Perencanaan Dan Pengendalian Biaya Operasional Pada PTPN II Batang Serangan

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA OPERASIONAL PADA PTPN II BATANG SERANGAN

TUGAS AKHIR Diajukan

Oleh

IRMA SURYANI 062101046

DIPLOMA III KEUANGAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III

Fakultas Ekonomi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Medan


(2)

(3)

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini hingga selesai. Rangkaian shalawat beriring untaian salam keharibaan Rasulullah SAW, semoga kita mendapatkan syafa’atnya di akhirat kelak. Amin.

Penyusunan tugas akhir ini dimaksudkan untuk melengkapi persyaratan yang harus dipenuhi dalam menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Ekonomi Program Studi Diploma III Keuangan Universitas Sumatera Utara. Oleh sebab itu Penulis mengambil judul ”Perencanaan Dan Pengendalian Biaya Operasional Pada PTPN 2 BATANG SERANGAN”.

Selama penyusunan tugas akhir ini, Penulis banyak memperoleh dukungan moril dan materil dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini Penulis menyampaikan terima kasih terutama kepada :

1. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Alm Kali JungJung dan Ibunda Hotnida harahap, atas kasih sayang, doa, motivasi dan dukungan baik moril maupun materil sehingga Penulis dapat menyelesaikan pendidikan dan tugas akhir ini dengan baik.

2. kedua orang tua angkat saya, Bapak Yusman, Ibu Marihanim dan kak Nining terimakasih atas bantuan dan motivasi yang diberikan .

3. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(4)

(5)

DAFTAR ISI

HAL

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian BAB II : PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) ... 7

A. Sejarah Ringkas ... 7

B. Jenis Usaha / Kegiatan ... 8

C. Struktur Organisasi ... 11

D. Job Description ... 12

E. Kinerja Usaha Terkini ... 14

BAB III : PEMBAHASAN ... 17

A. klasifikasi Biaya Operasional...17

B. Perencanaan Biaya Operasionnal ... 19

C. Pengertian Anggaran...21

D. Tujuan Anggaran...23

E. Prosedur Penyusunan Anggaran...24

f. Pembagian Anggaran Biaya Operasional...26

G. Pengendalian Biaya Operasional...29

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... .33

A. Kesimpulan ... .33

B. Saran ... 34 DAFTAR PUSTAKA


(6)

DAFTAR TABEL

HAL Tabel 1.1 : Jenis usaha / kegiatan Perusahaan ... 9 Tabel 1.2 : Struktur Organisasi PTPN 2 BATANG SERANGAN...11

Tabel 1.3 : Kinerja Usaha Terkini ... 14 Tabel 1.4 : Anggaran Biaya Penjualan...29 Tabel 1.5 : Realisasi Anggaran Biaya Penjualan...31


(7)

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang

Dalam suatu perusahaan, biaya operasional merupakan salah satu bagian terpenting dalam penyusunan laporan rugi laba baik perusahaan kecil maupun besar yang dimiliki jenis dan volume kegiatan yang berbeda. Maka perusahaan akan membuat suatu perencanaan baik dalam biaya operasional perusahaan tersebut.dengan adanya suatu perencanan perusahaaan memudahkan dalam mencapaian keuntungan yang diinginkan.

Pada umumnya suatu perusahaan di bentuk untuk mencapai tujuan tertentu, tujuan utama perusahaan adalah mencari laba (profit), kelangsungan hidup (continuty), dan pertumbuhan (growth), di dalam mencapai tujuan tersebut perusahaan menetapkan langkah - langkah yang harus di tempuh dan kemudian di ambil suatu tindakan korektip yang mengarah pada tujuan organisasi perusahaan.

Di dalam suatu perusahaan kecil jumlah dan jenis kegiatan yang dilakukan terbatas sehingga mudah untuk di rencanakan dan dikendalikan, maka tidaklah demikian dengan perusahaan yang besar. Oleh karna itu perusahaan yang berkembang menjadi besar ini mempunyai kegiatan yang lebih baik dalam jenis maupun volume kegiatanya, maka perencanaan dan pengendalian kegiatan perusahaan menjadi tidak sederhana perusahaan yang belum berkembang.

Setiap perusahaan harus memiliki perencanaan dan pengendalian yang dapat mengefisiensikan dan mengefektipkan kegiatan operasional. Sebelumnya


(8)

melaksanakan suatu kegiatan, manajemen berkewajiban menetapkan suatu rencana yang menyeluruh hutang kegiatan yang dilaksanakan. Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta – fakta dan membuat serta menggunakan asumsi - asumsi mengenai masa yang akan datang. Dalam hal ini memvisualisasikan serta merumuskan aktivitas – aktivitas yang diusulkan yang di anggap perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Biaya operasional merupakan rencana kegiatan yang mencakup yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain, dinyatakan dalam satuan yang berlaku pada masa yang akan datang. Dengan berpedoman pada biaya operasional maka tujuan perusahaan akan tercapai. Biaya operasional sangat di butuhkan menajemen dalam melaksanakan seluruh fungsinya untuk menjamin kesistematisan dan sebagai alat untuk mengawasi pelaksanaan aktivitas perusahaan yang di rencanakan agar operasi perusahaan dapat berjalan dengan tingkat efesiensi yang tinggi.

Anggaran operasional yang baik, dapat mendukung tujuan akhir perusahaan tersebut. Anggaran biaya operasional merupakan anggaran yang bertujuan untuk menyusun anggaran berapa daftar yang di susun secara sistematis atas pendapatan, beban dan laba rugi yang di peroleh suatu perusahaan selama periode tertentu.Perusahaan belanja secara efesien di butuhkan suatu rencana yang baik. Perencanaan di buat dalam berbagai bidang. Salah satu bidang perencanaan adalah bagian keuntungan .dengan tujuan utama dari perencanaan dan pengendalian biaya


(9)

operasional adalah merencanakan tenaga kerja. Memelihara tenaga kerja yang memuaskan juga mengendalikan kebijakan sumber daya manusia .

Dalam mencapai tujuan perusahaan untuk memperoleh laba, tumbuh dan berkembang perusahaan di hadapkan dengan persaingan bisnis yang sangat competitif. Untuk dapat mengatisipasikan persaingan yang demikian berat ,perusahan di tuntut dapat belanja lebih efektif dan efesien dalam mengelola sumber daya yang ada dalam perusahaan.

