Asuhan Keperawatan pada klien Dengan Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Nutrisi pada Kasus Diabetes Mellitus di Lingkungan V Kelurahan HarjoSari II Kecamatan Medan Amplas

(1)

Asuhan Keperawatan Klien Dengan Masalah Pemenuhan

Kebutuhan Dasar Nutrisi Di Kelurahan Harjosari II

Kecamatan Medan Amplas

KaryaTulisIlmiah (KTI)

DisusunDalamRangkaMenyelesaikan

Program Studi DIII Keperawatan

Oleh

ANITARIA BR TARIGAN

122500019

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2015


(2)

(3)

(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan pada klien Dengan Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Nutrisi pada Kasus Diabetes Mellitus di Lingkungan V Kelurahan HarjoSari II Kecamatan Medan Amplas”. Yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahlimadya Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Penelitian menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan karena kurang pengetahuan kemampuan serta pengalaman penulis. Karena penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta saran dari semua pihak yang bersifat membangun guna menjadikan pedoman bagi penulis dikemudian hari.

Selama proses penelitian hingga penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini, tentunya tidak lepas dari segala macam kendala yang harus dihadapi. Namun berkat, rahmat, dan pertolongan-Nya serta bantuan bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak, kendala-kendala tersebut dapat penulis hadapi sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Untuk itu dalam kesempatan yang berbahagia ini, dengan segala hormat penulis sampaikan rasa terima kasih kepada:

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes. selaku Dekan Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Erniyati, S.Kp, MNS. Selaku wakil Dekan IFakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Evi Karota Bukit, S.Kp, MNS. selaku Dosen Pembimbing Karya Tulis Ilmiah yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah.


(5)

4. Ibu Nur Afi Darti, S.Kp, M.Kep. selaku Ketua Program Studi D III Keperawatan Sumatera Utara.

5. Ibu Farida L.S Siregar S.Kep Ns M.kep sebagai dosen penguji Karya Tulis Ilmiah.

6. Kedua orang tua dan kakak tercinta yang telah memberikan kasih sayang dan semangat bagi penulis.

7. Kepada sahabat saya Maria kriselda sinaga dan Novi rahma yanti nst yang telah memberikan semangat dan dukungan bagi penulis

8. Kepada seluruh teman-teman penulis di Fakultas Keperawatan USU jurusan DIII Keperawatan Stambuk 2012 yang sama-sama berjuang dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.

Akhir kata, penulis mengharapkan Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi semua pihak yang memerlukan.

Medan,...2015 Penulis


(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...i KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI...iv

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang………...1

1.1Tujuan……….3

1.2Manfaat ………...4

BAB II PENGELOLAAN KASUS A. Konsep Dasar Asuhan

Keperawatan………5 1. Pengkajian

2. Analisa data 3. Rumusan masalah 4. Perencanaan B. Asuhan Keperawatan

Kasus……….25 1. Pengkajian

2. Analisa data 3. Rumusan masalah 4. Perencanaan 5. Implementasi 6. Evaluasi

BAB III

KESIMPULAN DAN

SARAN………44 DAFTAR PUSTAKA


(7)

BAB II

PENGELOLAAN KASUS

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Gangguan Kebutuhan Nutrisi Pada Kasus Diabetes Mellitus

Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit.

Karakteristik status nutrisi ditemukan dengan adanya body mass index (BMI) dan ideal weight (IBW).

1. Body Mass Index (BMI)

Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan tinggi badan. BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai panduan untuk mengkaji kelebihan berat badan (over weight) dan obesitas.


(8)

Rumus BMI diperhitungkan :

BB (Kg)atau

TB (m) TB (inci) BB(pon) x 704,5

2. Ideal Body Weight (IBW)

Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh yang sehat. Berat badan ideal adalah jumlah tinggi dalam sentimeter dikurangi 100 dan dikurangi 10 % dari jumlah itu.

Elemen Nutrien / Zat Giziyaitu Karbohidrat, lemak dan protein tersebut energi nutrien karena merupakan sumber energi dari makanan sedangkan vitamin, mineral dan air merupakan substansi penting untuk membangun, mempertahankan dan mengatur metabolisme jaringan tubuh.

Karbohidrat

Karbohidrat merupakan zat gizi yang terdapat dalam makanan, pada umumnya dalam bentuk amilum.Pembentukan amilum terjadi dalam mulut melalui enzim ptialin yang ada dalam air ludah. Penyerapan karbohidrat yang dimakan / dikonsumsi berupa polisakarida, disakarida dan monosakarida. Kebutuhan karbohidrat 60-75 % dari kebutuhan energi total.


(9)

Protein

Enzim protease (pepsin) yang terdapat dalam lambung mengubah protein menjadi albuminosa dan pepton. Protein diserap dalam bientuk asam amino dan bersama-sama dengan darah dibawa ke hati kemudian dibersihkan dari toksin. Kebutuhan protein 10-15 % atau 0,8-1,0 g/kg dari kebutuhan energi total.

Lemak

Pencernaan lemak dimulai dalam lambung. Lambung mengeluarkan enzim lipase untuk mengubah sebagian kecil lemak menjadi asam lemak gliserin. Kebutuhan lemak 10-25 % dari kebutuhan energi total.

Vitamin

Vitamin adalah zat organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit, penting untuk melakukan fungsi metabolik.Vitamin dibagi dalam dua kelas yaitu vitamin larutdalam air (vitamin C, B1, B2, B6, B12) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K).Pencernaan vitamin melibatkan penguraiannya.

Mineral

Mineral tidak membutuhkan pencernaan, mineral diserap dengan mudah melalui dinding usus halus secara difusi maupun transfortasi aktif. Jenis mineral : kalsium, fosfor, yodium, besi, magnesium zinc. Kira-kira 6 % tubuh manusia dewasa tersebut dari mineral.


(10)

Air (cairan)

Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.Tubuh manusia terdiri dari atas 50-70 % air.Pada orang dewasa asupan air berkisar antara 1200-1500 cc per hari, namun dianjurkan sebanyak 1900 cc sebagai batas optimum.

Fungsi Zat Giziyaitu Sebagai penghasil energi bagi fungsi organ, gerakan dan kerja fisik, Sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikan jaringan, Sebagai pelindung dan pengatur.

