Cara Pengambilan Data Pengolahan dan Analisis Data Anggaran Penelitian

satu B. Bagian belakang samping gigi atas dan bawah C. Permukaan kunyah gigi belakang atas dan bawah 17. Apa kegunaan pasta gigi ? Jawaban boleh lebih dari satu A. Membersihkan gigi B. Mematikan kuman-kuman pada plak C. Menyegarkan bau mulut 18. Apakah Anda menyikat gigi menggunakan pasta gigi berfluor ? A. Ya B. Tidak C. Kadang-kadang 19. Apa yang Anda lakukan setelah memakan-makanan yang manis dan lengket? A. Kumur-kumur B. Dibiarkan saja C. Menyikat gigi 20. Bagaimana perawatan gigi berlubang ? A. Gigi dicabut B. Gigi ditambal C. Dibiarkan saja 21. Seberapa sering Anda ke dokter gigi ? A. 6 bulan sekali B. Satu tahun sekali C. Bila sakit gigi Jumlah nilai maksimum adalah 36 dan nilai minimum adalah 0. dengan kategori : Pengetahuan Baik : ≥ 80 Pengetahuan Sedang : 60 - 80 Pengetahuan Buruk : 60

3.6 Cara Pengambilan Data

Setelah surat ethical clearance dan izin dari kepala sekolah diperoleh peneliti, murid dibagikan surat persetujuan untuk diisi oleh orangtua dan dikembalikan pada peneliti. Langkah-langkah cara pengambilan data yaitu : a. Pengambilan data dilakukan pada ruangan yang telah disediakan pihak sekolah dengan penerangan matahari melalui jendela kelas. b. Setiap 5 murid yang memenuhi kriteria dipanggil dari kelasnya masing-masing dan dikumpulkan di ruang pemeriksaan, kemudian didudukkan di bangku yang telah disediakan. Posisi pemeriksa dan subjek saling berhadapan. c. Pemeriksa mengisi formulir yang meliputi nama, umur, jenis kelamin dan tanggal pemeriksaan. d. Anak diberi pertanyaan mengenai pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dan mencatatnya pada kuesioner yang telah disediakan. e. Pemeriksaan karies dilakukan dengan menggunakan kaca mulut datar dan sonde tajam ½ lingkaran dengan penerangan senter untuk mengetahui skor DMF-T responden. Hasil pemeriksaan dicatat pada formulir yang tersedia. Indeks karies yang digunakan adalah indeks DMF-T menurut Klein. f. Pemeriksaan indeks oral higiene dilakukan dengan menggunakan kaca mulut dan sonde berbentuk sabit saja tanpa menggunakan zat pewarna plak. Setiap permukaan gigi dibagi secara horizontal atas sepertiga gingiva, 13 tengah dan 13 insisal, untuk mengukur skor indeks debris, sonde ditempatkan pada 13 insisal gigi kemudian digerakkan ke arah 13 gingiva. Hasil pemeriksaan dicatat pada formulir yang telah tersedia. Sebelum dilakukan penelitian, kalibrasi dilakukan dengan sesama pemeriksa untuk penyamaan persepsi agar hasil yang diperoleh lebih baik.

3.7 Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dengan menggunakan program komputer SPSS Statistical Package for the Social Science dan dianalisis uji Anova dan Chi-Square.

3.8 Anggaran Penelitian

1. Biaya pengumpulan literatur = Rp. 100.000,00 2. Biaya konsumsi a. Pemeriksa 5 orang Rp. 15.000,00 x 4 hari = Rp. 300.000,00 b. Hadiah = Rp. 150.000,00 c. Pengangkutan Rp. 50.000,00 x 4 hari = Rp. 200.000,00 3. Alat dan bahan a. Sonde, pinset, dan kaca mulut Rp. 30.000,00 x 5 = Rp. 150.000,00 b. Masker 2 kotak = Rp. 100.000,00 c. Sarung tangan 2 kotak = Rp. 100.000,00 d. Aqua gelas 8 dus Rp. 18.000,000 = Rp. 144.000,00 e. Senter mini Rp. 20.000,00 x 5 orang = Rp. 100.000,00 f. Tisu Rp. 10.000,00 x 5 buah = Rp. 50.000,00 g. Cotton bud Rp. 5.000,00 x 2 buah = Rp. 10.000,00 h. Alkohol 96 = Rp. 20.000,00 i. Dettol = Rp. 24.000,00 k. Handuk kecil Rp. 3000 x 10 buah = Rp. 30.000,00 4. Biaya alat tulis kantor a. Kertas kuarto 4 rim Rp. 29.000,00 = Rp. 116.000,00 b. Biaya fotokopi lembar kuesioner, lembar pemeriksaan dan informed consent 460 lembar x Rp. 125,00 = Rp. 57.500,00 c. Tinta printer = Rp. 99.000,00 5. Biaya Laporan a. Penjilidan skripsi = Rp. 150.000,00 6. Biaya seminar proposal dan laporan akhir penelitian = Rp. 300.000,00 Jumlah = Rp. 2.200.500,00 10 = Rp. 220.050,00 Total = Rp. 2.420.550,00

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Perawatan Ekstrusi Dan Intrusi Gigi Permanen Anak Akibat Traumatik Injuri

8 154 33

Hubungan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Dengan Status Kesehatan Gigi dan Mulut Murid

0 75 1

HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN KARIES GIGI PADA GURU SD NEGERI DI KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

2 5 62

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK DI SDN NGEBEL TAMANTIRTO KASIHAN BANTUL

0 3 63

Hubungan Antara Pengetahuan Orang Tua Tentang Kesehatan Gigi Dan Mulut Dengan Kejadian Karies Gigi Pada Anak Di SDN V Jaten Karanganyar

0 5 10

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN KEJADIAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Kesehatan Gigi Dan Mulut Dengan Kejadian Karies Gigi Pada Anak Prasekolah Di Tk 01Pertiwi Karangbangun Karanganyar.

0 9 15

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN KEJADIAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Kesehatan Gigi Dan Mulut Dengan Kejadian Karies Gigi Pada Anak Prasekolah Di Tk 01Pertiwi Karangbangun Karanganyar.

0 1 17

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK DI SDN V JATEN KARANGANYAR.

0 1 16

PENDAHULUAN HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK DI SDN V JATEN KARANGANYAR.

0 2 10

DAFTAR PUSTAKA HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK DI SDN V JATEN KARANGANYAR.

0 7 5