Prestasi Kerjasama dan kemitraan

61

G. Kerjasama dan kemitraan

59 Kemitraan : a. Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo RSCM b. PPTI c. Lembaga Swadaya Masyarakat d. Forum Rumah Singgah e. Pemda DKI Jakarta f. DepDiknas RI g. Kementrian Sosial RI h. Dep. Kehutanan RI i. KLH RI j. Puskesmas Jagakarsa k. Yayasan Sejiwa l. Child Rights Coalition Asia m. Field Indonesia Kerjasamadukungan perusahaan: a. TARGET k. PwC b. PT. Antam l. Bank of ICBC c. PT. PremierOIL m. DHL d. PT. Samsung n. ESPUSAID e. PT. Unilever o. Manajemen Plasa Senayan f. PT. Sri Boga Ratu Raya p. Manajemen Cilandak Town Square g. Levi Strauss h. Bloomberg i. Ekonid j. Padi Nusantara 59 Tinjauan pustaka di web Dilts Foundation www.diltsfoundation.org 62 Kerjasama dukungan sekolahuniversitasLSM : a. AIESEC FEUI b. Kesos FISIP UI c. Psikologi UI d. Prasetya Mulya e. Kesos IISIP f. Red Nose Foundation g. Srikandi h. Aninda i. Forum TBM j. Yayasan Mlati k. Komunitas Lebah 63

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. PELAKSANAAN KEGIATAN MUSIK SAMPAH DI RUMAH

SINGGAH DILTS FOUNDATION PASAR MINGGU, JAKARTA SELATAN. Anak jalanan adalah anak yang menghabiskan waktunya di jalanan baik bekerja maupun tidak bekerja, mempunyai ikatan dengan keluarga maupun tidak mempunyai ikatan dan mempunyai strategi untuk menghantarkan hidupnya. 60 Fenomena anak jalanan yang terjadi di sekitar kita menuntut perhatian kita pada mereka. Jumlah anak jalanan kian hari kian bertambah seiring dengan krisis ekonomi yang dampaknya masih sangat terasa hingga saat ini, maka dengan begitu semakin banyak anak-anak turun ke jalan untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga dengan bekerja di sektor informal. Jumlah angka anak jalanan di Indonesi tidak ada angka pasti setiap tahunnya. Kegiatan musik sampah yang di adakan oleh rumah singgah Dilts Foundation memiliki tujuan untuk mengurangi jumlah anak yang turun ke jalan. Musik sampah yang ada di Dilts dapat dikatakan mengangkat derajat anak yang sebelumnya bekerja di jalan ke tempat yang lebih baik. Selain itu musik sampah juga memiliki tujuan agar para anak dapat mengembangkan 60 Artikel kebijakan Depsos RI dalam penanganan anak-anak jalananJakarta: Depsos RI, h. 2 64 keterampilan sosial yang ada pada dirinya. Hal ini sesuai pernyataan yang di ucapkan oleh Kak Bayu: “......musik sampah dapat memberikan rasa kesenangan, menambah kepercayaan diri, keberanian untuk tampil di depan orang banyak, disiplin, memiliki komitmen, lebih rajin. ” Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan terhadap pelaksanaan program musik sampah di rumah singgah Dilts, program musik sampah sudah ada sejak tahun 2007. Pencetusnya adalah seorang mahasiswa jurusan musik di Institut Kesenian Jakarta, Raden Agung H.P yang juga merupakan seorang relawan di rumah singgah Dilts. 61 Program musik sampah ada awalnya merupakan pelengkap dari kegiatan seni peran teater agar pada saat penampilan teater lebih meaning full dan bervariasi serta memiliki pengisi musik sendiri. Penamaan musik sampah awalnya merupakan ketidaksengajaan dan hanya sebutan saja karena alat yang digunakan untuk bermain musik berasal dari barang barang yang sudah tidak terpakai sampah yang bisa menghasilkan bunyi. Hal ini senada dengan apa yang di ucapkan oleh Mas Bayu sebagai berikut: “Sebenarnya penamaan musik sampah itu ketidak sengajaan. Alasan kenapa disebut music sampah adalah karena alat alat yang digunakan untuk bermain merupakan barang barang yang sudah tidak terpakai yang bisa mengeluarkan bunyi.” Kegiatan musik sampah merupakan salah satu dari beberapa kegiatan seni yang ada di Dilts Foundation yang diberikan kepada anak anak jalanan di rumah singgah tersebut karena seyogyanya seorang anak harus dibekali oleh 61 Wawancra dengan Kak Bayu,direktur manager Dilts dan instruktur musik sampah pada hari Rabu 1 Oktober 2014