Perencanaan dan Pengendalian Biaya Operasional pada Hotel Madani Medan

(1)

(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Bismillahirramanirrahim

Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas beerkat dan rahmat – Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini tepat pada waktunya.

Tugas akhir ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi USU.

Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis tidak terlepas dari bantuan dan dorongan dari banyak pihak. Untuk kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M. Ec, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi USU.

2. Bapak Prof. DR. Paham Ginting, Msi, selaku Ketua program studi Keuangan Fakultas Ekonomi USU.

3. Bapak Syafrizal Helmi, SE., M.Si, selaku Sekretaris program studi Keuangan Fakultas Ekonomi USU, dan selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dalam penyusunan tugas akhir ini.

4. Ibu Dra. Fepty Aniar, SE, selaku kepala Sub Bag Akademik Fakultas Ekonomi USU.


(4)

5. Seluruh Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Khususnya Program Studi Keuangan yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingan kepada penulis selama masa perkuliahan.

6. Bapak Pimpinan dan seluruh pegawai Madani Hotel Medan yang telah membantu penulis selama riset di perusahaan.

7. Kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda Ir. Harisman Hasan dan Nelly Indrawati yang telah mendidik dan membesarkan dengan penuh kasih sayang yang tak terhingga kepada penulis selama ini.

8. Teristimewa kepada Fikriady Panjaitan yang senantiasa memberikan dukungan dan menyayangi penulis selama ini.

9. Kepada kakakku Ridha Rahmauli yang telah memberikan masukan-masukan terhadap tugas akhir ini.

10. Teman-teman di Jurusan Keuangan 2006, Ayi, Dedek, Lisha, Wendi, Lia, Yuli, Amel, Putri. Dan semua teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang telah banyak membantu penulis selama ini.

Medan, Mei 2009

Penulis


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTER TABEL... v

DAFTAR GAMBAR... vi

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas Perusahaan ... 7

B. Kegiatan Perusahaan ... 8

C. Struktur Organisasi Perusahaan ... 10

D. Uraian Tugas ... 12

E. Kinerja usaha terkini... 16

F. Rencana Perusahaan... ... 18

BAB III : PEMBAHASAN A. Klasifikasi Biaya Operasional ... 19

B. Perencanaan Biaya Operasinal ... ... 21


(6)

D. Pengendalian Biaya Operasional ... 26 E. Penyimpangan Anggaran Biaya Operasional... 30 F. Evaluasi Penyimpangan Anggaran Biaya Operasional... 32

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 34

B. Saran ... 35

DAFTAR PUSTAKA


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman TABEL 3.1 Laporan Anggaran dan Realisasi Anggaran Biaya


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Prosedur Penyusunan Anggaran Pada Madani Hotel

Medan ... 24 Gambar 3.2 Bagan Organisasi Untuk Pengendalian Operasional Atas


(9)

DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi, 2001. Akuntansi Manajemen. Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi 3, Salemba Empat : Yogyakarta.

Nafarin, M, 2007. Penganggaran Perusahaan, Edisi 3. Salemba Empat : Jakarta. Silalahi, Ulber. 2002. Pemahaman Praktis Asas-Asas Manajemen. Mandar Maju

: Bandung.

Supriyon, R A. 2002. Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen, Edisi 2, BPFE : Yogyakarta.

William K. Carter, Milton F. Usry. 2002. Akuntansi Biaya, Edisi 13. Salemba Empat : Jakarta.


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam suatu perusahaan, biaya operasional merupakan salah satu bagian terpenting dalam penyusunan laporan laba rugi baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar yang memiliki jenis dan volume kegiatan yang berbeda. Suatu perusahaan kecil, jumlah dan jenis kegiatan yang dilakukan terbatas sehingga mudah untuk direncanakan dan dikendalikan, maka tidaklah dengan demikian dengan perusahaan yang besar.

Oleh karena itu perusahaan yang berkembang menjadi besar ini mempunyai kegiatan yang lebih baik dalam jenis maupun volume kegiatannya, maka perencanaan dan pengendalian kegiatan perusahaan menjadi tidak sederhana perusahaan yang belum berkembang. Walaupun seluruh perencanaan maupun aktivitas telah dirumuskan dengan baik masih ada pertanyaan dasar yang perlu dijawab. Pertanyaan tersebut adalah apakah rencana yang telah disusun dapat dijalankan dengan baik? Atau apakah kegiatan-kegiatan yang akan dilaksankan betul-betul dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan?

Setiap perusahaan harus memiliki perencanaan dan pengendalian yang dapat mengefisiensikan dan mengefektifkan kegiatan operasional, khususnya pada tugas akhir ini menyajikan perencanaan dan pengendalian biaya operasional pada Hotel Madani Medan. Perencanaan secara formal


(11)

menurut Ulber silalahi (2002 : 159) didefinisikan sebagai suatu proses penetapan tujuan (setting objectives) yang akan dicapai dan memutuskan strategi dan taktik untuk mencapinya. Hasil dari perencanaan adalah rencana. Satu rencana adalah satu pernyataan tentang cara yang diharapkan untuk pencapaian sasaran. Sasaran juga sering dipertukarkan dengan istilah tujuan, adalah satu terget masa yang akan datang atau hasil akhir yang suatu organisasi ingin capai. Jadi satu rencana memuat tujuan yang akan dicapai dan strategi serta taktik yang digunakan untuk mencapainya.

Sedangkan pengendalian menurut Ulber silalahi (2002 : 391) adalah proses pemonitoran kegiatan organisasional untuk mengetahui apakah kinerja aktual sesuai dengan standar dan tujuan organisasional yang diharapkan. Kinerja aktual diketahui dari usaha-usaha optimasi pemanfaatan sumber-sumber dan pelaksanaan tugas-tugas, sementara kesesuaian antara kinerja aktual dan tujuan yang diharapkan diketahui dengan membandingkan hasil yang dicapai dengan standar organisasi, yaitu apakah masukan lebih besar, sama dengan atau lebih kecil dari pengeluaran.

Sebelum melaksanakan suatu kegiatan, manajemen berkewajiban menetapkan suatu rencana yang menyeluruh tentang kegiatan yang dilaksanakan. Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang. Dalam hal ini memvisualisasikan serta merumuskan aktivitas-aktivitas yang diusulkan yang dianggap perlu untuk mencapai hal yang diinginkan. Perencanaan selalu diikuti dengan pengendalian, agar aktivitas yang dilakukan sesuai dengan yang


(12)

direncanakan dan untuk menilai sampai seberapa jauh efisiensi tercapianya dalam melaksanakan kegiatannya.

Jadi perencanaan dan pengendalian tidak dapat dipisahkan, keduanya bagaikan kembar siam atau ibarat dua sisi satu mata uang dari fungsi manajemen. Kegiatan yang tidak direncanakan tidak dapat dikendalikan, sebeb pengendalian meliputi usaha supaya aktivitas tetap berjalan lurus dengan melakukan tindakan perbaikan atas penyimpangan – penyimpangan yang terjadi dari rencana.

