Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

Selain informan pokok, ada juga informan tambahan. Informan tambahan adalah orang yang dapat memberikan informasi tambahan berkaitan dengan petani kopi yang ada di Desa Garahan Kecamatan Silo Kabupaten Jember. Salah satunya adalah Pelaksana Tugas Kepala Desa Garahan Yudi Kriswanto, jabatan Kepala Desa dipegang oleh pelaksana tugas karena Kepala Desa sebelumnya yaitu Bapak Parjo mengundurkan diri. Selain Kepala Desa, Informan tambahan lainnya Sekretaris Desa, yaitu Bapak Sugeng. Kepala Dusun Garahan Jati, yaitu Bapak Zainuddin. Kepala Dusun Ranggi, yaitu Bapak Mudarris.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Data primer diperoleh dari informan, khususnya petani kopi yang dapat dikategorikan berperilaku konsumtif dan data sekunder didapatkan melalui dokumen-dokumen yang berisi informasi terkait dengan fokus penelitian. Adapun teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut: 3.4.1 Observasi Teknik observasi atau pengamatan merupakan metode pengumpulan data yang digunakan sebagai metode awal, yang digunakan untuk mengetahui situasi dan konsisi objek yang akan diteliti. Dengan metode observasi, peneliti akan mencatat segala hal yang berkaitan dengan masalah penelitian, khususnya yang didapatkan melalui proses pengamatan. Karena pengamatan menurut Moleong 2009:164 berperan serta pada dasarnya berarti mengadakan pengamatan dan mendengarkan secara cermat mungkin pada hal sekecil-kecilnya sekalipun. Observasi atau pengamatan pada penelitian ini dilakukan pada orang yang bermatapencaharian sebagai petani dan berpenghasilan tinggi. Mereka mempergunakan penghasilan tersebut untuk keperluan yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan. Namun demikian, tidak terbatas pada hal itu semata, melainkan juga pada lingkungan sekitar, baik lingkungan alam maupun sosial, sebagai konsekuensi pandangan bahwa lingkungan alam dan sosial mempengaruhi kesadaran individu. 3.4.2 Wawancara Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data, wawancara menurut Moleong 2009:186 adalah: “percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.” Peneliti menggunakan teknik wawancara mendalam indepth interview. untuk menggali dan mendapatkan data secara mendalam dari informan. Wawancara ini dilaksanakan dalam bentuk tidak berstruktur. maksudnya adalah peneliti hanya menyusun pokok-pokok atau garis besar pertanyaan yang akan diajukan dan dijadikan pedoman wawancara. Hal ini sejalan dengan macam-macam cara pembagian jenis wawancara yang dimaksudkan Patton dalam Moleong, 2009:187 salah satunya adalah pendekatan menggunakan petunjuk umum wawancara. Petunjuk wawancara hanyalah berisi petunjuk secara garis besar tentang proses dan isi wawancara untuk menjaga agar pokok-pokok yang direncanakan dapat seluruhnya tercakup. Wawancara dilakukan dengan terlebih dahulu mengadakan janji dengan informan. Sebagian yang lain dilakukan dengan langsung menuju ke rumah informan yang berada di Desa Garahan Kecamatan Silo Kabupaten Jember. Peneliti melakukan wawancara dengan informan di rumah masing-masing pada sore dan malam hari. Peneliti memilih melakukan wawancara dengan informan dirumah mereka dengan pertimbangan untuk efektivitas wawancara, selain bisa lebih fokus juga tidak mengganggu pekerjaan mereka, apabila wawancara dilakukan di kebun kopi. Informan dalam penelitian ini pada umumnya juga memiliki waktu luang pada waktu sore dan terutama pada malam hari. Sebagai petani, pagi dan siang hari mereka disibukkan dengan pekerjaan mereka di ladang dan kebun. Dengan maksud tidak ingin mengganggu pekerjaan informan, maka peneliti memilih untuk menemui informan pada sore dan malam hari dirumah mereka masing- masing.. Pertemuan dengan satu informan tidak hanya dilakukan sekali, karena seringkali peneliti merasa memerlukan data tambahan setelah dilakukan reduksi dan pemilahan data. Sehingga diperlukan kembali ke lokasi penelitian dan menemui informan kembali. Dengan kondisi demikian, maka waktu untuk wawancara juga tidak menentu, menyesuaikan dengan waktu luang informan. 3.4.3 Dokumentasi Dokumentasi merupakan pengumpulan data sekunder disamping data primer atau merupakan data pelengkap dalam rangka pengumpulan data-data yang diperlukan di dalam penelitian. Data sekunder ini didapatkan dari foto-foto, arsip-arsip, dan sebagainya yang menggambarkan kondisi fokus penelitian. Terutama dengan melalui Profil Desa Garahan Kecamatan Silo Kabupaten Jember. Dari Profil Desa tersebut dapat diperoleh data penunjang untuk melakukan analisis terhadap kondisi masyarakat, seperti jumlah petani dan buruh tani.

3.5 Uji keabsahan data