Adi Cipta Pardosi : Kajian Eksperimental Performansi Mesin Diesel Dengan Menggunakan Campuran Biofuel Vitamin Engine, 2009.
USU Repository © 2009
2.67 Pengendalian Emisi Gas Buang
Tingkat polusi udara dari mesin kendaraan tidak hanya dipengaruhi oleh teknologi pembakaran yang diterapkan dalam sistem itu saja, tetapi juga besar
dipengaruhi oleh mutu bahan bakar yang dipakai. Dari segi kualitas bahan bakar, Indonesia sangat jauh tertinggal dari negara–negara lain. Emisi gas yang
dihasilkan oleh pembakaran kendaraan bermotor pada umumnya berdampak negatif terhadap lingkungan. Ada beberapa cara yang dapat diambil untuk
mengatasi masalah tersebut antara lain :
1. Menyeimbangkan campuran udara-bahan bakar.
2. Pemanfaatan Positive Crankcase Ventilation PCV.
3. Penggunaan sistem kontrol emisi penguapan bahan bakar antara lain : ECS
Evaporation Control System, EEC Evaporation Emission Control, VVR Vehicle Vapor Recovery dan VSS Vapor Saver System.
4. Penggunaan Exhaust Gas Recirculation EGR.
5. Penggunaan filter particulate traps yang dikhususkan untuk mesin diesel.
6. Injeksi udara lebih kedalam silinder.
Adi Cipta Pardosi : Kajian Eksperimental Performansi Mesin Diesel Dengan Menggunakan Campuran Biofuel Vitamin Engine, 2009.
USU Repository © 2009
BAB III METODOLOGI PENGUJIAN
3.1 Waktu dan tempat
Pengujian dilakukan di laboratorium motor bakar Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara selama kurang lebih 2 bulan.
3.2 Bahan dan alat 3.2.1 Bahan
Bahan yang menjadi objek pengujian ini adalah bahan bakar untuk campuran yang terbuat dari minyak nabati, didapat dari stockis multi level
marketing MLM dan galon-galon Pertamina.
3.2.2 Alat
Alat yang dipakai dalam eksperimental ini terdiri dari : 1.
Mesin diesel 4-langkah 4-silinder TecQuipment type. TD4A 001 . 2.
Bom kalorimeter untuk mengukur nilai kalor bahan bakar. 3.
Untuk emisi gas buang menggunakan alat uji auto gas analizer. 4.
Alat bantu perbengkelan, seperti : kunci pas, kunci Inggris, kunci ring, kunci L, obeng, tang, palu, kertas amplas dan lain sebagainya.
5. Stop watch, untuk menentukan waktu yang dibutuhkan mesin uji untuk
menghabiskan bahan bakar dengan volume sebanyak 100 ml. 6.
Termometer, untuk menghitung perubahan suhu yang terjadi antara sebelum masuk dan setelah keluar air cooler.