Pengawasan Internal Atas Aktiva Tetap Pada Yayasan Sekolah Dasar Nurul Huda

(1)

TUGAS AKHIR

PENGAWASAN INTERNAL ATAS AKTIVA TETAP PADA YAYASAN SEKOLAH DASAR NURUL HUDA

Oleh :

MEIDINA HASIBUAN 082102138

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, Puji syukur yang tiada terhingga penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan tepat sesuai dengan waktu yang direncanakan. Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya. pada Fakultas Ekonomi Program Studi Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara. Dalam rangka memenuhi kewajiban tersebut maka penulis menyusun tugas akhir ini dengan judul “Pengawasan Internal Atas Aktiva Tetap Pada Yayasan Sekolah Dasar Nurul Huda”.

Dalam penulisan tugas akhir ini tidak mungkin dapat penulis selesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak, baik dukungan moral maupun materil. Untuk itu, penulis menghaturkan rasa hormat dan ucapan terima kasih atas bantuan dan bimbingan yang tiada terkira nilainya, kepada semua pihak yang terlibat.

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara beserta seluruh Dosen dan Staf pengajar yang telah mencurahkan perhatian dan membekali ilmu serta berbagi pengalaman kepada penulis selama masa perkuliahan.

2. Bapak Drs.Rustam, M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi USU.

3. Bapak Drs. Rasdianto M.Si. Ak, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran dan masukan kepada penulis.


(3)

4. Teristimewa untuk kedua orang tuaku tercinta. Ayahandaku Irham Hsb dan ibundaku Fadhillah Nst yang telah membesarkan penulis dengan rasa kasih sayang yang amat besar dan telah memberikan dorongan materiil dan spiritual kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Ekonomi Program Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

5. Kepada teman-teman saya. Fina, Ariesta Pasrah, Maya, Tefii, Wita aja, Deka. Yang telah membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir. 6. Bapak Hamdan Burhan SE, Ketua pengurus Yayasan Sekolah Dasar

Nurul Huda, yang telah memberi izin kepada peneliti untuk melakukan riset, peneliti ucapkan terimakasih.

Penulis menyadari tugas akhir ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan tugas akhir ini di masa yang akan datang. Harapan penulis, semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat dan masukan bagi pembaca sehingga dapat membantu penulisan tugas akhir lainnya.

Medan, Juni 2011

Penulis

Meidina Hasibuan 082102138


(4)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

D. Sistematika Penelitian 1. Jadwal Penelitian ... 4

2. Laporan penelitian ... 5

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat ... 7

B. Jaringan usaha / Kegiatan ... 8

C. Struktur Organisasi ... 9

D. Job Description ... 9

E. Kinerja Usaha Terkini ... 12

F. Rencana Kegiatan ... 12

BAB III TOPIK PENELITIAN A. Pengertian Aktiva Tetap ... 14

B. Penggolongan Aktiva Tetap ... 16

C. Cara Perolehan dan Metode Penyusutan Aktiva Tetap ... 19


(5)

E. Sistem Pengendalian Intern Aktiva Tetap ... 26 BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ... 34

B. Saran ... 35 DAFTAR PUSTAKA


(6)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Secara umum, tujuan utama sebuah perusahaan adalah untuk memperoleh laba (profit). Selanjutnya laba tersebut digunakan untuk menjamin kesinambungan usaha (continue), untuk meningkatkan pertumbuhan usaha (growth), serta untuk mempertahankan kelangsungan usaha (survival). Perusahaan yang memenuhi hal di atas dapat digolongkan sebagai perusahaan yang makmur. Kemakmuran perusahaan dapat tercapai apabila kinerja perusahaan meningkat dan perusahaan menujukkan perubahan ke arah yang lebih baik.

Perkembangan suatu negara dipengaruhi oleh sektor perekonomian suatu negara tersebut. Tanpa perekonomian yang sehat dan stabil mustahil masyarakat dapat menuju cita cita yang diinginkan yaitu masyarakat adil dan makmur. Oleh karena itu perekonomian mempunyai peranan yang sangat penting bagi setiap negara. Setiap perusahaan, baik perusahaan industri, perusahaan jasa, maupun perusahaan dagang pada umumnya membutuhkan faktor - faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang akan dijual kepada konsumen. Faktor-faktor produksi ini dikelola perusahaan untuk mencapai tujuan peruusahaan tersebut. Salah satu faktor produksi ini adalah aktiva tetap.

Aktiva tetap adalah harta berwujud (tangible asset) yang memiliki masa manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, bernilai material, dan digunakan untuk kegiatan operasi normal perusahaan. Aktiva tetap merupakan salah satu harta /


(7)

yang dimiki setiap perusahaan yang mendapat perhatian secara khusus. Oleh karena itu diperlukan pengawasan begitu besar terhadap aktiva tetap. Pengawasan yang baik terhadap aktiva tetap merupakan faktor penunjang terjaminya, kegiatan operasional perusahaan dengan lancar. Apabila terdapat kesalahan dalam mengelola aktiva tetap dan kerusakan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan karena kurangnya perhatian dari pihak perusahaan atau kurangnya pengawasan terhadap aktiva tetap akan membawa pengaruh terhap kegiatan ekonomi. Misalnya : dalam hal pembelian aktiva tetap, jika tidak ada pengawasan intern yang cukup baik maka besar kemungkinan terjadinya penyelewengan terhadap aktiva tetap, seperti menaikkan jumlah nominal aktiva tetap tersebut. Maka hal ini akan dapat merugikan bagi perusahaan.

Pada perusahaan dagang, perusahaan jasa dan industri akan menginvestasikan dana yang cukup besar untuk memperoleh aktiva tetap, dengan harapan bahwa perusahaan akan memperoleh kembali dana yang diinvestasikannya. Permasalahannya hanya terletak pada kapan jangka waktu dan bagaimana cara pengembalian aktiva yang diinvestasikan.

Pengawasan intern adalah kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari penyalahgunaan, memastikan informasi usaha akurat, memastikan bahwa perundang – undangan serta peraturan dipatuhi sebagai mestinya. Investasi aktiva tetap memerlukan pengawasan yang baik, sehingga diperlukan satu bagian yang mampu melaksanakan fungsi tersebut agar perusahaan dapat mencapai tujuannya. Jika tidak ada pengawasan yang baik terhadap aktiva tetap, akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan dan sebaliknya apabila pengawasan terhadap aktiva


(8)

tetap dilaksanakan dengan baik akan memberikan keuntungan yang besar bagi perusahaan.

Melihat begitu besarnya pengaruh aktiva tetap terhadap perusahaan yang telah dikemukan diatas, maka penulis tertarik untuk mencoba meneliti dan mengevaluasi pengendalian dan pengawasan aktiva tetap, dalam tugas akhir ini penulis memilih Pengawasan Internal atas Aktiva Tetap pada Yayasan Sekolah Dasar Nurul Huda Medan.

