Perkembangan asuransi syariah Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Dalam Memilih Asuransi Syariah Di Kota Medan

Rasulullah Saw yang dijadikan landasan dalam prinsip saling bertanggung jawab adalah: “Setiap kamu adalah pemikul tanggung jawab dan setiap kamu bertanggung jawab terhadap orang-orang yang di bawah tanggung jawabmu” HR. Bukhari dan Muslim“Seseorang tidak dianggap beriman sehingga ia mengasihi saudaranya sebagaimana ia mengasihi dirinya sendiri” HR. Bukhari 12. Saling Melindungi dan Berbagi Kesusahaan Peserta asuransi satu sama lain saling melindungi dari kesusahaan dan bencana karena keselamatan dan keamanan merupakan keperluan pokok bagi semua orang. Allah SWT berfirman dalam surat Quraisy mengenai pemberian janji keselamatan dari ancaman terhadap kelaparan dan bencana. Pada prinsip tadhamun islamimenyatakan bahwa yang kuat menjadi pelindng yang lemah .

2.7. Perkembangan asuransi syariah

Menurut Muhaimin Iqbal 2008, hingga Januari 2008 di Indonesia sudah ada tiga perusahaan yang full asuransi syariah, 32 cabang asuransi syariah, dan 3 cabang reasuransi syariah. Pertumbuhan premi industri bisa menembus Rp 1 trilun tahun ini.Rencana masuknya asuransi raksasa di pasar asuransi syariah diharapkan mendukung pencapaian target itu. Perolehan premi industri asuransi syariah tanah air diperkirakan kembali mengulang prestasi tahun lalu dengan tumbuh sebesar 60-70.pada 2006, industri asuransi syariah membukukan pertumbuhan premi sebesar 73 dengan nilai total Rp 475 miliar. Kendati asuransi syariah mengalami pertumbuhan yang Universitas Sumatera Utara pesat, kontribusi terhadap total industri baru mencapai 1,11 per 2006 dan diperkirakan meningkat ke posisi 1.33 tahun ini. Hal itu tidak terlepas dari jumlah pelaku industri asuransi syariah yang masih terbatas dan baru menunjukkan peningkatan dalam dua tahun terakhir. a. Kendala Dalam Perkembangan Asuransi Syariah Janwari. 2005 1. Kelambanan Birokrasi Lembaga keuangan syariah seperti halnya asuransi syariah masih dirasa asing bagi para birokrat.Belum pahamnya birokrat dengan dan belum terbiasanya birokrat dalam menggunakan jasa keuangan syariah dapat menyebabkan kelambanan dalam menyelesaikan persoalan birokrasi. 2. Kurangnya Sumber Daya Manusia Asuransi syariah merupakan barang baru bagi masyarakat Indonesia. Oleh karena itu ketika asuransi syariah muncul, masyarakat tidak siap untuk mengembangkan perusahaan sehingga perusahaan asuransi syariah terkesan agak lamban 3. Lemahnya Respon Masyarakat Penyebab lemahnya respon masyarakat terhadap asuransi adalah kekecewaan terhadap dunia perasuransian khususnya asuransi konvensional karena manajemen di asuransi konvensional baik dalam ganti rugi yang diterima maupun dalam jaminan masa depannya sebagai peserta asuransi. 4. Lemahnya Sosialisasi Masyarakat belum terlalu banyak mengenal asuransi syariah, baik dalam hal prinsip operasional dan produk yang ditawarkannya, maupun dalam hal manajemen dan prosedur asuransi syariah. Dengan keadaan seperti ini masyarakat Universitas Sumatera Utara mengalami kesulitan ketika akan berhubungan dengan asuransi syariah. Kesulitan inilah yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan asuransi syariah. 5. Kurangnya Modal Modal yang dimiliki perusahaan asuransi syariah saat ini masih sangat terbatas. 6. Lemahnya Masyarakat untuk Menjadi Marketer Lemahnya minat masyarakat menjadi pemasar kemungkinan besar disebabkan karena gaji yang diperoleh sedikit bila dibandingkan dengan menjadi pemasar di asuransi konvensional. Hal ini meyebabkan terhambatnya proses sosialisasi asuransi syariah terhadap masyarakat dan rekrutmen masyarakat menjadi nasabah asuransi syariah. 7.Kurangnya Sarana dan Prasarana Husen. 1996 Sarana prasarana asuransi syariah masih dianggap kurang. Perusahaan asuransi syariah masih tampak kerepotan dalam membuka cabang di daerah-daerah dan masih sulit mencari lokasi dan medirikan bangunan sebagai kantor dan juga masih sulit menyediakan perangkat lunak guna untuk operasional perusahaan asuransi. b. Strategi Pengembangan Asuransi Syariah 1. Struktur permodalan yang kuat sangat dibutuhkan untuk mengangkat industri asuransi syariah. Dengan modal yang kuat perusahaan asuransi syariah akan dapat melaksanakan fungsi- fungsi yang semestinya, antara lain edukasi pasar melalui berbagai media komunikasi untuk menjelaskan keberadaan asuransi syariah, keunggulannya, manfaatnya serta kebersihan dari keraguan, Universitas Sumatera Utara pengembangan produk secara berkelanjutan, back-up keuangan yang kokoh untuk membangkitkan kepercayaan publik. 2. Untuk Mengatasi kekurangan SDM yang Profesional dapat diatasi dengan akan mendorong peningkatan kuantitas dan kualitas SDM asuransi syariah melalui beberapa program sertifikasi. 3. Untuk memasyarakatkan dan meningkatkan asuransi syariah maka LKS harus mengembangkan teknologi informasi yang terdepan, serta meningkatkan promosi dan sosialisasi di segala lapisan masyarakat.

2.8. Landasan Hukum Dalam Asuransi Syariah