Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Penelitian Terdahulu Tabel 2.1

aspek intelektual, secara keseluruhan karyawan di sektor perbankan lebih homogen dibandingkan dengan sektor ekonomi lainnya Wahdikorin, 2010. Selain itu jika dilihat dari komponen pembentuknya, komponen karyawan huma n pada bank merupakan yang utama dikarenakan seluruh kegiatan pada bank menggunakan karyawan sepenuhnya, berbeda dengan perusahaan manufaktur yang memiliki komponen terbesar selain pada karyawan juga pada mesin dan alat-alat fixed assets untuk memproduksi barang Farih, 2010.

1.2 Rumusan Masalah

Atas dasar latar belakang penelitian di atas dan beberapa hasil penelitian sebelumnya, maka masalah yang hendak dijawab melalui penelitian ini adalah “Apakah Human Capital Efficiency HCE, Structural Capital Efficiency SCE, dan Capital Employed Efficiency CEE yang diproksikan dengan Va lue Added Intellectua l Ca pita l VAIC™ berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada perusahaan perbankan yang diproksi dengan Return on Assets ROA baik secara parsial dan simultan.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh dari Human Capital Efficiency HCE, Structural Capital Efficiency SCE, Capital Employed Efficiency CEE yang diproksikan dengan Value Added Intellectual Capital VAIC™ terhadap kinerja keuangan pada perusahaan perbankan. Universitas Sumatera Utara

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian mengenai Intellectual Capita l IC ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain : 1. Dapat menjadi tambahan referensi dan bahan pengembangan penelitian selanjutnya mengenai pengaruh faktor-faktor Intellectual Capital IC terhadap kinerja suatu perusahaan. 2. Bagi manajemen perusahaan di Indonesia dapat menjadi masukan dan dorongan bahwa betapa pentingnya nilai dari Intellectual Capital IC dalam kegiatan operasional perusahaan dalam mencapai Competitive Advantage. 3. Bagi perusahaan perbankan di indonesia dapat menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan anggaran, khusunya dalam mengalokasikan anggaran yang berkaitan dengan intellectual capital IC. Universitas Sumatera Utara 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kinerja Keuangan Perusahaan Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika Prawirosentono, 1997. Kinerja perusahaan merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai tambah bagi kelangsungan perusahaan di masa depan Ritonga dan Andriyanie, 2011. Untuk mengetahui kinerja yang dicapai maka dilakukan pengukuran kinerja. Ukuran kinerja yang umum digunakan yaitu ukuran kinerja keuangan. Kinerja keuangan perusahaan ditunjukkan oleh laporan keuangannya. Kinerja perusahaan dapat diukur dari laporan keuangan yang dikeluarkan secara periodik yang memberikan suatu gambaran tentang posisi keuangan perusahaan Purnomo, 1998. Endut Wiyoto 2000 juga mengatakan bahwa kinerja keuangan biasanya diukur dengan menggunakan rasio profitabilitas atau bisa disebut juga rasio rentabilitas. Profitabilitas merupakan kemampuan untuk mendapatkan laba. Rasio-rasio profitabilitas atau efisiensi dimana rasio- rasio ini dimaksudkan untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva perusahaan atau mungkin sekelompok aktiva perusahaan Husnan, 1998. Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan digunakan rasio-rasio Universitas Sumatera Utara keuangan. Berbagai rasio dapat digunakan, tetapi dalam penelitian ini digunakan satu macam rasio keuangan yang mencerminkan efisiensi perusahaan terhadap total aktiva yaitu didefinisikan sebagai berikut: Return on Assets ROA mengacu pada total pendapatan, termasuk pendapatan bunga bersih dan non pendapatan bunga, dibagi dengan total aset. Indikator ROA yang dipilih sebagai proxy untuk pengukuran profitabilitas. ROA merefleksikan keuntungan bisnis dan efisiensi perusahaan dalam pemanfaatan total aset Chen et al., 2005. Pengelolaan aset yang baik dapat meningkatkan laba atas sejumlah aset yang dimiliki perusahaan yang dapat diukur dengan Return on Asset ROA. Modal Intelektual diakui sebagai aset perusahaan karena mampu menghasilkan keunggulan kompetitif dan kinerja keuangan yang superior Barney, 1991.