Anggaran biaya dalam bidang operasional perusahaan sangat penting guna menghindari terjadinya penyimpangan biaya yang tidak di perlukan yang dapat menyebabkan biaya operasional perusahaan semakin besar. Dengan anggaran operasional yang baik, dapat mendukung tujuan akhir perusahaan tersebut. Anggaran merupakan bagian penting dari proses perencanaan karena anggaran menuntut keputusan pengalokasian sumber daya menuju pencapaian sasaran. Disamping itu juga anggaran mempunyai fungsi pengawasan yaitu penyelidikan apakah pelaksanaan suatu kegiatan itu dikerjakan sesuai rencana. Apabila terdapat perbedaan antara anggaran dan realisasi, maka hal itu perlu dianalisa dari analisa perbedaan tersebut diambil keputusan yang perlu untuk mengatasi kemungkinan yang merugikan pada periode selanjutnya. Selain menjadi alat perencanaan dan pengendalian anggaran juga merupakan alat utama pengkoordinasikan kegiatan-kegiatan organisasi

Dalam mencapai tujuan perusahaan untuk memperoleh laba, tumbuh dan berkembang perusahaan di hadapkan dengan persaingan bisnis yang


(13)

sangat competitif. Untuk dapat mengatisipasikan persaingan yang demikian berat, perusahan di tuntut dapat belanja lebih efektif dan efesien dalam mengelola sumber daya yang ada dalam perusahaan. Pengendalian meliputi penetapan tujuan dan standar, membandingkan kinerja yang diukur dengan tujuan dan standar yang telah ditetapkan, menekankan pencapaian sukses dan upaya untuk memperbaiki kesalahan. Setiap perusahaan tampa melihat sifat kegiatanyan selalu mempunyai keterkaitan dengan biaya operasional yang terdiri dari biaya penjualan dan biaya umum serta administrasi. Oleh sebab itu biaya operasional merupakan yang paling esensial menyangkut kesinambungan suatu perusahaan , maka sangat di perlukan perencanaan dan pengendalian yang akurat terhadap biaya operasional. Biaya operasional merupakan rencana kegiatan yang mencakup yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain, dinyatakan dalam satuan yang berlaku pada masa yang akan datang. Dengan berpedoman pada biaya operasional maka tujuan perusahaan akan tercapai.

Biaya operasional sangat di butuhkan menajemen dalam melaksanakan seluruh fungsinya untuk menjamin kesistematisan dan sebagai alat untuk mengawasi pelaksanaan aktivitas perusahaan yang di rencanakan agar operasi perusahaan dapat berjalan dengan tingkat efesiensi yant tinggi. Dengan adanya biaya operasional bermanfaat dan mengarahkan kegiatan perusahaan pada pencapaian tujuan bersama. Dapat menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu seperti peralatan dan tenaga kerja.


(14)

Untuk itulah penulis merasa tertarik untuk memelih judul ”Perencanaan

dan Pengendalian Biaya Operasional pada Hotel Madani Medan”.

B. Perumusan Masalah

Dari uraian diatas di ketahui bahwa perencanaan dan pengendalian biaya operasional suatu perusahaan perlu dikelola cara baik. Perencanaan dan pengendalian biaya operasional perusahaan yang cermat akan membantu manajemen perusahaan mencapai tujuan yang efektif dan efesien. Berkenaan latar belakang diatas akan di ambil permasalahan pokok yaitu:

1. bagaimana perusahaan menetapkan anggaran biaya operasional dalam meningkatkan efiensi

2. bagaimana perencanaan dan pengendalian biaya operasional guna mencegah penyimpangan

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. untuk memenuhi syarat dalam penyelersaian perkuliahan dari Fakultas Ekonomi Diploma III di Universitas Sumatera Utara.

2. untuk menganalisa dan mengevaluasi perencanaan dan pengendalian biaya operasional pada Madani Hotel Medan.

3. untuk dapat mengembangkan ilmu pengetahuan penulis khususnya tentang biaya operasional.


(15)

4. untuk mengetahui bagaimana Madani Hotel Medan merencanakan dan mengendalikan biaya operasionalnya.

D. Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat penelitian ini adalah :

1. Bagi Penulis

Penelitian ini bermanfaat dalam untuk mengembangkan wawasan pengetahuan yang telah diperoleh oleh penulis selama perkuliahan, khususnya mengenai biaya operasional.

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran-saran atau bahan masukan untuk mengambil keputusan dalam menentukan perencanaan dan kebijaksanaan dimasa yang akan datang.

3. Bagi Akedemisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan dalam melakukan atau melanjutkan penelitian yang berkaitan dengan judul tugas akhir ini.


(16)

BAB II

MADANI HOTEL MEDAN

A. Sejarah Singkat Madani Hotel Medan

Madani Hotel Medan merupakan sebuah Hotel dengan terobosan konsep baru yang dirintis oleh Bapak H. Masri Nur dengan istrinya Hj. Murni, keluarga pengusaha yang telah sukses merintis usaha Gelora Taylor Jl. Pandu, Gelora plaza I Jl. SM Raja dan Gelora plaza II Jl. Bhakti/R.A. Hakim. Klinik Madani Jl. Bhakti/RA. Hakim di Kota Medan, yang peduli dengan pendidikan dan keagamaan dan sebagai wujud kepeduliannya mereka membuka lembaga pendidikan Darul Ilmi Murni yang berlokasi di Jl. Besar Titikuning – Namorambe dan membangun Mesjid Darul Ilmu Murni di Simalingkar B dan aktif di pengajian Sejuta Ummat serta oraganisasi keagamaan lainnya.

Madani Hotel Medan mulai tahap perencanaan pembangunannya sekitar bulan Sepetember tahun2003 dengan arsitek bangunan Ir. Mulkan Yahya, Msc saat pembangunan dibawah pengawasan Bapak Mujiono, dan sebagai pelaksana bangunan adalah Bapak Ir. Sukardi, sebagai pimpro Bapak Jumingan dan didampingi oleh Bapak Jumakir, dalam operasional lapangan diawasi oleh Bapak Sulaiman, Dani dan Haris, SE.

Awal pertama Hotel ini diberi nama Gelora International Hotel, mengingat Hotel ini dibangun untuk mengedepankan nilai-nilai keislaman dengan berlandaskan syariah. Pihak owner dan management sepakat untuk mengubah nama Hotel agar dikenal bernuansa Islam, akhirnya setelah menjelang operasional


(17)

hotel ini berubah nama dengan nama Madani yang diutarakan oleh Bapak H. Mas’ud Lubis selaku Ka. Administrasi Proyek Pembangunan Hotel saat itu yang disetujui oleh owner yang sebelumnya direncanakan namanya Hotel Madani.

Hotel ini diberi nama Madani karena Madani Hotel Medan mengedepankan nilai-nilai keislaman berkonsepkan syariah dengan nuansa religius dengan tujuan meningkatkan peradaban Kota Medan – Sumatera Utara terutama Bangsa Indonesia dan dengan logo berlambangkan segi delapan yang berarti ”Penuh Hikamah” dengan huruf M ditengah lambang tersebut merupakan lambang kebesaran syariahnya Madani Hotel Medan yang berarti juga bahwa Madani Medan Hotel penuh dengan hikmah baik bagi tamu, staff/pegawai, terutama bagi management Madani Hotel Medan.