Nilai normal pengkajian nutrisi

BMI : 19,8-26

Ketebalan lipatan kulit trisep (mm) : Pria : 12,5

Wanita : 16,5

Lingkaran lengan tengah (cm) Pria : 29,3

Wanita : 28,5

Lingkaran otot lengan tengah (cm) : Pria : 25,3

Wanita : 23,2

Albumin (g/dl) 3,5-5

Transferin (mg/dl) 230-400


(11)

Nilai normal kebutuhan kalori menurut umur

Umur BB (kg) TB (cm) Energi (kkal)

0-6 bulan 7-12 bulan 1-3 tahun 4-6 tahun 7-9 tahun Pria 10-12 tahun 13-15 tahun 16-19 tahun 20-59 tahun >60 tahun Wanita 10-12 tahun 13-15 tahun 16-19 tahun 20-59 tahun >60 tahun Hamil Menyusui 0-6 bulan 7-12 bulan 13-24 bulan 5,5 8,5 12 18 24 30 45 56 62 62 35 46 50 54 54 60 71 90 110 120 135 150 160 165 165 140 153 153 156 154 560 800 1250 1750 1900 2000 2400 2500 2800 (ringan) 3000 (sedang) 2200 1900 2100 2000 2050 (ringan) 2250 (sedang) 1850 +285 +700 +500 +400


(12)

Faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisiyaitu pertama, Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat mempengetahui pola konsumsi makan. Kedua, Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat mempengaruhi gizi seseorang. Ketiga, Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu dapat mempengaruhi status gizi. Keempat, Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup. Kelima, Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit.

Bagi penderita kencing manis yang tidak mempunyai masalah dengsan berat badan tentu lebih mudah untuk mwenghitung jumlah kalori sehari-hari. Caranya, berat badan dikalikan 30. Misalnya, orang dengan berat badan 50 kg, maka kebutuhan kalori dalam sehari adalah 1.500 (50 x 30). Kalau yang bersangkutan menjalankan olahraga, kebutuhan kalorinya saat hari berolahraga ditambah sekitar 300-an kalori. Jadwal makan pengidap diabetes dianjurkan lebih sering dengan porsi sedang. Maksudnya agar jumlah kalori merata sepanjang hari. Tujuan akhir agar beban kerja tubuh tidak terlampau berat dan produksi kelenjar ludah perut tidak terlalu mendadak.

Disamping jadwal makan utama pagi, siang, dan malam, dianjurkan juga porsi makanan ringan di sela-sela waktu tersebut (selang waktu sekitar tiga jam). Yang perlu dibatasi adalah makanan berkalori tinggi seperti nasi, daging berlemak, jeroan, kuning telur. Juga makanan berlemak tinggi seperti es krim, sosis, cake, coklat, dendeng, makanan gorengan. Sayuran berwarna hijau gelap


(13)

dan jingga seperti wprtel, buncis, bayam, calsium dapat dikonsumsi lebih banyak, begitu pula dengan buah-buahan segar. Namun, perlu diperhatikan bila penderita menderita gangguan ginjal, konsumsi sayur-sayuran hijau dan makanan berprotein tinggi harus dibatasi agar tidak terlalu membebani kerjanya.

JenisBahan Makanan

Banyak yang beranggapan bahwa penderita diabetes melitus harus makan makanan khusus, anggapan tersebut tidak selalu benar karena tujuan utamanya adalah menjaga kadar glukosa darah pada batas normal. Untuk itu sangat penting bagi kita terutama penderita diabetes melitus untuk mengetahui efek dari kanan pada glukosa darah. Jenis makanan yang dianjurkan untuk penderita diabetes mellitus adalah makanan yang kaya serat seperti sayur mayur dan buah-buahan segar. Hal yang terpenting adalah jangan terlalu mengurangi jumlah makanan karena akan mengakibatkan kadar gula darah yang sangat rendah (hypoglikimia) dan juga jangan terlalu banyak makan makanan yang mempengaruhi penyakit diabetes mellitus.

Ada beberapa jenis makanan yang dianjurkan dan jenis makanan yang tidak dianjurkan atau dibatasi bagi penderita diabetes mellitus yaitu Jenis bahan makanan yang dianjurkan untuk penderita diabets mellitus adalah Sumber karbohidrat kompleks seperti nasi, mie, kentang, singkong, ubi, dan sagu.Sumber protein rendah lemak seperti ikan, ayam tanpa kulitnya, susu skimah mend, tempe,tahu, dan kacang-kacangan.Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk makanan yang mudah dicerna. Makanan terutama mudah diolah dengan


(14)

cara dipanggang, dikukus, disup, direbus, dan dibakar.Jenis bahan makanan yang tidak dianjurkan atau dibatasi untuk penderita diabetes mellitus yaitu mengandung banyak gula sederhana, seperti gula pasir, gula jawa, surup, jelly, buah-buahan yang di awetkan, susu kental manis, soft drink, es krim, kue-kue manis, dodol, cake dan tarcis.Mengandung banyak lemak seperti cake, makanan siap saji (fast-food), goreng-gorengan.Mengandung banyak natrium seperti ikan asin, dan makanan yang di awetkan (Almatsier, 2006).

Jumlah Kalori Makanan

Makanan porsi kecil dalam waktu tertentu akan membantu mengontrol kadar gula darah. Makanan porsi besar menyebabkan peningkatan gula darah mendadak dan bila berulang-ulang dalam jangka panjang, keadaan ini dapat menimbulkan komplikasi diabetes mellitus. Oleh karena itu makanlah sebelum lapar karena makan disaat lapar sering tidak terkendali dan berlebihan. Agar kadar gula darah lebih stabil, perlu pengaturan jadwal makan yang teratur. Makanan dibagi dalam 3 porsi besar yaitu pagi (20 %), siang (30 %), sore (25%) serta 2-3 kali porsi kecil untuk makanan selinagn masing-masing (10-15 %).


(15)

Contoh jadwal jenis menu sehari dengan jenis diet DM 1900 kalori

Jenis/waktu makan Berat (gr) URT

Makan pagi Nasi/penukar Lauk hewani Lauk nabati Sayuran A Buah Minyak Gula 100 50 25 100 0 10 0 1 gls 1 ptg ½ ptg 1 gls 0 ptg 1 sdm 0 sdm Jam 10.00

Buah 100 1 ptg

Makan siang Nasi/penukar Lauk hewani Lauk nabati Sayuran B Buah Minyak Gula Jenis/waktu makan 200 50 50 100 100 10 0 Berat (gr) ½ gls 1 ptg 1 ptg 1 gls 1 ptg 1 sdm 0 sdm URT Jam 16.00

Buah 100 1 ptg

Makan malam Nasi/penukar Lauk hewani Lauk nabati Sayuran B Buah Minyak Gula 150 50 25 100 100 10 0 1 gls 1 ptg ½ gls 1 gls 1 ptg 1 sdm 0 sdm


(16)

Keterangan :

- gls : gelas

- ptg : potong

- sdm: sendok makan

- sdg : sedang

Nilai gizi :

- energi : 1912 kkal

- protein : 60 g (12,5 % energi total )

- lemak : 48 g (22,5 % energi total )

- karbohidrat : 299 g (62,5 % energi total )

- kolesterol : 303 mg

- serat : 37 g

-Daftar bahan makanan penukar adalah suatu daftar nama bahan makanan dengan ukuran dan dikelompokkan berdasarkan kandungan kalori, protein, lemak, dan hidrat arang. Setiap kelompok bahan makanan dianggap makanan dianggap mempunyai nilai gizi yang kuerang lebih sama.


