23 b.
Memiliki suatu masa manfaat yang terbatas c.
Ditahan oleh suatu perusahaan untuk digunakan dalam produksi atau memasok barang dan jasa, untuk disewakan, atau untuk tujuan administrasi.
3. Metode penyusutan
Menurut Baridwan 2000:309 penyusutan dapat dilakukan dengan berbagai metode yaitu sebagai berikut:
a. Metode garis lurus Straight Line Method
Metode ini adalah metode penyusutan yang paling sederhana dan banyak digunakan. Dalam cara ini beban penyusutan tiap periode jumlahnya sama.
Penyusutan tiap tahun dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Penyusutan = HP – NS n
Keterangan :
HP = Harga Perolehan NS = Nilai sisa residu
n = Taksiran umur kegunaan b.
Metode saldo menurun ganda Double Declining Balance Method Dalam metode ini, beban penyusutan tiap tahunnya menurun. Untuk dapat
menghitung beban penyusutan, dasar yang digunakan adalah persentase penyusutan dengan cara garis lurus. Persentase ini dikalikan dua dan setiap
tahunnya dikalikan pada nilai buku aktiva tetap. Karena nilai buku selalu menurun maka beban penyusutan juga selalu menurun.
24 c.
Metode jumlah angka tahun Sum Of The Year Digits Method Di dalam metode ini penyusutan dihitung dengan cara mengalikan bagian
pengurang yang setiap tahunnya selalu menurun dengan harga perolehan dikurangi nilai residu. Bagian pengurang ini dihitung sebagai berikut:
Pembilang = bobot untuk tahun yang bersangkutan Penyebut = jumlah angka tahun selama umur ekonomis aktiva atau Jumlah
angka bobot. Contoh: Mesin yang harga perolehannya Rp. 100.000.000, residu Rp
10.000.000 ditaksir umur ekonomisnya 3 tahun, maka; Tahun
Bobot Bagian pengurang 1
3 36
2 2
26 3
1 16
6 66
Keterangan: Penyebut dalam bagian pengurang dihitung dengan cara menjumlahkan
angka bobot = 3+2+1 = 6. Pembilang dalam bagian pengurang adalah angka bobot tahun yang bersangkutan. Untuk tahun pertama: 3; dan seterusnya.
d. Metode jumlah unit produksi Productive Output Method
Dalam metode ini umur kegunaan aktiva ditaksir dalam satuan jumlah unit hasil produksi. Beban penyusutan dihitung dengan dasar satuan hasil
produksi, sehingga penyusutan tiap periode akan berfluktuasi sesuai dengan
25 fluktuasi hasil produksi. Untuk dapat menghitung beban penyusutan
periodik, pertama kali dihitung tarif penyusutan untuk tiap unit produk, kemudian tarif ini akan dikalikan dengan jumlah produk yang dihasilkan
dalam periode tersebut. Besarnya tarif penyusutan per unit produk dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
Penyusutanunit = HP – NS n
Keterangan: HP = Harga perolehan
NS = Nilai sisa n = Taksiran hasil produksi unit
e. Metode jam jasa Service Hours Method
Dalam metode ini beban penyusutan dihitung dengan dasar satuan jam jasa. Beban penyusutan periodik besarnya akan sangat tergantung pada jam jasa
yang digunakan. Besarnya penyusutan per jam dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Penyusutan per jam = HP – NS n
Keterangan: HP = Harga perolehan
NS = Nilai sisa n = Taksiran jam jasa
26
D. Harga Perolehan Aktiva Tetap