Soft Opening pada hari Senin 16 Juli 2007 oleh Walikota Medan Drs. H.abdillaah, Ak. MBA dihadiri wakil Walikota Bapak Ramli serta pejabat pemerintahannya lainnya seperti Sekda Prov.Sumatera Utara Drs. H.Muhyan Taambuse, Sekda Drs.Afifuddin Lubis, Msi, Kadis Pendapatan Sumutera Utara Bapak H. Safaruddin SH, Dirut Bank SUMUT Bapak Gus Irwan Pasaribu serta sejajaran Kepala Dinas, dan pengusaha-pengusaha yang ada di Kota Medan.

B. Jenis Usaha / Kegiatan

Madani Hotel Medan adalah Hotel muslim berbintang empat yang bergerak dibidang pelayanan jasa dan merupakan hotel pertama dikota Medan yang memiliki konsep Management syari’ah. Didalam melakukan usaha tersebut Madani Hotel sangat mengutamakan pelayanan yang memuaskan untuk para tamu yang berkunjung dan menjadikan sebagi bisnis yang berorientasi kepada pelanggan.


(18)

Menciptakan suasana kerja yang menyenangkan yang tercipta oleh bisnis

keluarga, untuk meningkatkan rasa kekeluargaan antara kepentingan perusahaan, karyawan dan tamu. Mengembangkan semangat untuk meningkatkan kemampuan secara terus menerus berdasarkan, kecermatan, etika, kerja dan kesederhanaan.

Madani Hotel Medan akan semakin sukses jika para karyawan dapat memberikan loyalitas kerja dan disiplin kerja yang baik untuk itu dituntut kepada manager hotel untuk selalu memberikan motivasi kerja yang baik bagi para karyawan demi kemajuan dan kesuksesan Madani Hotel Medan. Pada Madani Hotel Medan telah tersusun segala rencana kedepan untuk memajukan hotel seperti program rutin, program jangka bulanan, program semesteran, program tahunan, dan program jangka panjang (kedepan).

Madani Hotel Medan berlantai tujuh dengan jumlah Kamar 174 yang

terletakdilantai tiga sampai tujuh dengan stype kamar sebagai berikut : Superior Rooms, Deluxe Rooms, Executive Suite Rooms, Madani Suite Rooms, Family suite Rooms, Royal Suite Rooms, seluruh kamar Free WIFI internet Akse. Madani Hotel menyediakan ruangan untuk acara Weddyng Party, convention, Road Show, Audition, Miting Concert, Lauching Product, Party, Exhibition, Seminar, Wisuda, yang terletak dilantai satu dan dua dengan jenis rungan :

Floor 1 : bahrein executive meeting room, dubai meeting room, doha meeting room, hafla restaurant, sisha launnge.

Floor 2 : gelora ball room, instambul meeting room, jordan meeting room, alshah terrace.

Untuk meningkatkan pelayanan tamu di Madani Hotel Medan menyediakan : Business Center, Madani Saloon, Shopping Arcade, Tour & Travel,


(19)

yang terletak di lantai satu dan tempat parkir kendaraan roda empat dan dua yang luas di lantai dasar/ basement.

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi pada perusahaan merupakan wadah bagi perusahaan untuk menggunakan semua potensi. Wadah ini menetapkan apa yang diperlukan untuk dilaksankan dan bagaimana cara melaksanakannya. Setelah itu, kemudian pimpinan perusahaan membentuk suatu organisasi yang menunjukkan suatu tanggung jawab setiap karyawan perusahaan, batas wewenang dan fungsi-fungsinya didalam organisasi tersebut.

Sebagai suatu organisasi perusahaan yang terdiri atas orang-orang yang bekerjasama untuk tercapainya tujuan bersama yang telah disetujui bersama pula. Dalam pencapaian tujuan ini, perusahaan melakukan kegiatan yang efektif, yaitu kegiatan terencana, terarah, di dukung sistem pengorganisasian, pengendalian dan pengawasan yang baik. Hal ini tidak akan tercapai tanpa adanya peran serta dari semua pihak yang terlibat dalam perusahaan yang melakukan kegiatan yang telah ditentukan sesuai dengan tugas wewenang dan tanggung jawab yang telah diserahkan kepada masing-masing pihak.

Perlu adanya struktur organisasi yang jelas dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Setiap organisasi dalam upaya untuk mencapai tujuan efektif dan efisien memerlukan struktur organisasi. Karena itu struktur organisasi haruslah sesuai dan mudah dimengerti oleh semua pihak yang terlibat dalam organisasi tersebut.


(20)

Pihak-pihak yang mengelola perusahaan diatur sedemikian rupa dalam suatu struktur organisasi. Struktur organisasi merupakan hasil dari proses pengorganisasian. Struktur organisasi merupakan hasil dari proses pengorganisasian. Struktur organisasi merupakan kerangka dasar tertentu yang menunjukkan hubungan satuan-satuan organisasi dan individu-individu yang berada dalam suatu organissasi. Melalui struktur organisasi, maka tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap pejabat dapat diketahui dengan jelas dan tegas. Sehinnga diharapkan setiap satuan-satuan organisasi dapat bersama-sama secara harmonis.


(21)

Adapun Struktur Organisasi Pada Madani Hotel Medan Adalah Sebagai Berikut:

Organization chart bersumber dari Madani Hotel

KOMISARIS UTAMA

DIREKTUR

SEKRETARIS GENERAL AFFAIR

GENERAL MANAJER SEKRETARIS FRONT OFFICE RESERVASION RECEPTION OPERATION DUTI MANAJER GRO BELL BOY HOUSE KIPPING ADM LAUNDRY PUBLIC AREA ROOM BOY MINI BAR

M-E DEP F & B

MECHANIC

CIVIL

F & B SERVICE

STEWARD F & B

FINANCE CONTROL DEP ACCOUNT PURCHASING STORE KIPPER COLEKTOR TAX AUDITOR COST BUYER HR DEP SM DEP MICE WEDDING SECURITY


(22)

D. Uraian Tugas

Adapun uraian tugas dari masing- masing fungsi organisasi pada Hotel Madani adalah sebagai berikut:

1. Dewan komisaris

Yaitu pemilik perusahaan Hotel yang merupakan pimpinana tertinggi dalam perusahaan yang mengadakan rapat tahunan untuk meminta pertanggung jawaban Direktur Utama dan juga menentukan arah perusahaan serta menentukan pembayaran deviden.

2. Direktur

Direktur merupakan pimpinan pelaksana dari rencana-rencana perusahaan yang telah ditetapkan. Secara garis besar tugas Direktur adalah :

Memimpin dan mengawasi seluruh pelaksanaan kegiatan kerja dan usaha perusahaan berdasarkan ketetapan anggaran dasar perusahaan dan menentuka kebijaksanaan lain yang telah disepakati.