B. Rumusan Masalah

Setiap perusahaan akan selalu menghadapi permasalahan dalam menjalankan kegiatan perusahaannya. Masalah yang dihadapi oleh perusahaan itu adalah berbeda - beda satu sama lainnya, sama halnya dengan Yayasan Sekolah Dasar Nurul Huda Medan. Sesuai dengan latar belakang diatas maka peneliti merasa tertarik untuk mengadakan serangkaian penelitian dan memaparkannya dalam tugas akhir ini tentang ”Apakah Pengawan Internal atas Aktiva Tetap pada Yayasan Sekolah Dasar Nurul Huda sudah efektif ?“

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Bagi Sekolah Dasar Nurul Huda

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan kebijakan apakah sistem pengendalain intern terhadap aktiva tetap pada Sekolah Dasar Nurul Huda sudah efektif, dan untuk menentukan kebijakan dalam pengendalian intern terhadap aktiva tetap pada masa yang akan datang


(9)

dari beberapa literature yang diuraikan beserta saran-saran yang diberikan oleh penulis.

b. Bagi Penulis

Sebagai bahan masukan kepada penulis agar dapat mengetahui secara langsung mengenai pengawasan intern terhadap aktiva tetap di Sekolah Dasar Nurul Huda dan dapat menambah ilmu pengetahuan peneliti, serta dapat mengaplikasikan teori-teori yang didapat dari perkuliahan dengan sebenarnya.

c. Bagi Pembaca

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan yang nantinya dapat bermanfaat sebagai referensi bagi rekan- rekan mahasiswa dalam membuat paper ditahun-tahun mendatang yang berkaitan dengan pengawasan intern terhadap aktiva tetap.

D. Sistematika Penelitian 1. Jadwal Penelitian

Dalam penulisan laporan tugas akhir ini, peneliti membuat jadwal penelitian yang dibuat dalam bentuk tabel yang terdiri dari nomor, kegiatan dan waktu (minggu).


(10)

NO KEGIATAN

MINGGU I II III IV

A. Persiapan

1 Melaksanakan observasi Pendahuluan √ 2 Bimbingan untuk pelaksanaan TA √

B.Pelaksanaan

3 Bimbingan untuk pengolahan data √

4 Pengolahan data √

C. Pelaporan

5 Bimbingan untuk penulisan bab I √ 6 Penulisan bab I (pendahuluan) √ 7 Bimbingan untuk penulisan bab II √ 8 Penulisan bab II (profil perusahaan) √ 9 Bimbingan untuk penulisan bab III √ 10 Penulisan bab III (pembahasan) √ 11 Bimbingan untuk penulisan bab IV √ 12 Penulisan bab IV(kesimpulan dan saran) √ 13

Bimbingan tahap terakhir

(penyempurnaan LTA) √

14 Penyelesaian Laporan Tugas Akhir √ Tabel 1.1 jadwal survei dan penulisan Laporan tugas Akhir

2. Rencana Isi

Laporan penelitian terdiri dari 4 bab yaitu bab pendahuluan, bab profil perusahaan, yaitu profil Sekolah Dasar Nurul Huda, bab pembahasan dan bab penutup.

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis akan menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penelitian yang terdiri dari jadwal penelitian dan laporan penelitian.


(11)

BAB II : PROFIL YAYASAN SEKOLAH DASAR NURUL HUDA Bab ini menguraikan tentang sejarah ringkas Yayasan Sekolah Dasar Nurul Huda, yaitu mengenai struktur organisasi, job description, kinerja usaha terkini dan rencana kegiatan perusahaan.

BAB III : PEMBAHASAN

Bab ini berisikan teori yang menjelaskan tentang pengertian aktiva tetap dan jenis – jenisnya, cara perolehan aktiva tetap, dan metode penyusutannya, penggantian aktiva tetap, serta pengawasan intern aktiva tetap.

BAB IV : PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan berdasarkan uraian serta saran guna meningkatkan pengawasan intern terhadap aktiva tetap pada Sekolah Dasar Nurul Huda.


(12)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat

Yayasan Sekolah Dasar NURUL HUDA Medan didirikan oleh Badan Pendiri Yayasan yaitu : Hamdan Burhan SE (merupakan Ketua Umum di badan pengurus yayasan), Drs. Fachru Rozi (merupakan Wakil Ketua di badan pengurus yayasan), Ir. Mukhlis (merupakan Sekretaris I di bidang badan pengurus yayasan), Drs. Ahmad Muslim (merupakan Sekretaris di badan pengurus yayasan), Ir. Almar Zein (merupakan bendahara di badan pengurus yayasan), Burhan Adnan (merupakan Komisaris di badan pengurus yayasan), diilhami oleh Allah SWT maka berdirilah yayasan tepat pada tanggal 13 Februari 1978 yang beralamatkan di Jalan Sei Serayu No 38 Medan– Kelurahan Babura– Kecamatan Medan Sunggal– Kota Medan – Propinsi Sumatera Utara Telepon (061) 4147039 dengan Luas Bangunan = 2042 M2 (dimana status tanah merupakan status wakaf). Berikut ini akan dijelaskan visi dan misi Yayasan Pendidikan Islam Keluarga Amal Shaleh Medan.

Visi dan Misi

Adapun visi Yayasan Sekolah Dasar Nurul Huda yaitu:

Yayasan pendidikan sekolah dasar nurul huda merupakan wadah pembentuk insan yang berilmu, beriman dan beramal shaleh yang berguna serta bermanfaat bagi keluarga.


(13)

Adapun misi Yayasan Nurul Huda berazaskan islam yaitu:

a. memberikan kesempatan bagi anak didik menjadi manusia yang berilmu, beriman, berakhlak mulia dan beramal shaleh,

b. mengajak keluarga untuk siap mengembangkan dan menerapkan ajaran islam ditengah - tengah masyarakat,

c. mengembangkan mutu pendidikan maupun berbagai unit usaha lainnya. Melihat keinginan dari masyarakat terutama dilingkungan Sei Serayu untuk menyekolahkan anak – anaknya ke sekolah yang bernafaskan islam semakin banyak maka tujuan mewujudkan Yayasan Pendidikan nurul huda yang berazaskan islam adalah sebagai motivator untuk tercapainya pendidikan yang berkualitas dan kesejahteraan bagi keluarga dan masyarakat.

B. Jaringan Usaha / kegiatan

Yayasan Pendidikan Sekolah dasar Nurul Huda adalah perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang jasa pendidikan Taman Kanak - Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD).

Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang pendidikan maka perusahaan memiliki hasrat atau keinginan yang lebih baik lagi untuk dunia pendidikan. Perusahaan bertekad untuk memajukan dunia pendidikan di Indonesia khususnya di Sumatera Utara. Tujuan ini menginginkan mencerdaskan anak bangsa untuk siap terjun dan bersaing didunia pendidikan.


(14)

C. Struktur Organisasi

Ada dua aspek utama proses penyusunan struktur organisasi, yaitu departementalisasi dan pembagian kerja. Departementalisasi merupakan kegiatan kerja pada suatu organisasi agar kegiatan yang sejenis dan saling berhubungan dapat dikerjakan secara bersama. Hal ini tercermin pada struktur formal pada suatu organisasi dan ditunjukkan oleh setiap bagian organisasi. Pembagian tugas dan perincian tugas pekerjaan agar setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas.

