10 umum penggunaan aqupec sebagai emulgator, rheology modifier, stabilizing
agent, suspending agent, dan pengikat tablet Rowe, et al., 2009.
2.4.2.2 Trietanolamin
Trietanolamin TEA memiliki sinonim tealan, trolaminum, trietilolamin. TEA merupakan cairan kental, jernih hingga kuning pucat, berbau lemah,
campuran dari 2,2’,2”-nitrilotrietanol, dietanolamin dan monoetanolamin. TEA akan berubah menjadi coklat bila terpapar udara dan cahaya,
sehingga sebaiknya disimpan di tempat kering, sejuk dan terlindung dari cahaya. Dengan asam mineral, TEA akan membentuk garam kristal dan ester. Dengan
asam lemak konsentrasi tinggi, TEA membentuk garam yang larut dalam air dan memiliki karakteristik sabun. TEA juga akan bereaksi dengan tembaga
membentuk garam kompleks. TEA secara luas digunakan dalam formulasi farmasetikal topikal terutama
dalam formulasi emulsi. Jika dicampur dengan asam lemak, seperti asam stearat atau asam oleat, TEA akan membentuk sabun anionik dengan pH 8 sehingga
dapat digunakan sebagai emulgator untuk menghasilkan emulsi ma yang stabil. TEA secara umum juga digunakan sebagai buffer, pelarut, polymer plasticizer dan
humektan Rowe, et al., 2009.
2.4.2.3 Natrium metabisulfit
Natrium metabisulfit memiliki nama lain dinatrium disulfit, dinatrium pirosulfit, asam disulfur, garam dinatrium. Natrium metabisulfit digunakan
sebagai antioksidan oral, parenteral dan topical pada formulasi farmasetika, dengan konsentrasi berkisar 0,01-1 bv, dan pada konsentrasi kira-kira 27 bv
pada sediaan parenteral intramuscular. Natrium metabisulfit juga memiliki
11 aktivitas anti-bakteri, terutama pada pH asam, dan mungkin digunakan sebagai
bahan pengawet pada sediaan oral seperti sirup Rowe, et al., 2009.
2.4.2.4 Metil paraben
Metil paraben berbentuk kristal tidak berwarna atau serbuk kristal putih; tidak berbau atau hampir tidak berbau dan berasa sedikit terbakar. Sinonimnya
antara lain nipagin, metil p-hidroksibenzoat, metagin, aseptoform. Metil paraben harus disimpan dalam wadah tertutup rapat, di tempat kering dan sejuk.
Aktivitas antimikroba metil paraben dan paraben lain berkurang jika dicampur dengan surfaktan nonionik, seperti polisorbat 80, akibat dari miselisasi.
Namun, propilen glikol 10 telah terbukti memperkuat aktivitas antimikroba paraben dalam larutan surfaktan nonionik dan mencegah interaksi antara metil
paraben dan polisorbat 80. Metil paraben umumnya digunakan sebagi pengawet dalam kosmetik,
produk makanan, dan formulasi farmasetika. Dalam penggunaannya sering dikombinasikan dengan paraben lain ataupun pengawet lain. Metil paraben
0,18 dikombinasikan dengan propil paraben 0,02 telah banyak digunakan dalam berbagai formulasi farmasetika parenteral Rowe, et al., 2009.
2.5 Kulit