3. General Manager

General Manager, mempunyai kewajiban untuk mengendalikan kualitas pelayanan kepada tamu seperti : mengawasi kelancaran pelayanan kepada tamu, secara aktif mamantau kegiatan perusahaan dan memastikan bahwa tamu telah dilayani dengan baik. Selain itu General Manaager juga harus melakukan kerjasama yang baik kepada departemen-departemen yang lain, guna terjalinnya suatu ketertiban dan kelancaran dalam menjalankan operasional hotel sehari-hari


(23)

4. General Affair (Bagian Umum)

General Affair, mengurus masalah umum manyangkut masalah penanganan dan perawatan bangunan dan gedung, kepengurusan kendaraan perusahaan, Insurance Management, penanggulangan sampah, dll

5. Front Office (FO)

Front Office, bertugas dibagian depan dalam melayani customer dalam memperkenalkan produk-produk jasa perhotelan dan melayani permintaan customer. Front office terbagi atas beberapa posisi yaitu Duty Manager, GRO, Reception, Reservation, Operator, Concierge, Business Center, Driver.

6. House Keeping (HK)

Yaitu departement yang mengurus masalah penginapan kamar-kamar bagi tamu yang hendak menginap. House Keeping terbagi atas beberapa posisi yaitu Loundry, PA (Public Area), Roomboy/Roommid, Mini Bar.

7. Mecanical and Engineering (ME)

Yaitu departement yang mengurus masalah mekanik dan bagian pemesinan didalam hotel mulai dari : listrik, jalur dan jaringan telepon, CCTV, mesin jenset, dll. Mecanical and Engineenering memiliki beberapa posisi yaitu Mechanic dan Civil.


(24)

8. Human Recources Development (HRD)

Bertugas mempersiapkan SDM bagi staff/karyawan Hotel dan penertiban dan mempersiapkan administrasi kepegawaian, melaksanakan pekerjaan administrasi dan penertibannya, mempersipkan document recruitment karyawan baru dan pemanggilannya, serta mengurus praktek kerja lapangan (PKL) atau Riset dari sekolah dan universitas sampai dengan membuat penilaian dan sertifikat. Dalam melaksanakan tugasnya HRD dibantu oleh security. Dimana tugas security adalah melakukan pengamanan dan pengawasan dalam lingkungan hotel misalnya pencurian terhadap barang-barang milik hotel atau para tamu, mengatur tata tertib perpakiran dan menjaga terhadap gangguan kejahatan yang datang dari dalam maupun luar hotel.

9. Financial Controller (FC)

Bertugas menyusun rancangan anggaran perusahaan dengan departement lain, dan mengawasi kebenaran realisasinya, mengawasi pencatatan dan penyajian data keuangan dan harta perusahaan, memiliki kredibilitas peminta kredit, memeriksa dan menyetujui daftar gaji dan honor pegawai, serta mengawasi pelaksanaan dan pembelanjaan rutin operasional hotel.

10.Food & Beverage (FB)

Fungsi utama dari F&B Product adalah bertugas melaksanakan pengadaan makanan dan minuman operasional kitchen, bekerja sama dengan Cook, Sous, Chef, bertanggung jawab penuh dengan kebersihan dapur, menjaga dan merawat semua China Ware dan Glass Ware yng ada di Madani Hotel Medan.


(25)

11.Sales Marketing

Bertugas mencari customer yang baru serta membina hubungan relasi intrnal ataupun eksternal, membuat laporan tamu-tamu yang mengadakan event di madani hotel, menindak lanjuti event yang akan berlangsung terhadap pihak penyelanggara atau event organizer serta mempromosikan Madani hotel medan kepada customer yang ada didalam negeri maupun luar negeri. Sales Marketing terbagi atas beberapa posisi yaitu mice dan wedding.

E. Kinerja Usaha Terkini

Dalam menjalankan kegiatan di Madani Hotel Medan ada kinerja-kkinerja usaha terkini yang dilakukan untuk tetap dapat mejalankan usaha memajukan hotel dan juga dapat mempertahankan kwalitas hotel yang dapat memuaskan para tamu-tamu yang berkunjung seperti pelayanan terhadap kebutuhan tamu-tamu hotel lokasi hotel yang strategis mudah di jangkau para tamu yang akan berkunjung, kamar yang standar Hotel Berbintang empat, ruangan meeting dengan berbagai ukuran, menu berfariasi dengan masakan Indonesia dan Internasional, staaf karyawan yang ramah.

Suasana kenyamanan dan ketenangan bagi tamu-tamu terutama ketika menikmati makanan di Hafla Restaurant berada dilantai satu disebelah kiri area loby. Hafla restaurant memiliki dekorasi bergaya Arab dan Eropa, dengan sajian makanan bercita rasa Indonesia dan Eropa serta Timur tengah. Menyediakan pesanan menu makanan Ala carte dengan berbagai macam bentuk rasa dari masakan Indonesia sampai Internasional. Setiap hari hafla Restaurant menyediakan


(26)

sarapan pagi dengan berbagai pilihan menu yang disajikan dengan secara prasmanan bagi tamu yang menginap atauoun tamu dari luar hotel.

Layanan penyampaian informasi sesuai dengan yang diinginhkan para tamu seperti tem[pat-tempat beebelanja, tempat-tempat objek wisata, layanan informasi berita baik cetak maupun elektronik dengan menyediakan TV disetiap kamar dan area loby serta majalah, koran dan tabloid serta bulletin bahkan informasi mengingatkan waktu-waktu sholat oleh petugas dan juga semua informasi-informasi lainnya yang dibutuhkan oleh tamu-tamu hotel.

Jaminan keamanan penjagaan satuan pengaman / security di Madani Hotel Medan bagi tamu-tamu hotel dengan pengaman langsung denga system audiovisual. Area parkir yang seputaran Hotel dan Basement, kejujuran yang ditanamkan bagi staff atau karyawan akan mengembalikan barang-barang atau benda tamu yang ditemukan di area hotel. Madani Hotel Medan juga menyedikan layanan transportasi fasilitas antar jemput bagi tamu-tamu hotel yang hendak bepergian atau belanja dan keperluan lainnya. Layanan transportasi belanja di supermarket khususnya Supermarket Gelora Plaza, layanan transportasi belanja khas Medan yaitu “Bika Ambon Hj.Lia”.

Jaminan pelayanan kesehatan juga disedikan oleh Madani Hotel Medan seperti kesiapan Dokter keluarga agi tamu-tamu yang membutukan pertolongan dari Klinik Madani.


(27)

F. Rencana Kegiatan Perusahaan

Sebagai perusahaan jasa Madani Hotel Medan mempunyai program kerja hotel sebagai berikut :

1. Program Rutin

a. Recruetman sesuai kebutuhan staff/karyawan dan administrasi serta perlengkapannya.

b. Pembinaan kepada seluruh Staff/karyawan.

c. Menyebarkan brosur, memasang iklan pada koran, majalah, buku pariwisata, dll

d. Pelaksanaan operasional pada setiap department. e. Evaluasi pada setiap department.

f. Briefing.

g. Pelayanan informasi pada customer.

h. Cost Controller/inventori pada setiap department. i. Audit pemasukan.

j. Penagihan (kollector – FC Dept.).

k. Pemasukan barang dan pembayaran suplayer.

l. Menyiapkan kebutuhan makanan dan minuman tamu dan staff/karyawan. m. Menyiapkan ruangan Meeting bagi customer.