(17)

Waktu Bahan makanan penukar

Kebutuhan bahan Contoh menu

Pagi Roti

Margarin telur 2 iris ½ sdm 1 butir Roti panggang Margarin Telur rebus

10.00 Pisang 1 buah Pisang

Siang Nasi

Udang Tahu Minyak Sayuran Kelapa jeruk

1 ½ gelas 5 ekor 1 ptg ½ sdm 1 gls 5 sdm 1 buah Nasi, oseng-oseng,udang, tahu, cabe hijau, urap sayuran, jeruk

16.00 Duku 16 buah Duku

Malam Nasi

Ayam

Kacang merah Sayuran Minyak Apel malang

1 ½ gls 1 ptg 2 sdm 1 gls ½ sdm 1 buah

Nasi, sup ayam + kacang merah, tumis sayuran

apel (soegondo, 2002)

Masalah Kebutuhan Nutrisi yaitu pertama, Kekurangan nutrisi yaitu Keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat ketidakcukupan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme. Tanda klinis yaitu BB 10-20% dibawah normal, TB dibawah ideal, adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot, adanya penurunan albumin serum. Penyebab nya yaitu disfagia, nafsu makanan menurun, penyakit


(18)

infeksi dan kanker, penurunan absorpsi nutrisi. Kedua, kelebihan nutrisi yaitu Suatu keadaan yang dialami seseorang yang mempunyai resiko peningkatan BB akibat asupan kebutuhan metabolisme berlebih. Tanda klinis, BB lebih dari 10 % BB ideal, obesitas, aktivitas menurun dan monoton, lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita. Penyebab, perubahan pola makan, penurunan fungsi pengecapan.Obesitas : BB yang mencapai > 20 %BB normal.

Malnutrisi adalah suatu keadaan terganggunya kemampuan fungsional, atau defesiensi integritas struktural atau perkembangan yang disebab kan oleg ketidaksesuaian antara suplai nutriisi esensial untuk jarinagn tubuh dengan kebutuhan biologis spesifik.Malnutrisi dapat disebabkan oleh Under nutrition, disebabkan karena kekurangan pangan secara relatif atau absolut selama periode tertentu.Spesific nutrition, disebabkan karena kekurangan zat gizi tertentu, misalnya kekurangan vitamin A, yodium, Fe,dll.Over nutrition, disebabkan karena kelebihan konsumsi pangan untuk periode tertentu.Imbalance, disebabkan karena disporsi zat gizi, misalnya kolesterol terjadi karena tidak seimbangnya LDL, HDL, dan VLDL.

Diabetes mellitus merupakan kelaianan metabolisme yang kronis terjadi defisiensi insulin atau retensi insulin, ditandai dengan tingginya keadaan glukosa darah (hiperglikemia) dan glukosa dalam urine (glukosuria) atau merupakan sindroma klinis yang ditandai dengan hiperglikemia kronis dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein sehubungan dengan kurangnya sekresi insulin secara absolut/relatif dan atau adanya gangguan fungsi insulin.


(19)

Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yangb ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia (mansjoer, 2000). Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan gadar glukosa dalam darah atau hiperglikemi. (Brunner dan Suddarth, 2002).

Beberapa ahli berpendapat bahwa dengan bertambahnya umur, intoleransi terhadap glukosa juga meningkat, jadi untuk golongan usia lanjut diperlukan batas glukosa darah yang lebih tinggi dari pada orang dewasa non usia lanjut.

pada lanjut usian cenderung terjadi peningkatan berat badan, bukan karena mengkonsumsi kalori berlebihan namun karena perubahan resiko lemak otot dan penurunan laju metabolisme basal. Hal ini dapat menjadi faktor predisposisi terjadinya diabetes mellitus. Penyebab diabetes mellitus pada lansia secara umum dapat digolongkan kedalam dua besar , Proses menua/kemunduran (penurunan sensifitas indra pengecap, penurunan fungsi pankreas, dan penurunan kualitas insulin sehingga insulin tidak berfungsi dengan baik), Gaya hidup (life style) yang jelek (banyak makan, jarang olahraga, minum alkohol, dan lain-lain), Keberadaan penyakit lain, sering menderita stres juga dapat menjadi penyebab terjadinya diabetes mellitus.

Jenis-jenis diabetes mellitus yaitu Diabetes mellitus type IDestruksi sel beta, umumnya menjurus ke defesiensi insulin absolut baik melalui proses imunologik maupun idiopatik. Karakteristik diabets mellitus type I yaitu Mudah terjadi ketoasidosis, Pengobatan harus dengan insulin, Onset akut, Biasanya kurus, Biasanya terjadi pada umur yang masih muda, Berhubungan dengan


(20)

HLA_DR 3 dan DR 4, Didapatkan antibodi sel islet, 10 % nya ada riwayat diabetes mellitus pada keluarga.Diabetes mellitus type IIBervariasi mulai yang predominan resistensi insulin disertai defesiensi insulin relatif sampai yang predominan gangguan sekresi insulin bersama resistensi insulin. Karakteristik DM tipe II yaitu Sukar terjadi ketoasidosis, Pengubatan tidak harus dengan insulin, Onset lambat, Gemuk atau tidak gemuk, Biasanya terjadi pada umur >45 tahun, Tidak sehubungan dengan HLA, Tidak ada antibodi sel inset, 30 % nya ada riwayat diabetes pada keluarga, Lebih kurang 100% kembar identik terkena.

Dalam proses metabolisme, insulin memegang peranan penting yaitu memasukkan glukosa kedalam sel yang digunakan sebagai bahan bakar.insulin adalah suatu zat atau hormon yang dihasilkan oleh sel beta di pankreas. Bila insulin tidak ada maka glukosa tidak dapat masuk sel dengan akibat glukosa akan tetap ada dipembuluh darah yang artinya kadar glukosa didalam darah meningkat.