2.1.2 Resources based theoryresources based view RBV

Belakangan ini muncul aliran baru dalam analisis keunggulan bersaing yang dikenal dengan pendekatan berbasis sumber daya resource-based view of the firm RBV. Ini dicirikan oleh keunggulan pengetahuan knowledge learning economy atau perekonomian yang mengandalkan aset-aset tak berwujud intangible assets. Resources Based Theory dipelopori oleh Penrose 1959 yang mengemukakan bahwa “sumber daya perusahaan adalah heterogen, tidak homogen, jasa produktif yang tersedia berasal dari sumber daya perusahaan yang memberikan karakter unik bagi tiap- tiap perusahaan”. Teori RBV memandang perusahaan sebagai kumpulan sumber daya dan kemampuan Penrose 1959. Perbedaan sumber daya dan kemampuan perusahaan dengan perusahaan pesaing akan memberikan keuntungan Universitas Sumatera Utara kompetitif Peteraf, 1993. Asumsi RBV yaitu bagaimana perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lain untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dengan mengelola sumber daya yang dimilikinya sesuai dengan kemampuan perusahaan. Sumber daya perusahaan dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu berwujud, tidak berwujud dan sumber daya manusia. Kemampuan menunjukkan apa yang dapat dilakukan perusahaan dengan sumber dayanya. Pendekatan RBV menyatakan bahwa perusahaan dapat mencapai keunggulan bersaing yang berkesinambungan dan memperoleh keuntungan superior dengan memiliki atau mengendalikan aset-aset strategis baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud Wahdikorin, 2010.

2.1.3 Modal intelektual

Modal intelektual merujuk pada modal-modal non fisik atau yang tidak berwujud intangible assets atau tidak kasat mata invisible. Ada banyak definisi berbeda mengenai modal intelektual. Modal intelektual adalah informasi dan pengetahuan yang diaplikasikan dalam pekerjaan untuk menciptakan nilai Wahdikorin, 2010. Intellectual capital mencakup semua pengetahuan karyawan, organisasi, dan kemampuan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah dan keunggulan kompetitif. Intellectual capital adalah aset tak berwujud yang memegang peranan penting dalam meningkatkan daya saing perusahaan dan juga dimanfaatkan secara efektif untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. Intellectual capital merupakan landasan bagi perusahaan untuk berkembang dan mempunyai keunggulan Universitas Sumatera Utara dibandingkan perusahaan lain Salim dan Karyawati, 2013. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa intelellectual capital merupakan sumber daya yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang nantinya akan memberikan keuntungan di masa depan yang dilihat dari kinerja perusahaan tersebut. Beberapa para ahli telah mengemukakan elemen-elemen apa saja yang terdapat dalam modal intelektual. Namun, dari semuanya, tidak ada ketetapan pasti mengenai elemen-elemen dalam modal intelektual. Sehingga secara umum, elemen-elemen dalam modal intelektual terdiri dari modal manusia human capital, Structural Capital SC, dan Customer Capital CC Wahdikorin, 2010. Masing-masing komponen modal intelektual tersebut dalam skripsi ini di artikan sebagai berikut: 1. Human Capital HC adalah kombinasi dari budaya, pendidikan, pengalaman dan sikap meliputi komponen perilaku kerja kariyawan. Karyawan, dikenal sebagai modal manusia yang memiliki peran penting dalam menciptakan nilai melalui peningkatan efisiensi. Kecerdasan intelektual memungkinkan seorang karyawan untuk mengubah praktik dan berfikir inovatif dalam pemecahan masalah. Human capital akan meningkat jika perusahaan mampu menggunakan pengetahuan yang dimiliki oleh karyawannya. Jika perusahaan berhasil dalam mengelola pengetahuan karyawannya, maka hal itu dapat meningkatkan human ca pita l . Sehingga human capital merupakan kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang terdapat dalam tiap individu yang ada di Universitas Sumatera Utara dalamnya. Human capital ini yang nantinya akan mendukung structural ca pita l dan customer capital. 2. Structural Capital SC adalah infrastruktur yang dimiliki oleh suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pasar. Termasuk dalam structura l capital yaitu sistem teknologi, sistem operasional perusahaan, paten, merk dagang dan kursus pelatihan. Structural capital atau orga niza tiona l ca pita l adalah kekayaan potensial perusahaan yang tersimpan dalam organisasi dan manajemen perusahaan. Structural ca pita l merupakan infrastruktur pendukung dari human capital sebagai sarana dan prasarana pendukung kinerja karyawan. Sehingga walaupun karyawan memiliki pengetahuan yang tinggi namun bila tidak didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai, maka kemampuan karyawan tersebut tidak akan menghasilkan modal intelektual. 3. Customer Capital CC adalah orang-orang yang berhubungan dengan perusahaan, yang menerima pelayanan yang diberikan oleh perusahaan tersebut. Elemen customer capital merupakan komponen modal intelektual yang memberikan nilai secara nyata. Customer capital membahas mengenai hubungan perusahaan dengan pihak di luar perusahaan seperti pemerintah, pasar, pemasok dan pelanggan, bagaimana loyalitas pelanggan terhadap perusahaan. Customer capital juga dapat diartikan kemampuan perusahaan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pasar sehingga menghasilkan hubungan baik dengan pihak luar. Wahdikorin, 2010 Universitas Sumatera Utara