2. Program Jangka Bulanan a. Penerimaan training / PKL.

b. Menyiapkan pengajian bagi staff/karyawan.


(28)

d. Mengeluarkan gaji dan bonus.

e. Mengeluarkan pembayaran-pembayaran seperti pajak, asuransi, tunggakan.

3. Program Tahunan

a. Penggantian Uniform setiap department.

b. Penyambungan masa kontrak staff/karyawan dan melengkapi administrasinya.

c. Promosi ke ibu kota Jakarta dan daerah-daerah lainnya seperi Sumatera (Aceh, Riau, Batam, Palembang) Jawa – Bali, Kalimantan, Sulawesi, Papua (Irian Barat).

d. Promosi lewat media, seperti Media elektronik dan cetak, membagikan brosur-brosur pariwisata dan membagikan buku-buku pariwisata.

e. Family gathering/outbond.

f. Pelaksanaan peringtan hari besar Islam sesuai jadwal.

Adapun visi dari Madani Hotel Medan adalah menjadikan hotel Madani dimana hotel yang pertama yang menerapkan sistem syariah di Sumatera Utara, Madani Hotel merupakan andalan penggerak bisnis pariwisata kota Medan khususnya yang selalu memberikan pelayanan berkualitas kepada tamu hotel. Dan misi dari Madani Hotel Medan adalah menjadikan Madani hotel sebagai bisnis yang berorientasi kepada pelanggan, menciptakan suasana kerja yang menyenangkan yang tercipta oleh bisnis keluarga, untuk meningkatkan rasa kekeluargaan antara kepentingan perusahaan, karyawan dan tamu, mengembangakan semangat, untuk meningkatkan kemampuan secara terus menerus berdasarkan kecermatan, etika, kerja keras dan kesederhanaan.


(29)

BAB III

PEMBAHASAN

A. Klasifikasi Biaya Operasional

Didalam pengelolaan perusahaan, baik perusahaan swasta maupun pemerintah, baik perusahaan besar ataupun kecil, yang mengejar laba atau tidak setiap harinya selalu berhadapan dengan biaya yang dikeluarkan selama aktivitas berlangsung. Begitu pula halnya dengan Madani Hotel, dimana untuk melakukan kegiatan perusahaannya akan memperoleh pendapatan yang kemudian akan dialokasikan untuk menutupi biaya-biaya yang telah dikeluarkan terutama biaya operasional hingga akhirnya perusahaan memperoleh laba bersih setelah dikurangi dengan seluruh biaya.

Masalah biaya pada suatu perusahaan hanya dapat dipecahkan secara memuaskan bila perusahaan tersebut mempunyai pengetahuan biaya yang berkaitan dengannya. Oleh karena itu penyedian data-data penting sebagai alat informasi dalam pengambilan keputusan operasi sehari-hari. Biaya merupakan istilah yang masih banyak dipergunakan oleh barbagai lapisan masyarakat dan dengan arti yang berbeda-beda pula, sehingga kita sulit untuk memberikan definisi yang jelas dan memuaskan untuk setiap orang.

Klasifikasi biaya operasional menurut Carter & Usry (2002 : 40) klasifikasi yang paling umum digunakan didasarkan pada hubungan antara biaya dengan berikut ini :


(30)

1. produk (satu lot, batch atau unit dari suatu barang jadi atau jasa). 2. Volume produksi

3. Departemen, proses, pusat biaya atau subdivisi lain dari manufaktur. 4. Periode akuntansi

5. suara keputusan, tindakan atau evaluasi.

Proses klasifikasi biaya dan beban dapat dimulai dengan menghubungkan biaya ke tahap yang berbeda dalam operasi suatu bisnis.

B. Perencanaan Biaya Operasional

Perusahaan selalu dihadapkan pada berbagai jenis dan bantuk keterbatasan. Kondisi ini memkasa manajemen untuk menyusun suatu rencana yang dapat agar sumber daya yang terbatas dapat dimanfaatkan sedemikian rupa memberi kegunaan yang optimal dalam pencapaian tujuan. Perencanaan pada dasarnya adalah memilih altrenatif-alternatif yang mungkin dilaksanakan dengan mempertimbangkan tujuan usaha serta sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan dan kendala-kendala yang dihadapi. Untuk tujuan tersebut manajemen harus mengetahui data-data yang relevan terutama yang menyangkut pengahasilan dan biaya di masa yang akan datang.

Para perencana tidak akan dapat mengendalikan waktu yang akan datang, tetapi seharusnya berusaha untuk mengidentifikasi dan menghindarkan kegiatan-kegiatan sekarang dan hasilnya yang dapat disempurnakan akan mempengaruhi waktu yang akan datang, yaitu meningkatkan pembuatan keputusan yang lebih baik. Biaya operasional merupakan elemen yang penting dalam pembentukan laba


(31)

pada suatu perusahaan. Oleh karena itu harus direncanakan dengan sebaik-baiknya. Perencanaan biaya operasional dilakukan melalui penyusunan anggaran biaya.

Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu. Anggaran merupakan alat manajemen dalam mancapai tujuan. Jadi anggaran bukan tujuan dan tidak manggantikan manajemen. Anggaran dapat dianggap sebagai sistem yang otonom karena mempunyai sasaran serta cara-cara kerja tersendiri dan berbeda dengan sasaran serta cara kerja sistem lain yang ada dalam dalam perusahaan, tetapi dapat juga dianggap sebagai subsistem, yaitu bagian dari sistem lain yang lebih besar.

Anggaran yang disusun pada Madani Hotel melibatkan semua pihak pada tingkatan manajemen dalam penyusunan programnya. Karena penyusunan anggran dilkukan bersama, maka manajemen Madani Hotel menetapkan bahwa anggaran yang telah disahkan merupakan suatu komitmen atau kesanggupan untuk melaksanakan rencana yang telah dianggarkan.

C. Prosedur Penyusunan Anggaran

Sistem penyusunan anggaran merupakan tahap perencanaan pengelolaan sumber daya yang terpendek jangka waktunya dan merupakan tahap perencanaan terakhir, sebelum pengelolaan sumber daya yang diimplementasikan. Suatu penganggaran dalam prosedur penyusunan dapat berfungsi dengan baik bilamana taksiran-taksiran yang dimuat didalamnya cukup akurat, sehingga tidak jauh berbeda dengan realisasinya nanti. Untuk bisa melakukan penaksiran secara akurat diperlukan berbagai data, informasi dan pengalaman.


(32)

Adapun menurut Nafarin (2007 : 168) Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi anggran jualan, antara lain faktor pemasaran, faktor keuangan, faktor ekonomis, faktor kebijakan perusahaan, faktor perkembangan penduduk, faktor kondisi negara dan faktor-faktor lainnya.

Faktor perkembangan pemasaran yang perlu dipertimbangkan seperti : 1. Luas pasar, apakah bersifat lokal, regional, nasional, atau internasional. 2. Keadaan persaingan, apakah bersifat monopoli, oligopoli, atau bebas.


