18
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Akar Sosial
Akar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kbbi.web.id, “akar” adalah asal mula; pokok; pangkal; yang menjadi sebab-sebabnya. Sedangkan
“sosial” adalah berkenaan dengan masyarakat. Berkaitan dengan akar, Harsono 2008:72 menyatakan pengetahuan
bahwa kegiatan berpikir pada umumnya, atau hampir selalu, mengandaikan adanya suatu metode tertentu. Apalagi bila kegiatan berpikir itu lebih mendalam
sifatnya karena menyangkut akar. Hal ini bisa dibandingkan dengan kegiatan berpikir filsafati – yang lebih mendalam dibanding berpikir biasa – yang ditandai
dengan metode tertentu yang digunakan oleh masing-masing filsufnya. Harsono 2008:72 juga menambahkan, mengenai perbincangan tentang
suatu masalah yang berlangsung dalam rapat, sidang, diskusi, maupun talk show sering kali berkembang menjadi semakin rumit. Ketika itulah, walaupun sangat
jarang, dirasakan pentingnya mengetahui apa yang menjadi akar atau duduk perkara dari masalah.
Kauffman dalam Soetomo, 2013:169 mengemukakan bahwa perilaku juga dapat dilihat sebagai perwujudan dari konteks sosial. Sebagaimana masalah
sosial, akar sosial adalah sebuah gejala atau fenomena yang muncul dalam realitas kehidupan bermasyarakat.
Banyak akar permasalahan yang bisa ditemukan ketika menganalisis suatu fenomena tertentu, namun tidak semua akar tersebut merupakan akar sosial.
seperti juga tidak semua masalah dalam kehidupan manusia merupakan masalah sosial. Raab dan Selznick dalam Soetomo, 2013:6 menyatakan masalah sosial
pada dasarnya adalah masalah yang terjadi di dalam antar hubungan di antara warga masyarakat. Demikian juga akar sosial adalah sebab yang paling mendasar
dalam hubungan antara warga masyarakat. Dengan demikian berbeda dengan akar yang hanya mencakup persoalan individu.
Jadi, yang dimaksud akar sosial dalam penelitian ini adalah sebab-sebab yang mendalam yang ingin diungkapkan melalaui metode penelitian tertentu,
berkaitan dengan persoalan kemasyarakatan, khususnya perilaku individu yang memilki makna subjektif dan berkaitan dengan individu atau kelompok dalam
masyarakat.
2.2 Perilaku Konsumtif