Pengolahan Air Minum Penetapan Kadar Mangan (Mn) Air Reservoir Dengan Cara Colorimetri Di Laboratorium PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sunggal Medan

Tubuh manusia terdiri dari 55 sampai 78 air, tergantung dari ukuran badan. Agar dapat berfungsi dengan baik, tubuh membutuhkan antara satu sampai tujuuh liter air setiap hari untuk menghindari dehidrasi: jumlah pastinya bergantung pada tingkat aktivitas, suhu, kelembaban, dan beberapa factor lainnya. Selain dari air minum, manusia mendapatkan cairan dari makanan dan minuman lain selain air. Sebagian besar orang percaya bahwa manusia membutuhkan 8-10 gelas sekitar dua liter perhari Kusmayadi, 2008. Kegunaan air bagi tubuh manusia antara lain untuk: proses pencernaan, metabolisme, mengangkut zat-zat makanan dalam tubuh, mengatur keseimbangan suhu tubuh, dan menjaga jangan sampai tubuh kekeringan. Apabila tubuh kehilangan banyak air, maka akan mengakibatkan kematian. Untuk menjaga kebersihan tubuh, diperlukan juga air. Mandi dua kali sehari dengan menggunakan air yang bersih, diharapkan orang akan bebas dari penyakit kulit Sutrisno, 1987.

2.5 Pengolahan Air Minum

Menurut Khairil 2006, proses yang diterapkan dalam sistem pengolahan air minum pada Instalasi Pengolahan Air Bersih IPA di PDAM Tirtanadi, antara lain sebagai berikut: 1. Intake Intake merupakan suatu bangunan untuk menangkap atau mengumpulkan air dari suatu sumber salah air, untuk dapat dimanfaatkan. 2. Kanal Intake Universitas Sumatera Utara Kanal intake adalah pintu air dimana pintu air tersebut diangkat apabila level air tinggi dan diturunkan apabila level air rendah. 3. Bak Pengendap Bak pengendap ini merupakan tempat terjadinya proses sedimentasi dimana molekul-molekul yang mempunyai berat jenis lebih besar dari air akan mengendap. 4. RWP station Raw Water Pump RWP station ini hanyalah tempat untuk mentransfer air. 5. Clearator Di dalam clearator ini, terjadi 5 proses: 1. Proses Primary Pada proses ini terjadi injeksi bahan koagulan. Bahan kimia yang digunakan adalah Aluminium Sulfat Al 2 SO 4 biasanya disebut sebagai tawas. Persen tawas yang digunakan sebanyak 9-12 ini yang efektif. 2. Proses Secunder. Pada proses ini merupakan tempat pembentukan flock. Flockulasi adalah proses dimana koloid-koloid kecil diambil sehingga koloid-koloid menyatu diakibatkan adanya putaran lambat. Bahan yang digunakan adalah aglitator. 3. Proses Return Proses return merupakan proses pemisahan, diakibatkan adanya sirkulasi di dalam air dan terjadi sedimentasi secara alami disini akan terjadi pemisahan koloid antara yang kotor dan yang bersih, diikat dengan bahan koagulan. Universitas Sumatera Utara 4. Klarifikasi Proses dimana mengklarifikasi air yang bersih, masuk menjadi satu di daerah kanal. 5. Concentrator Proses dimana air yang dipisahkan dari hasil klarifikasi akan dikumpulkan menjadi satu air kumpulan. 6. Filter Pada filternya, disini terjadi proses penyaringan cepat Repeat Sand Filter. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang masih terkandung dalam air dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas air agar air yang dihasilkan tidak mengandung bakteri steril dan rasa serta aroma air. - Mempunyai media saring yaitu batu kerikil, kepala batu, pasir kuarsa ukuran 1.2 ml, 0.7 ml dan 0.4 ml. - Mempunyai strainer untuk menyempurnakan penyaringan. 7. Reservoir Air yang telah melalui filter sudah dapat digunakan sebagai air minum. Air tersebut telah bersih dari bakteriologis dan ditampung pada bak reservoir untuk diteruskan pada konsumen. Pada reservoir, air diinjeksikan dengan air kapur jenuh untuk menetralisir air. Apabila pH dibawah 6,5 maka dilakukan penambahan dengan larutan kapur jernih sehingga angka 6,5 akan naik. Untuk menghindari adanya alga atau bakteri maka diinjeksi dengan chlorine. Universitas Sumatera Utara Di reservoir, pH yang menjadi kelayakan: 6,7-7,3. Sisa chlorine yang masih layak: 0,2-0,1. Untuk turbidity yang menjadi kelayakan: 2 NTU. 8. FWP Station Finish Water Pump Air masuk ke FWP Station sebagai transfer saja menggunakan pompa finished water-pump, sebelum di distribusikan ke masyarakat. 9. Pemompaan. Berfungsi untuk mengalirkan air kepada konsumen.

2.6 Syarat Air Minum

Dokumen yang terkait

Penentuan Kadar Aluminium (Al) dan Mangan (Mn) Pada Air Reservoir Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Instalasi Pengolahan Air Tirtanadi Limau Manis Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

2 69 36

Analisa Kadar Mangan (Mn) Pada Air Baku dan Air Reservoir di PDAM Tirtanadi IPA Sunggal

8 89 35

Penetapan Kadar Mangan (Mn) Pada Air Reservoir PDAM Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air Deli Tua Secara Spektrofotometri

5 51 40

Penetapan Kadar Aluminium Secara Kolorimetri Pada Air Baku, Reservoir, Dan Lagoon Di PDAM Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sunggal

2 78 38

Penetapan Kadar Khromium (Cr) Air Reservoir Secara Colorimetri Di Laboratorium PDAM (Perusahaan daerah Air Minum) Tirtanadi Instalasi Sunggal Medan

2 55 29

Analisa Kadar Mangan (Mn) Pada Air Baku Dan Reservoir Secara Spektrofotometri Di Perusahaan Daerah Air Minum (Pdam) Instalasi Pengolahan Air Di Sunggal Medan

3 72 37

Penetapan Kadar Mangan (Mn) Dan Seng (Zn) Dalam Air Baku dan Air Reservoir Dengan Metode Kolorimetri di Instalasi Pengolahan Air (IPA) PDAM Tirtanadi Sunggal

0 0 12

Penetapan Kadar Mangan (Mn) Dan Seng (Zn) Dalam Air Baku dan Air Reservoir Dengan Metode Kolorimetri di Instalasi Pengolahan Air (IPA) PDAM Tirtanadi Sunggal

0 0 2

Penetapan Kadar Mangan (Mn) Dan Seng (Zn) Dalam Air Baku dan Air Reservoir Dengan Metode Kolorimetri di Instalasi Pengolahan Air (IPA) PDAM Tirtanadi Sunggal

0 0 3

Penetapan Kadar Mangan (Mn) Dan Seng (Zn) Dalam Air Baku dan Air Reservoir Dengan Metode Kolorimetri di Instalasi Pengolahan Air (IPA) PDAM Tirtanadi Sunggal

0 0 21