Syarat Air Minum Syarat Fisik: Syarat Kimia: Syarat bakteriologik: Standard Kualitas Air Minum

Di reservoir, pH yang menjadi kelayakan: 6,7-7,3. Sisa chlorine yang masih layak: 0,2-0,1. Untuk turbidity yang menjadi kelayakan: 2 NTU. 8. FWP Station Finish Water Pump Air masuk ke FWP Station sebagai transfer saja menggunakan pompa finished water-pump, sebelum di distribusikan ke masyarakat. 9. Pemompaan. Berfungsi untuk mengalirkan air kepada konsumen.

2.6 Syarat Air Minum

Menurut Sutrisno 1987, air minum harus memenuhi beberapa persyaratan bila ditinjau dari segi kualitasnya, yaitu:

a. Syarat Fisik:

Air yang baik digunakan untuk minuman adalah air yang tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, jernih, suhu air hendaknya dibawah sela udara sejuk ± 25 o C.

b. Syarat Kimia:

Air minum yang baik adalah air minum tidak boleh mengandung racun, zat- zat kimia tertentu dalam jumlah melampaui batas yang telah ditentukan.

c. Syarat bakteriologik:

Air minum tidak boleh mengandung bakteri-bakeri penyakit pathogen sama sekali dan tidak boleh mengandung bakteri-bakteri golongan Coli melebihi batas-batas yang ditentukannya yaitu 1 Coli100 ml air. Air yang mengandung golongan Coli dianggap telah berkontaminasi dengan kotoran manusia. Dengan demikian dalam pemeriksaan bakteriologik, tidak langsung diperiksa Universitas Sumatera Utara apakah air itu mengandung bakteri pathogen, tetapi diperiksa dengan indicator bakteri golongan Coli.

2.7 Standard Kualitas Air Minum

Air minum yang ideal seharusnya jernih, tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Air minumpun seharusnya tidak mengandung kuman pathogen dan segala makhluk yang membahayakan kesehatan manusia. Tidak mengandung zat kimia yang dapat mengubah fungsi tubuh, tidak dapat diterima secara estetis, dan dapat merugikan secara ekonomis. Air itu seharusnya tidak korosif, tidak meninggalkan endapan pada seluruh jaringan distribusinya. Pada hakekatnya, tujuan ini dibuat untuk mencegah terjadinya serta meluasnya penyakit bawaan air Slamet, 1994. Air minum yang memenuhi persyaratan harus memenuhi syarat fisik, kimia, bakteriologis, serta level kontaminasi maksimum LKM. Level kontaminasi maksimum meliputi sejumlah zat kimia, kekeruhan dan bakteri Coliform yang diizinkan dalam batas-batas maksimum Slamet, 1994. Menurut Slamet 1994, parameter uji air selalu dibagi antara lain sebagai berikut: 1. Parameter fisis 2. Parameter kimiawi 3. Parameter biologis Daftar kadar maksimum yang diperbolehkan dalam air minum menurut Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 416MENKESPERIX1990 tanggal 3 September 1990 tentang syarat-syarat air minum, dapat dilihat dalam tabel dibawah ini: Table 2.7.1 Syarat-syarat air minum menurut Peraturan Mentri Kesehatan RI Universitas Sumatera Utara Nomor 416MENKESPERIX1990 tanggal 3 September 1990. No Parameter Satuan Kadar maksimum yang diperbolehkan Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. A.Fisika Bau Jumlah zat padat terlarut Kekeruhan Rasa Suhu Warna - Mgl Skala NTU - o C Skala TCU 1000 5 Suhu Udara ± 3 o C 15 Tidak berasa Universitas Sumatera Utara 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17

B. Kimia

Air Raksa Aluminium Arsen Barium Besi Flourida Kadmium Kesadahan Khlorida Kromium Mangan Natrium Nitrat Nitrit Perak pH Selenium Mgl Mgl Mgl Mgl Mgl Mgl Mgl Mgl Mgl Mgl Mgl Mgl Mgl Mgl Mgl - Mgl 0,001 0,2 0,05 1,0 0,3 1,5 0.005 500 250 0,05 0,1 200 1,0 1,0 0,05 6,5-9,0 0,01 Merupakan batas minimum dan maksimum khusus air hujan, pH minimum 5,5. Universitas Sumatera Utara 18. 19. 20. 21. 22. 23. 1. 2. 3 Seng Sianida Sulfat Sulfida H 2 S Tembaga Timbal b. Kimia Organik Detergen Pestisida Total Zat Organik Mgl Mgl Mgl Mgl Mgl Mgl Mgl Mgl Mgl 5,0 0,1 400 0,05 1,0 0,05 0,5 0,10 10 Merupakan batas maksimum dan minimum. 1. 2.

C. Mikrobiologi

Koliform tinja Total Koliform Jumlah per 100 ml Jumlah per 100 ml Menurut Gabriel 2001, Standard air minum menurut WHO: Universitas Sumatera Utara

1. Syarat Fisik

a. Rasa b. Bau c. Sisa zat padat d. Derajat kekeruhan e. Warna

f. pH

Dokumen yang terkait

Penentuan Kadar Aluminium (Al) dan Mangan (Mn) Pada Air Reservoir Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Instalasi Pengolahan Air Tirtanadi Limau Manis Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

2 69 36

Analisa Kadar Mangan (Mn) Pada Air Baku dan Air Reservoir di PDAM Tirtanadi IPA Sunggal

8 89 35

Penetapan Kadar Mangan (Mn) Pada Air Reservoir PDAM Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air Deli Tua Secara Spektrofotometri

5 51 40

Penetapan Kadar Aluminium Secara Kolorimetri Pada Air Baku, Reservoir, Dan Lagoon Di PDAM Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sunggal

2 78 38

Penetapan Kadar Khromium (Cr) Air Reservoir Secara Colorimetri Di Laboratorium PDAM (Perusahaan daerah Air Minum) Tirtanadi Instalasi Sunggal Medan

2 55 29

Analisa Kadar Mangan (Mn) Pada Air Baku Dan Reservoir Secara Spektrofotometri Di Perusahaan Daerah Air Minum (Pdam) Instalasi Pengolahan Air Di Sunggal Medan

3 72 37

Penetapan Kadar Mangan (Mn) Dan Seng (Zn) Dalam Air Baku dan Air Reservoir Dengan Metode Kolorimetri di Instalasi Pengolahan Air (IPA) PDAM Tirtanadi Sunggal

0 0 12

Penetapan Kadar Mangan (Mn) Dan Seng (Zn) Dalam Air Baku dan Air Reservoir Dengan Metode Kolorimetri di Instalasi Pengolahan Air (IPA) PDAM Tirtanadi Sunggal

0 0 2

Penetapan Kadar Mangan (Mn) Dan Seng (Zn) Dalam Air Baku dan Air Reservoir Dengan Metode Kolorimetri di Instalasi Pengolahan Air (IPA) PDAM Tirtanadi Sunggal

0 0 3

Penetapan Kadar Mangan (Mn) Dan Seng (Zn) Dalam Air Baku dan Air Reservoir Dengan Metode Kolorimetri di Instalasi Pengolahan Air (IPA) PDAM Tirtanadi Sunggal

0 0 21