(33)

Rancangan Anggaran

Gambar 3.1

Prosedur Penyusunan Anggaran Pada Madani Hotel Medan

Rancangan Anggaran Biaya Administrasi

dan umum

Rancangan Anggaran Penjualan

Rancangan Anggaran Biaya per pusat Pertanggungjawaban

Rancangan Anggaran Biaya Pemasaran

Perkiraan Penjualan Jangka

panjang

Rancangan Anggaran Modal

Neraca

Rancangan Perubahan Modal Kerja Rancangan

Anggaran Kas Laporan


(34)

Anggaran biaya operasional adalah anggaran / taksiran semua biaya yang dikeluarkan yang pada hakekatnya habis dalam masa satu tahun buku. Menurut Carter & Usry (2002 : 58) Penyusunan anggaran biaya operasional yang bisa terjadi pada suatu perusahaan adalah :

1. Anggaran Biaya Tetap

Adalah kelompok biaya yang besarnya dapat diduga sebelumnya sesuai dengan besarnya kegiatan atau volume produksi. Yang termasuk biaya ini adalah depresiasi, pajak, asuransi, biaya kredit dan lain-lain.

2. Anggaran Biaya Variabel

Adalah biaya yang berubah-ubah secara proporsional yang berubahnya voleme produksi. Yang termasuk biaya variabel adalah biaya karyawan dan lain-lain. 3. Anggaran Biaya Semi variabel

Adalah biaya-biaya yang sebagian mempunyai sifat tetap dan sebagian lagi mempunyai sifat tidak tetap. Yang termasuk biaya variabel adalah biaya pemeliharaan gedung, upah atau gaji insentif dan lain-lain.

Penyusunan anggaran biaya operasional Madani Hotel dilakukan bersama-sama dengan anggaran lainnya pada perusahaan tidak menggunakan panitia anggaran yang menangani penyusunan anggaran. Intruksi penyusunan pimpinan disampaikan kepada bagian akuntansi dan keuangan serta memberikan pengarahan dalam penyusunan anggaran. Anggran yang telah disusun oleh tiap-tiap bagian diserahkan kepada bagian akuntansi dan bagian keuangan. Selanjutnya bagian akuntansi dan keuangan menyusun anggaran tiap bagian menjadi anggaran yang homogen/anggran keseluruhan yang disertai dengan perbaikan/revisi terhadap


(35)

anggaran yang disusun setiap bagia. Terakhir anggran tersebut diberikan kepada pimpinan perusahaan untuk disetujui,bila pimpinan mensahkan maka mulailah pelaksanaan anggaran.

Anggaran Madani Hotel juga dijadikan acuan dalam melakukan penilaian presatasi kerja. Namun manajer Madani Hotel tidak menetapkan anggaran apabila terjadi penyimpanga antara anggaran dan realisasi pada suatu bagian yang merupakan penurunan prestasi kerja, manajer menganalisis kembali sebab-sebab terjadinya penyimpangan. Bila penyimpangan disebabkan oleg situasi dan kondisi yang sulit diperkirakan, maka Madani Hotel dapat direvisi untuk disesuaikan dengan situasi sekarang. Untuk itu diusahakan agar anggaran yang disusun bersifat fleksibel.

D. Pengendalian Biaya Operasional

Pengendalian dilakukan untuk menganalisis dan mengevaluasi penyimpangan yang terjadi antara apa yang telah ditetapkan dalam budget dengan realisasinya dan pertimbangan bagi perencanaan yang lebih baik dimasa yang akan datang. Pengendalian dilaksanakan berdasarkan standar dan budget yang disusun atas pertimbangan manajemen, peramalan dengan perhitungan matematis dan pengalaman dimasa lalu.

Tanggung jawab atas pengendalian biaya sebaiknya diberikan kepada individu - individu tertentu yang juga bertanggung jawab untuk menganggarkan biaya yang berada di bawah kendali mereka. Setiap tanggung jawab manajer sebaiknya dibatasi pada biaya dan pendapatan yang dapat dikendalikan oleh manajer tersebut, dan kinerja secara umum diukur dengan membandingkan antara


(36)

biaya dan pendapatan aktual terhadap anggaran. Sistem yang didesain untuk mencapai tujuan tersebut disebut sistem akuntansi pertanggung jawaban.

Untuk membantu dalam mengendalikan biaya, akuntan biaya dapat menggunakan jumlah biaya yang telah ditetapkan sebelumnya yang disebut biaya standar. Biaya standar juga dapat dijadikan dasar untuk anggaran dan laporan biaya. Aspek penting lain dari pengendalian biaya adalah identifikasi dari biaya aktivitas yang berbeda dibandingkan biaya dari departemen dan produk yang berbeda. Dalam setting produksi yang kompleks, sering kali jumlah kecil dari total aktivitas yang sesungguhnya memberikan nilai terhadap output final. Aktivitas – aktivitas lainnya, disebut aktivitas tidak bernilai tambah, umumnya adalah hasil dari kompleksitas setting produksi dan tidak spesifik terhadap produksi satu produk atau jasa tertentu. Peloparan biaya aktivitas tidak bernilai tambah adalh langkah awal untuk mengurangi atau menghilangkan aktivitas tersebut.

Pengendalian sebagaimana halnya perencanaan dan pengorganisasian, merupakan salah satu fungsi yang vital dalam proses manajemen. Biaya dapat dikatakan terkendali jika manajer atau pekerja mepunyai kebijakan dalam keputusan terjadinya biaya atau secara signifikan dapat mempengaruhi jumlah biaya dalam suatu periode tertentu yang biasanya jangka pendek.

Tahap-tahap proses pengendalian anggaran menurut Mulyadi (2001:508), malalui tiga tahap utama :

1. Penetapan sasaran. 2. Implementasi


(37)

Proses pengendalian anggran didahului dengan penetapan tujuan oleh manajemen puncak da penetapan strategi untuk mencapainya. Tujuan merupakan hasil yang diinginkan untuk mencapai tujuan tersebut.

Menurut Supriyono (2002 : 500) bidang – bidang pengendalian operasional yang utama dapat diidentifikasikan menjadi 3 yaitu ;

1. Mutu 2. persedian 3. produktivitas

Pengendalian biaya operasional Madani Hotel diadakan melalui anggaran. Evaluasi terhadap anggaran dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaan. Apabila ada kelemahan maka diambil tindakan korektif untuk periode anggaran berikutnya. Perusahaan menganut prinsip fleksibilitas aggaran, artinya dalam rangka mengoptimalkan pencapaian rencana kerja selalu diadakan penyesuaian-penyesuaian terhadap alokasi pada biaya anggaran.

