11 aktivitas anti-bakteri, terutama pada pH asam, dan mungkin digunakan sebagai
bahan pengawet pada sediaan oral seperti sirup Rowe, et al., 2009.
2.4.2.4 Metil paraben
Metil paraben berbentuk kristal tidak berwarna atau serbuk kristal putih; tidak berbau atau hampir tidak berbau dan berasa sedikit terbakar. Sinonimnya
antara lain nipagin, metil p-hidroksibenzoat, metagin, aseptoform. Metil paraben harus disimpan dalam wadah tertutup rapat, di tempat kering dan sejuk.
Aktivitas antimikroba metil paraben dan paraben lain berkurang jika dicampur dengan surfaktan nonionik, seperti polisorbat 80, akibat dari miselisasi.
Namun, propilen glikol 10 telah terbukti memperkuat aktivitas antimikroba paraben dalam larutan surfaktan nonionik dan mencegah interaksi antara metil
paraben dan polisorbat 80. Metil paraben umumnya digunakan sebagi pengawet dalam kosmetik,
produk makanan, dan formulasi farmasetika. Dalam penggunaannya sering dikombinasikan dengan paraben lain ataupun pengawet lain. Metil paraben
0,18 dikombinasikan dengan propil paraben 0,02 telah banyak digunakan dalam berbagai formulasi farmasetika parenteral Rowe, et al., 2009.
2.5 Kulit
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Luas kulit orang dewasa sekitar 1,5 m
2
dengan berat kira-kira 15 berat badan. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta
merupakan cermin kesehatan dan kehidupan.Kulit juga sangat kompleks, elastis, dan sensitif, serta bervariasi pada keadaan iklim, umur, seks, ras, dan lokasi tubuh
Wasitaatmaja, 1997.Sebagai bagian tubuh paling luar, kulit menjalankan fungsi
12 perlindungan, yaitu melindungi tubuh dari berbagai pengaruh buruk yang datang
dari luar Achroni, 2012. Dengan peran yang begitu penting, sudah selayaknya kulit senantiasa
dijaga dan dipelihara kesehatannya.Bukan hanya kulit wajah atau bagian yang terbuka, melainkan kulit diseluruh tubuh harus mendapatkan perhatian dan
perawatan yang optimal agar selalu sehat dan tampil indah.Memahami struktur dan fungsi kulit dapat menjadi langkah awal dalam keseluruhan rangkaian upaya
untuk merawat dan menjaga kesehatan kulit Achroni, 2012.
2.6 Struktur kulit
Menurut Arisanty 2013, kulit terdiri dari 3 lapisan yaitu lapisan epidermis, lapisan dermis, dan lapisan hipodermis atau lapisan subkutan yang
merupakan lapisan paling tebal dari kulit.
2.6.1 Epidermis
Epidermis adalah lapisan yang paling luar dan yang paling tipis dari kulit. Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan sistem persarafan. Epidermis
memiliki variasi ketebalan antara 0,4-0,6 mm dan memiliki 5 stratumjenjang. Lokasi epidermis yang paling tebal terdapat pada telapak kaki dan telapak tangan.
Epidermis terdiri atas lima lapisan dari lapisan yang paling bawah sampai yang paling atas Arisanty, 2013:
a. Stratum germinativum stratum basale adalah lapisan paling dalam yang
terletak di dekat dermis. Sel ini merupakan sel hidup berinti karena mendapatkan difusi oksigen dan nutrisi dari dermis. Lapisan ini merupakan sel
yang mulai melakukan pembelahan sel mitosis pada proses generasi sel keratinosit epidermis.
13 b.
Stratum spinosum adalah lapisan di atas lapisan basale. Lapisan ini memilikiinti sel keratinosit besar. Lapisan ini merupakan hasil pembelahan sel
yang berikatan dan melakukan migrasi sel ke arah atas. c.
Stratum granulosum adalah lapisan yang mengandung sel granular granula lamelar dan keratin.pada lapisan ini, sel berinti mulai mati dan terus ter-
dorongke atas. d.
Stratum lusidum adalah lapisan yang hanya ditemukan di telapak tangan dan telapak kaki. Pada lapisan ini terdapat sel mati yang tidak memiliki inti.
e. Stratum korneum adalah lapisan paling atas dari lapisan epidermis yang
merupakan sel keratin mati, tipis dan tidak berinti. Lapisan epidermis memiliki empat sel utama yaitu sel keratinosit, sel
langerhans, sel merkel dan sel melanosit. Sel keratinosit 90 terdapat di epidermis. Sel langerhans ada beberapa diantara sel keratinosit yang terletak di
stratum spinosum dan berfungsi sebagai sistem imun pertama. Sel merkel berada di antara stratum basale yang berfungsi sebagai rangsangan sentuhan. Melanosit
berada di antara starum spinosum yang berfungsi sebagai pemberi warna dan proteksi dari ultraviolet UV pada kulit.
2.6.2 Dermis
Lapisan dermis adalah lapisan kedua dari kulit. Lapisan ini memiliki jaringan ikat, pembuluh darah, sistem persarafan dan kelenjar tubuh. Dermis
memiliki dua lapisan utama, yaitu: a.
Lapisan papiler berfungsi sebagai penguat dari epidermis dalam satu ikatan membran
14 b.
