Pengertian perjanjian Tinjauan umum tentang perjanjian

C. Tinjauan umum tentang perjanjian

1. Pengertian perjanjian

Istilah kontrak berasal dari bahasa latin “ contractus “ yang berarti perjanjian. Di dalam Buku III Bab 2 KUHPerdata istilah sama dengan perjanjian obligatur yaitu perjanjian yang menimbulkan kewajiban-kewajiban bagi mereka yang membuatnya, berdasarkan perkembangan istilah, kontrak telah diberi arti khusus yakni perjanjian tertulis. Dengan demikian istilah kontrak selalu mengandung arti perjanjian dan tulisan. Menurut Subekti perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seorang berjanji kepada seorang lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal, maka timbullah suatu hubungan antara dua orang tersebut yang dinamakan perikatan. 32 Menurut Pasal 1313 KUHPerdata suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih. Menurut Wirjono Prodjodikoro berpendapat bahwa perjanjian adalah suatu hubungan hukum mengenai harta benda antara dua pihak, dalam mana satu pihak berjanji atau dianggap berjanji untuk 32 Subekti, Loc.cit. melakukan sesuatu hal atau untuk tidak melaksanakan sesuatu hal, sedang pihak lain berhak menuntut pelaksanaan janji itu. 33 Perjanjian jual beli menurut Pasal 1457 KUHPerdata adalah suatu perjanjian dengan perjanjian itu pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan hak milik atas barang dan pihak yang lain untuk membayar harga yang telah dijanjikan. Berbeda dengan perjanjian jual beli dimana ada penyerahan hak milik atas barang, suatu perjanjian pendahuluan jual beli apartemen dapat dilakukan sebelum bangunan apartemen selesai dibangun. Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Perumahan Rakyat No.11KPTS1994 dimana satuan apartemen yang masih dalam tahap proses pembangunan dapat dipasarkan melalui sistem pemesanan indent. Pembeli dapat memberikan uang pengikat atau uang muka yang selanjutnya membuat perjanjian pendahuluan jual beli yang akan menimbulkan hak dan kewajiban bagi pihak yang membuatnya tetapi belum ada penyerahan hak milik dalam perjanjian pendahuluan apartemen ini. Jadi perjanjian itu menimbulkan suatu perikatan diantara para pihak yang membuatnya, bentuk perjanjian itu berupa rangkaian perkataan yang mengandung janji-janji atau kesanggupan yang diucapkan atau ditulis. Perjanjian merupakan 33 Wirjono Prodjodikoro, Asas-Asas Hukum Perjanjian, Bandung : CV. Mandar Maju, 2000, hal.4 sumber perikatan, suatu perjanjian juga dinamakan persetujuan, karena dua pihak telah setuju untuk melakukan sesuatu.

2. Syarat sah perjanjian dan asas perjanjian berdasarkan