Adapun bagan organisasi untuk pengendalian biaya operasional atas biaya tenaga kerja yang dilakukan oleh Madani Hotel Medan sebagai berikut :


(38)

Departemen Departemen

Personalia Perencanaan Operasional

Departemen Operasional

Departemen Pencatat Departemen Departemen

Waktu Penggajian Biaya

Gambar 3.2

Bagan Organisasi Untuk Pengendalian Operasional Atas Biaya Tenaga Kerja


(39)

E. Penyimpangan Anggaran Biaya Operasional

Analisis penyimpangan melibatkan penggunaan antara dua variabel yang masing-masing terdiri dari rangkaian data dapat memantau sebab-sebab terjadinya penyimpangan. Laporan buget (budget report), yaitu laporan antara hasil realisasi dengan pelaksanaan budget, yang dilengkapi dengan berbagai analisis pembanding antara budget dengan realisasinya itu, sehingga diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, baik yang bersifat merugikan (unfavourable), dapat diketahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan tersebut, sehingga dapat ditarik beberapa kesimpulan dan beberapa tindak lanjut (follow up) dapat segera dilakukan. Dari definisi diatas dapat diuraikan bahwa laporan perbandingan realisasi dan anggaran biaya operasional adalah suatu laporan yang memuat biaya operasi dalam bentuk angka-angka menurut angka yang diperbandingkan dengan angka-angka realisasi biaya operasi atau menurut catatan akuntansi untuk melihat penyimpangan yang telah terjadi, serta mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan itu.

Tujuan laporan tersebut adalah untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan, baik yang bersifat menguntungkan ataupun merugikan, sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil tindakan koreksi yang perlu . Untuk mengetahui pengendalian biaya operasional yang telah dilakukan oleh Madani Hotel Medan, maka penulis mencoba menganalisis dengan membandingkan antara anggaran yang telah direncanakan dengan realisasi biaya operasional yang telah berjalan atau telah tejadi pada tahun 2008 sebagai berikut :


(40)

Tabel 3.1

Anggaran Operasional Rata – rata / Bulan

Tahun 2008

No. Anggaran

Department Jenis Anggaran Besar Anggaran

Realisasi

Anggaran Variance

1 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Operasional FB. Product Dept. Operasional FB. Service Dept. Operasional FO. Dept. Operasional H.K Dept. Operasional M.E Dept.

Operational S & M Dept.

OperationalFinancial Controller

Operasional HRD

Pesanan Makanan

- Perawatan Sarana & Fasilitas Operasional - Pesanan Snack/Minuman Menyewa Mobil

- Fasilitas Kamar - Mini Bar - Laundry

- Perawatan Sarana & Fasilitas Listrik - Pemakaian Listrik - Pemakaian Telepon - Iklan Media Cetak - Promosi ke Pusat - Promosi ke Daerah - Promosi ke Luar Negeri - Spanduk

- ATK. Setiap Dept. - Perawatan Sarana & Fasilitas

- Gaji Karyawan - Asuransi Gedung - Asuransi Karyawan - Iuran & Izin – izin - BBM & Solar - Perawatan Alat – alat Komputer

- Peringatan Hari Besar - Pembayaran & Pengeluaran Lainnya. - Training

- Program Karyawan (Pengajian, OutBound, dll)

Rp. 1.000.000.000

Rp. 5.000.000 Rp. 500.000.000 Rp. 50.000.000

Rp. 100.000.000 Rp. 20.000.000 Rp. 150.000.000 Rp. 5.000.000 Rp. 140.000.000 Rp. 7.000.000 Rp. 20.000.000 Rp. 10.000.000 Rp. 10.000.000 Rp. 15.000.000 Rp. 10.000.000 Rp. 28.000.000 Rp. 5.000.000 Rp. 250.000.000 Rp. 10.000.000 Rp. 10.000.000 Rp. 5.000.000 Rp. 20.000.000 Rp. 7.500.000 Rp. 15.000.000 Rp. 200.000.000

Rp. 9.000.000 Rp. 15.000.000

Rp. 388.057.000

Rp. 4.000.000 Rp.187.030.000 Rp. 20.000.000

Rp. 85.000.000 Rp. 12.500.000 Rp. 90.000.000 Rp. 4.000.000 Rp.125.000.000 Rp. 5.000.000 Rp. 18.000.000 Rp. 8.000.000 Rp. 9.000.000 Rp. 12.000.000 Rp. 7.500.000 Rp. 20.070.000 Rp. 3.000.000 Rp.200.000.000 Rp. 6.000.000 Rp. 9.000.000 Rp. 4.000.000 Rp. 15.000.000 Rp. 7.000.000 Rp. 10.000.000 Rp.100.460.000

Rp. 8.000.000 Rp. 13.000.000

Rp. 611.943.000

Rp. 1.000.000 Rp.312.970.000 Rp. 30.000.000

Rp. 15.000.000 Rp. 7.500.000 Rp. 60.000.000 Rp. 1.000.000 Rp. 14.950.000 Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000 Rp. 1.000.000 Rp. 3.000.000 Rp. 2.500.000 Rp. 4.930.000 Rp. 2.000.000 Rp. 50.000.000 Rp. 4.000.000 Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000 Rp. 5.000.000 Rp. 500.000 Rp. 5.000.000 Rp. 99.540.000

Rp. 1.000.000 Rp. 2.000.000

JUMLAH Rp.2.613.500.000 Rp.1.370.667.000 Rp.1.242.833.000


(41)

Secara umum jika ditinjau dari laporan biaya-biaya operasional yang dikeluarkan oleh Madani Hotel Medan pada tahun 2008, maka biaya operasional yang diterapkan oleh perusahaan sudah cukup memadai bila ditinjau dari aplikasi teoritis, karena sudah memenuhi ketentuan biaya – biaya operasional dalam rangka mengelola perusahaan secara efektif dan efesiensi untuk mencapai laba yang maksimal.

Walaupun dalam teknis penggunaanya masih terdapat kelebihan – kelebihan biaya seperti kelebihan biaya yang terjadi pada Food and Beverage department pada jenis anggaran pesanaan makanan terjadi kelebihan biaya yang terlalu besar yang diakibatkan oleh kesalahan informasi yang dilakukan oleh deprtement terhadap tamu yang akan menghadiri acara, yang akan diselenggarakan di Madani hotel Medan. Sehingga anggaran yang dikeluarkan lebih besar dari pada realisasi anggrannya. Namun, kelebihan-kelebihan tersebut masih dapat dihindari atau efesiensikan, seperti yag terjadi pada anggaran yang dikeluarkan untuk perawatan sarana dan fasilitas operasional, anggaran yang dikeluarkan untuk biaya telepon dan biaya listrik.

Dimana penyimpangan yang dialami oleh Madani Hotel Medan masih menunjukkan bahwa Madani Hotel Medan mengalami keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif.

F. Evaluasi Penyimpangan Anggaran Biaya Operasional

Madani Hotel Medan dalam menyusun anggarannya terutama biaya operasional yang dilakukan oleh tim yang disebut panitia anggaran yang terdiri dari bagian keuangan, bagian akuntansi, dengan bantuan data dan informasi yang


(42)

tercakup dalam rancangan anggaran. Penyusunan biaya anggaran yang dihubungkan dengan ruang linkup aktivitas bagian – bagian yang terkait serta yang dipengaruhi oleh hal-hal yang berkaitan dengan timbulnya biaya operasional dari kegiatan perusahaan.

