47
BAB IV PEMBAHASAN
Direktorat Kesehatan Angkatan Darat Ditkesad merniliki dua tugas pokok, yaitu memberikan dukungan dan pelayanan kesehatan. Tugas pokok
pertama dari Ditkesad dilaksanakan oleh Lafi Ditkesad., yang secara organisasi berkedudukan langsung di bawah Ditkesad. Lafi Ditkesad bertanggung jawab
untuk memenuhi kebutuhan obat dari prajurit, PNS AD beserta keluarganya. Lafi Ditkesad merupakan lembaga pemerintah non-profit yang
memproduksi obat atas perintah Ditkesad. Dasar dari perintah Ditkesad ini adalah data kebutuhan obat dari berbagai Kesehatan Daerah Militer Kesdam
yang disurvei oleh Sub Direktorat Pembinaan Pelayanan Kesehatan Subditbinyankes.
Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat Lafi Ditkesad senantiasa menerapkan CPOB daiam melaksanakan produksi dan
pengendalian mutu, agar obat yang dihasilkan memenuhi persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatan. Aspek-aspek CPOB yang diterapkan di Lafi
Ditkesad antara lain :
4.1 Manajemen Mutu
Penerapan manajemen mutu di Lafi Ditkesad berdasarkan pada sistem mutu yang terbentuk atas pola kerja yang baik dari struktur organisasi,
prosedur kerja di setiap instalasi, proses produksi serta personil yang terlibat dalam proses pembuatan suatu produk sehingga produk yang dihasilkan oleh
Lafi Ditkesad memenuhi persyaratan CPOB.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Personalia
Lafi Ditkesad memiliki personil yang terkualiflkasi dan berpengalaman dalam hal pengetahuan, keterampilan dan kemampuan sesuai yang disyaratkan
dalam CPOB. Penerimaan personil dilaksanakan secara terpusat sehingga apabila
memerlukan tambahan personil memerlukan waktu yang agak lama sehingga terjadi keterbatasan personil di bagian produksi, mengakibatkan personil
melaksanakan tugas rangkap sehingga pekerjaan yang dilakukan kurang maksimal.
Pelatihan karyawan di lingkungan Lafi Ditkesad dilaksanakan minimal satu kali setahun, selain itu minggu terakhir disetiap bulannya pada minggu
militer, kadang-kadang digunakan untuk pelatihan CPOB. Pelatihan CPOB dilaksanakan dibawah bimbingan atasan yang bersangkutan, para praktisi dan
professional di bidang industri farmasi.
4.3 Bangunan dan Fasilitas
Lokasi bangunan dan fasilitas Lafi Ditkesad cukup memenuhi persyaratan CPOB yaitu transportasi yang mudah, memiliki fasilitas air, listrik,
telepon, ketersediaan tenaga kerja yang cukup, bebas pencemaran dan tidak mencemari lingkungan.
Gedung produksi Lafi Ditkesad terdiri dari gedung produksi betalaktam dan non betalaktam. Sarana dan prasarana unit produksi non betalaktam sedang
dalam tahap pengembangan dan merencanakan pembangunan untuk produksi obat golongan sefalosporin. Pemisahan produksi beta laktam dan non
48
Universitas Sumatera Utara
betalaktam bertujuan untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang, reaksi alergi, dan resistensi mikroba.
Penyimpanan bahan baku untuk produk non betalaktam dan betalaktam dipisahkan berdasarkan persyaratan CPOB untuk menghindari kontaminasi
silang antar produk. Tersedia juga gudang untuk bahan yang membutuhkan suhu penyimpanan tertentu, dimana gudang selalu terdapat palet yang sudah
terbuat dari plastik dan rak agar bahan baku maupun obat jadi tidak bersentuhan langsung dengan lantai untuk menghindari udara lembab dari
lantai. Selain itu dilengkapi dengan, alat anti tikus, anti serangga, serta alat pemadam kebakaran.
Daerah produksi telah dilengkapi dengan sistem tata udara yang dilengkapi sarana pengatur suhu, kelembaban dan tekanan udara. Sarana yang
ada dalam ruang produksi Lafi Ditkesad seperti lantai, dinding, dan langit- langit telah dilapisi dengan epoksi dan sudut-sudutnya dibuat melengkung.
4.4 Peralatan