2.1.4 Value Added Intellectual Coefficient VAIC

TM Pengukuran Modal Intelektual masih terus berkembang sehingga belum adanya standar khusus bagi pengukuran ini. Sawarjuwono 2003 menyatakan bahwa metode pengukuran IC dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu: pengukuran nonmonetary dan pengukuran monetary. Salah satu metode pengukuran intellectual capital dengan penilaian non-moneter yaitu Balanced Scorecard oleh Kaplan dan Norton, sedangkan metode pengukuran intellectual capital dengan penilaian moneter, salah satunya yaitu model Pulic yang dikenal dengan sebutan VAIC™. VAIC TM dikembangkan oleh Pulic sebagai instrumen untuk pengukur kinerja intellectual capital perusahaan. Model ini menyajikan informasi tentang value creation efficiency dari aset berwujud tangible asset dan aset tidak berwujud intangible asset yang dimiliki perusahaan sebagai hasil dari intellectua l ca pita l . Model ini bertitik tolak kepada kemampuan perusahaan untuk menciptakan value added VA sebagai value creation. Pulic 1998 menyatakan bahwa “value creation is entirely based on knowledge” sehingga model ini dimulai dengan kemampuan perusahaan untuk menciptakan value a dded VA. Va lue added adalah indikator yang dapat digunakan untuk mengukur atau menilai keberhasilan usaha dan menunjukan kemampuan perusahaan dalam penciptaan nilai value creation, value added merupakan selisih antara input dan output, dimana output menunjukan pendapatan dari Universitas Sumatera Utara seluruh produk dan jasa yang dijual kepada pelanggan di pasar, dan input merupakan seluruh beban yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan. Metode VAIC mengukur efisiensi tiga jenis input perusahaan yaitu modal manusia; modal struktural; serta modal fisik dan finansial yang terdiri dari: 1. Human Capital Efficiency HCE adalah indikator efisiensi nilai tambah modal manusia. HCE merupakan rasio dari Value Added VA terhadap Human Capital HC. Hubungan ini mengindikasikan kemampuan modal manusia membuat nilai pada sebuah perusahaan. HCE dapat diartikan juga sebagai kemampuan perusahaan menghasilkan nilai tambah setiap rupiah yang dikeluarkan pada modal manusia. HCE menunjukkan berapa banyak Value Added VA dapat dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja Ulum, 2008. 2. Structural Capital Efficiency SCE adalah indikator efisiensi nilai tambah modal struktural. SCE merupakan rasio dari SC terhadap VA. Rasio ini mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 rupiah dari VA dan merupakan indikasi bagaimana keberhasilan SC dalam penciptaan nilai Tan et al., 2007. 3. Capital Employed Efficiency CEE adalah indikator efisiensi nilai tambah modal yang digunakan. CEE merupakan rasio dari VA terhadap CE. CEE menggambarkan berapa banyak nilai tambah perusahaan yang dihasilkan dari modal yang digunakan. CEE yaitu kalkulasi dari kemampuan mengelola modal perusahaan Imaningati, 2007. Universitas Sumatera Utara

