara yang sejahtera dan damai;
2. Untuk meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan
menghormati keadilan dan tertib hukum didalam hubungan antara negara- negara dikawasan ini serta mematuhi prinsip-prinsip Piagam Perserikatan
Bangsa-Bangsa; 3.
Untuk meningkatkan kerjasama yang aktif dan saling membantu dalam masalah-masalah yang menjadi kepentingan bersama di bidang-bidang
ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan dan administrasi; 4.
Untuk saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana pelatihan dan penelitian dalam bidang-bidang pendidikan, profesi, teknik, dan
administrasi; 5.
Untuk bekerjasama dengan lebih efektif guna peningkatan pemanfaatan pertanian dan industri mereka, perluasan perdagangan dan pengkajian
masalah-masalah komoditi
internasional. Perbaikan
sarana-sarana pengangkutan dan komunikasi serta peningkatan taraf hidup rakyat-rakyat
mereka; 6.
Untuk memajukan pengkajian mengenai Asia Tenggara; 7.
Untuk memelihara kerjasama yang erat dan berguna dengan organisasi- organisasi internasional dan regional dengan tujuan serupa yang ada dan
untuk menjajaki segala kemungkinan untuk saling bekerjasama secara erat diantara mereka sendiri.
Universitas Sumatera Utara
24
Sejak awal pembentukannya, ASEAN secara intensif menyepakati berbagai kesepakatan dalam bidang ekonomi, yang diawali dengan kesepakatan
Preferential Tariff Arrangement PTA pada tahun 1977. PTA Merupakan kelompok perdagangan yang memberikan preferensi keringanan terhadap jenis
produk tertentu kepada Negara-negara anggota, dilaksanakan dengan cara mengurangi tarif tidak menghapuskan tarif sampai menjadi nol. PTA dapat
muncul melalui perjanjian kesepakatan dagang, dimana pada umumnya PTA mengarah ke Free Trade Area FTA sesuai dengan General Agreement on Tariffs
and Trade GATT. Kesepakatan yang cukup menonjol dan menjadi cikal bakal visi
pembentukan AEC pada tahun 2015 adalah disepakatinya Common Effective Preferential Tariff - ASEAN Free Trade Area CEPT-AFTA pada tahun 1992
dengan target implementasi semula pada tahun 2008, kemudian dipercepat menjadi tahun 2003 dan 2002 untuk ASEAN-6.
Common Effective Preferential Tarif Scheme CEPT adalah program tahapan penurunan tarif dan penghapusan hambatan non-tarif yang disepakati
bersama oleh negara-negara ASEAN. Maka dalam melakukan pedagangan sesama anggota biayaoperasional mampu ditekan sehingga akan menguntungkan.
21
ASEAN merupakan organisasi regional di kawasan Asia Tenggara yang salah satu tujuannya adalah untuk memajukan pertumbuhan ekonomi di kawasan
tersebut. Upaya dalam mewujudkan tujuan tersebut, maka ASEAN membentuk ASEAN Free Trade Area AFTA dengan skema CEPT sebagai instrumennya.
21
Joshie Demak, ASEAN Free Trade Area, http:www.scribd.comdoc116999672 diakses tanggal 11 Juni 2015
Universitas Sumatera Utara
25
CEPT merupakan mekanisme untuk melaksanakan AFTA. AFTA melalui CEPT merupakan wujud dari kesepakatan negara-negara anggota ASEAN untuk
membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai
basis produksi dunia.
22
Isi CEPT adalah merupakan aturan-aturan yang telah disepakati bersama oleh negara ASEAN dalam melaksanakan AFTA. Berdasarkan hasil pertemuan
Menteri Perdagangan ASEAN-6 di Singapura tanggal 28 Januari 1992 telah disepakati bahawa untuk melaksanakan penurunan tarifbea masuk perdagangan
antara ASEAN menjadi 0-15 . Pada KTT ke-4 telah diputuskan bahwa AFTA akan dicapai dalam waktu 15 lima belas tahun yaitu terhitung pada 1 Januari
1993- 1 Januari 2008 dan hanya menyangkut produk manufaktur, kemudian dipercepat menjadi 2003, dan terakhir dipercepat lagi menjadi tahun 2002. Produk
manufaktur tersebut termasuk dalam barang-barang modal dan produk pertanian yang diproses, serta produk-produk.
