c. Menurut lembaga pemungutannya
1. Pajak pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, misalnya Pajak Penghasilan PPh, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan
atas Barang Mewah PPnBM, Pajak Bumi dan Bangunan PBB, dan Bea Materai.
2. Pajak daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Pajak Daerah terdiri atas :
a. Pajak Daerah Tingkat I Propinsi, contoh : Pajak Kendaraan
Bermotor dan Kendaraan di Atas Air, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.
b. Pajak Daerah Tingkat II KabupatenKota, contoh : Pajak Hotel,
Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, dan Pajak Penerangan Jalan.
5. Asas pemungutan pajak
a. Asas domisili asas tempat tinggal
Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan Wajib Pajak yang bertempat tinggal di wilayahnya, baik penghasilan yang berasal
dari dalam maupun dari luar negeri. Asas ini berlaku untuk Wajib Pajak dalam negeri.
Universitas Sumatera Utara
b. Asas sumber
Negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber di wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal Wajib Pajak.
c. Asas kebangsaan
Pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu negara, misalnya pajak bangsa asing di Indonesia dikenakan pada setiap orang
yang bukan berkebangsaan Indonesia yang bertempat tinggal di Indonesia. Asas ini berlaku untuk Wajib Pajak Luar Negeri.
6. Sistem pemungutan pajak
a. Official assessment system, yaitu suatu sistem pemungutan yang
member wewenang kepada pemerintah fiskus untuk menentukan
besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.
b. Self assessment system, yaitu suatu sistem pemungutan pajak yang
memberi wewenang kepada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri
besarnya pajak yang terutang.
c. With holding system, yaitu suatu sistem pemungutan pajak yang member
wewenang kepada pihak ketiga bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak yang bersangkutan untuk menentukan besarnya pajak yang terutang
oleh Wajib Pajak.
Universitas Sumatera Utara
7. Tarif pajak
Ada 4 macam tarif pajak, yaitu : a.
Tarif sebanding proporsional Tarif berupa persentase yang tetap, terhadap berapapun jumlah yang
dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang proporsional terhadap besarnya nilai yang dikenai pajak.
Contoh : untuk penyerahan Barang Kena Pajak di dalam daerah pabean akan dikenakan Pajak Pertambahan Nilai sebesar 10.
b. Tarif tetap
Tarif berupa jumlah yang tetap sama terhadap berapapun jumlah yang dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang tetap.
Contoh : besarnya tarif Bea Materai untuk cek dan bilyet giro dengan nilai nominal berapapun adalah Rp. 1.000,-
c. Tarif progresif
Persentase tariff yang digunakan semakin besar bila jumlah yang dikenai pajak semakin besar.
Contoh : pasal 17 UU PPh 2000 d.
Tarif degresif Persentase tarif yang digunakan semakin kecil bila jumlah yang
dikenai pajak semakin besar.
Universitas Sumatera Utara
B. GAMBARAN MENGENAI PENDATAAN SUBJEK PAJAK ORANG PRIBADI