Prosedur Pengujian Emisi Gas Buang

Adi Cipta Pardosi : Kajian Eksperimental Performansi Mesin Diesel Dengan Menggunakan Campuran Biofuel Vitamin Engine, 2009. USU Repository © 2009

3.7 Prosedur Pengujian Emisi Gas Buang

Pengujian emisi gas buang yang dilakukan meliputi kadar CO 2 , O 2, HC, CO, dan NO x yang terdapat pada hasil pembakaran bahan bakar . Pengujian ini dilakukan bersamaan dengan pengujian unjuk kerja motor bakar diesel dimana gas buang yang dihasilkan oleh mesin uji pada saat pengujian diukur untuk mengetahui kadar emisi dalam gas buang. Pengujian emsi gas buang yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan alat auto logic gas analizer . Dimana dalam mengoperasikan alat ini ada beberapa komponen alat yang harus disedian antara lain: 1. Sebuah perangkat komputer 2. Software komputer atau program yang menjalankan alat auto logic gas analizer. 3. Printer yang berfungsi untuk mencetak langsung hasil pembacaan dari auto logic gas analizer. 4. Swicth atau sambungan kabel dari printer ke alat auto logic gas analizer. Gambar 3.9 Auto logic gas analizer Adi Cipta Pardosi : Kajian Eksperimental Performansi Mesin Diesel Dengan Menggunakan Campuran Biofuel Vitamin Engine, 2009. USU Repository © 2009 Gambar 3.10 Diagram alir Pengujian emisi gas buang motor bakar diesel Menyambungkan perangkat autogas analizer ke komputer Mengosongkan kandungan gas dalam auto logic gas analizer Berhenti Menunggu kira-kira 2 menit hingga pembacaan stabil dan melihat tampilannya di komputer Memasukkan gas fitting kedalam knalpot motor bakar Mulai Mengulang pengujian dengan beban dan putaran yang berbeda Selesai Adi Cipta Pardosi : Kajian Eksperimental Performansi Mesin Diesel Dengan Menggunakan Campuran Biofuel Vitamin Engine, 2009. USU Repository © 2009

BAB IV HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN

4.1 Pengujian Nilai Kalor Bahan Bakar

Data temperatur air pendingin sebelum dan sesudah penyalaan T 1 dan T 2 yang telah diperoleh pada pengujian “Bom Kalorimeter” selanjutnya digunakan untuk menghitung nilai kalor atas bahan bakar HHV dengan persamaan berikut : HHV = T 2 – T 1 – T kp x C v x Fk Jkg ... Lit.9 hal 12 dimana: HHV = Nilai kalor atas High Heating Value T 1 = Temperatur air pendingin sebelum penyalaan C T 2 = Temperatur air pendingin sesudah penyalaan C Cv = Panas jenis bom kalorimeter 73529,6 Jkg C T kp = Kenaikan temperatur akibat kawat penyala 0,05 C Fk = Faktor koreksi 0,6695 Pada pengujian pertama bahan bakar solar , diperoleh : T 1 = 26,65 C T 2 = 27,75 C, maka: HHV solar = 27,75 – 26,65 – 0,05 x 73529,6 x 0,6695 = 77206,08 x 0,5828 Jkg = 44995,703 Jkg Standar nilai kalor solar adalah 44800 Jkg Sumber; www.engineeringtoolbox.com , karena dalam pengujian solar menggunakan bom