Perusahaan juga harus menjaga hubungan baik antara pimpinan dan tenaga kerja dengan suasana organisasi yang nyaman ini disebut lingkungan kontrol. Mendiagsona sebab – sebab dasar dari ketidakpuasan tenaga kerja satu mata ke arah antisipasi jenis semangat kerja dan masalah –masalah lain yang bisa mengarah ke upaya – upaya unionosasi. Melatih manejer ini sehubungan dengan interprestasi persayaratan – persyaratan kontrak dalam perangkap hikum untuk dihindari selama upaya pengorganisasian kerja.

Perusahaan jasa menggunakan biaya sekaligus juga merupakan bidang yang banyak menggunakan biaya, sekaligus juga biaya sangat penting dalam kegiatan operasi perusahaan, hal ini untuk menghindari timbulnya biaya yang tidak di perlukan, yang akan menyebabkan laba menurun atau menimbulkan kerugian bagi perusahaan – perusahaan tentu dengan kondisi ini sangat sulit untuk bertahan di tegah persaingan yang ketat maka dengan itu perusahaan melakukan perencanaan dan pengendalian biaya operasional.


(10)

Pengendalian meliputi penetapan tujuan dan standar, membandingkan kinerja yang di ukur dengan tujuan dan standar yang telah di tetapkan, menekankan pencapaian sukses dan upaya untuk memperbaiki kesalahan .Setiap perusahaan tampa melihat sifat kegiatanyan selalu mempunyai keterkaitan dengan biaya operasional yang terdiri dari biaya penjualan dan biaya umum serta administrasi. Oleh sebab itu biaya operasional merupakan yang paling esensial menyangkut kesinambungan suatu perusahaan , maka sangat di perlukan perencanaan dan pengendalian yang akurat terhadap biaya operasional.

Anggaran biaya dalam bidang operasional perusahaan sangat penting guna menghindari terjadinya penyimpangan biaya yang tidak di perlukan yang dapat menyebabkan biaya operasional perusahaan semakin besar karena pada dasarnya perusahaan menginginkan keuntungan yang besar.Dengan adanya biaya operasional bermanfaat dan mengarahkan kegiatan perusahaan pada pencapaian tujuan bersama. Dapat menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu seperti peralatan dan tenaga kerja.

Sehubungan dengan uraian diatas, penulis ingin melakukan pembahasan melalui skripsi minor ini dengan judul “ PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA OPERASIONAL PADA PTPN 2 BATANG SERANGAN (PERSERO) TANJUNG MORAWA .”

B.Perumusan Masalah

Dari uraian diatas di ketahui bahwa perencanaan dan pengendalian biaya operasional suatu perusahaan perlu dikelola cara baik. Perencanaan dan pengendalian


(11)

biaya operasional perusahaan yang cermat akan membantu manajemen perusahaan mencapai tujuan yang efektif dan efesien. Berkenaan latar belakang diatas akan di ambil permasalahan pokok yaitu:

1. Bagaimana perencanaan dan pengendalian biaya operasional dalam menjalankan suatu tindakan agar perusahaan mengalami keuntungan atau peningkatan yang di lakukukan secara konsisten.

2. Apakah penyusunan perencanaan dan pengendalian biaya operasional telah di susun dengan baik serta dapat dilaksanaan dengan efektif dan efesien.

3. Sarana apa saja yang diperlukan dalam perencanaan dan pengendalian biaya operasional.

4. Manfaat apakah yang diperoleh melalui adanya perencanaan dan pengendalian biaya operasional.

C.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini diadakan sebagai:

1. Sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada profram Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Untuk mengetahui perkembanga kinerja perusahaan dalam dua periode terakhir yaitu tahun 2008 dan 2009.

3. Untuk mengetahui bagaimana PTPN 2 menyusun suatu perencanaan.

4. Untuk mengetahui perbedaan dan perbandingan yang di lakukan oleh perusahaan dengan teori yang di terima oleh penulis selama perkuliahan.


(12)

5. Untuk mengetahui bagaimana perbaikan yang harus di lakukan dan mengoptimalkan kinerja dalam biaya operasional perusahaan.

D.Manfaat Penelitian. a. Bagi Perusahaan.

Sebagai imformasi dan evaluasi dalam mengambil keputusan finansial untuk masa yang akan datang.

Sebagai bahan pertimbangan dan masukan saran bagi PTPN2 dalam meningkatkan produksi yang di kelola langsung sudah efektif dan efesien atau tidak. b.Bagi Penulis.

Untuk memperdalam pengetahuan cara perusahaan dalam perencanaan dan pengendalian biaya operasional seefesien mungkin.

c. Bagi Pengembangan Ilmu.

Dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap program studi Diploma III Keuangan tentang bagaimana perusahaan dapat memperoleh laba yang tinggi.

d. Bagi orang lain

Dapat dipakai bahan pertimbagan dan informasi bagi rekan yang akan melakukan penelitian pada masa yang akan datanggai


(13)

BAB I I

PTP NUSANTARA II BATANG SERANGAN A.Profil Perusahaan

1. sejarah perusahaan.

Kebun batang serangan adalah salah satu unsur kebun yang memiliki PTPN 2 yang berlokasi dikecamatan batang serangan , kabupaten langkat ,propinsi sumatera utara yang berjarak + 78 km dari kota medan. Dahulu kebun batang serangan berasal dari lokasi perusahaan belanda yng bernama verening dai mast ghappli(vdm) yang dibuka dan ditanami kelapa sawit sejak tahun 1923. areal kebun sawit batng serangan adalah konsesasi KBS bekas perusahaan belanda pada tanggal 10 desembert 1936 no.1xv/r atas nama Deli mastghapli kemudian diberi hak kuasa kepada kebun sawit batang serangan berdasarkan sk mentri anggarai no sk 36 -66 tertanggal 10 0ktober 1966

Pada tahun 1962 kebunsawit batang serangan langkat diambil olh pemerintah indonesia yang berada dibawah PTPN 2, Sejak berdirinya kebun sawit batang serangan berad dibawah perusahaan yang beberapa kali mengalami perubahan nama yaitu.

