1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan umum
Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini untuk memberikan asuhan keperawatan kepada klien Tn J dengan prioritas masalah Gangguan Tidur di
ruangan tulip lt .v RS. Pirngadi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
1.2.2 Tujuan khusus
Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada pasien Tn J dengan prioritas masalah Gangguan Tidur, maka penulis mampu :
1. Melakukan pengkajian pada Tn J dengan Gangguan Tidur.
2. Mermuskan diagnosa keperawatan berdasarkan analisa masalah Gangguan
Tidur. 3.
Melakukan perencanaan tindakan pada Tn J dengan Gangguan Tidur. 4.
Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana yang telah ditetapkan pada Tn J dengan Gangguan Tidur.
5. Mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah dilakukan.
1.3. Manfaat
1.3.1. Pendidikan Keperawatan
Agar dapat meningkatkan mutu pendidikan yang lebih berkualitas dan professional sehingga dapat tercipta perawat prodesional, terampil, handal, dan
mampu memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif.
1.3.2 Kebutuhan klien
Dapat memberikan pengetahuan kepada klien mengenai Asuhan Keperawatan dengan Masalah kebutuhan tidur
1.3.3 Bagi Peneliti
Meningkatkan pengetahuan peneliti tentang pola tidur klien yang pertama kali di rawat inap di rumah sakit,serta mendorong dilakukan penelitian
selanjutnya untuk mengetahui aspek terkait dengan pola tidur klien
Universitas Sumatera Utara
BAB II PENGELOLAAN KASUS
2.1 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Gangguan Tidur 2.1.1 Pengertian Tidur
Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang merupakan mekanisme untuk memulihkan tubuh dan fungsinya, memelihara energi dan kesehatan, memelihara
manfaat untuk memperbaharui memulihkan tubuh baik secara fisik maupun emosional serta diperlukan untuk bertahan hidup Foreman Wykle, 1995, dan
merupakan keadaan rileks tanpa adanya tekanan emosional,bukan hanya dalam keadaan tidak beraktivitas saja akan tetapi membutuhkan ketenangan Musrifatul Uliyah
2012.Tidur adalah suatu keadaan relatif tanpa sadar yang penuh ketenangan tanpa kegiatan yang merupakan urutan siklus yang berulang-ulang dan masing-masing
menyatakan fase kegiatan otak dan badaniah yang berbeda Tarwoto Wartonah, 2006.Tidur suatu keadaan yang berulang-ulang, perubahan status kesadaran yang
terjadi selama periode tertentu.Jika orang memperoleh tidur yang cukup, mereka merasa tenaganya telah pulih.Beberapa ahli tidur yakin bahwa perasaan tenaga yang pulih ini
menunjukkan tidur memberikan waktu untuk perbaikan dan penyembuhan sistem tubuh untuk periode keterjagaan yang berikutnya Potter Perry, 2005.
2.1.2 Fisiologi Tidur
Fisiologi tidur merupakan pengaturan kegiatan tidur oleh adanya hubungan mekanisme serebral yang secara bergantian untuk mengaktifkan dan menekan pusat
otak agar dapat tidur dan bangun.Salah satu aktvitas tidur ini diatur oleh sistem pengaktivasi retikularis yang merupakan sistem yang mengatur seluruh tingkatan
kegiatan susunan saraf pusat termasuk pengaturan kewaspadaan dan tidur. Pusat pengaturan kewaspadaan dan tidur terletak dalam mesensefalon dan bagian atas pons
Potter Perry, 2005. Selain itu, reticular activating system RAS dapat memberi rangsangan visual,
pendengaran, nyeri dan perabaan juga dapat menerima stimulasi dari korteks serebri termasuk rangsangan emosi dan proses pikir. Dalam keadaansadar, neuron dalam RAS
akan melepaskan katekolamin seperti norepineprin. Demikian juga pada saat tidur, disebabkan adanya pelepasan serum serotonin dari sel khusus yang berada di pons dan
batang otak tengah, yaitu bulbar synchronizing regional BSR, sedangkan bangun tergantung dari keseimbangan impuls yang diterima di pusat otak dan system
Universitas Sumatera Utara