20
menanggung transaksi tersebut sudah cukup tertib dan cukup sah menurut hukum adat.
2. Cakap Dewasa
Yaitu pihak yang melakukan transaksi ini haruslah sudah dianggap dewasa cakap oleh hukum adat, dianggap dewasa apabila sudah kuwat gawe mampu
bekerja secara mandiri, cakap mengurus harta benda serta keperluannya sendiri dan juga mampu mempertanggungjawabkan perbuatannya.
2.2.1 Gadai Tanah Pertanian menurut Hukum Adat
Hukum adat merupakan hukum yang ada dan timbul dalam masyarakat keberadaannya selalu mengikuti perkembangan masyarakat, sehingga antara
masyarakat dengan hukum itu tidak dapat dipisahkan, dimana ada masyarakat disana pasti ada hukum. Hukum adat adalah hukum yang bukan bersumber dari
dan tertulis dalam Undang-undang, yaitu hukum sebagai konstruksi sosial budaya suatu masyarakat hukum adat. Oleh karena itu istilah ini tidak asing lagi
dikalangan masyarakat. Oleh karena masyarakat selalu manunggal dengan masyarakat pendukung, Cicero, seorang ahli hukum yunani dengan tepat
mengatakan “ubi societas ibi ius” dimana ada masyarakat disana ada hukum.
32
Indonesia adalah negara hukum yaitu setiap masyarakatnya apabila ingin melakukan suatu perbuatan ini masih dibingkai oleh hukum agar tidak semena-
mena melakukan suatu perbuatan yang nantinya akan merugikan dirinya sendiri serta orang lain. Hukum yang khas di Indonesia adalah hukum adat yaitu hukum
yang bersumber dari masyarakat. Setiap bangsa atau masyarakat memiliki kebudayaannya sendiri. Oleh karena itu, tiap masyarakat memiliki hukum yang
berbeda satu sama lain, perbedaan inilah yang menunjukkan bahwa setiap masyarakat memiliki cirikhasnya masing-masing sebagai identitas bangsa yang
bersangkutan. Cirikhas ini yang disebut kearifan-kearifan lokal. Kebudayaan inilah kiranya yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain, hukum
bangsa Indonesia dengan hukum bangsa lain. Hukum khas bangsa Indonesia
32
Dominikus Rato, 2011, Hukum Adat Suatu Pengantar Singkat Memahami Hukum Adat Di Indonesia, laksbang PRESSindo, Yogyakarta. Hlm 3
21
adalah hukum adat, yang mana kebanyakan hukumnya adalah tidak tertulis sedangkan bangsa lain bersumber pada hukum tertulis.
33
Dalam masyarakat hukum adat gadai tanah adat merupakan salah satu dari jenis perikatan menurut hukum adat yang mempunyai sifat mendasar,
bahwasannya transaksi berbentuk apapun dalam hukum adat akan selalu bertitik tolak pada dasar kejiwaan, kekeluargaan serta tolong menolong yang selaras
dengan prilaku dan kepribadian masyarakat Indonesia, yang mana senantiasa mengutamakan kerjasama, gotong royong dan kepedulian terhadap sesama.
34
Sehingga apabila terjadi gadai tanah dalam masyarakat adat itu adalah sifat sosial untuk membantu pemilik tanah. Hal ini dapat dilihat dari asas dan fungsi gadai
sesungguhnya. inti dari asas gadai ini pada dasarnya berfungsi tolong menolong terhadap warga yang memerlukan uang untuk kebutuhan hidupnya.
35
Pelaksanaan dalam transaksi gadai tanah dilakukan dengan adanya kesepaktan kedua belah pihah, kedua belah pihak tersebut adalah penjual gadai
dan pembeli gadai. Setelah ada kesepakatan maka pembeli gadai berhak untuk mengerjakan tanah itu serta dapat memungut penghasilan dari tanah itu. Hanya
terikat oleh janjinya bahwa tanah itu hanya dapat ditebus oleh penjual gadai. Untuk menjalankan transaksi dibutuhkan kepala persekutuan yang
bertanggung jawab atas sahnya perbuatan hukum itu, oleh karena perbuatan hukum itu harus terang yaitu dilakukan dihadapan fungsionaris hukum serta
diketahui oleh masyarakat umum dan mempunyai kekuatan hukum. Pada umumnya untuk transaksi-transaksi jual gadai, jual lepas, jual tahunan dibuatkan
suatu akta, baik yang dibuatkan oleh perangkat desa maupun yang dibuat sendiri oleh para pihak. Akta tersebut ditandatangani oleh mereka yang menyerahkannya.
Kepala Desa dan perangkat desa serta saksi-saksi harus ikut menandatanganinya apabila bentuknya tertulis, sedangkan bila bentunya tidak tertulis maka kepala
desa dan perangkat desa serta saksi-saksi hanya menyaksikan terjadinya perjanjian gadai tanah itu. Dengan demikian perbuatan tersebut terang. Akta itu adalah surat
33
Dominikus Rato, 2011, Ibid. hlm 2
34
Hilman Hadikusuma. 1982, Hukum Perjanjia Adat, Alumni, Bandung.Hlm 14
35
LDHN. 1975, Seminar Hukum Adat Dan Pembinaan Hukum Nasional, Yogyakarta. Hlm 143-144
22
keterangan yang merupakan suatu tanda bukti.
36
Menurut Surojo Wignjodipuro transaksi gadai supaya merupakan perbuatan hukum yang sah dan berhak
mendapat perlindungan hukum wajib dilakukan dengan bantuan kepala sukukepala adat disertai dengan perbuatan akta yang ditandangani atau cap
jempol oleh para pihak dan ditandangani oleh kepala suku kepala adat serta saksi- saksi.
37
2.3 Penyelesaian Sengketa Gadai Tanah Pertanian