Membersihkan sisa-sisa makanan, debris atau stein

3. Mengurangi makanan yang manis dan lengket seperti kue-kue, permen, dan coklat. 4. Batasi jumlah makan menjadi 3 kali sehari dengan menekan keinginan untuk makan diantara jam-jam makan. 5. Menambah masukan dari makanan seperti daging, ikan yang kaya akan protein dan fosfat karena dapat menambah sifat basa dari saliva. 29

2.4.2 Menyikat Gigi

Tujuan Menyikat Gigi Menyikat gigi dengan menggunakan sikat gigi adalah bentuk penyingkiran plak secara mekanis, yang bertujuan : 1. Mencegah terjadinya pembentukan plak

2. Membersihkan sisa-sisa makanan, debris atau stein

3. Merangsang jaringan gingiva 4. Melapisi permukaan gigi dengan fluor. 1 Waktu Menyikat Gigi Beberapa sarjana mengatakan bahwa gigi sebaiknya dibersihkan dua kali, tetapi ternyata hal ini sukar diikuti karena kurang praktis bila berada di kantor, sekolah dan sebagainya. 29 Banyak para ahli berpendapat bahwa menyikat gigi dua kali sehari sudah cukup, yaitu sesudah makan dan sebelum tidur. 31 Menyikat gigi dua kali sehari cukup baik pada jaringan periodontium yang sehat, tetapi pada jaringan periodontium yang tidak sehat dianjurkan menyikat gigi tiga kali sehari. 29 Umumnya, dokter gigi selalu menganjurkan pasien untuk menyikat giginya segera setelah makan. American Dental Association ADA memodifikasi pernyataan ini dengan menyatakan bahwa pasien harus menyikat gigi secara teratur, minimal dua kali sehari yaitu setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam dengan lama menyikat gigi 2 -3 menit. 1 Suatu penelitian membuktikan bahwa menyikat gigi segera sesudah makan atau paling lambat 10 menit sesudah makan, besar manfaatnya untuk mencegah timbulnya karies gigi dan mencegah penyakit jaringan periodontal. 29 Bentuk Sikat Gigi Bermacam bentuk sikat gigi dikenal dipasaran. Lurus, cembung dan cekung sehingga dapat mencapai daerah-daerah tertentu pada lengkung rahang. Pada umumya dianjurkan memakai sikat gigi yang bulunya lurus dan sama panjang, tangkai yang lurus, karena dapat bekerja cukup baik pada semua bagian mulut. 29 Bulu sikat gigi yang baik adalah tidak keras dan tidak terlalu lunak, ujung bulu sikat membulat tumpul. Bulu sikat yang terlalu keras akan melukai gingiva dan mengabrasi lapisan gigi, yang terlalu lunak efektivitas pembersihan kurang baik. Ujung bulu sikat gigi bermacam-macam, berbentuk bulat, runcing dan datar. Ujung bulu sikat yang baik adalah membulat karena dapat mengurangi iritasi terhadap lapisan gigi dan jaringan gingiva. 31 Gambar 2 Sikat gigi yang memenuhi persyaratan; A. Panjang dan lebarnya; B. Baris dan rumpun; C. Permukaan bulu sikat. 32 Sikat gigi manual yang baik harus memenuhi persyaratan berikut : 1. Ukuran permukaan bulu sikatnya adalah : a. Panjang : 1 – 1 ¼ inci 2,5 – 3,0 cm b. Lebar : 516 – 38 inci 8,0 – 9,5 mm 2. Bulu sikatnya tersusun sebagai berikut : a. Baris : 2- 4 baris rumpun b. Rumpun : 5 – 12 rumpun per baris 3. Permukaan bulu rata. 32 Cara Menyikat Gigi Menyikat gigi adalah cara umum yang dianjurkan untuk membersihkan gigi dari berbagai kotoran yang melekat pada permukaan gigi dan gingiva. Berbagai cara dapat dikombinasikan dan disesuaikan dengan kebiasaan seseorang dalam menyikat giginya. Dalam menyikat gigi yang harus diperhatikan adalah: 1. Teknik penyikatan gigi harus dapat membersihkan semua permukaan gigi dan gingiva secara efesien terutama daerah interdental. 2. Pergerakan dari sikat gigi tidak boleh menyebabkan kerusakan jaringan gingiva atau abrasi gigi. 3. Teknik penyikatan harus sederhana, tepat dan efesiensi dalam waktu. 29 Banyak metode atau teknik menyikat gigi yang diperkenalkan ahli, dan kebanyakan metodenya dikenal dengan namanya sendiri seperti metode Bass, Stillman, Charters, atau disesuaikan dengan gerakannya. Pada prinsipnya terdapat empat pola dasar gerakan, yaitu metode vertikal, horizontal, berputar rotasi, dan bergetar vibrasi. Metode yang baik digunakan oleh anak-anak adalah metode horizontal. 1 Cara menyikat gigi dengan teknik horizontal : Bulu sikat ditempatkan tegak lurus terhadap mahkota gigi, kemudian sikat gigi digerakkan maju mundur pendek-pendek pada semua permukaan. 1 Pemilihan pasta gigi Pasta gigi digunakan sebagai alat bantu yang berfungsi membersihkan dan memoles permukaan gigi serta membuat nafas menjadi segar. Saat ini, banyak ditemukan berbagai macam merk pasta gigi dengan berbagai warna dan rasa, tersedia dalam bentuk tepung, pasta atau gel dan semuanya dijual untuk kebutuhan kosmetik atau terapeutik. Pasta gigi terapeutik harus mampu mengurangi penyakit gigi misalnya karies, gingivitis, pembentukan kalkulus atau sensitivitas gigi. Sedangkan untuk kebutuhan kosmetik, pasta gigi digunakan untuk menghilangkan stein ekstrinsik akibat makanan, teh atau kopi pada permukaan gigi. 1

2.4.3 Kontrol Enam Bulan Sekali Ke Dokter Gigi

Dokumen yang terkait

Perawatan Ekstrusi Dan Intrusi Gigi Permanen Anak Akibat Traumatik Injuri

8 154 33

Hubungan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Dengan Status Kesehatan Gigi dan Mulut Murid

0 75 1

HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN KARIES GIGI PADA GURU SD NEGERI DI KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

2 5 62

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK DI SDN NGEBEL TAMANTIRTO KASIHAN BANTUL

0 3 63

Hubungan Antara Pengetahuan Orang Tua Tentang Kesehatan Gigi Dan Mulut Dengan Kejadian Karies Gigi Pada Anak Di SDN V Jaten Karanganyar

0 5 10

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN KEJADIAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Kesehatan Gigi Dan Mulut Dengan Kejadian Karies Gigi Pada Anak Prasekolah Di Tk 01Pertiwi Karangbangun Karanganyar.

0 9 15

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN KEJADIAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Kesehatan Gigi Dan Mulut Dengan Kejadian Karies Gigi Pada Anak Prasekolah Di Tk 01Pertiwi Karangbangun Karanganyar.

0 1 17

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK DI SDN V JATEN KARANGANYAR.

0 1 16

PENDAHULUAN HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK DI SDN V JATEN KARANGANYAR.

0 2 10

DAFTAR PUSTAKA HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK DI SDN V JATEN KARANGANYAR.

0 7 5