Lapisan retikuler memiliki pembuluh darah perifer yang banyak dan berikatan yang disebut cutaneous flexus Arisanty, 2013.
Kolagen adalah protein utama dari dermis yang disekresi oleh fibrolas sebagai tropokolagen. Kolagen adalah protein yang berfungsi sebagai penguat
kulit Arisanty, 2013.Elastin adalah protein lain yang ditemukan di dermis yang berfungsi sebagai pemberi elastisitas kulit. Elastin serat protein seperti kolagen
dan kandungan utamanya adalah prolin dan glisin Arisanty, 2013.
2.6.3 Hipodermis
Lapisan hipodermis lapisan subkutan adalah lapisan paling tebal dari kulit, terdiri atas jaringan lemak paling besar, jaringan ikat dan pembuluh
darah.Hipodermis berfungsi sebagai penyimpanan lemak, kontrol temperatur dan penyangga organ disekitarnya.Pada setiap bagian, tubuh memiliki ketebalan
epidermis, dermis dan hipodermis yang berbeda tergantung pada lokasinya Arisanty, 2013.
2.7 Jenis Dan Fungsi Kulit 2.7.1 Jenis kulit
Menurut Wasitaatmaja 1997, ditinjau dari sudut pandang perawatan kulit terbagi atas:
1. Kulit normal
Merupakan kulit ideal yang sehat, tidak kusam dan mengkilat, segar dan elastis dengan kelembaban yang cukup.
2. Kulit berminyak
15 Adalah kulit yang mempunyai kadar minyak dipermukaan kulit yang
berlebihan sehingga tampak mengkilap, kotor, kusam, biasanya pori-pori kulit lebar sehingga kesannya kasar dan lengket.
3. Kulit kering
Adalah kulit yang mempunyai lemak permukaan kulit yang kurang ataupun sedikit lepas dan retak, kaku, tidak elastis dan terlihat kerutan.
2.7.2 Fungsi kulit
Kulit memiliki sejumlah fungsi yang sangat penting bagi tubuh.Berikut adalah fungsi-fungsi dari kulit.
1. Fungsi perlindungan atau proteksi, yaitu kulit berfungsi melindungi bagian
dalam tubuh dari kontak langsung lingkungan luar, misalnya paparan bahan- bahan kimia, paparan sinar matahari, polusi, bakteri, dan jamur yang dapat
menyebabkan infeksi, serta kerusakan akibat gesekan, tekanan dan tarikan. 2.
Mengeluarkan zat-zat tidak berguna sisa metabolisme dari dalam tubuh. 3.
Mengatur suhu tubuh. 4.
Menyimpan kelebihan lemak. 5.
Sebagai indra peraba yang memungkinkan otak merasakan sejumlah rasa, seperti panas, dingin, sakit dan beragam tekstur.
6. Tempat pembentukan vitamin D dengan bantuan sinar matahari.
7. Mencegah terjadinya kehilangan cairan tubuh esensial Achroni, 2012.
2.8 Sinar Ultraviolet
Sinar ultraviolet UV adalah sinar tidak tampak yang merupakan bagian energi yang berasal dari matahari.Ultraviolet merupakan salah satu jenis radiasi
16 sinar matahari, sedangkan jenis radiasi lainnya adalah inframerah yang
memberikan panas dan cahaya yang terlihat. Panjang gelombang yang dimiliki sinar ultraviolet akan mempengaruhi terhadap kerusakan kulit. Semakin panjang
gelombang sinar UV, semakin besar dampak kerusakan yang ditimbulkannya pada kulit. Berdasarkan panjang gelombang, ada tiga jenis radiasi ultraviolet,
yaitu:
1. Sinar UV-A
Sinar UV-A dengan panjang gelombang 320-400 nm, adalah sinar yang paling banyak mencapai bumi dengan perbandingan 100 kali UV-B. segmen sinar ini
akan masuk kedalam dermis sehingga menyebabkan kerusakan jaringan dermis dan terjadinya reaksi fotosensitivitas. Sinar ini meliputi 95 radiasi mencapai
permukaan bumi.UV-A merupakan penyumbang utama kerusakan kulit dan kerutan.UV-A menembus kulit lebih dalam dari UV-B dan bekerja lebih efisien.
Radiasi UV-A menembus sampai dermis dan merusak serat-serat yang berada didalamnya. Kulit menjadi kehilangan elastisitas dan berkerut.Sinar ini juga dapat
menembus kaca Darmawan, 2013. 2.
Sinar UV-B Sinar UV-B dengan panjang gelombang 290-320 nm, merupakan sinar
matahari yang terkuat mencapai bumi. Kerusakan kulit yang ditimbulkan berada dibawah epidermis berupa luka bakar, kelainan prakanker dan keganasan
lainnya.Jadi baik sinar UV-A maupun UV-B sama-sama memiliki dampak negatif bagi kulit manusia jika terpapar dalam waktu relatif lama Bogadenta, 2012.Sinar
UV-B tidak dapat menembus kaca Darmawan, 2013.
17 3.
Sinar UV-C Memiliki panjang gelombang paling panjang, yaitu sekitar 200-290 nm.
Menurut Darmawan 2013, radiasi sinar ini menimbulkan bahaya terbesar dan menyebabkan kerusakan terbanyak. Namun, mayoritas sinar ini diserap dilapisan
ozon diatmosfer.
2.9 Skin Analyzer