Pengelompokkan pajak Dasar-Dasar Perpajakan 1. Pengertian pajak

11

4. Pengelompokkan pajak

Pengelompokkan pajak dibagi berdasarkan: a. Menurut Soemarso 2007:15 pajak dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: pajak langsung dan pajak tidak langsung. 1 Pajak Langsung Dalam pengertian ekonomis, pajak langsung adalah pajak yang bebanya harus dipikul sendiri oleh wajib pajak yang bersangkutan dan tidak boleh dilimpahkan kepada orang lain. Dalam pengertian administratif, pajak langsung adalah pajak yang dipungut secara berkala. Contoh : Pajak Penghasilan PPh 2 Pajak Tidak Langsung Dalam pengertian ekonomis, pajak tidak langsung adalah pajak-pajak yang bebannya dapat dilimpahkan kepada pihak ketiga atau konsumen. Dalam pengertian administrative, pajak tidak langsung adalah pajak yang dipungut setiap terjadi peristiwa atau perbuatan yang menyebabkan terutangnya pajak, misalnya terjadi penyerahan barang, pembuatan akte. Contohnya : Pajak Pertambahan Nilai PPN, Bea materai. 12 b. Menurut Soemarso 2007:16 sifat pajak dapat dibagi menjadi dua yaitu: pajak subjektif dan pajak objektif. 1 Pajak Subjektif bersifat perorangan Pajak subjektif adalah pajak yang memperhatikan pertama-tama kesadaran pribadi Wajib Pajak untuk menetapkan pajaknya harus ditemukan alasan-alasan yang objektif yang berhubungan erat dengan keadaan materialnya, yaitu yang disebut daya pikul. 2 Pajak Objektif bersifat kebendaan Pajak Objektif pertama-tama melihat kepada objeknya baik itu berupa benda, dapat pula berupa keadaan, perbuatan atau peristiwa yang mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar, kemudian barulah dicari subjeknya orang atau badan hukum yang bersangkutan langsung, dengan tidak mempersoalkan apakah subjek pajak ini berkedudukan di Indonesia ataupun tidak. c. Lembaga Pemungut dapat dibagi 2 yaitu: pajak pusat dan pajak daerah. 1 Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. Contoh : Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Bumi dan Bangunan, dan Bea Materai. 2 Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. 13

5. Sistem pemungutan pajak

Dokumen yang terkait

Analisis Penghematan Pajak Yang Dapat Dilakukan Toko Surya,Jika Membeli Aktiva Tetap Dengan Alternatif Pendanaan Tunai, Analisis Penghematan Pajak Yang Dapat Dilakukan Toko Surya, Jika Membeli Aktiva Tetap Dengan Alternatif Pendanaan Tunai, Kredit Bank, D

0 4 16

PENDAHULUAN Analisis Penghematan Pajak Yang Dapat Dilakukan Toko Surya, Jika Membeli Aktiva Tetap Dengan Alternatif Pendanaan Tunai, Kredit Bank, Dan Sewa Guna Usaha (leasing) Pada Toko Surya.

0 3 16

LANDASAN TEORI Analisis Penghematan Pajak Yang Dapat Dilakukan Toko Surya, Jika Membeli Aktiva Tetap Dengan Alternatif Pendanaan Tunai, Kredit Bank, Dan Sewa Guna Usaha (leasing) Pada Toko Surya.

0 3 24

KESIMPULAN DAN SARAN Analisis Penghematan Pajak Yang Dapat Dilakukan Toko Surya, Jika Membeli Aktiva Tetap Dengan Alternatif Pendanaan Tunai, Kredit Bank, Dan Sewa Guna Usaha (leasing) Pada Toko Surya.

0 4 26

Peranan Perencanaan Pajak Dalam Rangka Penghematan Pajak Terutang (PT. Rimba Karya Arta Sejati).

0 1 23

Perbandingan Pajak Terhutang Antara Sewa Guna Usaha Dengan Membeli Langsung Aktiva Tetap.

0 0 40

Perencanaan Pajak Dalam Usaha Meminimalkan Pajak Penghasilan Terhutang pada PT. Colorpak Indonesia Tbk.

0 0 19

Peran Perencanaan Pajak Dalam Upaya Penghematan Pajak Penghasilan Badan (Studi Kasus Pada PT Kereta Api Indonesia Persero).

1 2 28

Peran Perencanaan Pajak Dalam Upaya Penghematan Pajak Penghasilan Badan (Studi Kasus Pada PT Kereta Api Indonesia Persero) - MCUrepository

0 0 14

EVALUASI PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN YANG TERUTANG WAJIB PAJAK BADAN DALAM RANGKA PENGHEMATAN PAJAK

0 1 139