1. tahun 1957 no vcm 2. tahun 1962 PPN II

3. Tahun 1963 PPN ANTAR II

4. Tahun 1968 PPN ANTAR/ PNP II ( penggabungan) 5. tahun 1969 PNP V


(14)

6. tahun 1976 PTPN2

7. Tahun 1996 PTPN 2 ( penggabungan maret 1966)

Setelah pendirian perkebunan kelapa sawit pihak UDM. Membangun publik pengolahan kelapa sawit. Pada tahun 1927 sejak berada di bawah PTPN2 telah mengalami perkembangan yang meliputi antar lain perbaikan dan penambahan kapasitas oleh tunda buah segar perjum 30 ton TBS .PTPN 2 batabg serangan terutama di sumatera utara yang berkokasi dikematang batang serangan , bila ditinjau segi geokrapis dERh tertentu pada yaitu 320 BT dan 98, 20 BT

B. Jenis usaha/ kegiatan

Adapun jenis usaha atau kegiatan PTPN2 batang serangan adalah usaha yang bergerak dibidang agrobisnis yaitu penanaman sampai pembuhan taupun langsung diproses. Didalam melakukam usaha tersebut dibuthkan alat – alat yang canggih seperti beberapa mesin untuk mengolah bahan baku menjadi bahan jadi dan beberapa karyawan atau tenaga kerja yang melakukannya.hasil yang telah diolah dari pembuahan sampai diproses harus memeliki tahapan kegiatan usaha tersebut.

Tahap kegiatan yang dilakukan oleh kebun sawit pada umumnya menyerupai kegiatan manufaktur lainhalnya sejak kebun , proses produksi dan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi.


(15)

TABEL 1

Nomor JENIS USAHA KETERANGAN

1 Penimbangan Tandam buah segar (TBS) yang masuk ke PKS ditimbang.

2 Penimbuhan Setelah ditimbang lalu di bongkar di loving romp untuk disortasikan dan dimasukkan ke lori.

3 Perebusan Lori yang bersi TBS disatsin perebusan dengan tekanna uap 3kg/an dan waktu 96 menit pada temperatur kurang lebih 135 4 Pelumatan buah Buah yang masuk kedalam lalu disorter

sehingga biji terelepas dari daging buah . 5 Pemurnian biji sari Minyak yang keluar dari proses melalui

obligator disalurkan kedalam san tarp untuk mengendapkan pasir.

6 Pengelolahan biji Biji yang dipecah dengan alat yang menghasilkan inti

Sumber. PTPN 2 BATANG SERANGAN C.Struktur organisasi

Setiap perusahaan membentuk struktur organisasi atau struktur didalam perusahaan yang mengidentipikasi tanggung jawab untuk setiap posisi pekerjaan dan


(16)

hubungan antara posisi- posisi itu. Struktur organisasi juga mengidentifikasi bagaimana semua tanggung jawab pekerjaan yang saling untuk melengkapi. Sturuktur organisasi berdampak pada efesien dimana suatu perusahaan menghasilkan produknya dan oleh karena itu berdampak pada nilai perusahaan.

Struktur organisasi merupakan mekanisme pormal bagaimana organisasi dikelola. Strukrur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan pola tetap hubungan di antara fungsi – fungsi, bagian atau posisi maupun orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawaab yang berbeda dalam organisasi.

Struktur organisasi mengandung unsusr spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan serta ukuran satuan kerja. Sturktur organisasi terlalu kompleks untuk disajikan secara verbal ( dengan kata – kata ), sehingga manejer perlu mengambarkan bangan organisasi untuk menunjukkan struktur organisasi.

Strukrur organisasi yang terdesentralisasi mampu meningkatkan kinerja perusahaan karena:

1. memungkinkan para karyawan yang sagat terlibat dalam produksi produk tertentu untuk memberikan masukan mereka.

2. memotivasi beberapa karyawan dengan memberikan lebih banyak tanggung jawab kepada mereka.

3. mempercepat proses pembuatan keputusan, kerena para karyawan ditingkat yang lebih bawah diberi lebih banyak kekuasan.


(17)

TABEL II

STRUKTUR ORGANISASI PTP NUSANTARA II

Sumber : PTPN 2 BATANG SERANGAN DEWAN KOMISARIS DIREKTUR WAKIL DIREKTUR BAGIAN AKUNTANSI BAGIAN KEUANGAN BAGIAN ADM&SDM BAGIAN WASDAL BAGIAN PEMASARAN SEKSI HUTANG DAN PIUTANG SEKSI KEUANGAN SEKSI ADM&SDM SEKSI EVALUASI & PELAPORAN SEKSI PEMASARAN SEKSI ADM SEKSI PENGENDALIAN


(18)

D.Uraian Tugas Dewan komisaris

Bertugas mengawasi seluruh aktivitas perusahaan serta pengambilan keputusan. Direktur

Bertugas mengedalikan aktivitas perusahaan agar mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.

Wakil direktur

Bertugas ke arah kegiatan pengembangan pasar dan membantu atasan dalam melaksanakan tugas- tugasnya.

Manajemen Representatipe.

1.Memeriksa penerapan standar sistem mutu sesuai job description dengan catatan yang bersangkutan tidak di bebaskan dari tugas- tugas rutinnya.

2.Bahwa managemen representative sebagai perwakilan manajemen dalam penerapan SMM( Standar Manajemen Mutu)

Bagian keuangan

1.Bertugas membantu manajemen dalam penyelenggaraan keuangan perusahaan sesuai sistem dan prosedur.

2.Bertanggung jawab terlaksananya administasi keuangan sesuai aturan menjaga kerdebilitas perusahaan baik intern maupun ekstern.

Bagian ADM dan SDM

1.Bertugas membnatu manajemen dalam peningkatan mutu dan tata laksana masuk dan keluar.


(19)

2.Bertanggung jawab terlaksananya pembuatan daftar gaji karyawan. 3.Bertanggungjawab terlaksananya pengolahan SDM yang berhasil guna. 4.Bertanggungjawab terlaksananya ADM perkantoran

Bagian wasdal

1.Bertugas membantu manajemen dalam pengawasan dan pengedalian pekerjaan dari pengankutan .

2.Bertanggungjawab terlaksananya pengawasan dan pengendalian pekerjaan dilapangan.