Kedua aspek diatas adalah dasar pengorganisasian yang merupakan proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas dalam pekerjaan diantara para anggota organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai secara efektif dan efisien. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian - bagian dan posisi maupun orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang serta tanggung jawab yang berbeda - beda dalam organisasi. Stuktur organisasi Yayasan Sekolah Dasar Nurul Huda dapat dilihat pada lampiran 1.

D. Job Description

Berikut ini akan diuraikan job description pada Yayasan Sekolah Dasar Nurul Huda.

1. Pendiri

Tugas - tugas pendiri adalah:

a. mengontrol seluruh aktivitas staff pengajar,


(15)

c. melihat perkembangan yayasan secara periodik. 2. Pengurus

Tugas - tugas pengurus adalah: a. menyusun program akademik, b. mengawasi jalannya pendidikan,

c. bertanggung jawab penuh atas kepengurusan yayasan. 3. Pengawas

Tugas - tugas pengawas adalah:

a. mempersiapkan anggaran bulanan dan tahunan, b. memfasilitasi kegiatan / kebutuhan yayasan,

c. dapat memberhentikan anggota pengurus dengan menyebutkan alasannya,

d. membuat jadwal penerimaan uang sekolah. 4. Sekretariat

Tugas - tugas sekretariat adalah: a. membuat program kesiswaan,

b. membuat program penerimaan siswa - siswi baru, c. mengadakan hubungan atau kerjasama keluar. 5. Kepala Tk

Tugas - tugas kepala Tk adalah:

a. mengembangkan kegiatan - kegiatan ( Ekstrakulkuler ) mahasiswa, b. evaluasi kepada guru,


(16)

d. mengadakan usaha peningkatan kualitas guru.. e. membuat kalender pendidikan

6. Kepala SD

Tugas - tugas kepala SD adalah: a. membuat visi dan misi SD,

b. merencanakan kebutuhan guru setiap mata pelajaran c. meneentukan dan menetapkan tenaga edukatif,

d. menyusun program pengajaran,jadwal pelajran dan kalender pendidikan

e. mengevaluasi secara berkala tugas dan kewajiban tenaga edukatif. 7. Kepala Laboratorium Komputer

Tugas – tugas laboratorium komputer adalah: a. menjaga komputer agar selalu tetap baik,

b. membuat program - program yang sedang digunakan oleh siswa - siswi.

8. Staff Pengajar

Tugas – tugas Staf pengajar adalah:

a. melakukan proses belajar mengajar dikelas tepat waktu, b. mendidik mahasiwa - mahasiswi menjadi terampil, c. mengecek kehadiran siswa - siswi dikelas.

9. Siswa dan Siswi

Tugas – tugas siswa adalah:


(17)

b. wajib menggunakan pakaian seragam yang telah di tetapkan pihak sekolah,

c. siswa harus masuk tepat pada waktunya.

E. Kinerja Usaha Terkini

Adapun kinerja usaha terkini yayasan Sekolah Dasar Nurul Huda adalah:

1. Yayasan Pendidikan Sekolah Dasar Nurul Huda telah mendapatkan akreditasi oleh badan akreditasi sekolah.

2. Perusahaan telah memiliki klasifikasi akreditas, tingkat pendidikan yang ditawarkan antara lain:

a. Taman kanak-kanak (TK) klasifikasi akreditas B b. Sekolah Dasar (SD) klasifikasi akreditas B

3. Perusahaan pernah memenangkan olimpiade matematika timgkat Madrasah Ibtidaiyah Se – Kota Medan dengan prestasi juara I di (MAN) Pancing.

4. Sebagai perusahaan yang tengah berkembang perusahaan telah meluluskan ribuan siswa - siswi yang berprestasi baik untuk tingkat lokal maupun tingkat nasional.

F. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan yayasan Sekolah Dasar Nurul Huda terdiri dari rencana kegiatan jangka pendek dan jangka panjang. Adapun rencana kegiatan jangka pendek adalah:


(18)

1. Pengumpulan infaq wali murid,

2. Prosentasi sewa kantin sebesar 25% untuk tahun 2008 dan seterusnya, 3. Realisasi pengurusan tanah alokasi mesjid,

4. Penyelesaian bangunan – bangunan yang tertunda dan yang belum rampung,

5. penghijauan areal sekolah,

6. pemasangan kanopi pada bangunan lokal bawah, 7. penerapan honor telepon untuk telepon umum,

8. penambahan pegawai kebersihan dan perawatan halaman sekolah. Adapun rencana kegiatan jangka panjang adalah:

1. perluasan lokasi,

2. penambahan lokal belajar,

3. menyewa dan membeli lahan untuk sarana olah raga di seberang sungai, 4. penambahan unit usaha lainnya.

5. penertiban bidang keuangan,

6. taksasi dana bangunan, uraian bahan bangunan dan gambar rencana bangunan (setiap pembuatan proposal).


(19)

BAB III

TOPIK PENELITIAN

A. Pengertian Aktiva Tetap

Aktiva tetap adalah aktiva yang tidak lancar yang diperoleh untuk digunakan dalam operasi perusahaan yang memiliki masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi serta tidak untuk diperjualbelikan dalam operasi normal perusahaan. Adapun defenisi aktiva tetap menurut mulyadi (2001) ”aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang memilki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan bukan untuk dijual kembali”.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia ( 2004 : 58 ) “Aktiva Tetap adalah aktiva tetap berwujud yang diperoleh dengan membangun lebih dahulu yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai manfaat lebih dari satu tahun”.

Menurut Suharli ( 2006;259 ) aktiva tetap disebut juga plant asset atau fixed assets dan mendefinisikannya sebagai berikut:

“Harta berwujud (tangible asset) yang memiliki masa manfaaat ekonomis lebih dari satu tahun bernilai material, dan digunakan untuk kegiatan operasi normal perusahaan adalah aktiva yang diperoleh untuk digunakan dalam kegiatan perusahaan untuk waktu yang lebih dari satu tahun, tidak dimaksudkan untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan, dan merupakan pengeluaran yang nilainya besar atau material”.


(20)

Menurut Soemarso S.R (2005) “aktiva tetap adalah aktiva berwujud (tangible fixed assets) yang masa manfaatnya lebih dari satu tahun, digunakan dalam kegiatan perusahaan, dimiliki tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan, serta nilainya cukup besar”.

Menurut Halim dan Supomo (2001): “aktiva tetap adalah kekayaan yang dimiliki dan digunakan untuk beroperasi dan memiliki masa manfaat dimasa yang akan datang lebih dari satu periode anggaran serta tidak dimaksudkan untuk dijual”.

Menurut Warren, Reeve dan Fees (2005;492), ”Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relative permanen. Mereka merupakan aktiva berwujud (Tangible Assets) karena ada secara fisik, aktiva tersebut dimiliki dan digunakan oleh perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai bagian dari operasi normal”.