23
Persyaratan suatu produk yang dapat diperdagangkan melalui program CEPT apabila produk tersebut memenuhi tiga kriteria yaitu:
24
a. Produk tersebut harus terdaftar dalam Inclusion List baik di negara pengekspor
maupun pengimpor dan memiliki rentang tarif yang sama yaitu di atas 20 atau di bawah 20 .
22
Ibid.
23
Hendera Halwani, Ekonomi Internasional dan Globalisasi Ekonomi, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002, hlm. 246.
24
Ibid, hlm. 28
Universitas Sumatera Utara
26
b. Produk tersebut mempunyai program pengurangan tarif yang telah disetujui
oleh Dewan AFTA. c.
Produk tersebut harus merupakan produk ASEAN yaitu harus memenuhi muatan lokal ASEAN sekurang-kurangnya 40 .
Pada tahun 1995, ASEAN mulai memasukkan bidang jasa dalam kesepakatan kerjasama yang ditandai dengan ditandatanganinya ASEAN
Framework Agreement on Services AFAS. AFAS ASEAN Framework Agreement on Services adalah persetujuan dan
kerjasama dalam rangka liberalisasi perdagangan bidang jasa dalam forum ASEAN. Perjanjian antar negara ASEAN ini pada prinsipnya mencerminkan keinginan
agar sesama anggota ASEAN melakukan liberalisasi perdagangan jasa antar negara ASEAN secara lebih luas dan lebih mendalam dibandingkan dengan liberalisasi yang
ditempuh dalam rangka GATS WTO General Agreement on Trade in Services World Trade Organization.
25
AFAS dipayungi dengan kesepakatan para pemimpin ASEAN yang dituangkan dalam Bangkok Summit Declaration of 1995, mengenai trade in
services yang menegaskan hal-hal sebagai berikut:
26
1. Sepakat untuk melakukan integrasi ekonomi
2. ASEAN akan terus bergerak meningkatkan kerjasama perdagangan jasa yang lebih
terbuka melalui pelaksanaan the ASEAN Framework Agreement on Services.
25
AFAS ASEAN
Framework Agreement
On Services,
http:stiebanten.blogspot.com201106 diakses tanggal 11 Juni 2015.
26
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
27
3. Anggota ASEAN akan melakukan negosiasi specific commitment on market
access, national treatment dan additional commitments yang mencakup seluruh modes of supply sektor jasa.
4. Liberalisasi sektor jasa dilakukan secara bertahap sampai tercapai tingkat
liberalisasi yang lebih tinggi. 5.
Negara anggota ASEAN diberikan fleksibilitas dalam melakukan offer. Selanjutnya pada tahun 1998 disepakati pula kerjasama dalam bidang
Investasi ASEAN Investment Area AIA. AIA Council adalah dewan menteri ASEAN yang bertanggungjawab atas proses negosiasi dan implementasi
komitmen di bidang investasi ASEAN. Pada umumnya, AIA Council mengadakan pertemuan tahunan dalam rangkaian dengan pertemuan AEM. AIA
Council menerima laporan dari pertemuan Coordinating Committee on Investment CCI dan membahas isu-isu yang masih pending di tingkat SEOM Senior
Economic Official Meeting. Koordinator Indonesia untuk AIA Council adalah Kepala BKPM Badan Koordinasi Penanaman Modal yang didampingi oleh
Menteri Perdagangan pada setiap pertemuan. Pada tahun 1997, kepala negara ASEAN menyepakati ASEAN Vision 2020
yaitu mewujudkan kawasan yang stabil, makmur dan berdaya saing tinggi dengan pembangunan ekonomi yang merata yang ditandai dengan penurunan tingkat
kemiskinan dan perbedaan sosial ekonomi. ASEAN Summit, Kuala Lumpur, Desember 1997. Kemudian pada tahun 2003, kembali pada pertemuan kepala
Negara ASEAN disepakati 3 pilar untuk mewujudkan ASEAN Vision 2020 yang di percepat menjadi 2015 yaitu: 1 ASEAN Economy Community, 2 ASEAN
Universitas Sumatera Utara
28
Political-Security Community, 3 ASEAN Socio-cultural Community ASEAN summit, Bali Oktober 2003.