Bagian akuntansi

1.Mempunyai tugas utama membantu manajemen dalam penyelenggaraan catatan aktiva, hutang, modal perusahaan serta neraca dan rugi laba perusahaan.

2.Bertanggungjawab dalam proses pencatatan dan siklus akuntansi dengan baik. 3.Bertanggungjawab terlaksananya penyimpunan file- file akuntansi

4.Bertanggungjawab terlaksananya pelaporan tepat waktu.

5.Bertanggungjawab terlaksananya sistem akuntansi yang berkesinambungan dan menyusun anggaran perusahaan.

Bagian Pemasaran

1.Bertugas membantu manajemen dalam melakukan penjualan produk yang agresif dan selektif.

2.Bertanggungjawab terlaksananya distribusi produk, pengembangan pangsa pasar.


(20)

E.Kinerja Usaha Terkini

Sampai dengan saat ini, kinerja usaha yang dijalankan PTPN 2 Batang Serangan masih seperti dulu dan semakin berkembang. Daerah pemasarannya pun mengalaimi perkembangan karena adanya hubungan dengan daerah lain sehingga dalam pemasukan bahan baku maupun pendistribusian mengalami kenaikan.

Namun demikian, hal tersebut menjadi pedoman untuk kesemangatan para pekerja untuk berusaha memberikan yang akan terbaik. Saat ini para pelaku organisasi telah melakukan beberapa langkah untuk meningkatkan perkembangan usaha yang mereka jalankan, baik untuk pemasaranya maupun kualitas hasil yang produksi.

Maka, kinerja para karyawan akan semakin ditingkatkan sehingga usaha dapat berjalan lancar dan mengalami kemajuan dari yang sebelumnya. Hali ini mulai diterapkan saat ini dan bagi karyawan yang memiliki prestasi akan diberika bonus sehingga dengan diberikan bonus tersebut maka karyawan akan termotivasi untuk bekerja lebih baik lagi.

Pimpinan juga tidak terlepas memberikan masukan dan motivasi kepada karyawan sehingga dengan adanya motivasi yang diberkan kepada karyawan dapat bekerja lebih baik lagi dan kinerja perusahaan dapat berjalan dengan lancar sesuai yang diinginkan perusahaan, agar perusahaan dapat memperoleh keuntugan atau laba yang dapat bersaing dipas nasional atau internasional.

PTPN2 Batang serangan dalam kurun waktu yang relatip singkat telah mampu besaing dengan perusahaan lain yang sejenisnya yang jauh sebelumnya telah ada. Hal


(21)

ini dapat dilihat karena produk yang ditawarkan memilki kualitas yang tinggi, perkembangan permintaan terhadap produk sangat meningkat tajam, dan marketnya menembus pasar regional maupun nasional.

Didalam menjalankan usaha ini, mereka menggunakan sistem manajemen yang baik dan akurat yang selalu diterapkan pada masing – masing pihak agar proses usahanya berjalan lancar. Apabila perusahaan tela terlaksanakan dengan baik, maka baik produk maupun pemasarannya kan tercapai tingkat internasional dengan mutu dan kualitas yang sangat memuaskan. Sehingga masyarakat akan percaya akan hasil PTPN 2 Batang serangan tersebut

Selain itu bentuk struktur organisasi yang disusun sangat tepat. Karena mereka benar –benar menempatkan orang yang cocok sesuai dengan kemampuan atau sesuai bidangnya, sehingga semua hal dapat dilaksanakan lebih terarah.

TABEL III

produk Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus sawit 20 ton 22 ton 19 ton 15ton 21ton 25ton 23ton 18ton tebu 200 kg 1500 kg 2000

kg 1300 kg 150o kg 1660 kg 1765 kg 1476 kg

karet 10 ton 9 ton 9 ton 8 ton 5 ton 10ton 8ton 7ton


(22)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa usaha yang dilakukan PTP2 tidak begitu memuaskan tiap bulan berubah – ubah, maka perusahan akan mengalami sedikit kerugian oleh karena itu peusahaan menekankan agar kualitas ini kedepan harus lebih bagus dan dapat menggungtungkan semua, baik karyawan atau masyarakat.


(23)

BAB III Pembahasan Klasifikasi Biaya Operasional

Didalam pengolahan organisasi perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil, perusahaan swasta maupun pemerintah, yang mengejar laba atau tidak setiap harinya selalu berhadapan dengan biaya yang di keluarkan.

Masalah biaya pada suatu perusahaan hanya dapat pecahkan secara memuaskan bila perusahaan tersebut mempunyai pengetahuan biaya yang berkaitan dengannya. Oleh karena itu penyediaan data- data penting sebagai alat imformasi dalam pengambilan keputusan operasi sehari – hari . istilah biaya yang berkaitan dengannya arti yang berbeda- beda. Penting untuk diingat, dalam konsep biaya dijelaskan bahwa biaya itu berbeda untuk tujuan yang berbeda, sehingga digolongkan kedalam beberapa pengertian sesuai dengan tujuan penggunaan dari biaya tersebut. “Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan dan akan dipakai pengurang penghasilan.

Selain itu, pengertian biaya secara luas mengandung empat unsur antara lain: 1. merupakan pengorbanan sumber ekonomi.

2. di ukur degan satuan uang.

3. yang telah terjadi atau akan terjadi. 4. untuk tujuan tertentu.


(24)

“Biaya pemasaran yaitu meliputi semua biaya dalam rangka kegiatan pemasaran atau kegiatan untuk menjual barang dan jasa perusahaan kepada pembeli sampai dengan pengumpulan piutang menjadi kas

“Biaya administrasi dan umum adalah meliputi semua biaya dalam rangka melaksanakan fungsi administrasi yaitu perencanaan dan penentuan strategi dan kebijaksanaan, pengarahan dan pengedalian kegiatan agar berdaya guna dan berhasil guna”

“Biaya finansial adalah semua biaya dalam rangka fungsi finansial yaitu fungsi pemenuhan dana yang ada di perusahaan”

Biaya Pemasaran

Sesuai dengan fungsi pemasaran, biaya pemasaran di golongkan menjadi: Biaya untuk menimbulkan pesanan.

Biaya ini meliputi semua biaya yang menjadi untuk mencari atau untuk menimbulkan pesanan dan pembelian kepada perusahaan, terdiri dari

A.Biaya promosi dan advertensi.