Pola diabetes mellitus tipe I terjadi kelainan sekresi insulin oleh sel beta pankreas. Pasien diabetes tipe ini mewarisi kerentanan genetik yang merupakan predisposisi untuk kerusakan autoimun sel beta pankreas. Respon autoimun dipacu oleh aktifitas limfosit, antibodi terhadap sel pulau langerhans dan terhadap insulin itu sendiri.

Pola diabetes mellitus tipe 2 yang serring terjadi pada lansia, jumlah insulin normal tetapi jumlah reseptor insulin yang terdapat pada permukaan sel yang kurang sehingga glukosa yang masuk kedalam sel sedikit dan glukosa dalam darah menjadi meningkat.


(21)

Keluhan umum pasien DM seperti poliuria, polifagia pada lansia umumnya tidak ada. Osmotik diuresis glukosuria tertunda disebabkan ambang ginjal yang tinggi, dan dapat muncul keluhan nokturia disertai gangguan tidur, atau bahkan inkontinensia urin. Perasaan haus pada pasien DM lansia kurang dirasakan, akibatnya mereka tidak bereaksi adekuat terhadap dehidrasi. Karena itu tidak terjadi polidipsia atau baru terjadi pada stadium lanjut. Sebaliknya yang sering mengganggu pasien adalah keluhan akibat komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf.

Pada DM lansia terdapat perubahan patofisiologi akibat proses menua, sehingga gambaran klinisnya bervariasi dari kasus tanpa gejala tanpa kasus dengan komplikasi yang luas. Keluhan yang sering muncul adalah adanya gangguan penglihatan karena katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot (neoropati perifer) dan luka pada tunkai yang sukar sembuh dengan pengobatan lazim.

Menurut supartondo, gejala-gejala akibat DM pada usia lanjut yang sering Ditemukan adalah : Katarak, Glaukoma, Rtinopati, Gatal seluruh badan, Pruritus vulvae, Infeksi bakteri kulit, Dermatopati, Neuropati perifer, Neuropati viseral, Amiotropi, Ulkus neuropatik, Penyakit ginjal, Penyakit pembuluh darah perifer, Penyakit koroner, Penyakit pembuluh darah otak, Hipertensi.

Penatalaksanaan dalam diabetes mellitus dibagi menjadi 2 yaitu: penatalaksanaan secara medis dan penatalaksanaan secara keperawatan.


(22)

1. pengkajian A. dierty data

data diet dikumpulkan dari klien atau keluarga. Komponen dierty data : 1. 24- hourst recall methode

Data yang dikumpulkan adalah tentang porsi makan, pola makan dan snack, waktu makan dan tempat makanan biasa diletakkan.

2. Food diaries

Pertanyaan tentang frekuensi makan, makanan apa saja yang dimakan khususnya 3-7 hari sebelum sakit menggambar kan intake nutrisi klien, apakah adekuat atau tidak.

3. Riwayat keperawatan dan diet

Anggaran makanan, makanan kesukaan, waktu makan. Apakah ada diet yang dilakukan secara khusus. Adakah penurunan dan peningkatan berat badan dan berapa lama periode waktunya?. Adakah status fisik pasien yang dapat meningkatkan diet sperti diare atau demam?. Adakah toleransi makan/minum tertentu?

Faktor yang mempengaruhi, Status kesehatan, Kultur kepercayaan, Status social ekonomi, Factor psikologis, Informasi yang salah tentang makanan dan cara diet.


(23)

B. Medical Socioeconomic Data

Faktor-faktor medic, sosial dan ekonomi seperti juga budaya dan psikologi dapat mempengaruhi pemilihan klien terhadap makanan. Faktor-faktor resiko berikut berhubungan dengan medical-sosioekonomi yang dapat menyebabkan perubahan status nutrisi klien:

Kondisi medis yang dapat menyebabkan gangguan intake nutrisi : kanker, malabsorbsi, diare, hopertiroid, infeksi berat, perdarahan, ketidakmampuan fisik dan mental.Persistentfever above 37 derajat > hari.

C. Antropometric Data

Berat badan ideal adalah dengan menggunakan rumus (TB -100) + -10 % agar kita mengetahui berapa berat badan ideal pada klien.

Lingkar pergelangan tangan yaitu pada klien untuk mengetahui lingkar pergelangan pada klien kita menggunakan meteran.

Lingkar lengan atas (MAC) yaitu Nilai normal nya yaitu wanita :28,5 cm dan Pria nilai normal nya :28,3cm

Lipatan kulit otot triseps (TSF ) Nilai normal yaitu wanita :16,5-18 cm dan nilai norml nya Pria : 12,5-16,5 cm


(24)

D. Clinical Data

Keadaan fisik : kita melihat keadaan fisik klien saat megkaji apakah klien terlihat apatis, lesu.

Berat badan : kita melihat keadaan klien dengan menimbang klien apakah klien obesitas, kurus.

Otot : kita melihat apakah otot klien merasakan fleksi/lemah, tonus kurang, tidak mampu berjalan

System syaraf : kita melihat saat mengkaji klien apakah klien bingung, rasa terbakar, parasthesia, reflex menurun

Fungsi gastrointestinal :kita melihat saat kita mengkaji klien apakah klien anoreksia, konstipasi, diare, flatulensi, pembesaran liver/lien

Kardiovaskuler : pada saat mengkaji klien apakah denyut nadi > 100 x/menit, irama abnormal, TD rendah/tinggi.

Rambut : pada saat mengkaji klien apakah rambut klien terlihat kusam, kering, pudar, kemerahan, tipis, patah-patah

Kulit: pada saat kita mengkaji klien kita melihat kulit klien apakah kering, pucat, iritasi, petekhie, lemak disubkutan tidak ada

Bibir : pada saat kita mengkaji, kita harus memperhatikan apakah bibir klien kering, pecah-pecah, bengkak, lesi, stomatitis, membtane mukosa pucat.

Gusi : pada saat kita mengkaji kita harus memperhatikan apakah gusi klien perdarahan, peradangan

Lidah : pada saat kita mengkaji, kita harus memperhatikan apadah lidah klien terlihat dema, hiperemis


(25)

Gigi : pada saat kita mengkaji kita harus memperhatikan gigi klien apakah karies, nyeri kotor

Mata : pada saat kita mengkaji klien kita harus melihat mata klien apakah konjungtifa pucat, kering, exoptlasmus, tanda-tanda infeksi

Kuku : pada saat kita mengkaji klien kita harus memperhatikan kondisi kuku klien apakah mudah patah atau tidak.