Dari defenisi di atas terdapat beberapa karakteristik aktiva tetap, yaitu:

1. Jangka waktu pemakainnya lebih dari satu tahun/periode. Dari karakteristik ini dikenal istilah penyusutan.

2. Merupakan aktiva berwujud karena dapat dilihat secara fisik.

3. Dimiliki oleh perusahaan untuk tujuan administrative dan bukan untuk dijual.

4. Aktiva tetap bisa memiliki bagian yang sangat besar bila dibandingkan dengan unsur aktiva


(21)

B. Penggolongan Aktiva Tetap

Perusahaan menggolongkan jenis aktiva tetap kedalam empat (4) golongan yang terdiri dari:

1. Tanah,

2. Bangunan,

3. Furniture and Fixtures:

Aktiva tetap yang temasuk furniture dan fixtures adalah: a. kursi direktur,

b. meja tulis, c. white board, d. meja komputer, e. CPU komputer. 4. Installation

Aktiva tetap yang termasuk installation adalah: a. elektrik,

b. kabel elektronik, c. Installation, d. kabel komputer.

Menurut Mulyadi (1998) penggolongan aktiva tetap dalam perusahaan umumnya digolongkan sebagai berikut:

1. tanah dan perbaikan tanah, 2. gedung dan perbaikan gedung, 3. mesin,


(22)

4. mebel, 5. kendaraan.

Aktiva tetap dapat digolongkan dalam berbagai sudut antara lain: 1. Sudut Substansi, aktiva tetap dapat dibagi :

a. Tangible Assets ( aktiva tetap berwujud ) seperti : lahan, mesin,gedung dan peralatan,

b. Intangible Assets ( aktiva tetap tidak berwujud ) seperti : HGU, HGB, Goodwill, Paten, Copyright, Hak Cipta, Franchise dan lain- lain.

2. Sudut disusutkan atau tidak disusutkan dapat dibagi:

a. Depreciated Plant Assets yaitu aktiva tetap yang disusutkan, seperti: building, equipment, machinery, inventaris, jalan dan lain – lain,

b. Undepreciated Plant Assets yaitu aktiva tetap yang tidak disusutkan, seperti land ( tanah ).

3. Sudut pandang umur, dapat dibagi :

a. Aktiva tetap berwujud yang umur atau masa kegunaannya tidak terbatas. Misal ; tanah, bangunan pabrik, gudang dan kantor.

b. Aktiva tetap berwujud yang umur atau masa kegunaannya terbatas dan dapat diganti dengan aktiva sejenis apabila masa kegunaannya telah berakhir. Misal; Bangunan, mesin, perlengkapan kantor, kendaraan dan alat transport.


(23)

c. Aktiva berwujud yang umur atau masa kegunaannya terbatas, dan tidak dapat diganti dengan aktiva sejenis apabila masa kegunaannya sudah habis, seperti tambang hutan atau biasa disebut Aktiva Sumber Alam.

Menurut Mulyadi ( 2001 ) penggolongan aktiva tetap berbagi kedalam beberapa bagian yaitu:

1) Lahan yaitu bidang tanah terhampar yang merupakan tempat bangunan maupun yang masih kosong. Dalam akuntansi apabila ada lahan yang didirikan bangunan diatasnya harus dipisahkan pencatatannya dari lahan itu sendiri,

2) Gedung yaitu bangunan yang berdiri diatas bumi, baik diatas lahan maupun air. Pencatatanya harus terpisah dari lahan yang menjadi lokasi gedung itu,

3) Mesin, mesin termasuk peralatan yang menjadi bagian dari mesin yang bersangkutan, kendaraan, terdiri dari semua jenis kendaraan seperti alat pengangkutan, truk, mobil, kendaraan roda dua, dan lain-lain,

4) Perabot, terdiri dari perabot kantor, perabot laboratorium yang merupakan isi dari suatu bangunan,

5) Inventaris ( peralatan ), peralatan yang dianggap merupakan alat-alat besar yang digunakan dalam perusahaan, seperti: inventaris kantor, inventaris laboratorium, inventaris gudang, dan lain-lain,

6) Prasarana, perusahaan di Indonesia pada umumnya mengklasifikasikan sarana seperti: jalan, jembatan, pagar, dan lain-lain.


(24)

C. Cara Perolehan dan Metode Penyusutan Aktiva Tetap 1) Cara Perolehan Aktiva Tetap

Perusahaan pada umumnya memperoleh aktiva tetapnya dengan cara pembelian kredit, terutama untuk aktiva tetap yang dalam jumlah besar atau harganya tinggi yaitu kursi, meja komputer, komputer, serta perangkat-perangkat komputer. Perusahaan membeli aktiva tetapnya dengan pembelian kredit maka perusahaan akan membayarnya, ditambah dengan bunga yang timbul akibat pembelian kredit. Keuntungan Pembelian kredit adalah perusahaan dapat membayarnya dengan cicilan, sehingga perusahaan tidak langsung mengeluarkan biaya cukup besar. Kerugian melakukan pembelian aktiva tetap dengan cara pembelian kredit adalah perusahaan akan membayar aktiva tetap tersebut dalam jumlah yang besar karena harus membayar bunga atas transaksi tersebut. Bendahara perusahaan harus tahu keuntungan dan kerugian atas pembelian suatu aktiva tetap, apakah dibeli secara tunai atau secara kredit, agar perusahaan tidak mengalami kerugian atas transaksi yang dilakukan dalam memperoleh aktiva tersebut. Menurut Kusnadi, Lukman, Kerthadi, (2001) Aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara yaitu:

1. Pembelian tunai

Aktiva yang dibeli dengan tunai dicatat sebesar uang yang dikeluarkan untuk pembelian itu ditambah dengan biaya - biaya sehubungan dengan pembelian aktiva itu, dikurangi potongan harga yang diberikan baik karena pembelian dalam partai besar maupun karena pembayaran yang dipercepat.


(25)

2. Pembelian secara kredit jangka panjang

Apabila aktiva tetap diperoleh dari pembelian angsuran, maka dalam hal harga perolehan tidak boleh termasuk bunga, dalam kontrak pembelian dapat menyebutkan bahwa pembelian akan dilakukan dalam beberapa kali angsuran ditambah dengan pembayaran bunga. Pembayaran bunga atas kredit ada dua kemungkinan:

a) secara flat adalah biaya bunga sama untuk pembayaran angsuran semester,

b) berdasarkan sisa hutang adalah biaya bunga dihitung. 3. Pembelian dengan surat berharga

Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham obligasi perusahaan, dicatat dalam buku besar, harga pasar saham atau obligasi yang digunakan sebagai penukar. Apabila harga pasar saham atau obligasi itu tidak diketahui, harga perolehan aktiva tetap ditentukan sebesar harga pasar aktiva tersebut. Harga pasar surat berharga dan aktiva tetap yang ditukar tidak diketahui, dalam keadaan seperti ini, nilai pertukaran ditentukan oleh keputusan pimpinan perusahaan.

4. Aktiva tetap yang diperoleh dari hadiah / donasi

Jika aktiva tetap diperoleh dengan cara dihadiahkan maka transaksi ini disebut nonreciprocal transfer (transfer yang tidak memerlukan umpan balik ).


(26)

Aktiva ini harus dicatat sebesar harga pasar yang wajar atau berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh pihak perusahaan penilai yang independent.