B.Biaya penjualan meliputi: gaji penjualan, komosi, bonus, dan biaya perjalanan dinas, gaji kantor penjualan, perlengkapan kantor penjualan, , biaya telpon penjualan dan lain

Biaya untuk melayani pesanan.

Biaya ini meliputi semua biaya yang terjadi dalam rangka memenuhi atau melayani pesanan yang diterima dari pembeli, terdiri dari:


(25)

A.Biaya penggudangan dan penyimpanan produk selesai meliputi: gaji bagian gudang, reperasi dan pemeliharaan penyusutan gudang dan peralatannya, asuransi gudang, dan lain – lain.

B.Biaya pengepakan dan pengiriman meliputi: gaji bagian pengepakan dan pengiriman, perlengkapan untuk pengepakan, biaya angkut barang yang dijual, biaya penyusutan kendaraan dan lain – lain.

C.Biaya pemberian kredit dan penagihan hutang.

D.Biaya administrasi penjualan meliputi: gaji administrasi penjualan, perlengkapan kantor, dan lain – lain.

Biaya administrasi dan umum.

1.gaji dan upah meliputi: gaji, bonus, premi lembur, pajak pendapatan, upah borongan dan lain – lain.

2.kesejahteraan karyawan, meliputi: pengobatan karyawan. Biaya finansial.

1. biaya bunga 2. biaya obligasi

3. biaya finansial lainnya

Dari uraian diatas dapat membantu penguraian keberadaan jenis biaya oeprasi yang terdapat pada PTPN 2.

Perencanaan Biaya Operasional.

Setiap perusahaan harus menyiapkan suatu perencanaan, yang merupakan suatu usaha untuk merumuskan tujuan – tujuan dan menyusun program operasi yang


(26)

lengkap dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Termasuk proses penentuan stategi yang disusun untuk jangka panjang dan jangka pendek.tampa adanya suatu perencanaan yang baik, kemungkinan besar suatu peusahaan besar akan mengalami kegagalan.

Perencanaan pada dasarnya adalah memilih alternatif –alternatif yang mungkin dilaksanakan dengan mempertimbangkan tujuan perusahaan serta sumber – sumber ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan dan kendala – kendala yang dihadapi. Untuk tujuan tersebut mamajemen harus mengetahui data – data yang relavan terutama yang menyangkut penghasilan dan biaya dimasa yang akan datang.

Biaya operasional merupakan elemen yang penting dalam pembentukan laba pada suatu perusahaan. Oleh karena itu harus direncanakan dengan sebaik – baiknya. Perencanaan biaya operasional dilakukan melalui penyusunan anggaran biaya.

Menurut PTPN 2 adalah “ perencanaan merupakan proses perabaan atas peluang dan ancaman dari luar, penetapan tujuan yang diinginkan, dan pemanfaatan sumber – sumber daya guna untuk mencapai tujuan tersebut”

Dengan disusunya perencanaan maka manfaat yang akan di peroleh perusahaan adalah:

 membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan – perubahan lingkungan.

 Membantu penempatan tanggungjawab lebih tepat.

 Memudahkan dalam melakukan koordinasi antar organisasi.  Menghemat waktu usaha dan dana.


(27)

 Meminimumkan pekerjaan tidak pasti Pengertian Anggaran

Didalam meleksanakan kegiatan usahanya, setiap perusahaan selalu dihadapkan pada masa yang penuh dengan keidak pastian, hingga akan menimbulkan masalah pemilihan dari berbagai alternatif kebijakan yang akan di tempuhnya dalam melaksanakan kegiatan usahanya tersebut.

Disamping itu dalam pelaksanaan kebijakan yang telah di putuskan tersebut, perlu adanya suatu alat untuk mengkoordinasikan semua kegiatan agar dapat berjalan secara resmi terkendali. Untuk keperluan tersebut banyak sarana manajemen yang dapat dipergunakan dan salah satunya dalam bentuk anggaran. Dengan kata lain, anggaran akan sangat bermanfaat untuk mensinergikan seluruh sumber dana dan daya dalam suatu perusahaan dalam rangka mencapai tujuanya.

Tujuan perusahaan dalam berbagai bentuk, tuuan utama, tujuan khusus, yang dijabarkan dalam angka kuantitatif dimasukkan dalam bujeg ini, dan budget inilah yang nanti menjadi kompas, arah, dan pedoman kerja manajemen

Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang disussun secara sistematis dan dinyatakan dalam kesatuan uang. Jadi anggaran ini telah membahas kebutuhan manajemen dan melaksanakan fungsinya berupa perencanaan baik perencanaan jangka pendek, maupun jangka panjang ataupun perencanaan yang bersifat politis sampai perencanaan operasional kesemuanya dirumuskan secara terpadu dan sistematis di dalam anggaran tersebut.


(28)

1) suatu rencana yang teorganisasi dan menyeluruh 2) rencana yan dinyatakan dalam unti moneter 3) rencana atas operasi dan sumber daya perusahaan

4) rencana dimasa yang akan datang selama periode tertentu.

Rencana yang terpadu. Suatu anggaran merupakan harapan perusahaan di masa yang akan datang. Perencanaan melibatkan pengendalian dan rekayasa dari variabel – variabel yang relavan dan mengurangi dampak ketidak pastian. Anggaran membuat manajemen proaktip untuk mempengaruhi lingkungan yang menarik perhatiannya. Suatu anggaran menyatakan yang formal dan membantu untuk merealisasi harapan – harapan manajemen.

Dapat juga dirumuskan bahwa anggaran adalah rencana kerja sistematis yang tertulis mengenai kegitan perusahaan yang disusun melalui analisa yang cermat berdasarkan periode yang lalu yang dimiliki dalam satuan uang yang dijabarkan dalam bentuk angka – angka yang merupakan pencerminan dan tujuan perusahaan yang disusun dalam jangka waktu tertentu.

Ada beberapa hal yang perlu ditentukan dari rumusan tersebut yaitu:

1) bahwa anggaran tersebut harus bersifat formal yaitu anggaran disusun dengan sengaja dan sunggug – sungguh dalam bentuk tertulis sehingga diketahui semua pihak yang terlibat pada operasi perusahaan.