Sistem dan prosedur penyusunan anggaran operasional yang dilakukan oleh Madani Hotel Medan dapat memberi manfaat untuk dapat mengetahui keadaan perusahaan pada tahun 2008. Dengan demikian penyimpangan yang terjadi dalam laporan anggaran biaya operasional dan juga penyusunan anggaran yang dilakukan terlalu besar perbedaannya sehingga banyak penyimpangan yang merugikan. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya tindakan koreksi terhadap penyimpangan-penyimpangan pada tahun sebelumnya.

Jika dilihat dari penyimpangan tersebut maka pengendalian biaya operasional belum maksimal. Tetapi penyimpangan antara anggaran dengan realisasi biaya operasional dapat menjadi pedoman untuk menyusun anggaran dimasa yang akan datang.


(43)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah membahas permasalahan-permasalahan yang dilakukan oleh penulis, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Madani Hotel Medan merupakan hotel yang dikelola secara syariah yang selalu memberikan pelayanan yang berkualitas kepada tamu dan menjadikan Madani hotel sebagai bisnis yang berorientasi kepada pelanggan.

2. Madani Hotel Medan dalam menyusun anggaran biaya operasional berdasarkan pada anggaran operasional yang telah lewat, realisasi tahun berjalan dan melihat kondisi ekonomi secara umum.

3. Perencanaan yang dibuat pada Madani Hotel Medan cukup baik karena melibatkan semua seksi yang ada dalam perusahaan sehingga semua pihak dapat bertanggungjawab dalam menyusun anggaran.

4. Pengendalian biaya operasional berjalan cukup baik dimana Madani Hotel Medan melakukan pengendalian biaya melalui perbandingan antara biaya yang sebenarnya dengan biaya menurut anggaran.

5. Anggaran merupakan alat perencanaan dan pengendalian sekaligus guna mengatur kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam kegiatan operasional perusahaan.


(44)

B. Saran

Dalam hal ini penulis memberi beberapa saran yang mungkin berguna bagi Madani Hotel Medan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan, antara lain :

1. Mengingat pentingnya peranan anggran sebaiknya anggaran disusun secara teliti sehingga anggaran benara-benar merupakan pedoman kerja.

2. Agar anggaran perusahaan dapat memenuhi fungsinya sebagai alat perencanan dan pengendalian masih perlu diadakan peningkatan dalam hal kegiatan analisis.

3. Perlunya ditingkatkan pengendalian dari pimpinan perusahaan untuk mencegah terjadinya pemborosan dana. Bila perlu perusahaan melakukan inspeksi mendadak demi menghindari penyelewengan dana dari anggaran yang ditetapkan.

4. Dalam upaya mewujudkan tujuan perusahaan yang sebenarnya, maka kiranya perlu diambil beberapa kebijaksanaan agar perusahaan mampu memperhitungkan estimasi-estimasi kejadian pada masa yang akan datang sehingga realisasi dengan yang dianggarkan tidak jauh beda.


(45)

DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi, 2001. Akuntansi Manajemen. Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi 3, Salemba Empat : Yogyakarta.

Nafarin, M, 2007. Penganggaran Perusahaan, Edisi 3. Salemba Empat : Jakarta. Silalahi, Ulber. 2002. Pemahaman Praktis Asas-Asas Manajemen. Mandar Maju

: Bandung.

Supriyon, R A. 2002. Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen, Edisi 2, BPFE : Yogyakarta.

William K. Carter, Milton F. Usry. 2002. Akuntansi Biaya, Edisi 13. Salemba Empat : Jakarta.


(46)

(47)

(1)

tercakup dalam rancangan anggaran. Penyusunan biaya anggaran yang dihubungkan dengan ruang linkup aktivitas bagian – bagian yang terkait serta yang dipengaruhi oleh hal-hal yang berkaitan dengan timbulnya biaya operasional dari kegiatan perusahaan.

Sistem dan prosedur penyusunan anggaran operasional yang dilakukan oleh Madani Hotel Medan dapat memberi manfaat untuk dapat mengetahui keadaan perusahaan pada tahun 2008. Dengan demikian penyimpangan yang terjadi dalam laporan anggaran biaya operasional dan juga penyusunan anggaran yang dilakukan terlalu besar perbedaannya sehingga banyak penyimpangan yang merugikan. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya tindakan koreksi terhadap penyimpangan-penyimpangan pada tahun sebelumnya.

Jika dilihat dari penyimpangan tersebut maka pengendalian biaya operasional belum maksimal. Tetapi penyimpangan antara anggaran dengan realisasi biaya operasional dapat menjadi pedoman untuk menyusun anggaran dimasa yang akan datang.


(2)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah membahas permasalahan-permasalahan yang dilakukan oleh penulis, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Madani Hotel Medan merupakan hotel yang dikelola secara syariah yang selalu memberikan pelayanan yang berkualitas kepada tamu dan menjadikan Madani hotel sebagai bisnis yang berorientasi kepada pelanggan.

2. Madani Hotel Medan dalam menyusun anggaran biaya operasional berdasarkan pada anggaran operasional yang telah lewat, realisasi tahun berjalan dan melihat kondisi ekonomi secara umum.

3. Perencanaan yang dibuat pada Madani Hotel Medan cukup baik karena melibatkan semua seksi yang ada dalam perusahaan sehingga semua pihak dapat bertanggungjawab dalam menyusun anggaran.

4. Pengendalian biaya operasional berjalan cukup baik dimana Madani Hotel Medan melakukan pengendalian biaya melalui perbandingan antara biaya yang sebenarnya dengan biaya menurut anggaran.

5. Anggaran merupakan alat perencanaan dan pengendalian sekaligus guna mengatur kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam kegiatan operasional perusahaan.


(3)

B. Saran

Dalam hal ini penulis memberi beberapa saran yang mungkin berguna bagi Madani Hotel Medan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan, antara lain :

1. Mengingat pentingnya peranan anggran sebaiknya anggaran disusun secara teliti sehingga anggaran benara-benar merupakan pedoman kerja.

2. Agar anggaran perusahaan dapat memenuhi fungsinya sebagai alat perencanan dan pengendalian masih perlu diadakan peningkatan dalam hal kegiatan analisis.

3. Perlunya ditingkatkan pengendalian dari pimpinan perusahaan untuk mencegah terjadinya pemborosan dana. Bila perlu perusahaan melakukan inspeksi mendadak demi menghindari penyelewengan dana dari anggaran yang ditetapkan.

4. Dalam upaya mewujudkan tujuan perusahaan yang sebenarnya, maka kiranya perlu diambil beberapa kebijaksanaan agar perusahaan mampu memperhitungkan estimasi-estimasi kejadian pada masa yang akan datang sehingga realisasi dengan yang dianggarkan tidak jauh beda.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi, 2001. Akuntansi Manajemen. Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi 3, Salemba Empat : Yogyakarta.

Nafarin, M, 2007. Penganggaran Perusahaan, Edisi 3. Salemba Empat : Jakarta. Silalahi, Ulber. 2002. Pemahaman Praktis Asas-Asas Manajemen. Mandar Maju

: Bandung.

Supriyon, R A. 2002. Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen, Edisi 2, BPFE : Yogyakarta.

William K. Carter, Milton F. Usry. 2002. Akuntansi Biaya, Edisi 13. Salemba Empat : Jakarta.


(5)

(6)