5. Aktiva tetap yang dibangun sendiri

Adakalanya aktiva dalam perusahaan diperoleh dengan cara membuat sendiri. Ini selalu dilakukan karena biaya perolehannya akan lebih rendah atau kwalitas yang lebih baik daripada membeli. Dalam membuat sendiri aktiva-aktiva yang dibutuhkan oleh perusahaan akan menimbulkan bermacam-macam biaya untuk mendapatkan biaya perolehan aktiva hingga siap dipergunakan.

Ada beberapa alasan yang mendorong perusahaan untuk membangun atau membuat sendiri aktiva tetap yang diperlukan untuk menjalankan operasinya :

a. Memanfaatkan fasilitas yang menganggur b. Menghemat biaya konstruksi

c. Mencapai standar kualitas konstruksi yang lebih tinggi d. Agar dapat segera dioperasikan

Biaya perolehan aktiva adalah seluruh biaya-biaya pembuatannya, bahan baku, tenaga kerja dan biaya tidak langsung yang merupakan biaya-biaya diluar daripa biaya operasi perusahaan sehari-hari.

6. Aktiva tetap yang diperoleh secara pertukaran

Aktiva tetap menurut cara ini diperoleh dengan cara menukarkan aktiva tetap yang kita miliki dengan aktiva tetap lainnya yang dimiliki pihak lain. Transaksi pertukaran bisa bersih tanpa tambahan - tambahan lain


(27)

atau dapat juga ditambah dengan transaksi tambahan lainnya, misalnya kas.

2) Metode Penyusutan Aktiva Tetap

Menurut perusahaan, penyusutan adalah proses pengalokasian biaya aktiva tetap berwujud kedalam beban periodik. Menurut Stice, Stice, Skousen ( 2005 ) penyusutan adalah alokasi yang sistematis dari harga perolehan aktiva selama periode – periode berbeda yang memperoleh manfaat dari penggunaan suatu aktiva. Dari uraian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa pengertian penyusutan menurut perusahaan dengan menurut Stice, Stice, Skousen (2005) hampir sama yaitu proses pengalokasian biaya tetap berwujud atau pengalokasian yang sistematis dari harga perolehan aktiva selama periode berbeda.

Metode penyusutan yang diterapkan oleh Yayasan Sekolah Dasar Nurul Huda Medan dalam penyusutan aktiva tetapnya mengunakan metode garis lurus yang dianggap lebih sederhana dan akan relatif mudah diterapkan terhadap semua jenis aktiva tetap, yang didasarkan atas pertimbangan dan alasan yang layak serta penerapan aktiva yang dimiliki secara konsisten. Metode penyusutan dengan metode garis lurus yang dianggap sederhana akan relatif mudah diterapkan terhadap semua jenis aktiva tetap. Nilai buku aktiva tetap akan semakin menurun dari tahun ketahun akibat adanya alokasi. Namun, nilai penyusutan dapat berubah dengan suatu perbaikan terhadap aktiva tetap sehingga dapat memperpanjang umur tekhnis. Pengalokasian dilakukan apabila aktiva tetap yang bersangkutan benar - benar telah digunakan dalam aktivitas perusahaan.


(28)

Faktor-faktor yang menyebabkan penurunan manfaat dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu :

1. Penyusutan Fisik

Penyusutan yang disebabkan karena keusangan suatu aktiva tetap, dan hal tersebut tidak dapat dihindari. Keusangan dikarenakan pemakaian yang sudah terlalu lama dan keausan karena gerakan elemen – elemen. 2. Penyusutan Fungsional

a. Ketidakmampuan aktiva untuk memenuhi kebutuhan produksi b. Perubahan permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan

c. Kemajuan teknologi yang menyebabkan suatu aktiva tidak ekonomis lagi untuk dipergunakan.

a. Metode garis lurus

Dengan metode garis lurus dalam menghitung penyusutan berarti beban penyusutan dibebankan secara merata selama estimasi umur aktiva tersebut. Untuk menentukan besarnya beban penyusutan tiap tahun, harga pembelian aktiva dikurangi taksiran nilai residu dibagi dengan umur ekonomis yang ditaksir.

b. Metode Saldo Menurun

Metode garis lurus menganggap bahwa beban penyusutan akan merata sepanjang umur aktiva tetap.Dalam metode saldo menurun, beban penyusutan makin menurun dari tahun ketahun. Pembebanan yang makin menurun didasarkan pada anggapan


(29)

bahwa semakin tua, kapasitas aktiva tetap, dalam memberikan jasanya, juga akan menurun.

c. Metode jumlah angka tahunan

Metode jumlah angka tahunan akan menghasilkan jadwal penyusutan yang sama dengan metode saldo menurun. Jumlah penyusutan akan makin menurun dari tahun ketahun. Tetapi cara perhitungan penyusutan berbeda dengan metode saldo menurun. d. Metode unit produksi

Dalam metode garis lurus, saldo menurun dan metode jumlah angka tahun taksiran manfaat aktiva tetap dinyatakan dalam jangka waktu pemakaiannya. Dalam metode unit produksi taksiran manfaat dinyatakan dalam kapasitas produksi yang dapat dihasilkan. Kapasitas produksi itu sendiri dapat dinyatakan dalam bentuk unit produksi, jam pemakaian, kilometer pemakaian. Harga perolehan dikurangi nilai sisa merupakan dasar penyusutan. Tarif penyusutan dihitung sebagai persentase produksi aktual terhadap kapasitas produksi. Beban penyusutan untuk setiap periode dihitung dengan mengalikan tarif penyusutan dengan dasar penyusutan.


(30)

D. Penggantian Aktiva Tetap

Sering terjadi bahwa aktiva lama ditukar dengan aktiva baru dengan mempertimbangkan harga pasar aktiva lama. Penggantian ini dapat terjadi baik antara aktiva yang sejenis ataupun aktiva tetap yang tidak sejenis. Nilai tukar tambah (trade-in allowance), dapat lebih tinggi atau lebih rendah daripada nilai buku aktiva lama. Saldo yang tersisa atau jumlah yang terutang dapat dibayarkan tunai atau dicatat sebagai suatu kewajiban. Penjelasan tentang penggantian ini telah termuat dalam penjelasan pada perolehan aktiva tetap. Penggantian seperti ini akan menimbulkan keuntungan dan kerugian. Adapun Yayasan Sekolah Dasar Nurul Huda melakukan penggantian aktiva tetap dengan dua cara,

1. Dengan cara dibuang

Dibuang dalam hal ini dimaksudkan di non aktifkan. Hal ini dikarenakan aktiva tetap tersebut sudah tidak fungsional lagi untuk digunakan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan serta tidak memiliki nilai residua atau nilai pasar.

2. Dengan cara dijual

Aktiva tetap yang sudah tidak produktif lagi dapat dilakukan dengan cara dijual.

Menurut Jerry, Donald dan Paul ( 2007 ) Cara penggantian aktiva tetap terbagi atas tiga yaitu: dengan cara dibuang, dengan cara dijual, dengan cara ditukar dengan aktiva lain.