27
Pada tahun 2004, ASEAN mulai bekerjasama dengan negara diluar ASEAN dalam bidang ekonomi, yang pertama dengan China ASEAN-China FTA dalam
sektor barang Goods. pada tahun 2005, Spirit Integrasi Ekonomi ASEAN semakin ditingkatkan dengan menambah sektor prioritas Priority Integration
Sector PIS yaitu untuk secara agresif diliberalisasikan pada tahun 2010 dan jasa logistik pada tahun 2013. Satu tahun Kemudian yaitu tahun 2006, disepakati
ASEAN-Korea FTA Goods. Pada bulan januari 2007, para kepala negara sepakat mempercepat pencapaian AEC dari tahun 2020 menjadi tahun 2015. Pada
tahun yang sama ditandatangani ASEAN Charter and AEC Blueprint, ASEAN- China FTA services, dan ASEAN-Korea FTA Services.
Selanjutnya pada tahun 2008, AEC Blue print mulai di implementasikan dan ASEAN Charter mulai berlaku 16 Desember 2008. Pada waktu yang sama,
ASEAN-Japan CEP mulai berlaku. Pada tahun 2009 ditandatangani ASEAN Trade In Goods Agreement ATIGA; ASEAN Comprehensive Investment Agreement
ACIA, ASEAN-Australia-New Zealand FTA, ASEAN-India FTA Goods, ASEAN-Korea FTA Investment, ASEAN-china FTA investment dan AEC
scorecard.
28
Dalam rangka menjaga stabilitas politik dan keamanan regional ASEAN, meningkatkan daya saing kawasan secara keseluruhan di pasar dunia dan
mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan serta meningkatkan
27
Departemen Perdagangan Republik Indonesia, Menuju ASEAN Economy Community 2015, hlm. 3.
28
Ibid, hlm. 5.
Universitas Sumatera Utara
29
standar hidup penduduk negara anggota ASEAN, seluruh negara anggota ASEAN sepakat untuk segera mewujudkankan integrasi ekonomi yang lebih nyata dan
meaningful yaitu AEC atau biasa disebut MEA. MEA adalah bentuk integrasi Ekonomi ASEAN yang direncanakan akan tercapai pada tahun 2015. Untuk
mewujudkan MEA tersebut, para pemimpin negara ASEAN pada KTT ASEAN ke -13 pada bulan November 2007, di Singapura, menyepakati AEC Blueprint,
sebagai acuan seluruh negara anggota dalam mengimplementasikan komitmen MEA. Pada tahun 2015, apabila MEA tercapai, maka ASEAN akan menjadi pasar
tunggal dan berbasis produksi tunggal dimana terjadi arus barang, jasa, investasi, dan tenaga terampil yang bebas, serta arus modal yang lebih bebas diantara negara
ASEAN. Dengan terbentuknya pasar tunggal yang bebas tersebut maka akan terbuka peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan pangsa pasarnya di kawasan
ASEAN.
29
Awalnya, pada tahun 2003, para pemimpin ASEAN sepakat bahwa masyarakat ASEAN harus terbentuk pada tahun 2020. Namun pada tahun 2007,
para pemimpin menegaskan komitmen kuat mereka untuk mewujudkan MEA dan mempercepat target waktunya menjadi tahun 2015. MEA terdiri dari tiga pilar
yang terkait satu dengan yang lain: Masyarakat Politik Keamanan ASEAN, MEA dan Masyarakat Sosial Budaya ASEAN. Dengan demikian, para pemimpin
sepakat untuk mentranformasi ASEAN menjadi suatu kawasan yang ditandai oleh
29
Ekonomi Internasional: ASEAN Economy Community AEC 2015, Op.Cit.