2. Analisa Data

Adalah kemampuan perawat dalam mengembangkan kemampuan berfikir rasional sesuai belakang ilmu pengetahuan.Jenis data antara lain:

1. Data objektif : yaitu data yang diperoleh melalui suatu pengukuran, pemeriksaan, dan pengamatan misalnya, suhu tubuh, tekanan darah, serta warna kulit.

2. Data subjektif : yaitu data yang diperoleh dari keluhan yang dirasakan pasien atau dari keluarga pasien misalnya : kepala pusing, nyeri, dan mual.

3. Rumusan Masalah

Setelah analisa data dilakukan dapat dirumuskan beberapa masalah kesehatan. Masalah kesehatan tersebut ada yang dapat diintervensi dengan asuhan keperawatan (masalah keperawatan) tetapi ada juga yang tidak dan lebih memerlukan tindakan medis. Selanjutnya disusun diagnosa keperawatan sesuai dengan prioritas masalah ditentukan berdasarkan kriteria penting dan segera. Penting mencakup kegawatan dan apabila tidak diatasi akan menimbulkan komplikasi, sedangkan segera mencakup waktu misalnya pada pasien stroke yang


(26)

tidak sadar maka tindakan harus segera dilakukan untuk mencegah komplikasi yang lebih parah atau kematian.

Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hearki kebutuhan menurut maslow, yaitu keadaan yang mengancam kehidupan, keadaan yang mengancam kesehatan, persepsi tentang kesehatan dan keperawatan.

4. Perencanaan

Perencanaan merupakan tahap ke 3 dari proses keperawatan dimana tujuan/hasil ditentukan dan intervensi dipilih.Rencana keperawatan adalah bukti tertulis dari tahap kedua dan ketiga proses keperawatan yang mengidentifikasi masalah kebutuhan nutrisi pasien. Tujuan/hasil perawatan dan intervensi untuk mencapai hasil yang diharapkan dan menangani masalah kebutuhan nutrisi pasien.Untuk mengarahkan dan mengvaluasi asuhan keperawatan, rencana asuhan harus mencakup elemen sebagai berikut, Pernyataan diagnostik (masalah kolaboratif, diagnosa keperawatan), Kriteria hasil (tujuan klien) atau tujuan keperawatan, Tindakan keperawatan atau intervensi, Evaluasi (status rencana).

Langkah-langkah dari perencanaan keperawatan adalah Menentukan prioritas masalah, Menetapkan tujuan keperawatan, Menentukan kriteria evaluasi, Menyusun rencana intervensi keperawatan, Memformulasi rencana perawatan (Nursing Care Plans).


(27)

B . Asuhan Keperawatan kasus

I . BIODATA

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. Y

Jenis kelamin : perempuan

Umur : 40 tahun

Status perkawinan : kawin

Agama : kristen

Pendidikan : Sma

Pekerjaan : ibu rumah tangga

Alamat : Jln. Dwikora II gang masjid

Tanggal masuk RS : -

No. Register : -

Ruangan/ kamar : -

Golongan darah : A

Tanggal pengkajian : 19 mei 2015

Tanggal operasi : -

Diagnosa medis : Diabetes Mellitus

II. KELUHAN UTAMA

Klien mengeluh nafsu makan berkurang, klien mengatakan sering buang air kecil sampai 12 kali perhari, klien mengatakanbadannya terasa lemah sejak sebulan terakhir.


(28)

III.RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG A. Provokative/ palliative

1). Apa penyebabnya

-

2). Hal-hal yang memperbaiki keadaan

-

B. Quantity/quality 1. Bagaimana dirasakan

Klien mengatakan badan nya terasa lemah

2. Bagaimana dilihat Klien tampak lemah

C. Regio

1. Dimana lokasinya -

2. Apakah menyebar -

D. Severity

Ya, karena aktifitas klien akan terhambat

E. Time -


(29)

III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU A. Penyakit yang pernah dialami

Klien mengatakan tidak pernah sakit sebelumnya

B. Pengobatan/tindakan yang dilakukan -

C. Pernah dirawat/dioperasi

Klien mengatakan tidak pernah dirawat atau pun di operasi selama ini D. Lama dirawat

_

E. Alergi

Klien mengatakan tidak mempunyai alergi selama ini

F. Imunisasi

Klien mengatakan tidak pernah diimunisasi karena dulu masih jarang dilakukan imunisasi

IV. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

A. Orang tua

Klien mengatakan tidak ada penyakit orang tua nya dan sehat-sehat saja.

B. Saudara kandung Klien mengatakan tidak ada


(30)

C. Penyakit keturunan yang ada Klien mengatakan tidak tahu

D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa Tidak ada

E. Anggota keluarga yang meninggal adik klien meninggal 2 tahun yang lalu

F. Penyebab meninggal Klien mengatakan tidak ada sakit

V. RIWAYAT KEADAAN FISIOLOGIS

A. Persepsi pasien tentang penyakitnya

Kllien mengatakana pasrah atas penyakit yang diderita karena ini merupakan cobaan dari Allah

B. Konsep diri

- Gambaran diri : klien mengatakan tidak mampu membantu anaknya

bekerja karena penyakitnya.

- Ideal diri : klien mengharapkan agar penyakitnya segera sembuh.

- Harga diri : klien merasa, tidak merasa malu karena penyakitnya. Karena klien mengatakan semua penyakit adalah dari Allah.

- Peran diri : klien merasa perannya sebagai seorang ibu terganggu karena klien sering sakit-sakitan dan tidak bisa membantu anaknya.


(31)

- Identitas : klien menyadari dirinya adalah perempuan dan sedakan diri nya dengarang ibu rumah tangga. Klien juga dapat membedakan dirinya dengan orang lain

C. Keadaan emosi

Jika klien emosi, klien dapat megontrol emosinya.

D. Hubungan sosial

- Orang yang berarti

Cucu dari anak ketiga klien yang merawat klien jika klien sakit selama ini.

- Hubungan dengan keluarga

Baik, klien setiap lebaran berkumpul dengan anak-anak dan cucu-cucunya.

- Hubungan dengan orang lain

Klien masih mengikuti kegiatan perwiritan ibu-ibu di sekitar lingkungan rumahnya.

E. Spiritual

- Nilai dan keyakinan

Klien selalu menjalankan shalat di rumahnya karena sudah tidak sanggup berjalan ke masjid.

- Kegiatan ibadah

Klien mengatakan sudah jarang mengikuti kegiatan ibadah di lingkungan sekitar rumah nya karena penyakit nya sering kambuh.


