Skeletal Isomerisasi Alkana Sintesis Metil-Tert-Butil-Eter MTBE

+ O O O O 2

3.5. Skeletal Isomerisasi Alkana

Isomerisasi skeletal parafin rantai lurus sangat penting untuk peningkatan bilangan oktan dari fraksi gas petrolium. Isomerisasi n-butana menjadi isobutana sangat menarik karena digunakan sebagai sumber bahan alkilasi olefin dan sintesis MTBE Metil Tert-Butil Eter . Isomerisasi n-heksan dapat dikatalis NH 4 3 PW 12 O 40 dan H 3 PW 12 O 40 SiO 2 . Dimana H 3 PW 12 O 40 SiO 2 memiliki aktifitas yang baik pada suhu 423 K, tetapi aktifitas H 3 PW 12 O 40 adalah rendah dan SiO 2 -Al 2 O 3 tidak aktif. Cs 2,5 mengkatalis isomerisasi n-butatana pada 573 K yang memiliki kecepatan dan selektifitas pada pembentukan isobutana lebih tinggi dari SO 4 2- ZrO 2 , seperti pada tabel 3. Pada awalnya aktifitas tinggi tetapi akan menurun selama reaksi. Deaktifasi Cs 2,5 yang dipengaruhi oleh suhu dimana deaktifasi diamati pada 473 –573 K, tetapi tidak pada 423 K. Pada suhu yang lebih rendah dari 473 K SO 4 2- ZrO 2 lebih aktif dari Cs 2,5 [5]. Tabel 3. Aktifitas dan Selektifitas Skeletal Isomerisasi n-Butena

3.6. Sintesis Metil-Tert-Butil-Eter MTBE

Metil tert-butil-eter MTBE secara luas digunakan untuk meningkatkan oktan dalam gasolin. Igrashi dan kawan-kawan dalam [5] melaporkan bahwa H 3 PW 12 O 40 , H 3 PMo 12 O 40 dan lain-lain dan yang disupport dengan SiO 2 memiliki aktifitas katalitik untuk campuran oksida, oksida yang difluoronasi dan penyusun asam untuk sintesis MTBE dari isobutilena dan metanol dalam reaktor gas-solid. H 4 SiMo 12 O 40 SiO 2 20 wt paling efektif dengan selektifitas 95 pada pengubahan 30 isobutena pada 363 K. Ono dan Baba dalam [5] menggunakan Ag 3 PW 12 O 40 yang disupport pada karbon untuk katalis sintesis MTBE. Garam Ag dan H 2 meningkatkan aktifitas, dan sebaliknya aktifitas untuk asam dan garam Al. Urutan kekuatan aktifitas H 6 P 2 W 18 O 62 » H 3 PW 12 O 40 H 4 SiW 12 O 40 ≈ H 4 GeW 12 O 40 H 5 BW 12 O 40 . Selektifitas untuk MTBE melbihi 95, kemungkinan disebabkan sifat pseudoliquid dari H 6 P 2 W 18 O 62 dan jika disupport dengan SiO 2 efektifitas bertambah besar begitu juga H 3 PW 12 O 40 dan juga sebanding dengan resin Amberlyst-15 yang digunakan di industri pada saat ini. Rekasi tert-butil –alkohol dan metanol e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara 9 membentuk MTBE juga dikatalis haeteropolyacid memperlihatkan adanya hubungan jumlah piridin yang diserap pada senyawa heteropoly [5].

3.7. Alkilasi dan Dealkilasi