(31)

1. Dengan cara dibuang

Dibuang dalam hal ini lebih dimaksudkan dinonaktifkan. Hal ini dikarenakan aktiva tetap tersebut sudah tidak fungsional lagi untuk digunakan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan serta tidak memiliki nilai residu atau nilai pasar

2. Dengan cara dijual

Penjualan aktiva tetap yang sudah tidak produktif lagi dapat dilakukan secara tunai maupun secara kredit,

3. Dengan cara ditukar dengan aktiva lain

Dalam hal ini peralatan lama ditukar dengan peralatan yang baru yang sama penggunaannya.Jika nilai tukar nilai tukar lebih besar dari pada nilai buku, maka diperoleh keuntungan.

Dari uraian diatas, Maka peneliti menyimpulkan bahwa penggantian aktiva tetap menurut perusahaan dengan menurut Jerry, Donald, Paul (2007) memiliki kesamaan, penggantian aktiva tetap dilakukan dengan cara dijual secara kredit

E. Sistem Pengendalian Intern Aktiva Tetap

Sistem pengendalian intern maupun internal control merupakan proedur-prosedur mekanisme dalam pemeriksaan ketelitian data-data administrasi, misalnya mencocokkan penjumlahan horizontal dengan penjumlahan vertikal. Usaha ini dilakukan untuk memberikan keyakinan kepada manajemen bahwa kebijakan dan proedur spesifik yang dirancang demi sebuah pencapaian tujuan dapat dipenuhi. Fungsi pengawasan dapat dilakukan dengan mengukur dan


(32)

mengevaluasi kinerja dari setiap bagian kepala perusahaan kemudian mengambil tindakan perbaikan apabila diperlukan.

Menurut perusahaan, pengendalian (controlling) adalah suatu proses mengevaluasi prestasi organisasi dalam mengambil tindakan-tindakan koreksi atau bila terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Menurut M.Narafin (2004), pengendalian (control) adalah melakukan evaluasi (menilai) atas pelaksanaan pekerjaan dengan cara membandingkan realisasi dengan rencana, dan melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu (jika ada penyimpangan yang merugikan). Menurut Warren, Reeve dan Fees (2005) Pengendalian (Control) adalah kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari penyalahgunaan, memastikan bahwa informasi usaha akurat, memastikan bahwa perundang-undangan serta peraturan dipatuhi sebagaimana mestinya.

Dari uraian diatas, maka peneliti menyimpulkan pengertian pengendalian (control) menurut perusahaan dengan menurut M.Narafin (2004) dan menurut Warren, Reeve dan Fees (2005) memiliki kesamaan yaitu pengendalian adalah melakukan evaluasi atau penilaian dengan membandingkan antara realisasi dengan rencana dan melakukan tindakan koreksi apabila terdapat penyimpangan-penyimpangan. Berikut ini adalah kuesioner pengendalian intern terhadap Yayasan Pedidikan Islam Keluarga Amal Shaleh Medan yang dikutip dari Mulyadi ( 2001 ) untuk mengukur efesiensi sistem pengendalian intern aktiva tetap.


(33)

Kuesioner Pengendalian Intern Aktiva Tetap YAYASAN SEKOLAH DASAR NURUL HUDA

No Pertanyaan SS S RR KS TS

1 Apakah Fungsi pemakai harus terpisah

dari fungsi akuntansi tetap? √

2 Apakah Transaksi perolehan, penjualan, dan penghentian pemakaian aktiva tetap harus dilaksankan oleh lebih dari unit organisasi yang bekerja secara independent?

3 Apakah anggaran investasi diotorisasi oleh Rapat Umum Pemegang Saham √ 4 Apakah surat permintaan otorisasi

investasi, surat permintaan otorisasi reprasi, surat penghentian aktiva tetap, dan surat permintaan transfer aktiva tetap diotorisasi oleh Direktur yang bersangkutan dan Direktur Utama?

5 Apakah surat perintah kerja diotorisasi

oleh Departemen yang bersangkutan? √ 6 Apakah surat order pembelian

diotorisasi oleh pejabat yang berwenang,?

7 Apakah laporan penerimaan barang diotorisasi oleh fungsi penerimaan? √ 8 Apakah bukti kas keluar diotorisasi

oleh fungsi akuntansi? √

9 Apakah bukti memorial diotorisasi oleh kepala fungsi akuntansi? √ 10 Apakah perubahan kartu aktiva tetap

harus didasarkan pada bukti kas keluar, atau bukti memorial, atau surat permintaan transfer aktiva tetap yang dilampiri dengan dokumen pendukung lengkap, yang diotorisasi oleh pejabat yang berwenang?

11 Apakah secara periodik dilakukan pencocokan fisik aktiva tetap dengan kartu aktiva tetap?

12 Apakah penggunaan anggaran investasi sebagai alat pengendalian investasi dalam aktiva tetap?


(34)

13 Apakah penutupan asuransi aktiva tetap terhadap kerugian? √ 14 Apakah kebijakan akuntansi tentang

pemisahan pengeluaran modal ( capital expenditure ) dengan pengeluaran pendapatan ( revenue expenditure )?

Keterangan:

SS = Sangat Setuju, diberi skor 5 S = Setuju, diberi skor 4

RR = Ragu – ragu, diberi skor 3 KS = Kurang Setuju, diberi skor 2 TS = Tidak Setuju, diberi skor 1

Total skor terbesar adalah 70 dan total skor terkecil adalah 14.

Interval = ( X max – X min ) - n n

= ( 70-14 )-5 = 10,2 dibulatkan menjadi 10 5

Kriteria Penilaian Efektifitas Pengendalian Intern Aktiva Tetap: Skor 14 – 24 → TE ( Tidak Efektif )

Skor 25 – 35 → KE ( Kurang Efektif ) Skor 36 – 46 → CE ( Cukup Efekif ) Skor 47 – 57 → E ( Efektif )

Skor 58 – 70 → SE ( Sangat Efektif )

Setelah mengisi kuesioner pengendalian intern aktiva tetap dapat diketahui seberapa efektif sistem pengawasan intern aktiva tetap yang ada diperusahaan


(35)

sesuai dengan total skor yang diperoleh. Total skor yang diperoleh oleh Yayasan sekolah Dasar Nurul Huda adalah 57, dengan demikian pengendalian intern aktiva tetap pada dan Yayasan Sekolah Dasar Nurul Huda sejauh ini sudah berjalan dengan efektif. Hal ini dilihat dengan adanya fungsi yang tidak dipisahkan dengan fungsi akuntansi karena menurut perusahaan akan memakan waktu pada proses pencatatan semua data yang ada. Transaksi perolehan, penjualan, penggantian aktiva tetap dilaksanakan oleh lebih dari satu bagian organisasi yang bekerja sama secara independen sehingga mencapai tujuan perusahaan. Sistem otorisasi aktiva tetap yang berkaitan dengan rupiah atau dana yang cukup besar melupakan alat yang baik untuk perusahaan,dimana perusahaan telah berusaha keras untuk melaksanakan pengendalian yang baik terhadap aktiva tetap yang dimiliki. Dengan adanya penanganan, yaitu adanya pencatatan terhadap aktiva tetap yang dilakukan oleh bagian khusus yang telah ditugaskan pihak perusahaan. Dengan kata lain perusahaan telah menempatkan karyawan yang ahli dalam masing - masing bagian. Dapat dikatakan adanya pembagian tugas yang sangat baik seperti adanya Teknisi pada bagian komputer dan adanya seorang Tukang bangunan untuk memperbaiki gedung, inventaris perusahaan berupa meja, kursi, lemari serta yang lainnya yang dimiliki perusahaan.