2.2 Penelitian Terdahulu Tabel 2.1

Tinjauan Penelitian Terdahulu No. Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian 1. Andreas Yaputra dan Ari Hadi Prasetyo 2012 Pengaruh Modal Intelektual terhadap Kinerja Keuangan perusahaan Infrastruktur, Utilitas dan Transp ortasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010 Variabel independen: Human Capital Efficiency HCE, Structural Capital Efficiency SCE, Capital Employed Efficiency CEE dan Rate of Growth of Intelectual Capital ROGIC Variabel dependen: Return on Equity ROE, Asset Trun Over ATO dan Earnings Per Share EPS  Intelectual Capital VAIC TM berpengaruh positif terhadap Return on Equity ROE, Asset Trun Over ATO dan Earnings Per Share EPS.  Rate of Growth of Intelectual Capital ROGIC berpengaruh positif terhadap Return on Equity ROE, Asset Trun Over ATO dan Earnings Per Share EPS untuk dimasa depan. 2. Ni Made Ratna Wati, Edy Sujana dan Nyoman Ari Surya Darmawan 2014 Pengaruh Modal Intelektual dan Organizational learning terhadap Kinerja Keuangan pada perusahaan Perdagangan, Jasa dan Investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012 Variabel independen: Human Capital Efficiency HCE, Structural Capital Efficiency SCE, Capital Employed Efficiency CEE dan Rate of Growth of Intelectual Capital ROGIC Variabel dependen: Return on Assets ROA  Intelectual Capital VAIC TM berpengaruh positif terhadap Return on Assets ROA  Rate of Growth of Intelectual Capital ROGIC berpengaruh negatif terhadap Return on Assets ROA. 3. Wahyu Widarjo 2010 Pengaruh Modal Intelektual dan Pengungkapan Modal Intelektual pada Nilai Perusahaan yang melakukan Initial Public Offering Variabel independen: Human Capital Efficiency HCE, Structural Capital Efficiency SCE, Capital Employed Efficiency CEE dan Pengungkapan  Intelectual Capital VAIC TM tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang melakukan penawaran umum saham perdana.  Pengungkapan Universitas Sumatera Utara Modal Intelektual Variabel dependen: Nilai Pasar perusahaan pada hari pertam dipasar sekunder Initial Market Value Modal Intelektual berpengaruh Positif terhadap nilai perusahaan yang melakukan penawaran umum saham perdana. 4. Selvi Meliza Salim dan Golrida Karyawati 2013 Pengaruh Modal Intelektual terhadap Kinerja Keuangan Variabel Independen: Human Capital Efficiency HCE, Structural Capital Efficiency SCE, Capital Employed Efficiency CEE Variabel Dependen: Return on Equity ROE dan Earnings Per Share EPS  Capital Employed Efficiency berpengaruh terhadap ROE dan EPS  Human Capital berpengaruh signifikan terhadap ROE dan tidak signifikan terhadap EPS  Structural Capital tidak berpengaruh terhadap ROE dan EPS 5. Jeffy Wiradinata dan Baldric Siregar 2011 Pengaruh Modal Intelektual terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Sektor Keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Variabel Independen: Human Capital Efficiency HCE, Structural Capital Efficiency SCE, Capital Employed Efficiency CEE dan Rate of Growth of Intelectual Capital ROGIC Human Capital Efficiency HCE, Structural Capital Efficiency SCE, Capital Employed Efficiency CEE dan Rate of Growth of Intelectual Capital ROGIC Variabel Dependen: Return on Equity ROE dan Earnings Per Share EPS  Int electual Capital VAIC TM berpengaruh positif terhadap Return on Equity ROE, Asset Trun Over ATO dan Earnings Per Share EPS.  Rate of Growth of Intelectual Capital ROGIC berpengaruh positif terhadap Return on Equity ROE dan Earnings Per Share EPS untuk dimasa depan. Universitas Sumatera Utara 6. Kirmizi Ritonga dan Jessica Andriyanie 2011 Pengaruh Modal Intelektual terhadap Kinerja Keuangan Variabel Independen: Human Capital Efficiency HCE, Structural Capital Efficiency SCE, Capital Employed Efficiency CEE Variabel Dependen: Earnings Per Share EPS  Intelectual Capital VAIC TM berpengaruh positif terhadap Earnings Per Share EPS. 7. Niswah Baroroh 2013 Analisis Pengaruh Modal Intelektual terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur di Indonesia Variabel independen: Human Capital Efficiency HCE, Structural Capital Efficiency SCE, Capital Employed Efficiency CEE dan Rate of Growth of Intelectual Capital ROGIC Variabel dependen: Return on Assets ROA  Intelectual Capital VAIC TM berpengaruh positif terhadap Return on Assets ROA  Rate of Growth of Intelectual Capital ROGIC berpengaruh positif terhadap Return on Assets ROA Sumber: Data sekunder yang diolah, 2014 Universitas Sumatera Utara Mod al Intelektual

2.3 Kerangka Konseptual

Dokumen yang terkait

Pengaruh Modal Intelektual terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 35 95

Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011

1 75 95

Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011-2014

0 0 11

Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011-2014

0 0 2

Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011-2014

0 0 5

Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011-2014

0 1 18

Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011-2014

0 0 2

Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011-2014

0 0 4

PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2008 - 2011 - Perbanas Institutional Repository

0 0 9

PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2010 – 2013 - Perbanas Institutional Repository

0 0 14