2) Rencana kerja yang sistematis artinya dibuat secara berurutan dan berdasarkan suatu logika, hitungan, dengan kata lain dapat dilaksanakan dan dicapai.


(29)

3) Dibuat dalam satuan uang sehingga memberikan gambaran yang cukup jelas apa yang hendak dicapai.

“Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah diharapkan. Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umunnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu”

“ Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam suatu satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain, yang mencakup jangka satu tahun”

Beberapa inti dari anggaran yang dapar dikemukakan disini meliputi 3 hal, yakni: 1) Bersifat formal, artinya anggaran tersebut disusun anggaran dengan

sengaja dan bersungguh – sungguh dalam bentuk tertulis.

2) Bersifat sistematis, artinya anggaran tersebut disusun dengan berurutan dan berdasarkan suatu logika.

3) Bahwa setiap saat manajer dihadapkan pada suatu tanggungjawab untuk mengambil keputusan dalam rangka pelaksanaan fungsi – fungsi manajemen.

Tujuan anggaran

a. Untuk menyatakan harapan / sasaran perusahaan secara jelas dan formal, sehingga bisa menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai manajemen.


(30)

b. Untuk mengkomunikasikan harapan m,anajemen kepada pihak –pihak terkait sehingga anggaran dapat dimegerti, didikung dan dilaksanakan. c. Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan

maksud mengurangi ketidak pastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.

d. Untuk mengkoordinasikan cara / metode yang akan di tempuh dalam rangka memaksimalkan sumber daya.

e. Untuk menyediakan alat pengukur dan pengendalian kinerja individu dan kelompok, serta menyediakan imformasi yang mendasari perlu tidakan koreksi.

Prosedur Penyusunan Anggaran

Penyusunan anggaran pada perusahaan kecil dapat dikerjakan pimpinan perusahaan dengan mudah dan cepat, tetapi pada perusahaa besar, tugas untuk menyusun anggaran dilimpahkan pada suatu kelompok yang disebut panitia anggaran yang anggptannya terdiri dari pimpinan penting yang ada pada perusahaan yang terdiri dari keseluruhan kepala bagian pemasaran beserta bagian yang lainnya. Panitia ini masing – masing memberikan tanggapan dan keratas kerja, sehingga anggaran yang disusun bila dipertanggung jawabkan terdapat pusat – pusat biaya.

Tugas panitia anggaran ini adalah membahas rencana laba dan berbagai saksi dan bagian yang ada dalam perusahaan, kemudian menganalisa an sekaligus menberikan perbaikan sepenuhnya. Setelah anggaran tadi di setujui oleh panitia


(31)

anggaran, barulah anggaran tersebut dapat dilaksanakan. Sebelum mengesahkan anggaran panitia anggaran biasanya terlebih dahulu menapsirkan dan mengiji anggaran pendapatan seterusnya menilai semua faktor – faktor produksi yang tersedia.

Anggaran perusahaan tidak boleh dianggap sebagai suatu alat untuk membatasi pengeluaran, karena anggaran adalah merupakan suatu alat untuk memperoleh sumber - sumber yang produktip dan menguntungkan. Untuk penyusunan dibutuhkan standar – standar pelaksanaan atau target – target yang dapat dibandingkan dengan hasil sebenarnya.

Penetapan standar – standar membuthkan pengertian yang realistis dari aktivitas – aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. Anggaran tidak boleh terlalu tinggi dan juga terlalu rendah. Anggaran yang didasarkan atas suatu pengertian yang jelas dan analisis operasi hati – hati dapat memainkan peranan yang penting dan positif bagi perusahaan.

Anggaran penyusunan dapt berjalan dengan baik lancar, maka perlu ditetapkan suatu pedoman penyusunan anggaran. Pedoman penyusunan anggaran harus dibuat terperinci dan jelas, agar setiap bagian dapat mengikuti bagian. Oleh sebab itu penyusunan anggaran harus dipersiapkan jauh sebelum pelaksanaan anggaran dimulai. Dengan demikian, tersedia maktu yang cukup untuk membuat pertimbangan dan penilaian atas hal – hal yang dianggap penting.


(32)

Pembagian Anggaran Biaya Operasional

Anggaran biaya operasional adalahn anggaran / taksiran semua biaya yang di keluarkan pada hakekatnya habis dalam masa satu tahun. Penyusunan anggaran biaya operasional yang biasanya terjadi pada suatu perusahaan adalah:

1) Anggaran Biaya Tetap

Adalah kelompok biaya yang besarnya dapat diduga sebelumnya sesuai dengan besarnya kegiatan atau volume produksi. Yang termasuk biaya ini adalah defresiasi, pajak, asuransi, biaya kredit, dan lain – lain.

Ada dua ciri utama biaya tetap:

1. bila perusahaan tidak melakukan aktivitas sama sekali, biaya ini tetap ada dalam jumlah yang tetap.

2. bila perusahaan meningkatkan atau menurunkan aktivitasnya, biaya ini tetap dalam jumlah yang tidak berubah.

2) Anggaran Biaya Variabel

Adalah biaya yang berubah – ubah secara proporsional yang berubahnya volume produksi. Ini berarti jika terjadi peningkatan aktivitas perusahaan, maka jumlah variabel akan meningkat pula begitu juga sebaliknya. Yang termasuk biaya variabel misalnya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja, dan lain – lain.

Ada dua ciri utama biaya variabel:


(33)

b. Bila perusahaan meningkatkan aktivitas, maka jumlah biaya ini akan mengalami peningkatan. Sedangkan bila perusahaan menurunkan aktivitas biaya ini akan mengalami penurunan pula.

Yang termasuk kedalam biaya variabel misalnya, bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung.

3) Anggaran Biaya Semi Variabel

Biaya semi variabel adalah biaya – biaya yang sebagian mempunyai sifat tetap dan sebagian lagi tidak mempunyai sifat tidak tetap. Yang termasuk biaya variabel antara lain: biaya pemeliharaan gedung, biaya pemeliharaan mesin dan alat –alat, upah atau gaji insentif dan lain – lain.

Anggaran biaya semi variabel dapat ditentukan di tentukan dengan menganalisa biaya pada tahun – tahun yang lewat dan membuat pertimbangan terhadap biaya – biaya yang mungkin berubah akibat adanya peningkatan dan penurunan aktivitas perusahaan.

