Prinsip-prinsip asuransi syariah Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Dalam Memilih Asuransi Syariah Di Kota Medan

Pada asuransi takaful keluarga, kumpulan dana peserta diinvestasikan ke dalam pembiayaan proyek yang mana hasil dari proyek tersebut akan dibagi sesuai dengan perjanjian mudharabah yang disepakati oleh peserta dan perusahaan asuransi syariah.

2.6. Prinsip-prinsip asuransi syariah

Adapun prinsip asuransi syariah menurut Amrin 2011 yaitu: 1. Prinsip Tauhid Dimana dalam niatan dasar ketika berasuransi syariah adalah tauhid, mengharapkan keridaan Allah SWT.Jika dilihat dari sisi perusahaan, asas yang digunakan dalam berasuransi syariah bukanlah semata-mata meraih keuntungan dari peluang pasar, namun untuk keridaan Allah SWT. Sedangkan dari sisi nasabah, berasuransi syariah adalah bertujuan untuk bertransaksi dalam bentuk tolong menolong yang berlandaskan asas syariah dan bukan semata-mata mencari “perlindungan” apabila terjadi musibah. Dalam hal ini Allah SWT berfirman sebagaimana diterjemahkan: “dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku” QS.51:56 2. Prinsip Keadilan Asuransi syariah tidak boleh mendzaliminasabah dengan hal-hal yang menyulitka dan merugikan nasabah. Perusahaan asuransi memiliki peluang besar dalam melakukan ketidakadilan, seperti adanya unsur dana hangus karena pembatalan kepesertaan di tengah jalan oleh nasabah. Pada asuransi syariah, dana savingnasabah harus dikembalikan kepada nasabah berikut hasil Universitas Sumatera Utara investasinya.Bahkan beberapa perusahaan asuransi syariah menyerahkan ke lembaga kesejahteraan umat seperti lembaga zakat, infak, dan sedekah ketika terdapat dana saving nasabah yang telah mengundurkan diri atau terputus di tengah jalan dan tidak mengambilnya kendatipun telah dihubungi pihak perusahaan. “Hai orang-orang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil .Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha mengetahuiapa yang kamu kerjakan” QS. Al-Maidah5:80 3. Prinsip Tolong - Menolong Dimana sesama pesertabertabarru untuk kepentingan nasabah lainnya yang tertimpa musibah. Seseorang yang masuk asuransi, sejak awal harus mempunyai niat dan motivasi untuk membantu dan meringankan beban temannya yang pada suatu ketika mendapatkan musibah atau kerugian. 4. Prinsip Amanah Perusahaan dituntut untuk amanah dalam segala hal seperti mengelola dana premi dan proses klaim. Demikian juga dengan nasabah, perlu amanah dalam aspek risiko yang menimpanya. Yang artiannya nasabah mengada-ada sesuatu yang seharusnya tidak klaim menjadi klaim yang tentunya akan merugikan nasabah lainnya. Dan transaksi yang amanah membawa pelakunya mendapatkan surga. Rasulullah saw, bersabda: Universitas Sumatera Utara “Seseorang pebisnis yang jujur lagi amanah, kelak akan dikumpulkan di akhirat bersama para nabi, shiddiqin, dam syuhada” HR.Turmudzi 5. Prinsip Saling Rida Nasabah rida dananya dikelola perusahaan asuransi syariah yang amanah dan professional demikian juga dengan perusahaan asuransi syariah ridamenerima amanah yang diamanatkan nasabah dalam mengelola premi mereka.Karena menolong, bekerjasama dan bertransaksi dengan ikhlas dan rida. 6. Prnsip menghindari riba Riba merupakan bentuk transaksi yang harus dihindari karena sebatil-batilnya transaksi muamalah.Sistem operasional syariah juga harus menerapkan konsep sharing of risk yang bertumpu pada akad tabarru’, sehingga menghilangkan unsure riba pada pemberian manfaat asuransi syariah klaim kepada nasabah. “Hai orang -orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil,kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan sukasama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayangkepadamu”.QS.an-Nisa’:29 7. Prinsip Menghindari Maisir Asuransi jika dikelola secara konvensional akan memunculkan unsure maisir judi. Karena seseorang bias jadi membayar premi hingga belasan kali namun tidak pernah klaim. Di sisi lain ada nasabah yang baru satu kali membayar premi lalu klaim. Karena konsep dasar asuransi konvensional adalah transfer of risk yang atinya perusahaan ketika menerima premi, otomatis premi tersebut menjadi Universitas Sumatera Utara milik perusahaan dan ketika membayar klaim pun dari rekening perusahaan. Sehingga perusahaan dapat untung besar jika premi banyak dan klaim sedikit atau pun sebaliknya. 8. Prinsip Menghindari Gharar Gharar adalah ketidakjelasan, berbicara mengenai risiko, yang artiannya berbicara tentang ketidakjelasan karena risiko bisa terjadi atau pun tidak terjadi. Dalam asuransi konvensional jika ada risiko, maka akan mendapatkan klaim namun jika tidak ada maka tidak mendapatkan klaim. Sedangkan dalam asuransi syariah ketidakjelasan tidak menjadi gharar melainkan harus diwaspadai karena apabila terjadi, sesama nasabah akan saling membantu terhadap nasabah lainnya yang tertimpa musibah, yang diambil dari dana tabarru’ yang dikelola oleh perushaan asuransi syariah bukan dari dana perusahaan. 9. Prinsip Menghindari Risywah Dalam menjalankan bisnis, baik pihak perusahaan asuransi syariah maupun nasabah harus menjauhkan diri dari risywah atau sogok menyogok.Karenarisywah pasti menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lainnya. 10. Berserah Diri dan Ikhtiar Sebagai hamba Allah SWT yang mendapatkan amanah sebagai khalifah di muka bumi.Manusia diwajibkan memanfaatkan rezeki yang telah dititipkan oleh-Nya untuk kemaslahatan manfaat bagi umat manusia. 11. Saling Bertanggung Jawab Seluruh peserta asuransi berjanji saling bertanggung jawab antara satu sama lain. Konsep ini dalam islam dikenal sebagai fardhu kifayah. Beberapa hadis Universitas Sumatera Utara Rasulullah Saw yang dijadikan landasan dalam prinsip saling bertanggung jawab adalah: “Setiap kamu adalah pemikul tanggung jawab dan setiap kamu bertanggung jawab terhadap orang-orang yang di bawah tanggung jawabmu” HR. Bukhari dan Muslim“Seseorang tidak dianggap beriman sehingga ia mengasihi saudaranya sebagaimana ia mengasihi dirinya sendiri” HR. Bukhari 12. Saling Melindungi dan Berbagi Kesusahaan Peserta asuransi satu sama lain saling melindungi dari kesusahaan dan bencana karena keselamatan dan keamanan merupakan keperluan pokok bagi semua orang. Allah SWT berfirman dalam surat Quraisy mengenai pemberian janji keselamatan dari ancaman terhadap kelaparan dan bencana. Pada prinsip tadhamun islamimenyatakan bahwa yang kuat menjadi pelindng yang lemah .

2.7. Perkembangan asuransi syariah