(32)

VI. PEMERIKSAAN UMUM A. Keadaan umum

Klien tampak lemah B. Tanda-tanda vital

- Suhu badan : 36 0c

- Tekanan darah : 110/80 mmHg

- Nadi : 88x/menit

- Pernafasan : 20x/menit

- TB : 154 cm

- BB : 45 kg

- KGD : 220

C. Pemeriksaan head to toe Kepala dan rambut

- Bentuk : bulat,simetris

- Ubun-ubun : -

- Kulit kepala : bersih, tidak ada kotoran.

Rambut

- Penyebaran rambut dan keadaan rambut : penyebaran rambut merata, rambut subur, rambut bersih dan rapi.

- Bau : tidak ada bau


(33)

Wajah

- Warna kulit : kuning langsat

- Struktur wajah : bentuk majah bulat, dan tidak ada kelainan pada wajah

Mata

- Kelengkapan dan kesimetrisan : mata sepasang/lengkap, mata kiri dan kanan simetris

- Palpebra : normal, tidak ada oedema

- Konjungtiva dan selera : konjungtiva tidak anemis dan sclera tidak icterus

- Pupil : ishokor, refleks terhadap cahaya

- Kornea dan iris : normal, tidak ada kelainan

- Visus : 5/5

- Tekanan bola mata : baik

Hidung

- Tulang hidung dan posisi septum nasi : normal dan simetris

- Lubang hidung dan cuping hidung : normal dan simetris kiri dan kanan, tidak ada pernafasan cuping hidung

Telinga

- Bentuk telinga : normal, simetris kiri dan kanan

- Ukuran telinga : ukuran telinga kiri dan kanan normal

- Lubang telinga : lubang telinga kiri dan kanan normal


(34)

Mulut dan faring

- Keadaan bibir : mukosa bibir kering

- Keadaan gusi : gusi berwarna kemerahan

- Keadaan lidah : tekstur lidah terlihat baik/normal

- Orofaring : normal, tidak ada kelainan

Leher

- Posisi traches : simetris dan normal

- Tyroid : normal, tidak ada pembengkakan

- Suara : normal, jelas

- Kelenjar limfe : normal, tidak ada pembesaran

- Vena juguularis : teraba dengan jelas

- Denyut nadi karotis : teraba kuat

Pemeriksaan integumen

- Kebersihan : kulit bersisik

- Kehangatan : 36.3

- Warna : kuning langsat

- Turgor : kulit tampak keriput

- Kelembaban : kulit klien tampak kering


(35)

Pemeriksaan payudara dan ketiak

- Ukuran dan bentuk : normal dan simetris kiri dan kanan

- Warna payudara dan aerola : normal kecoklatan

- Kondisi payudara dan puting : normal

VII. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI I. Pola makan dan minum

- Frekuensi makan/hari : 3x sehari

- Nafsu/selera makan : sedang

- Nyeri ulu hati : tidak ada

- Alergi : tidak ada

- Mual dan muntah : tidak ada

- Waktu pemberian makan : pagi,siang,malam

- Jumlah dan jenis makanan : 1 porsi dan nasi lembek

- Waktu pemberian cairan/minuman : 5-7 gelas/hari

- Masalah makan dan minum (kesulitan menelan, mengunyah) : klien kesulitan mengunyah makan karena sudah banyak gigi yang putus

II. Perawatan diri/personal hygine

- Kebersihan tubuh : bersih

- Kebersihan gigi dan mulut : bersih


(36)

III. Pola kegiatan/aktivitas

Uraian aktivitas pasien untuk makan, eliminasi, ganti pakaian dilakukan secara mandiri,sebahagian atau total.

Mandi Total

Makan Total

Eliminasi Total

Ganti baju Total

IV. Pola eliminasi 1. BAB

- Pola BAB : klien mengatakan BAB nya lancar, 1 kali sehari

- Karakter feses : klien mengatakan karakter feses klien saat BAB lembek dan tidak keras

- Riwayat perdarahan : klien mengatakan tidak ada perdarahan pada saat BAB

- BAB terakhir : klien mengatakan BAB terakhir klien semalam sore

- Diare : klien mengatakan tidak ada diare pada saat BAB

- Penggunaan laktasi : klien mengatakan tidak pernah menggunakan obat-obatan untuk memperlancar BAB


(37)

BAK

- Pola BAK : klien mengatakan sering buang air kecil, 12 kali per hari

- Karakter urine : klien mengatakan pada saat buang air kecil klien mengatakan warna urine nya kuning pekat dan berbau khas.

- Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK : poliuria

- Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih : klien mengatakan tidak ada riwayat ginjal/kandung kemih

- Penggunaan diuretic : klien mengatakan tidak pernah menggunakan obat diuretic

2. ANALISA DATA

No Data Penyebab Masalah keperawatan

1 Do : BB: 45 kg TB : 154 cm

Ds :

Klien mengatakan nafsu makan berkurang

Hiperglikemia pemecahan lemak dan protein dihati

Pembatasan diet

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Gangguan kebutuhan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


(38)

2 Do :

pasien tampak lemah,

pola eliminasi frekuensi : 12x/hari,

warna kuning, bau khas,

TD:110/80 mmHg, N:88x/menit, R: 20x/hari,S:36oC

Ds :

Klien mengatakan sering buang air kecil

Keturunan, gaya hidup resistensi insulin pankreas terganggu

Glukagon hiperglikemi diuretic osmotic poliuria

Dehidrasi

Kekurangan volume cairan

Kekurangan volume cairan


(39)

MASALAH KEPERAWATAN

1. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 2. Kekurangan volume cairan

3. Kurangnya pengetahuan tentang penatalaksanaan diit diabetes mellitus

DIAGNOSA KEPERAWATAN (PRIORITAS)

1. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurang nafsu makan

2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotic

3. Kurangnya pengetahuan tentang penatalaksanaan diit diabetes mellitus berhubungan dengan kurangnya pemahaman terhadap diit diabetes mellitus

3 Do :

Klien tidak mengerti diit diabetes mellitus

Ds :

Klien mengatakan belum mengerti diit diabetes mellitus

Kurang pemahaman tentang diit diabetes mellitus

Kurangnya

pengetahuan tentang penatalaksanaan diit diabetes mellitus


(40)

RENCANA ASUHAN KEPERWATAN

Hari/tanggal No dx

Perencanaan keperawatan

Selasa/19 mei 2015

1 Tujuan dan nkriteria hasil : Tujuan:

Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3 hari kebutuhan nutrisi kembali normal.

