xl Tujuan utamanya disamping untuk menghindari ketidakpastian peraturan
juga usaha penyelarasan peraturan hukum dengan perkembangan kejahatan dalam masyarakat. Emile Durkheim
32
menyatakan semakin tinggi derajat deferensiasi struktural dan generalisasi nilai tanpa diimbangi spesifikasi
norma yang sama pula derajatnya dalam satu sistem sosial, maka besar pula derajat anomie sehingga tinggi pula tingkat penyimpangan dalam sistem
sosial tertentu.
F. Metode Penelitian
1. Metode Pendekatan
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif sebagai pendekatan utama karena yang menjadi titik sentral penelitian ini
adalah kebijakan kriminal terkait dengan masalah jenis-jenis cyber crime yang berdampak negatif terhadap pendidikan moral anak serta kebijakan
kriminal saat ini dan masa mendatang terhadap Cyber Crime yang berdampak negatif terhadap anak.
Penggunaan metode normatif yuridis dalam ilmu hukum dengan cara mengidentifikasi, mengklasifikasikan hukum sebagai norma kaidah dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya yang mengatur masalah kebijakan kriminalisasi Cyber Crime terhadap anak. Penelitian
yang demikian ini disebut dengan penelitian hukum normatifdoktrinal. Penulis juga melengkapi penelitian ini dengan data primer berupa kasus-
32
Loc.Cit. Umar Tirtaraharjda dan La Sula, Pengantar Pendidikan, hlmn.129.
xli kasus prilaku menyimpang anak sebagai dampak penggunaan internet
secara tidak tepat. Pedekatan komparatif juga penulis gunakan untuk mengetahui, memahami berbagai kebijakan kriminal yang ditempuh
negara-negara internasional.
2. Sampel Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil contoh berbagai kasus prilaku menyimpang anak sebagai akibat pemanfaatan tekno-informasi
secara tidak tepat kemudian dijabarkan. Berbagai contoh kasus dalam sampel penelitian diperoleh dari berbagai media, baik cetak maupun
elektronik dimana sarana , fasilitas layanan internet seperti warnet, hot spot mudah didapatkan.
Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling sehingga dapat ditentukan sebagai berikut:
a. putusan-putusan Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi, Mahkamah
Agung yang terkait dengan CC terhadap anak. b.
pasal-pasal dalam KUHP, KUHP Konsep 2000, KUHP Konsep 2004 maupun undang-undang khusus diluar KUHP seperti halnya rancangan
undang-undang teknologi informai RUU TI. b.
para ahli hukum yang memiliki perhatian besar terhadap CC untuk lebih mengetahui prosedur pembuatan, penerapan kebijakan secara
efektif dan tepat sasaran.
3. Jenis dan Sumber Data