Universitas Sumatera Utara
30
pergerakan barang bebas, jasa, investasi, tenaga kerja terampil, dan arus modal yang lebih bebas.
30
ASEAN Economic Community AEC atau MEA merupakan konsep yang mulai digunakan dalam Declaration of ASEAN Concord II Bali Concord II, Bali,
Oktober 2003. MEA merupakan salah satu pilar perwujudan ASEAN Vision 2020, bersama-sama dengan ASEAN Security Community dan ASEAN Socio-
Culturan Community. MEA merupakan tujuan akhir integritas ekonomi seperti dicanangkan dalam ASEAN Vision 2020. Hal yang mendasar dari MEA adalah
adanya sebuah keinginan dari para pemimpin ASEAN untuk mewujudkan pusat perdagangan kawasan terintegrasi sebagai wujud komitmen untuk menciptakan
dan meningkatkan pembangunan komunitas ASEAN dalam menghadapi tantangan global.
Konsep MEA ini dilandasi oleh empat pilar utama sebagai berikut:
31
1. Free Movement of Goods and Services. Konsep ini memungkinkan terjadinya
pergerakan barang-barang dan jasa tanpa ada hambatan pajak bea masuk, tarif, quota, yang merupakan bentuk lanjut dari kawasan perdagangan bebas
sebagaimana AFTA dengan menghilangkan segala bentuk hambatan perdagangan yang tersisa.
2. Freedom of Establishment and Provision of Services and Mutual Recognition
of Diplomas. Konsep ini menjamin setiap warga negara ASEAN akan bebas
30
Kementrian Perdagangan, Informasi Umum: Masyarakat Ekonomi ASEAN, Op.Cit, hlm. 7.
31
Widyahartono, Bob.
Dari AFTA
Menuju Komunitas
ASEAN, http:www2.kompas.comkompascetak071123opini4017526.htm, diakses tanggal 25 Mei
2015.
Universitas Sumatera Utara
31
membuka praktek layanan profesional di setiap wilayah ASEAN tanpa ada diskriminasi kewarganegaraan.
3. Freedom of Movement for Skilled and Talented Labours. Konsep ini
dimaksudkan untuk mendorong terjadinya mobilitas tenaga kerja sesuai dengan tuntutan pasar dan memberi kesempatan para pekerja untuk
menemukn pekerjaan terbaik sesuai dengan kualifikasi yang dimiliki. 4.
Free Movement of Capital. Konsep ini akan menjamin bahwa modal atau kapital akan bisa berpindah secara leluasa diantara negara-negara ASEAN,
yang secara teoritis memungkinkan terjadinya penanaman modal secara bebas dan efisien.
Pembentukan MEA tak lepas dari semakin meningkatnya kerjasama ekonomi antar negara dalam ASEAN. Tercatat sejak tahun 2003 perdagangan
intra-ASEAN telah mengalami kenaikan volume secara terus menerus. Hal ini menjadi pemicu integrasi ekonomi yang lebih erat diantara negara-negara
ASEAN. Selain itu pembentukan MEA disebabkan adanya dinamika eksternal dan dinamika internal. Maksud dari dinamika eksternal dan dinamika internal
adalah sebagai berikut:
32
1. Dinamika Eksternal a. Terdapat kecendrungan perubahan lingkungan strategis global yang
menuntut negara-negara di dunia untuk senantiasa meningkatkan daya saingnya.