Dalam hal ini PTPN 2 mengolompokkan anggaran operasional kedalam 1 jenis yaitu:

I. Anggaran biaya penjualan

Anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang biaya – biaya yang terjadi serta terdapat dibagian lingkungan penjualan serta biaya – biaya lainnyaa yang berhubungan dengan kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh bagian penjualan, yang di dalamnya meliputi tentang rencana jenis biaya penjualan, jumlah biaya penjualan


(34)

dan waktu biaya penjualan tersebut terjadi dan di bebankan yang masing – masing dikaitkan dengan tempat dimana biaya penjualan tersebut terjadi.

Dalam bidang perencanaan dengan disusunnya anggaran biaya penjualan maka perusahaan d ihadapkan pada keharusan untuk merencanakan secara terinci biaya – biaya yang dikeluarkan yang nantinya dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan, Dalam penyusunan anggaran biaya penjualan ada beberapa faktor yang harus diperhatikan.

a. Anggaran penjualan

b. Berbagai standar yang telah di tetapkan oleh perusahaan yang berkaitan dengan biaya penjualan.

c. Metode depresiasi yang dipakai oleh perusahaan. d. Metode alokasi yang dipakai oleh perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disusun anggaran biaya penjualan PTPN 2 membuat anggaran biaya penjualan memakai jangka waktu tertentu, yaitu jangka waktu satu tahun. Apabila terjadi kesalahan maka dilakukan koreksi dalam jangka waktu satu bulan.


(35)

TABEL IV

ANGGARAN BIAYA PENJUALAN JANUARY – DESEMBER 2006

BIAYA ANGGARAN

Pemasaran 70. 000. 000

Angkut 72. 000. 000

Pemasaran/ pendirian 400.000.000 Gaji penjualan 10. 000. 000 Lain – lain 15 .000. 000

Total 567. 000.000

Sumber . PTPN 2 BATANG SERANGAN

Pengendalian Biaya Operasional

1.konsep Dasar Sistem Pengendalian

Pengendalian ( control ), sebagaimana halnya perencanaan (plaining) dan pengorganisasian (organizing), merupakan salah satu fungsi yang vital dalam proses manajemen. Biaya dapat dikatakan terkendali ( dapat dikendalikan) jika manajer atau pekerja mempun yai kebijakan dalam keputusan terjadinya biaya atau secara signifikan dapat mempengaruhi jumlah biaya dalam suatu periode tertentu yang


(36)

biasanya jangka pendek. Contoh, biaya sewa untuk fasilitas pabrik biasanya tidak dapat dikendalikan.sebaliknya para karyawan biasanya dapat mengendalikan biaya bahan dan biaya tenaga kerja yang digunakan dalam lingkungan kerja.

Pengendalian adalah suatu proses untuk menjamin terciptanya kinerja yang efesien yang memungkinkan tercapainya tujuan perusahaan. Kegiatan ini mencakup penetapan tujuan dan standar, membandingkan kinerja yang di ukur dengan tujuan dan standar yang ditetapkan, dan menekankan pencapaian sukses dan upaya untuk memperbaiki kesalahan.

Pengendalian biaya operasional pada PTPN 2 diadakan melalui anggaran. Sebagaimana kita ketahui anggaran selain alat perencanaan juga sekaligus sebagai alat pengendalian. Evaluasi terhadap anggaran dimaksudkan untuk mengrtahui kelemahan – kelemahan dalam pelaksanaan. Apabila ada kelemahan maka diambil tindakan korektip untuk periode anggaran berikutnya. Namun evaluasi atas anggaran untuk periode jalan juga dilakukan, perusahaan menganut prinsif flrksibilitas anggaran., artinya dalam rangka mengoptimalkan pencapaian rencana kerja selalu diadakan penyesuaian – penyesuaian terhadap alokasi pada biaya anggaran.

Untuk melaksanakan pengendalian terhadap anggaran biaya operasional,penulis membandingkan anggaran dengan realisasinya dari semua perkiraan –perkiraan yang terdapat didalam anggaran biaya operasional tersebut.


(37)

Langkah pertama yang sangat umum pengendalian biaya penjualan adalah pengelompokan biaya menurut fungsinya. Adapun langkah – langkah yang disusun oleh PTPTN 2 BATANG SERANGAN adalah:

1. penyusunan anggaran biaya penjualan berdasarkan estimasi jumlah proyek.

2. pembebanan biaya pada setiap fungsi. 3. analisa penyimpangan.

TABEL V

REALISASI ANGGARAN BIAYA PENJUALAN JANUARI – DESEMBER 2005

BIAYA REALISASI

Pemasaran Rp 62.880,000

Angkut Rp 713.520.000

Pemasaran/ pendirian Rp 293.580.000 Gaji bagi penjualan Rp 36.000.000

Lain –lain Rp 5.088.000

Total Rp 1.111.068.000

Sumber. PTPN 2 BATANG SERANGAN

Pengendalian anggaran biaya administrasi dan Pengendalian yang dilakukan PTPTN 2 terhadap biaya administrasi dan umun adalah sebagai berikut:


(38)

4. memeriksa bukti – bukti atau kuitansi – kuitansi yang terjadi. 5. mengalokasikan secara tepat.

6. ssmembuat anggaran biaya administrasi dan umun pada awal periode.

TABEL VI

REALISASI ANGGARAN BIAYA ADMINISTRASI DAN UMUM JANUARI – DESEMBER 2005

BIAYA REALISASI

Alat tulis kantor 1.000.000 Surat menyurat 1.000.000

Materai 100.000

Gaji karyawan kantor 2.000.000

Gaji direksi 3 500.000

Honor 1.500.000

Perizinan, sewa 750.000

Asuransi 500.000

Penyusutan aktiva kantor 5.000.0000 Adm umum lainnya 10.000.000

Total 14.350.000


(39)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A Kesimpulan

Setelah membahas permasalahan – permasalahan yang dilakukan oleh penulis, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1 PTPN II sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang agrobisnis yang mengutamakan kualitas yang tinggi kepadamasyarakat umum.

2 Struktur organisasi yang dipakai sudah baik, dimana mencerminkan tanggung jawab dan wewenang secara vertical, artinya masing- masing bawahan bertanggung jawab kepada kepala bagian masing – masing..