Kriteria hasil :

Klien mempunyai nafsu makan dan berat badan klien bertambah.

Rencana tindakan Rasional 1. Timbang berat badan

sesuai indikasi

2. Tentukan pola diet

dan pola makan pasien

3. Identifikasi makanan yang di sukai

4. Lakukan pemeriksaan gula darah tiap hari

1. mengkaji pemasukan makanan yang adekuat

2. mengidentifikasi kekurangan dan penyimpangan

3. makanan yang disukai pasien dapat dimasukkan dalam diet

4. memantau kenaikan gula darah tiap hari


(41)

Hari/tanggal No. Dx

Perencanaan kepewatan

Rabu/ 20 mei 2015

2 Tujuan dan kriteria hasil : Tujuan :

Kebutuhan cairan terpenuhi/hidrasi adekuat

Kriteria hasil :

Turgor kulit elastis, mukosa bibir lembab, tidak ada poli uri, polipagi dan polodipsi, tanda-tanda vital dalam batas normal, kebutuhan cairan terpenuhi, kesadaran komposmentis, serum elektrolit dalam batas normal.

Rencana tindakan Rasional 1. Pantau TTV

2. Pantau masukan dan pengeluaran urin

1. hipovolemia dapat dimanifestasi oleh hipotensi

2. memberikan perkiraan kebutuhan akan cairan


(42)

Hari/tanggal No. Dx

Perencanaan keperawatan

Kamis/21 mei 2015

3 Tujuan dan kriteria hasil : Tujuan :

Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan klien dapat mematuhi diit yang dianjurkan

Kriteria hasil :

Pasien dapat mematuhi jenis, jumlah kalori yang dianjurkan, gula darah stabil

Rencana tindakan Rasional 1. Kaji tingkat kepatuhan

klien saat melakukan diit

2. Kaji kemampuan klien melaksanakan diit

3. Berikan pendidikan

kesehatan kepada klien tentang manfaat diet yang dianjurkan

1. Kepatuhan

melakukan diit merupakan salah satu pilar dalam keberhasilan

penatalaksanaan Diabetes Mellitus

2. Faktor kebiasaan merupakan

mematuhi diit yang dianjurkan

3. Pengetahuan yang


(43)

manfaat diet yang dianjurkan akan mempermudah melakukan tindakan ke klien PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN Hari/tang gal

Diagnosa Implementasi

keperawatan Evaluasi (SOAP) Selasa 19 mei 2015 1.Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurangnya nafsu makan

1. Menimbang berat badan sesuai indikasi

2. Menentukan pola diet, diet tinggi kalori

3. Mengidentifikasi makanan yang disukai

4. Melakukan pemeriksaan gula darah S : Klien masih mengeluh nafsu makan berkurang O: Porsi makan tidak dihabiskan


(44)

A: Masalah teratasi sebagian P:

Intervensi di lanjutkan

Rabu 20 mei 2015

2.Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotic

1. Memantau TTV: TD

110/80 mmHg, N 88x/menit, Rr: 20 x/hari, S 36 0C

2. Memantau masukan

dan pengeluaran urine S : Pasien mengatakan masih sering BAK

O :

Pasien tampak lemah

A :

Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan


(45)

Kamis 21 mei 2015 3.Kurangnya pengetahuan tentang penatalaksan aan diit diabetes mellitus 1. Mengkaji tingkatkepatuhan klien saat melakukan diit

2. Mengkaji kemampuan

klien melaksanakan diit

3. Memberikan pendidikan kesehatan kepada klien tentang manfaat diet yang dianjurkan S : Klien mengatakan telah melaksanakan diit yang di anjurkan

O :

Pasien tampak mematuhi diit yang telah di ajarkan A : Masalah teratasi sebagian P: Implementasi dilanjutkan


(46)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A.KESIMPULAN

1. Diabetes mellitus adalah suatu penyakit kronik yang menimbulkan gangguan multisistem dan mempunyai karakteristik hyperglikemi yang disebabkan ddefisiensi insulin kerja insulin yang tidak adekuat.

2. Pengkajian data penyakit diabetes mellitus dapat memberikan hasil bervariasi diantara pasien satu dengan yang lain. Pada umumnya data dan gejala yang ditemukan timbul sebagai akibat terjadinya kekurangan insulin sehingga glukosa tidak masuk ke dalam sel.

3. Perawatan dan pengobatan diabetes mellitus terdiri dari diet, yang merupakan hal yang sangat berperan,. Dan juga pendidikan kesehatan mengenai penyakit tersebut kepada klien dan keluarga.

B.SARAN

1. Untuk klien dan keluarga

Setelah mengetahui tentang penyakit diabetes mellitus serta komplikasi yang ada maka klien perlu menyadari keadaan dirinya, sehingga p[erlu melakukan kontrol yang efektif mungkin untuk mencegah terjadinya peningkatan gula darah dan diharapkan keluarga dapat bekerja sama dalam hal ini.


(47)

2. Bagi perawat

Perawat yang memberikan asuhan keperawatan pada klien diabetes mellitus harus memperhatikan apakah terjadinya hipoglikemi dan hiperglikemi dan juga memperjhatikan adanya luka atau ganggren.

3. Bagi rumah sakit

Rumah sakit sebaiknya menyediakan fasilitas alat-alat pelaksana tindakan keperawatan dan memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada pasien dan keluarga pasien hingga pasien mendapatkan keamanan dan kenyamanan selama proses pengobatan penyakit dan diharapkan petugas medis lebih ramah ke pasien dan keluarga.

4. Bagi mahasiswa

Bagi mahasiswa yang sedang praktek dilapangan, gunakan kesempatan ini sebaik mungkin untuk mendapatkan ilmu secara langsung dengan berhadapan langsung ke pasien dan harus diingat jika dilapangan mahasiswa bertemu dengan manusia sehingga perlakukan lah pasien secara manusiawi.