32
Badan Pengkajian dan Kebijakan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia BPPK Kemenlu-RI, AEC Blueprint: Tindak Lanjut dan Kesiapan Indonesia Menuju Implementasi AEC
2015 Jakarta: Sekretariat BPPK, 2008.
Universitas Sumatera Utara
32
b. Pada tataran regional, terdapat gerakan kearah pengintegrasikan kekuatan ekonomi yang berbasis pada pasar tunggal single market dan produksi
tunggal yang terintegrasi simple production. c. Munculnya China dan India sebagai kekuatan ekonomi dunia yang merubah
arsitektur perdagangan dunia, khususnya dikawasan Asia Timur. 2. Dinamika Internal
a. Potensi pasar yang cukup besar. b. Pertumbuhan kerjasama ekonomi masih cukup rendah dibandingkan dengan
potensi yang dimiliki. c. Implementasi AFTA, AFAS, ada AIA masih sangat rendah 30.
Selanjutnya, dalam ASEAN submit pada bulan Januari tahun 2007 telah disepakati untuk mempercepat pembentukan MEA dari 2020 menjadi 2015.
Beberapa pertimbangan yang mendasari hal tersebut adalah:
33
1. Potensi penurunan biaya produksi di ASEAN untuk barang konsumsi hingga
20 persen sebagai dampak integrasi ekonomi. 2.
Peningkatan kemampuan kawasan dengan adanya implementasi standar dan praktek internasional serta penerapan intlectual property lights.
3. Peningkatan kualitas infrastruktur kawasan seiring dengan integrasi
transportasi, telekomunikasi dan energi. 4.
Peningkatan manfaat bagi sektor swasta ASEAN. Pencapaian keempat pilar dalam MEA akan dilakukan secara bertahap,
dengan fokus saat ini pada pencapaian pilar pertama, yaitu terciptanya liberalisasi
33
Wijoyo Santoso, et.al., Intergritas Ekonomi ASEAN dan Prospek Perekonomian Nasional Jakarta: Outlook Ekonomi Indonesia, 2008, hlm. 21.
Universitas Sumatera Utara
33
di perdagangan barang, jasa, dan investasi. Tercapainya pilar pertama akan menjadi dasar menuju pencapaian pilar-pilar selanjutya, sehingga pada akhirnya
ASEAN akan siap untuk sepenuhnya berintegrasi dengan perekonomian global.
34
Harapan bahwa pada akhirnya dapat sepenuhnya berintegrasi dengan perekonomian global skaligus menunjukkan keyakinan ASEAN bahwa kerjasama
regional dalam MEA merupakan building blocks menuju tercapainya perdagangan bebas multilateral. Kerjasama regional yang dilakukan akan
mendorong terciptanya keunggulan komparatif bagi kawasan secara keseluruhan, sehingga pada akhirnya akan memperbesar kesempatan masing-masing negara
dalam persaingan global. Selain itu, kerjasama regional yang dijalankan ASEAN juga bersifat terbuka, yang berarti bahwa bersamaan dengan penurunan tarif dan
hambatan disesama negara anggota Prefential Liberalization, negara-negara ASEAN juga melakukan penurunan tarif dan hambatan perdagangan terhadap
semua negara di dunia.
35
Perdagangan barang ASEAN sudah mencapai kemajuan cukup berarti dalam hal Trade Area Common Effective Prefential Tariff AFTA CEPT. Sebagai
gambaran, pada tahun 2006 rata-rata tarif CEPT untuk negara ASEAN-6 sudah tinggal 1,74, untuk Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam CLMV 4,65
dan untuk seluruh negara ASEAN-10 sebesar 2,82. Oleh karena itu, cetak biru MEA untuk perdagangan barang akan difokuskan pada hal-hal seperti
34
Ibid.
35
Hadi Soesastro, Kebijakan Persaingan, Daya Saing, Liberalisasi, Globalisasi, Regionalisasi Jakarta: CSIS Working Paper Series, 2004.
Universitas Sumatera Utara
34
pengurangan hambatan
non-tarif, perbaikan
sistem kepabeanan,
dan penyeragaman dalam standar produksi.