Pengendalian yang dilakukan perusahaan terhadap aktiva tetap bertujuan untuk melindungi aktiva tetap itu dari segala kerusakan, biaya-biaya atau hal lainnya. Dalam melakukan pengawasan aktiva tetap harus diawasi secara tepat dan teratur serta diselenggarakan pula penawasan administrasi melalui buku tambahan untuk setiap jenis aktiva tetap. Dalam melakukan penjualan aktiva tetap


(36)

harus mendapat persetujuan dari pimpinan yang berwenang dan dibukukan oleh bagian pembukuan atas dasar pemberitahuan tertulis yang diterimanya.

Pengendalian terhadap aktiva tetap adalah suatu hal yang sangat penting bagi perusahaan, karena aktiva tetap ini bila tidak diawasi dengan teliti dapat mengakibatkan tulang punggung perusahaan untuk menjalankan aktifitas perusahaan. yang bertanggung jawab penuh terhadap pengawasan aktiva tetap ini adalah pimpinan perusahaan yang mana pada umumnya dilakukan dengan sistem pengawasan intern.

Menurut Mulyadi (2002) pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan karyawan lainnya yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga tujuan yaitu laporan keuangan yang dapat diandalkan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, efektifitas dan efisiensi operasi perusahaan.

Menurut Warren, Reeve dan Fees ( 2005 : 229 ) sebagai berikut :

“ Pengawasan intern adalah kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari penyalahgunaan, memastikan bahwa informasi usaha akurat, memastikan bahwa perundang - undangan serta peratuhan dipatuhi sebagaimana mestinya “.

Menurut Mulyadi ( 2000 ) Pengawasan Intern meliputi dua hal yaitu: pengendalian akuntansi dan pengendalian administrasi.

1. Pengendalian akuntansi

Pengendalian akuntansi adalah pengendalian yang meliputi pengamanan terhadap kekayaan perusahaan sehingga diperlukannya catatan


(37)

akuntansi.Umumnya meliputi pekerjaan pemisahan antara fungsi operasional, penyimpanan dan pencatatan serta pengawasan fisik atau kekayaan.

2. Pengendalian Administrasi

Pengendalian administrasi adalah pengendalian yang meliputi peningkatan efisien usaha dan mendorong dipatuhinya kebijakan pimpinan yang tekah ditetapkan. Pada umumnya tidak langsung berhubungan dengan catatan akuntansi.

Manajemen dalam kerjanya perlu memperhatikan dan menentukan cara yang baik untuk menciptakan sistem pengawasan yang efektif dan efisien agar pelaksanaan prosedur - prosedur pengawasan dapat dilaksanakan dengan baik semaksimal mungkin. Dalam melaksanakan pengawasan terhadap aktiva tetap perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman hal-hal sebagai berikut:

a. aktiva tetap hrus diawasi secara tepat ddan teratur serta diselenggarakan juga pengawasan administrasi melalui buku tambahan untuk setiap jenis aktiva tetap,

b. aktiva tetap harus diberi kode pada setiap jenis aktiva tetap,

c. perolehan aktiva tetap harus atas dasar persetujuan yang diberikan pejabat yang berwenang dan sebelumnya ada permintaan bahwa aktiva tetap tetap tersebut benar - benar dibutuhkan dalam kegiatan operasional perusahaan,

d. penjualan atas aktiva tetap harus mendapat persetujuan lebih dahulu oleh pejabat yang berwenang dan dibukukan oleh bagian pembukuan atas dasar pemberitahuan tertulis yang diterimannya,


(38)

e. aktiva tetap yang merupakan barang-barang kecil yang mudah dipindahkan harus berada dibawah pengawasan pejabat tertentu sedikit mungkin harus disimpan ditempat yang aman agar barang tersebut dapat terjamin keamananya dan terpelihara dengan baik.


(39)

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap Pengawasan Intern Aktiva Tetap perusahaan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Sistem pengendalian intern aktiva tetap telah dijalankan dengan efektif, dimana Yayasan Sekolah Dasar Nurul Huda pada umumnya memperoleh aktiva tetapnya dengan cara pembelian kredit, terutama untuk aktiva tetap yang jumlahnya besar atau harganya tinggi seperti: sepeda motor, kursi, meja komputer, komputer serta perangkat - perangkat komputer,

2. Metode Penyusutan yang diterapkan oleh perusahaan sudah dijalankan dengan efektif, dimana dalam penyusutan aktiva tetapnya menggunakan metode garis lurus yang dianggap lebih sederhana dan akan relatif mudah diterapkan terhadap semua jenis aktiva tetap, yang didasarkan atas pertimbangan dan alasan yang layak serta penerapan aktiva yang dimiliki secara konsisten,

3. Sistem pengendalian tetap telah dijalankan dengan efektif, dimana Yayasan Sekolah Dasar Nurul Huda telah berusaha keras untuk melaksanakan pengawasan yang baik terhadap aktiva tetap yang dimiliki. Dengan adanya penanganan, yaitu adanya pencatatan terhadap aktiva tetap yang dilakukan oleh bagian khusus yang telah ditugaskan pihak perusahaan. Dengan kata lain perusahaan telah menempatkan karyawan yang ahli dalam masing-


(40)

masing bagian. Dapat dikatakan adanya pembagian tugas yang sangat baik seperti adanya seorang Teknisi pada bagian Komputer dan adanya seorang Tukang untuk memperbaiki gedung, inventaris perusahaan yang berupa meja, kursi, lemari serta yang lainnya yang dimiliki perusahaan.

B. Saran

Untuk menambah manfaat penulisan tugas akhir ini, maka peneliti mencoba memberikan saran sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Saran yang peneliti kemukakan adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan memperoleh aktiva tetapnya dengan cara pembelian kredit seperti komputer dan perangkat - perangkat komputer, sebaiknya dipertahankan mengingat pembelian aktiva tetap tersebut jumlahnya besar atau harganya tinggi.

2. Sebaiknya perusahaan dalam menentukan metode penyusutannya jangan hanya menggunakan satu metode saja, karena perusahaan memiliki beranekaragam jenis aktiva tetap, yang penggunaan serta manfaatnya berbeda pula sehingga metode penyusutan yang digunakan berbeda juga. Mengingat perusahaan bergerak dibidang pelayanan jasa pendidikan yang hanya menggunakan peralatan sebagai aktiva tetap utamanya.