(48)

DAFTAR PUSTAKA

Mahendra, (2005). Care your salf:Diabetes Mellitus, Jakarta:EGC

Maulana, (2009). Penatalaksanaan Diet Diebetes Mellitus Terpadu.Cet 2. Jakarta : Balaipenerbit FKUI

Mahendra,ddk. (2005). Care your salft : Diabetes Mellitus, Jakarta : EGC

Setyani, (2007). Diet Lengkap Diabetes Mellitus Mellitus. Edisi 1, Jakarta : EGC

Tarwoto dan Wartonah.(2006). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses


(49)

LAMPIRAN

CATATAN PERKEMBANGAN

Implementasi Dn Evaluasi Keperawatan

Diagnosa Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan

Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurangnya pengetahuan kurangnya nafsu makan Selasa/19 mei 2015 08.30 09.00 10.00 11.00 12.00 13.00

1. Mengunjungi rumah klien

2. Menimbang berat badan sesuai indikasi

3. menentukan pola diet, diet tinggi kalori

4. mengidentifikasi makanan yang di sukai

5. melakukan pemeriksaan gula darah

7. Mengkaji tanda-tanda vital klien

Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotic

Rabu/20 mei 2015

08.30

09.00

1. Mengunjungi rumah klien

2. Memantau TTV klien TD: 110/80 mmHg N : 88x/ menit RR : 20 x/menit S : 360C


(50)

11.00 3. Memantau masukan dan pengeluaran urine

Kurangnya pengetahuan tentang

penatalaksanaan

diit diabetes mellitus

Kamis/21 mei 2015

09.00

09.15

10.35

11.45

1. Mengunjungi rumah klien

2 Mengkaji tingkat kepatuhan klien saat melakukan diit

3 Mengkaji kemampuan klien melakukan diit

4 Memberikan pendidikan kesehatan kepada klien tentang manfaat diet yang dianjurkan


(51)

(1)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A.KESIMPULAN

1. Diabetes mellitus adalah suatu penyakit kronik yang menimbulkan gangguan multisistem dan mempunyai karakteristik hyperglikemi yang disebabkan ddefisiensi insulin kerja insulin yang tidak adekuat.

2. Pengkajian data penyakit diabetes mellitus dapat memberikan hasil bervariasi diantara pasien satu dengan yang lain. Pada umumnya data dan gejala yang ditemukan timbul sebagai akibat terjadinya kekurangan insulin sehingga glukosa tidak masuk ke dalam sel.

3. Perawatan dan pengobatan diabetes mellitus terdiri dari diet, yang merupakan hal yang sangat berperan,. Dan juga pendidikan kesehatan mengenai penyakit tersebut kepada klien dan keluarga.

B.SARAN

1. Untuk klien dan keluarga

Setelah mengetahui tentang penyakit diabetes mellitus serta komplikasi yang ada maka klien perlu menyadari keadaan dirinya, sehingga p[erlu melakukan kontrol yang efektif mungkin untuk mencegah terjadinya peningkatan gula darah dan diharapkan keluarga dapat bekerja sama dalam hal ini.


(2)

2. Bagi perawat

Perawat yang memberikan asuhan keperawatan pada klien diabetes mellitus harus memperhatikan apakah terjadinya hipoglikemi dan hiperglikemi dan juga memperjhatikan adanya luka atau ganggren.

3. Bagi rumah sakit

Rumah sakit sebaiknya menyediakan fasilitas alat-alat pelaksana tindakan keperawatan dan memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada pasien dan keluarga pasien hingga pasien mendapatkan keamanan dan kenyamanan selama proses pengobatan penyakit dan diharapkan petugas medis lebih ramah ke pasien dan keluarga.

4. Bagi mahasiswa

Bagi mahasiswa yang sedang praktek dilapangan, gunakan kesempatan ini sebaik mungkin untuk mendapatkan ilmu secara langsung dengan berhadapan langsung ke pasien dan harus diingat jika dilapangan mahasiswa bertemu dengan manusia sehingga perlakukan lah pasien secara manusiawi.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Mahendra, (2005). Care your salf:Diabetes Mellitus, Jakarta:EGC

Maulana, (2009). Penatalaksanaan Diet Diebetes Mellitus Terpadu.Cet 2. Jakarta : Balaipenerbit FKUI

Mahendra,ddk. (2005). Care your salft : Diabetes Mellitus, Jakarta : EGC

Setyani, (2007). Diet Lengkap Diabetes Mellitus Mellitus. Edisi 1, Jakarta : EGC

Tarwoto dan Wartonah.(2006). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses


(4)

LAMPIRAN

CATATAN PERKEMBANGAN

Implementasi Dn Evaluasi Keperawatan

Diagnosa Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan

Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurangnya pengetahuan kurangnya nafsu makan Selasa/19 mei 2015 08.30 09.00 10.00 11.00 12.00 13.00

1. Mengunjungi rumah klien

2. Menimbang berat badan sesuai indikasi

3. menentukan pola diet, diet tinggi kalori

4. mengidentifikasi makanan yang di sukai

5. melakukan pemeriksaan gula darah

7. Mengkaji tanda-tanda vital klien

Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotic

Rabu/20 mei 2015

08.30

09.00

1. Mengunjungi rumah klien

2. Memantau TTV klien TD: 110/80 mmHg N : 88x/ menit RR : 20 x/menit S : 360C


(5)

11.00 3. Memantau masukan dan pengeluaran urine

Kurangnya pengetahuan tentang

penatalaksanaan

diit diabetes mellitus

Kamis/21 mei 2015

09.00

09.15

10.35

11.45

1. Mengunjungi rumah klien

2 Mengkaji tingkat kepatuhan klien saat melakukan diit

3 Mengkaji kemampuan klien melakukan diit

4 Memberikan pendidikan kesehatan kepada klien tentang manfaat diet yang dianjurkan


(6)

Dokumen yang terkait

Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan pada Klien Diabetes Melitus di Kelurahan Harjosari I Medan Amplas

0 54 41

Asuhan Keperawatan Pada Tn. R Dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Tidur Pada Klien Diabetes Melitus Di Kelurahan Harjosari Lingkungan Vii Kecamatan Medan Amplas Medan

1 28 55

Asuhan Keperawatan pada klien Dengan Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Nutrisi pada Kasus Diabetes Mellitus di Lingkungan V Kelurahan HarjoSari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 6

Asuhan Keperawatan pada klien Dengan Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Nutrisi pada Kasus Diabetes Mellitus di Lingkungan V Kelurahan HarjoSari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 1

Asuhan Keperawatan pada klien Dengan Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Nutrisi pada Kasus Diabetes Mellitus di Lingkungan V Kelurahan HarjoSari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 3

Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan pada Klien Diabetes Melitus di Kelurahan Harjosari I Medan Amplas

0 0 6

Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan pada Klien Diabetes Melitus di Kelurahan Harjosari I Medan Amplas

0 0 3

Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan pada Klien Diabetes Melitus di Kelurahan Harjosari I Medan Amplas

0 0 25

Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan pada Klien Diabetes Melitus di Kelurahan Harjosari I Medan Amplas

0 0 1

Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan pada Klien Diabetes Melitus di Kelurahan Harjosari I Medan Amplas

0 0 5