3 Dalam penggunaan biaya-biaya operasional, perusahaan telah mampu mengefektipkan biaya yang keluar untuk menunjang kegiatan perusahaan sesuai dengan standar untuk memperoleh laba yang maksimal, walaupun terjadi peningkatan realisasinya daripada dana yang telah dianggarkan .

4 Anggaran merupakan alat perencanaan dan alat pengendalian sekaligus guna mengatur kebijaksanaan – kebijaksanaan dalam kegiatan operasional perusahaan .

5 Penyimpangan yang terjadi dalam laporan anggaran biaya operasional dan juga penyusunan anggaran yang dilakukan terhadap realisasi yang telah dilaksanakan memiliki perbedaan yang tidak terlalu merugikan perusahaan .


(40)

6 Perencanaan yang dibuat PTPN II Batang Serangan cukup baik karena melibatkan semua seksi yang ada dalam perusahaan sehingga semua pihak dapat bertanggungjawab dalam penyusunan anggaran

B . Saran

Dalam bagian terakhir ini, penulis mencoba memberikan beberapa saran yang mungkin berguna bagi PTPN II dalam menjalankan kegiatan opersional perusahaan antara lain :

1. PTPN II sebaiknya merencanakan segala kegiatannya yang berkaitan dengan biaya- biaya operasioal secara lebih baik .Tujuan atau target yang ingin dicapai perusahaan sebaiknya direncanakan dengan matang agar penggunaaan sumber daya yang dimiliki dapat dicapai laba yang maksimal.

2. Dalam upaya mewujudkan tujuan perusahaan yang sebenarnya, maka kiranya dapat diambil beberapa kebikjaksanaan agar perusahaaan mampu memperhitungkan estimasi- estimasi kejadian dimasa yang akan datang sehingga realisasi dan anggaran tidak jauh berbeda.

3. Untuk mengurangi tingginya biaya operasioal, manajemen sebaiknya mengurangi kegiatan yang membutuhkan biaya yang besar sebaiknya anggaran disusun secara teliti sehingga anggaran benar- benar merupakan pedoman kerja.

4. Mengigat pentingnya peranan anggaran sebaiknya anggaran disusun secara teliti sehingga angaran benar- benar merupakan pedoman kerja .


(41)

DAFTAR PUSTAKA

Adi Saputra & Asri, 2001, Anggaran Perusahaan, Buku I Fakultas Ekonomi Uni versitas Indonesia : Jakarta

Carter,Usry,2004, Akuntansi Biaya, Buku I, Edisi Tiga Belas, Salemba Empat :Jakarta

Darf, Richard L, 2002, Manajemen, Edisi Kelima, Cetakan Pertama, Penerbit Erlangga : Jakarta

Rudianto,2006, Akuntansi Manajemen , PT GRAMEDIA Widiasarana Indonesia: Jakarta

Nafarin, M, 2004, Pengganggaran Perusahaan ,Edisi Revisi, Salemba Empat : Jakarta


(42)

(43)

(44)

(1)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Setelah membahas permasalahan – permasalahan yang dilakukan oleh penulis, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1 PTPN II sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang agrobisnis yang mengutamakan kualitas yang tinggi kepadamasyarakat umum.

2 Struktur organisasi yang dipakai sudah baik, dimana mencerminkan tanggung jawab dan wewenang secara vertical, artinya masing- masing bawahan bertanggung jawab kepada kepala bagian masing – masing..

3 Dalam penggunaan biaya-biaya operasional, perusahaan telah mampu mengefektipkan biaya yang keluar untuk menunjang kegiatan perusahaan sesuai dengan standar untuk memperoleh laba yang maksimal, walaupun terjadi peningkatan realisasinya daripada dana yang telah dianggarkan .

4 Anggaran merupakan alat perencanaan dan alat pengendalian sekaligus guna mengatur kebijaksanaan – kebijaksanaan dalam kegiatan operasional perusahaan .

5 Penyimpangan yang terjadi dalam laporan anggaran biaya operasional dan juga penyusunan anggaran yang dilakukan terhadap realisasi yang telah dilaksanakan memiliki perbedaan yang tidak terlalu merugikan perusahaan .


(2)

6 Perencanaan yang dibuat PTPN II Batang Serangan cukup baik karena melibatkan semua seksi yang ada dalam perusahaan sehingga semua pihak dapat bertanggungjawab dalam penyusunan anggaran

B . Saran

Dalam bagian terakhir ini, penulis mencoba memberikan beberapa

saran yang mungkin berguna bagi PTPN II dalam menjalankan kegiatan opersional perusahaan antara lain :

1. PTPN II sebaiknya merencanakan segala kegiatannya yang berkaitan dengan biaya- biaya operasioal secara lebih baik .Tujuan atau target yang ingin dicapai perusahaan sebaiknya direncanakan dengan matang agar penggunaaan sumber daya yang dimiliki dapat dicapai laba yang maksimal.

2. Dalam upaya mewujudkan tujuan perusahaan yang sebenarnya, maka kiranya dapat diambil beberapa kebikjaksanaan agar perusahaaan mampu memperhitungkan estimasi- estimasi kejadian dimasa yang akan datang sehingga realisasi dan anggaran tidak jauh berbeda.

3. Untuk mengurangi tingginya biaya operasioal, manajemen sebaiknya mengurangi kegiatan yang membutuhkan biaya yang besar sebaiknya anggaran disusun secara teliti sehingga anggaran benar- benar merupakan pedoman kerja.

4. Mengigat pentingnya peranan anggaran sebaiknya anggaran disusun secara teliti sehingga angaran benar- benar merupakan pedoman kerja .


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Adi Saputra & Asri, 2001, Anggaran Perusahaan, Buku I Fakultas Ekonomi Uni versitas Indonesia : Jakarta

Carter,Usry,2004, Akuntansi Biaya, Buku I, Edisi Tiga Belas, Salemba Empat :Jakarta

Darf, Richard L, 2002, Manajemen, Edisi Kelima, Cetakan Pertama, Penerbit Erlangga : Jakarta

Rudianto,2006, Akuntansi Manajemen , PT GRAMEDIA Widiasarana Indonesia: Jakarta

Nafarin, M, 2004, Pengganggaran Perusahaan ,Edisi Revisi, Salemba Empat : Jakarta


(4)

(5)

(6)