3. pengawasan intern terhadap aktiva tetap tersebut harus lebih ditingkatkan lagi, misalnya dibentuk bagian khusus yang menangani seluruh aktiva tetap seperti melakukan pemeriksaan fisik secara periodik terhadap aktiva tetap tersebut kemudian membandingkan dengan catatan akuntansinya. Hal ini sangat penting karena aktiva tetap merupakan harta perusahaan yang


(41)

jumlahnya besar. Tanpa keberadaan aktiva tetap tersebut, perusahaan tidak dapat menjalankan kegiatan operasionalnya dengan baik.


(42)

DAFTAR PUSTAKA

Kusnadi, Lukman Syamsuddin, Kertahadi , 2001 Teori Akuntansi, Universitas Brawijaya Malang.

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi 1, Cetakan Tiga, Penerbit : Salemba Empat, Jakarta.

Narafin M, 2004 Penganggaran Perusahaan, Edisi Revisi, Jakarta : Salemba Empat.

Warren, Reeve, Fess, 2006, Pengantar Akuntansi, Buku Satu, Edisi ke 21, diterjemahkan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani, Taufik Hendrawan, Penerbit : Salemba empat, Jakarta.

Weygandt Jerry J, Donald E. Kieso, Paul D. Kimmel,2007, Pengantar Akuntansi, Edisi Tujuh, Buku Satu, diterjemahkan oleh Ali Akbar Yulianto, Wsailah, Rangga Handika Jakarta: Salemba Empat.


(1)

akuntansi.Umumnya meliputi pekerjaan pemisahan antara fungsi operasional, penyimpanan dan pencatatan serta pengawasan fisik atau kekayaan.

2. Pengendalian Administrasi

Pengendalian administrasi adalah pengendalian yang meliputi peningkatan efisien usaha dan mendorong dipatuhinya kebijakan pimpinan yang tekah ditetapkan. Pada umumnya tidak langsung berhubungan dengan catatan akuntansi.

Manajemen dalam kerjanya perlu memperhatikan dan menentukan cara yang baik untuk menciptakan sistem pengawasan yang efektif dan efisien agar pelaksanaan prosedur - prosedur pengawasan dapat dilaksanakan dengan baik semaksimal mungkin. Dalam melaksanakan pengawasan terhadap aktiva tetap perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman hal-hal sebagai berikut:

a. aktiva tetap hrus diawasi secara tepat ddan teratur serta diselenggarakan juga pengawasan administrasi melalui buku tambahan untuk setiap jenis aktiva tetap,

b. aktiva tetap harus diberi kode pada setiap jenis aktiva tetap,

c. perolehan aktiva tetap harus atas dasar persetujuan yang diberikan pejabat yang berwenang dan sebelumnya ada permintaan bahwa aktiva tetap tetap tersebut benar - benar dibutuhkan dalam kegiatan operasional perusahaan,

d. penjualan atas aktiva tetap harus mendapat persetujuan lebih dahulu oleh pejabat yang berwenang dan dibukukan oleh bagian pembukuan atas dasar pemberitahuan tertulis yang diterimannya,


(2)

e. aktiva tetap yang merupakan barang-barang kecil yang mudah dipindahkan harus berada dibawah pengawasan pejabat tertentu sedikit mungkin harus disimpan ditempat yang aman agar barang tersebut dapat terjamin keamananya dan terpelihara dengan baik.


(3)

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap Pengawasan Intern Aktiva Tetap perusahaan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Sistem pengendalian intern aktiva tetap telah dijalankan dengan efektif, dimana Yayasan Sekolah Dasar Nurul Huda pada umumnya memperoleh aktiva tetapnya dengan cara pembelian kredit, terutama untuk aktiva tetap yang jumlahnya besar atau harganya tinggi seperti: sepeda motor, kursi, meja komputer, komputer serta perangkat - perangkat komputer,

2. Metode Penyusutan yang diterapkan oleh perusahaan sudah dijalankan dengan efektif, dimana dalam penyusutan aktiva tetapnya menggunakan metode garis lurus yang dianggap lebih sederhana dan akan relatif mudah diterapkan terhadap semua jenis aktiva tetap, yang didasarkan atas pertimbangan dan alasan yang layak serta penerapan aktiva yang dimiliki secara konsisten,

3. Sistem pengendalian tetap telah dijalankan dengan efektif, dimana Yayasan Sekolah Dasar Nurul Huda telah berusaha keras untuk melaksanakan pengawasan yang baik terhadap aktiva tetap yang dimiliki. Dengan adanya penanganan, yaitu adanya pencatatan terhadap aktiva tetap yang dilakukan oleh bagian khusus yang telah ditugaskan pihak perusahaan. Dengan kata lain perusahaan telah menempatkan karyawan yang ahli dalam masing-


(4)

masing bagian. Dapat dikatakan adanya pembagian tugas yang sangat baik seperti adanya seorang Teknisi pada bagian Komputer dan adanya seorang Tukang untuk memperbaiki gedung, inventaris perusahaan yang berupa meja, kursi, lemari serta yang lainnya yang dimiliki perusahaan.

B. Saran

Untuk menambah manfaat penulisan tugas akhir ini, maka peneliti mencoba memberikan saran sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Saran yang peneliti kemukakan adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan memperoleh aktiva tetapnya dengan cara pembelian kredit seperti komputer dan perangkat - perangkat komputer, sebaiknya dipertahankan mengingat pembelian aktiva tetap tersebut jumlahnya besar atau harganya tinggi.

2. Sebaiknya perusahaan dalam menentukan metode penyusutannya jangan hanya menggunakan satu metode saja, karena perusahaan memiliki beranekaragam jenis aktiva tetap, yang penggunaan serta manfaatnya berbeda pula sehingga metode penyusutan yang digunakan berbeda juga. Mengingat perusahaan bergerak dibidang pelayanan jasa pendidikan yang hanya menggunakan peralatan sebagai aktiva tetap utamanya.

3. pengawasan intern terhadap aktiva tetap tersebut harus lebih ditingkatkan lagi, misalnya dibentuk bagian khusus yang menangani seluruh aktiva tetap seperti melakukan pemeriksaan fisik secara periodik terhadap aktiva tetap tersebut kemudian membandingkan dengan catatan akuntansinya. Hal ini sangat penting karena aktiva tetap merupakan harta perusahaan yang


(5)

jumlahnya besar. Tanpa keberadaan aktiva tetap tersebut, perusahaan tidak dapat menjalankan kegiatan operasionalnya dengan baik.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Kusnadi, Lukman Syamsuddin, Kertahadi , 2001 Teori Akuntansi, Universitas Brawijaya Malang.

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi 1, Cetakan Tiga, Penerbit : Salemba Empat, Jakarta.

Narafin M, 2004 Penganggaran Perusahaan, Edisi Revisi, Jakarta : Salemba Empat.

Warren, Reeve, Fess, 2006, Pengantar Akuntansi, Buku Satu, Edisi ke 21, diterjemahkan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani, Taufik Hendrawan, Penerbit : Salemba empat, Jakarta.

Weygandt Jerry J, Donald E. Kieso, Paul D. Kimmel,2007, Pengantar Akuntansi, Edisi Tujuh, Buku Satu, diterjemahkan oleh Ali Akbar Yulianto, Wsailah, Rangga Handika Jakarta: Salemba Empat.