Perdagangan jasa liberalisasi sektor jasa akan dilakukan dalam kerangka ASEAN Framework Agreement on Services AFAS yang sebenarnya telah
dideklarasikan sejak tahun 1995. Langkah-langkah tersebut diantaranya adalah mengkompilasi berbagai hambatan dalam pergerakan jasa antar negara,
penyusunan MRA Mutual Recognition Agreement untuk jasa arsitektur, akuntansi, kualifikasi surveyor, tenaga kerja medis termasuk diantaranya dokter
gigi selesai 2008, dilanjutkan MRA untuk jasa-jasa professional lainnya selesai 2015, serta peningkatan partisipasi asing dalam 4 sektor jasa hingga 51 serta
jasa logistik hingga 49 pada tahun 2008.
36
Bidang investasi, langkah-langkah yang dilakukan pada dasarnya memperkuat kerangka yang sudah ada yaitu Framework Agreement on the ASEAN
Investment Area AIA yang sudah ditetapkan pada tahun 1998 menjadi suatu kerangka yang lebih komprehensif, yaitu ASEAN Chomprehensive Investment
Agreement ACIA. Termasuk didalamnya adalah pencabutan semua resriksi dalam bidang investasi 2008-2009, peningkatan semua fasilitas penunjang
kegiatan investasi seperti database FDI, jejaring antara ASEAN Investment Promotion Agencies, serta database untuk kluster-kluster industri.
37
Mutual Recognition Arrangement MRA merupakan pembahasan definisi- definisi, yang antara lain menjelaskan definisi Professional Engineer, Registered
Foreign Professional Engineer, dan Professional Regulatory Authority.
36
Departemen Perdagangan Republik Indonesia, Op.Cit, hlm. 4.
37
Ibid, hlm. 5.
Universitas Sumatera Utara
35
Professional Engineer mengacu kepada seseorang warga negara, negara anggota ASEAN, yang oleh Professional Regulatory Authority telah dinyatakan layak
secara teknis, moral, dan legal untuk menjalankan praktek profesi insinyur. Tenaga kerja terlatih skilled labor penyusunan MRA untuk tenaga kerja
professional termasuk dalam daftar sektor yang diprioritaskan ditargetkan selesai pada tahun 2008. Dalam Blueprint MEA 2015 skilled labor didefinisikan
sebagai berikut:
38
1. Pekerja yang mempunyai keterampilan khusus, pengetahuan, atau kemampuan dibidang pekerjaannya,
2. Lulusan universitas, akademi, sekolah teknik, atau keahlian yang diperoleh melalui pekerjaan sehari-hari.
Langkah-langkah terkait dengan mobilitas faktor produksi tenaga kerja dalam blueprint MEA 2015 secara garis besar adalah sebagai berikut :
39
1. Pengaturan mobilitas atau fasilitas masuk bagi tenaga kerja sesuai dengan peraturan yang biasa digunakan oleh negara penerima. ASEAN akan
memfasilitasi penerbitan visa dan kartu pekerja bagi tenaga professional ASEAN dan tenaga kerja terampil.
2. Untuk memudahkan arus bebas jasa-jasa pada 2015, ASEAN melakukan upaya harmonisasi dan standardisasi melalui:
a. Kerjasama diantara anggota ASEAN University Network AUN untuk
meningkatkan mobilitas pelajar dan staf jajarannya.
38
Wijoyo Santoso, et.al., Op.Cit, hlm. 22.
39
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
36
b. Penyusunan indeks core competencies sesuai dengan keahlian dan
kualifikasi untuk pekerjaan dan trainers skill di sektor jasa prioritas 2009 dan sektor jasa lainnya 2010-2015
c. Memperkuat riset dalam rangka meningkatkan keterampilan, penempatan
kerja, dan pengembangan jejaring informasi pasar tenaga kerja. Pembentukan MEA 2015 bertujuan untuk menjadikan kawasan ASEAN
lebih stabil, sejahtera, dan sangat kompetitif, dimana terdapat kebebasan lalu lintas barang, jasa, investasi, modal, pembangunan ekonomi yang merta dan
mengurangi tingkat kemiskinan serta kesenjangan sosial ekonomi pada tahun 2015.
B. Proses Pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN