Latar Belakang Masalah Peran Kepemimpinan dan Kompensasi Terhadap Karyawan Perum BULOG Divisi Regional Sumatera Utara

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia SDM merupakan salah satu hal penting dalam proses pencapaian tujuan suatu perusahaan karena memiliki potensi untuk dapat mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri. SDM dapat berperan sebagai inisiator, pemberi tenaga, kreativitas dan usaha mereka kepada organisasi untuk meningkatkan kemampuan perubahan organisasi secara terus menerus. Kepemimpinan adalah seseorang yang mempunyai wewenang untuk memerintah orang lain. Seorang pemimpin harus mempunyai syarat sebagai motivator yaitu bisa memotivasi bawahannya agar mampu menyelesaikan tugasnya. Seorang pemimpin juga bisa menjadi teladan kepada bawahannya, mampu mengawasi untuk mencegah kesalahan yang akan datang dan bukan mencari kesalahan. Salah satu tantangan yang cukup berat yang dihadapi oleh pemimpin adalah bagaimana ia dapat menggerakkan para bawahannya agar senantiasa mau dan mengerahkan kemampuan yang terbaik untuk kepentingan kelompok atau organisasi. Hubungan antara karyawan dengan pihak pimpinan sangat penting artinya dalam menaikkan produktivitas sehingga akan memberikan kepuasan kerja. dalam Sutrisno 2009:79. Masalah yang sering muncul berkaitan dengan kepemimpinan adalah kurangnya pemimpin memperhatikan karyawannya Universitas Sumatera Utara 2 sehingga karyawan merasa kurang termotivasi dalam menyelesaikan pekerjaannya dan ketidakpedulian seorang pemimpin atas apa yang telah terjadi pada karyawan seperti kurangnya pengarahan dari pemimpin kepada karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan. Kompensasi adalah balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan sebagai balasan atas jasa yang telah diberikan oleh karyawan kepada perusahaan. Dalam dunia kerja kepuasan itu mengacu pada kompensasi yang diberikan perusahaan, termasuk gaji atau imbalan dan fasilitas kerja lainnya seperti, rumah dinas dan kendaraan kerja. Kompensasi sangat penting bagi karyawan karena besarnya kompensasi akan menjadi ukuran nilai pekerjaan karyawan itu sendiri. Apanila kompensasi diberikan secara tepat dan benar, para karyawan akan meningkatkan kinerjanya dan termotivasi untuk mencapai tujuan perusahaan. Begitu pula sebaliknya, apabila kompensasi diberikan tidak memadai atau kurang tepat, maka prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja karyawan akan menurun. Kompensasi yang baik akan memberi beberapa efek positif pada organisasi perusahaan seperti mendapatkan karyawan yan berkualitas baik, memacu pekerja untuk bekerja lebih giat dan meraih prestasi gemilang, memikat pelamar kerja berkualitas dari lowongan kerja yang ada, mudah dalam pelaksanaan administrasi, memiliki keunggulan lebih dari pesaing. Jenis-jenis kompensasi yang diberikan kepada karyawan yaitu, imbalan ektrinsik berupa gaji, bonus, komisi, insentif, uang cuti, uang makan, uang transportasi, asuransi, dan uang pensiun. Imbalan intrinsik, tidak berbentuk fisik hanya dapat dirasakan Universitas Sumatera Utara 3 berupa kelangsungan pekerjaan, jenjang karir yang jelas, kondisi lingkungan kerja, dan pekerjaan yang menarik. Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik atau disingkat Perum BULOG adalah sebuah lembaga pangan di Indonesia yang mengurusi tata niaga beras. Perum BULOG Divisi Regional Sumatera Utara memiliki beberapa hambatan yang menjadi masalah yaitu masih adanya karyawan yang menunda pekerjaan dan keluar pada saat jam kerja tanpa ada alasan yang tepat. Hal ini mengakibatkan karyawan di perusahaan Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Utara menjadi lemah dan mengakibatkan tidak fokus dan bekerja tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan. Akibat dari lemahnya kepemimpinan dalam menangani masalah bawahan, membuat semakin banyak tindakan-tindakan yang tidak disiplin menjadi kebiasaan yang tidak menguntungkan. Masalah-masalah yang ada diantaranya sering memanfaatkan waktu kerja untuk melakukan hal di luar pekerjaan, banyak pekerjaan tidak selesai tepat waktu dan sering menunda-nunda pekerjaan sehingga menumpuk belum terselesaikan.

B. Perumusan Masalah Dirumuskan masalah sebagai berikut :